Hanya sebagai kalimat modifikasi

11.6.1.1 Hanya sebagai kalimat modifikasi

Adverbia lazimnya memainkan peranan dalam memodifikasi kalimat. Dalam hal ini dia berada di tengah kalimat :

Ich gebe dir das Geld morgen zurück. (Saya akan memberi kamu kembali uang itu besok.)

Jika Anda ingin menekankan adverbia secara kuat, Anda dapat juga menempatkan adverbia ini di awal kalimat :

Morgen gebe ich dir das Geld zurück. – Besok aku akan memberi kamu kembali uang itu. Tidak seperti konjungsi, sebuah adverbia sebagai kalimat yang dimodifikasi tidak pernah

dapat berdiri terpisah kepada bagian kiri dari posisi pertama (posisi I). Suatu adverbia adalah selalu sebuah elemen kalimat yang berdiri sendiri.

Adverbia:

allerdings weiß er viel. Adverbia:

Begabt ist er nicht,

er weiß allerdings viel. Konjungsi:

Begabt ist er nicht,

Begabt ist er nicht, aber er

weiß viel.

1) Penambahan

Kita hanya memakai adverbia-adverbia ini sebagai kalimat yang dimodifikasi. Adverbia tersebut misalnya auch = ebenfalls = gleichfalls.

Das hat mich auch überrascht. = Das hat mich ebenfalls überrascht. = Das hat mich gleichfalls überrascht.

(Itu mengherankan saya juga.) Adverbia ebenfalls, gleichfalls jarang digunakan. Lazimnya kata-kata ini dipakai dalam

jawaban-jawaban standar: ,,Viel Vergnügen!”

,,Danke, ebenfalls.”

(“Selamat bersenang-senang!” ,,Terima kasih, Anda juga.”) ,,Alles Gute!”

,,Danke, gleichfalls.”

(“Semoga berhasil!” ,,Terima kasih, sama untukmu.”) Selain dari 3 adverbia di atas, masih ada 2 adverbia lain sebagai penambahan yakni

außerdem dan mehr. Perhatikan contoh berikut. Ein toller Mann – gescheit ist er, und außerdem ist er Millionär.

(Seorang laki-laki luar biasa – dia pintar dan apa lagi, dia seorang milioner.) Seit drei Jahren rauche ich nicht mehr. (Saya sudah tidak merokok selama 3 tahun.)

2) Konsekwensi/Alasan/Konsesi

Adverbia-adverbia ini sama seperti konjungsi, namun mereka adalah adverbia. Mereka tidak pernah terisolasi di muka kalimat seperti konjungsi dan senantiasa berdiri sendiri

sebagai elemen kalimat, baik dalam posisi pertama (Posisi I) maupun di tengah sebuah kalimat.

Adverbia: Udo hat Geburtstag, darum habe ich mie einen Tag Urlaub genommen. (Itu hari ulang tahun Udo. Oleh karena itu saya mengambil cuti sehari.)

Adverbia:

Udo hat Geburtstag, ich habe mir darum einen Tag Urlaub genommen.

Konjungsi:

Udo hat Geburtstag, und ich habe mir einen Tag Urlaub genommen.

Di samping itu, dalam konsekwensi masih ada adverbia tetap yang sering digunakan antara lain also, daher, darum, deshalb dan deswegen. Pelajarilah contohnya dalam kalimat-kalimat berikut.

Wir haben kein Benzin mehr. Wir müssen also zu Fuß gehen. (Kami tidak punya lagi bensin. Kami harus pula pergi berjalan kaki.) Ich kann nicht rechnen, darum habe ich immer Schulden. (Saya tidak dapat berhitung, oleh karenanya saya selalu punya hutang.) Sie heiratet, deswegen hat sie Urlaub. (Dia menikah, oleh karena itu dia mendapat cuti.)

Untuk ALASAN, adverbia yang sering dipakai yaitu nämlich, jedenfalls dan trotzdem.

Den Herrn kenne ich, das ist nämlich mein Bruder. (Tuan saya kenal, itu adalah yaitu abang saya.)

Ich bin nicht sicher, ob er kommt, jedenfalls warte ich noch eine halbe Stunde. (Saya tidak pasti, apakah dia datang, bagaimanapun saya menunggu setengah jam lagi.)

Er war todkrank. Trotzdem schrieb er die Oper zu Ende. (Dia sakit payah. Meskipun demikian dia menulis opera sampai tamat.)

3) Asal/Tempat/Arah/Sasaran

Adverbia-adverbia ini merupakan kalimat dimodikasi (posisi I atau ditengah kalimat) dan juga menggambarkan nomina atau pronomina lebih dekat (bila berdiri di kanan dari

nomina atau pronomina). Banyak dari adverbia ini dapat pula berdiri di kiri dari frase nomina, namun hanya dalam hal-hal dimana frase nomina dimasukkan dengan sebuah kata depan. Pengertiannya sama:

Inner im Hause ist es warm = Im Haus innen ist es warm. (Bagian dalam di rumah, panas = Di rumah bagian dalam, panas.)

Untuk arah dan tempat, adverbianya seperti abwärts ↔ aufwärts; außen ↔ innen; da, dort. Beispiele:

Die Gondel fährt aufwärts. (Perahu berlayar ke hulu.) Der Weg aufwärts ist rechts. (Jalan ke atas sebelah kanan.) Ein alter Baum. Innen ist er schon ganz hohl. (Sebuah pohon tua. Di dalamnya sudah ada kayu utuh.) Dort wohnen wir, im dritten Stock. (Di sana kami tinggal, di lantai ketiga.)

Asal: daher, dorther, irgendwoher ↔ irgendwohin Tempat: draußen ↔ drinner, droben ↔ drunten, drüben, fort, hier, hinten ↔ vorn,

irgendwo, links ↔ rechts, nirgends = nirgendwo, oben ↔ unten, überall, weg Arah: rückwärts ↔ vorwärts

Sasaran: irgendwoher ↔ irgendwohin, weg Berkaitan dengan asal, ada 2 kata yang saling berlawanan arah yaitu her dan hin. Arti her

pada dasarnya kearah sini... dan hin ...ke arah sana. Kedua kata ini juga termasuk kata keterangan atau adverbia. Misalnya :

Bitte komm zu uns!

→ Bitte komm her!

(Datanglah kepada kami.)

(Datanglah ke sini!)

Gehen Sie zur Post?

→ Gehen Sie hin?

(Pergikah Anda ke kantor pos?)

(Pergikah Anda ke sana?)

Du mußt ins Bett legen.

→ Du mußt dich hinlegen.

(Kamu harus tetap di tempat tidur.) (Kamu harus tinggal di sana.) Pelajarilah kemungkinan gabungan her dan hin dengan kata depan tertentu berikut:

herunter hinunter

Bahasa tulisan

heraus

hinaus

herüber

hinüber

runter rauf

rein

Bahasa cakap

raus rüber

Beispiele:

Tolle Diskothek! Gehen wir hinein? = Gehen wir rein?

(Diskotik gila! Apakah kita masuk?)

Die Tür geht auf, Susi kommt herein. = Susi kommt rein.

(Pintu terbuka, Susi masuk.)