b. Balutan Perekat Adhesive Dressing Contohnya : Perekat Alginat, perekat hidrokoloid, transparent film.
c. Perban Contohnya: Balutan tubular, balutan kompresi tinggi.
e. Semprotan perekat
Semprotan perekat merupakaan cara lain untuk mempertahankan balutan agar tetap pada tempatnya. Beberapa lapis kasa diletakkan langsung pada luka,
kemudian balutan dipenuhi dengan semprotan perekat, dan setelah mengering, kelebihan kasa digunting. Jenis ini disemprotkan langsung pada luka yang akan
segera mengering dan memberikan perlindungan yang baik Morrison, 2004.
2.3 Penggunaan Bahan pada Berbagai Luka
a. Perawatan luka berdasarkan karakteristik luka 1 Perawatan luka yang memiliki jaringan nekrotik
Jaringan nekrotik sering dijumpai pada luka kronis seperti ulkus iskemi, ulkus neuropatik, ulkus vena, dan ulkus dekubitus. Debridemen adalah
pengangkatan jaringan yang sudah mengalami nekrosis yang bertujuan untuk menyokong pemulihan luka. Indikasi debridemen adalah luka akut atau kronik
dengan jaringan nekrosis, luka terinfeksi dengan jaringan nekrotik. Pemilihan metode debridemen harus berdasarkan karakteristik jaringan nekrotik yang ada
pada luka klien. Menurut Suriadi 2004 ada beberapa cara debridemen diantaranya :
Universitas Sumatera Utara
1. Debridemen mekanik, yaitu dengan kompres basah kering wet to dry, hidroterapi, dan irigasi luka. Metode debridemen mekanik ini diindikasikan
untuk luka dengan jumlah jaringan nekrotik yang banyak dan luka infeksi. Dengan demikian pemantauaan untuk daerah yang terkena mudah untuk
dilakukan. 2. Debridemen pembedahan surgical, yaitu dengan bedah insisi. Metode ini
merupakan cara yang paling cepat untuk membuang jaringan nekrotik dalam jumlah banyak. Dampak negatif dari debridemen ini adalah peningkatan
resiko pasien terhadap perdarahan, anestesi, dan sepsis. Fakta yang sering terjadi adalah banyak infeksi yang terjadi setelah operasi terutama pada
orang-orang yang memiliki status kesehatan yang tidak optimal. 3. Debridemen autolisis, yaitu lisisnya jaringan nekrotik dengan sendirinya oleh
enzim badan sel darah putih, yang memasuki daerah luka selama proses inflamasi. Debridemen autolisis hanya digunakan pada klien yang tidak
terinfeksi dengan jumlah jaringan nekrotik yang terbatas. Debridemen autolisis ini dapat dilakukan dengan menggunakan balutan yang dapat
mempertahankan kelembaban seperti hidrokoloid, hidrogel, alginat.
2. Penatalaksanaan luka yang terinfeksi