Gambaran Perilaku Tenaga Kesehatan terhadap Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) di RSUD Dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar Tahun 2015
LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Medan, Nopember 2015 Kepada:
Yth. Para Tenaga Kesehatan di Ruang Tunas Jaya
RSUD dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar
Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah mahasiswa program S1 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara:
Nama : Lidya Octavyana Situmorang N I M : 101000046
Menyatakan bahwa saat ini Saya sedang mengadakan penelitian yang berjudul “Gambaran Perilaku Tenaga Kesehatan terhadap Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini di RSUD dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar Tahun 2015”.
Demi terlaksananya penelitian ini, Saya memohon kesediaan Saudara/I untuk menjadi responden penelitian ini. Untuk itu kiranya Saudara/i sudi memberikan informasi/respon yang berkenaan dengan pertanyaan yang ada pada kuesioner ini dimana saya akan mengajukan beberapa pertanyaan atau pernyataan serta menuliskan jawaban yang Saudara berikan.
Saya akan menjaga kerahasiaan informasi yang Saudara berikan dan tidak ada unsur paksaan kepada Saudara. Penelitian ini hanya ditujukan untuk kepentingan pendidikan dan pengembangan ilmu pengetahuan.
Apabila Saudara bersedia dan setuju menjadi responden, Saya mohon untuk menandatangani pada tempat yang disediakan. Atas bantuan dan kerja-samanya, Saya mengucapkan terima kasih.
Peneliti,
………
(2)
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
Judul penelitian : Gambaran Perilaku Tenaga Kesehatan terhadap Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini di RSUD dr. Djasamen Saragih Pemtangsiantar Tahun 2015
Nama Peneliti : Lidya Octavyana Situmorang
N I M : 101000046
Saya telah diminta dan memberi diri untuk berperan serta dalam penelitian ini. Saya akan memberikan jawaban/respon terhadap beberapa pertanyaan atau pernyataan yang diajukan.
Saya memahami bahwa informasi/data yang Saya berikan akan dirahasiakan. Semua berkas yang mencatumkan identitas subyek penelitian hanya digunakan untuk keperluan pengolahan data dan hanya peneliti yang dapat mengetahui kerahasiaan data.
Saya mengerti bahwa resiko yang terjadi tidak ada. Apabila ada pertanyaan-pertanyaan respon emosional yang tidak nyaman atau berakibat negatif terhadap Saya, maka peneliti menghentikan pengumpulan data dan peneliti memberikan hak kepada Saya untuk mengundurkan diri dari penelitian ini tanpa resiko apapun.
Demikian secara sukarela dan tidak ada unsur paksaan dari siapapun, Saya bersedia ikut serta dalam penelitian ini.
Pematangsiantar, Nopember 2015
Responden,
(3)
KUESIONER PENELITIAN
GAMBARAN PERILAKU TENAGA KESEHATAN
TERHADAP PEMBERIAN INFORMASI INISIASI MENYUSU DINI DI RSUD DR. DJASAMEN SARAGIH PEMATANGSIANTAR
TAHUN 2015
01 Nomor kuesioner |_ |_ |
02 Tanggal wawancara Tanggal |_ |_ | Bulan|_ |_ | Tahun |_ |_ |_ |_ |
A. IDENTITAS TENAGA KESEHATAN
01 Nama
02 Umur |_ |_ | tahun
03 Pendidikan terakhir 1. DIII Kebidanan
2. DIII Keperawatan 3. S1 Keperawatan
4. S1 Kesehatan Masyarakat 5. S1 Kedokteran
6. Lainnya, sebutkan……….
04 Tahun mulai bekerja Tahun |_ |_ |_ |_ |
05 Tugas/jabatan
(4)
B. PERTANYAAN PENGETAHUAN
01 Apakah arti inisiasi menyusu dini (IMD)?
1. Menyusukan bayi kepada ibu sedini mungkin setelah dilahirkan 2. Meletakkan bayi di atas dada atau perut ibu setelah dilahirkan dan
setelah bayi dibersihkan. Lalu menyusukan bayi kepada ibunya 3. Meletakkan bayi di atas dada atau perut ibu segera setelah lahir dan
tidak dibersihkan terlebih dahulu. Kemudian membiarkan bayi menyusu sendiri pada putting susu ibu tanpa dibantu
Total skor
02 Pada permukaan kulit bayi yang baru dilahirkan masih melekat zat lemak dan juga darah. Apakah bayi perlu dibersihkan terlebih dahulu sebelum dilakukan IMD?
1. Ya, perlu 2. Tidak perlu
Total skor
03 Berapa lama waktu (durasi) yang dibutuhkan untuk melakukan IMD?
1. Beberapa menit saja 2. Sampai dengan 1 jam 3. Tidak ada batasan waktu
Total skor
04 Apa saja manfaat IMD bagi bayi?
Menjaga suhu tubuh bayi setelah dilahirkan
Meningkatkan sistem kekebalan tubuh bayi
Melatih saraf motorik bayi sehingga mengurangi kesulitan menyusui di kemudian hari
Total skor
05 Apa saja manfaat IMD bagi ibu?
Menenangkan kondisi psikis ibu pasca melahirkan
Merangsang pelepasan hormon oksitosin sehingga membantu involusi uterus dan mengurangi resiko pendarahan pasca melahirkan
Memperbesar peluang ibu dalam melanjutkan kegiatan menyusui bayi
Total skor
06 Apa saja tindakan yang dianjurkan selama melakukan IMD setelah bayi dilahirkan?
1. Memotong tali pusar bayi dan meletakkan bayi ke dada atau perut ibu 2. Memotong tali pusar bayi dan meletakkan bayi ke dada atau perut ibu.
Kemudian membiarkan bayi mencari puting susu ibu tanpa dibantu
Total skor
(5)
07 Apakah ada makanan atau minuman lain yang dapat menggantikan ASI yang pertama kali diberikan pada bayi?
1. Ya, ada. Sebutkan…….. 2. Tidak ada
Total skor
08 Adakah alasan medis yang Saudara ketahui yang memperbolehkan tidak-dilaksanakannya IMD?
1. Tidak ada
2. Ya, ada. Sebutkan……..
Total skor
C. PERTANYAAN SIKAP
No. Pertanyaan SS S TS STS
01
Setiap bayi baru lahir berhak mendapatkan ASI secara eksklusif sejak dilahirkan sampai dengan 6 bulan usia kelahiran
02
Pelaksanaan inisiasi menyusu dini dapat mempengaruhi keberhasilan pemberian ASI Eksklusif
03 IMD sangat baik untuk dilakukan/ dipraktikkan pada
ibu dan bayi baru lahir
04
Pada kondisi normal, inisiasi menyusu dini dapat dilaksanakan beberapa jam (saat) setelah bayi dilahirkan
05
Tenaga kesehatan dapat membersihkan atau memandikan bayi terlebih dahulu sebelum pelaksanaan inisiasi menyusu dini (sebelum bayi diletakkan di dada atau perut ibu)
06
Pelaksanaan inisiasi menyusu dini dapat meningkatkan ikatan (bounding attachment) antara ibu dan bayi
07
Hanya alasan medis tertentu (seperti bayi dengan galaktosemia klasik, bayi dengan penyakit kemih, berat lahir bayi sangat rendah, bayi prematur, bayi beresiko hipoglikemia, ibu terinfeksi HIV atau penyakit menular lainnya, ibu sedang menjalani terapi/ pengobatan, abses pada payudara ibu, dsb.) yang dapat menghambat/ menggagalkan pelaksanaan IMD pasca bersalin
(6)
08
Karena alasan medis (seperti bayi dengan galaktosemia klasik, bayi dengan penyakit kemih, berat lahir bayi sangat, bayi prematur, bayi beresiko hipoglikemia, ibu terinfeksi HIV atau penyakit menular lainnya, ibu sedang menjalani terapi/ pengobatan, abses pada payudara ibu, dsb.) tenaga kesahatan diperbolehkan tidak menerapkan IMD dan menggantikan air susu ibu (ASI) dengan susu formula
09 Susu formula masa kini dapat menyamai komposisi
dan keunggulan ASI
10
Pemerintah maupun pihak terkait perlu melakukan pelatihan mengenai IMD kepada tenaga kesehatan terlebih lagi pada para tenaga kesehatan yang baru
11
Pemerintah perlu menetapkan sanksi tegas bagi pihak yang tidak mendukung atau menghambat pelaksanaan IMD
12
Perlu dilakukan pengawasan/supervisi oleh pihak berwewenang di tempat bersalin dengan tujuan memantau pelaksanaan IMD pasca bersalin sehingga dapat dilakukan evaluasi terkait hal tersebut.
13
Pada dasarnya tenaga kesehatan memegang peranan penting dalam keberhasilan pelaksanaan inisiasi menyusu dini
(7)
D. PERTANYAAN TINDAKAN DAN MOTIVASI
01 Apakah Saudara menerapkan IMD saat menolong persalinan? Ya, selalu Terkadang Tidak N/A 2 1 0 P10 99 02 Lingkari Ya atau Tidak jika responden melakukan
tahapan ini saat melaksakan IMD setelah menolong perslinan!
Bagaimana biasanya Saudara melaksanakan IMD
saat menolong persalinan? Ya Tidak
A Membersihkan bayi dari sisa darah atau zat lemak
terlebih dahulu 0 1
B Meletakkan bayi di dada atau berut ibu segera setelah
lahir 1 0
C Membiarkan bayi menyusu sendiri/ tidak mengarahkan
mulut bayi ke puting susu ibu 1 0
D Membiarkan kontak kulit antara ibu dan bayi paling
tidak 1 jam 1 0
03 Adakah apresiasi yang diberikan kepada Saudara karena telah menerapkan IMD saat menolong persalinan?
Ya Tidak
1 0 P05
04 Apresiasi seperti apa yang diberikan? Pujian
Materi/uang Naik jabatan Lainnya….. 1 2 3 4 05 Apakah dampak positif yang
Saudara rasakan/alami dari apresiasi tersebut terhadap pelaksanaan tugas Saudara sebagai tenaga kesehatan?
Semakin semangat bekerja Termotivasi untuk menerapkan IMD
seterusnya Tidak ada dampak positif
1 2 0 06 Menurut Saudara, perlukah apresiasi diberikan
kepada seorang tenaga kesehatan jika telah menerapkan IMD setelah menolong persalinan?
Ya Tidak
1 2 07 Apakah Saudara menerapkan IMD atas dasar
tanggung jawab sebagai tenaga kesehatan?
Ya Tidak
1 0 08 Apakah Saudara pernah mendapatkan pelatihan
mengenai IMD?
Ya Tidak
1 0 09 Adakah dampak pelatihan tersebut terhadap kinerja
Saudara dalam menerapkan IMD setelah menolong persalinan?
Ya Tidak
1 0 10 Apakah diadakan pengawasan kepada tenaga
kesehatan ketika menolong persalinan di rumah
Ya, selalu Terkadang
2 1
(8)
sakit ini? Tidak 0 11 Ketika tidak dilakukan pengawasan, apakah
Saudara tetap menerapkan IMD setelah menolong persalinan?
Ya Tidak
1 0 12 Apakah Saudara pernah mendapatkan
sanksi/hukuman karena tidak menerapkan IMD setelah menolong persalinan di rumah sakit ini?
Ya Tidak
1 0 13 Menurut Saudara apakah sanksi/hukuman perlu
diberikan kepada tenaga kesehatan yang tidak menerapkan IMD setelah menolong persalinan di rumah sakit?
Ya Tidak
0 1
14 Pernahkah karena kondisi tertentu Saudara tidak menerapkan IMD setelah menolong persalinan?
Ya Tidak
0 1
15 Kondisi apakah itu? Ibu/keluarga menolak
Sarana tidak mendukung/ bayi dan ibu tidak
dirawat-gabung pasca bersalin. ASI ibu tidak keluar dan bayi terus menangis jadi perlu diberi susu botol. Kondisi medis tertentu, sebutkan………..… Dipengaruhi orang/pihak lain Lainnya, sebutkan………….... 1 2 3 4 5 6 16 Apakah Saudara memberikan susu formula/botol
kepada bayi ketika bayi tersebut tidak IMD?
Ya Tidak
0 1 17 Apa alasan Saudara memberikan susu formula
(bukan makanan/minuman lain)?
Sudah ada kerja sama dengan produsen susu Tidak ada pilihan lain Lainnya, sebutkan……….
1
2 3
(9)
Data Hasil Penelitian
No. K1 K2 K3 K4 P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P_Kat S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11
1 4 6 36 3 3 2 2 1 2 2 1 2 2 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4
2 1 15 43 3 3 2 2 1 1 2 1 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2
3 2 24 52 2 3 2 1 1 2 2 2 1 2 4 3 4 2 2 3 3 3 3 4 2
4 1 6 29 3 2 2 3 1 1 1 1 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2
5 1 6 29 3 2 1 3 1 1 1 1 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2
6 1 6 29 3 3 2 3 1 2 2 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2
7 1 6 40 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3
8 1 9 31 3 3 2 3 2 2 2 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
9 1 10 35 3 2 1 2 1 1 1 2 2 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2
10 6 5 34 3 3 2 3 1 1 1 1 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2
11 6 1 24 3 3 2 1 1 1 1 2 1 2 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2
12 1 1 25 3 3 2 1 1 1 2 2 2 2 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3
13 1 9 33 3 2 2 2 1 1 1 2 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2
14 1 4 28 3 3 2 3 2 1 2 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2
15 1 6 28 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
16 6 22 48 2 3 2 2 1 1 2 2 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2
17 1 4 24 3 3 1 1 2 1 1 1 1 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3
18 4 10 34 3 3 2 3 2 2 2 2 2 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4
19 1 3 31 3 2 2 1 1 3 1 2 2 2 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3
20 1 4 30 3 3 2 2 1 1 1 2 1 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3
21 1 6 30 3 2 2 2 1 1 1 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2
22 1 4 27 3 3 2 3 1 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
23 1 1 33 3 3 2 2 1 1 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2
24 1 10 37 2 3 2 2 1 1 2 2 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2
25 1 24 47 3 3 2 2 1 1 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2
26 1 18 40 3 3 2 2 1 1 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2
27 1 4 29 3 3 2 2 1 1 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2
28 1 6 29 3 3 2 2 1 1 2 1 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2
29 1 25 49 3 3 2 2 1 1 1 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2
30 1 9 34 2 3 2 2 1 1 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2
(10)
31 1 5 30 3 3 2 2 1 1 1 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2
32 1 4 29 3 3 2 3 2 1 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
33 1 10 34 2 3 1 2 1 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2
34 1 5 34 3 3 2 3 1 1 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
35 1 15 48 1 3 2 3 1 1 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2
S12 S13 S_Kat T1 T2 T11 T14 T16 T_Kat T3 T4 T4B T5 T5B T6 T7 T8 T9 T10 T12 T13 T15 T15B T17
3 4 2 1 4 1 0 0 2 0 99 99 99 99 1 1 1 1 0 0 1 4 99 2
2 3 2 1 2 1 0 0 2 0 99 99 99 99 1 1 1 1 0 0 1 4 99 2
2 4 2 1 2 1 0 0 2 0 99 99 99 99 1 1 1 1 0 0 1 3 4 2
2 3 2 1 2 1 0 0 2 0 99 99 99 99 1 1 0 99 0 0 1 4 99 2
3 3 2 1 2 0 0 0 3 0 99 99 99 99 1 1 0 99 0 0 1 4 99 2
3 3 2 1 3 1 0 0 2 0 99 99 99 99 1 1 0 99 0 0 1 4 99 2
3 3 2 2 3 1 1 1 1 0 99 99 99 99 2 1 1 1 0 0 1 99 99 99
3 3 2 2 3 1 1 1 1 0 99 99 99 99 2 1 1 1 0 0 1 99 99 99
3 3 2 1 2 1 0 0 2 0 99 99 99 99 1 1 1 1 0 0 1 4 99 2
2 3 2 1 3 1 0 0 2 0 99 99 99 99 1 1 0 99 0 0 1 1 2 2
3 3 2 1 3 1 0 0 2 0 99 99 99 99 1 1 0 99 0 0 1 4 99 2
3 4 2 1 2 1 0 0 2 0 99 99 99 99 2 0 0 99 0 0 0 4 99 2
2 3 2 1 1 1 0 0 3 0 99 99 99 99 1 1 0 99 0 0 1 4 99 2
3 3 2 1 2 1 0 0 2 0 99 99 99 99 1 1 0 99 0 0 1 4 99 2
3 3 2 1 4 1 0 0 2 0 99 99 99 99 1 1 0 99 0 0 0 4 99 2
2 3 2 1 1 1 0 0 3 0 99 99 99 99 1 1 1 1 0 0 0 4 99 2
3 3 2 1 2 1 0 0 2 0 99 99 99 99 1 1 0 99 0 0 0 3 4 2
4 4 2 1 4 1 0 0 2 1 1 2 1 2 2 1 1 1 0 0 1 2 4 2
2 3 2 1 2 1 0 0 2 1 1 99 1 99 1 1 0 99 0 0 1 4 99 2
3 3 2 1 2 1 0 0 2 0 99 99 99 99 1 1 0 99 0 0 1 4 99 2
(11)
3 3 2 1 2 1 0 0 2 0 99 99 99 99 1 1 1 1 0 0 1 4 99 2
3 3 2 1 2 1 0 0 2 0 99 99 99 99 1 1 1 1 0 0 1 4 99 2
2 3 2 1 2 1 0 0 2 0 99 99 99 99 1 1 1 1 0 0 1 4 99 2
2 3 2 1 2 1 0 0 2 0 99 99 99 99 1 1 0 99 0 0 1 4 99 2
2 3 2 1 3 1 0 0 2 0 99 99 99 99 1 1 1 1 0 0 1 4 99 2
2 3 2 1 2 1 0 0 2 0 99 99 99 99 1 1 1 1 0 0 1 1 99 2
2 3 2 1 2 1 0 0 2 0 99 99 99 99 1 1 0 99 0 0 1 4 99 2
3 3 2 1 3 1 0 0 2 0 99 99 99 99 1 1 0 99 0 0 1 4 99 2
3 3 2 1 3 1 0 0 2 0 99 99 99 99 1 1 1 1 0 0 1 4 99 2
3 3 2 1 3 1 0 0 2 0 99 99 99 99 1 1 0 99 0 0 1 4 99 2
2 3 2 1 2 1 0 0 2 0 99 99 99 99 1 1 1 1 0 0 1 4 99 2
(12)
HASIL PENGOLAHAN DATA DENGAN SPSS
Umur dikategorikan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 20-29 th 12 34.3 34.3 34.3
30-39 th 15 42.9 42.9 77.1
40-49 th 7 20.0 20.0 97.1
50-59 th 1 2.9 2.9 100.0
Total 35 100.0 100.0
Pendidikan terkahir
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid D3 Kebidanan 29 82.9 82.9 82.9
D3 Keperawatan 1 2.9 2.9 85.7
S1 Kesehatan Masyarakat 2 5.7 5.7 91.4
D4 Kebidanan/ Bidan Pendidik
3 8.6 8.6 100.0
Total 35 100.0 100.0
Lama Bekerja dikategorikan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 1-5 th 13 37.1 37.1 37.1
6-10 th 14 40.0 40.0 77.1
11-15 th 2 5.7 5.7 82.9
16-20 th 1 2.9 2.9 85.7
>20 th 4 11.4 11.4 97.1
22 1 2.9 2.9 100.0
(13)
Jabatan di RS
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Bidan Koordinator 1 2.9 2.9 2.9
Kepala Ruangan 6 17.1 17.1 20.0
Staf Ruangan 28 80.0 80.0 100.0
Total 35 100.0 100.0
Arti IMD
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid Meletakkan bayi di dada ibu,
setelah dibersihkan. Lalu disusukan
6 17.1 17.1 17.1
Bayi diletakkan di dada ibu, tidak dibersihkan. Bayi dibiarkan menyusu sendiri
29 82.9 82.9 100.0
Total 35 100.0 100.0
Membersihkan bayi
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Ya, prelu 4 11.4 11.4 11.4
Tidak perlu 31 88.6 88.6 100.0
Total 35 100.0 100.0
Durasi IMD
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Beberapa menit 5 14.3 14.3 14.3
Sampai 1 jam 18 51.4 51.4 65.7
Tidak ada batas waktu 12 34.3 34.3 100.0
Total 35 100.0 100.0
(14)
(15)
Tindakan yang dianjurkan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid Memotong tali pusat dan
meletakkan bayi ke dada/perut ibu
12 34.3 34.3 34.3
Memotong tali pusat dan meletakkan bayi ke dada/perut ibu kemudian membiarkan bayi cari puting susu
23 65.7 65.7 100.0
Total 35 100.0 100.0
Pengganti kolostrum
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Ya, ada 7 20.0 20.0 20.0
Tidak ada 28 80.0 80.0 100.0
Total 35 100.0 100.0
Alasan medis
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak ada 7 20.0 20.0 20.0
Ya, ada 28 80.0 80.0 100.0
Total 35 100.0 100.0
Manfaat IMD bagi bayi
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 1 28 80.0 80.0 80.0
2 7 20.0 20.0 100.0
Total 35 100.0 100.0
(16)
Manfaat IMD bagi ibu
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 1 25 71.4 71.4 71.4
2 9 25.7 25.7 97.1
3 1 2.9 2.9 100.0
Total 35 100.0 100.0
Jumlah skor pengetahuan responden
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sedang 25 71.4 71.4 71.4
Baik 10 28.6 28.6 100.0
Total 35 100.0 100.0
s1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Setuju 24 68.6 68.6 68.6
Sangat Setuju 11 31.4 31.4 100.0
Total 35 100.0 100.0
s2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Setuju 31 88.6 88.6 88.6
Sangat Setuju 4 11.4 11.4 100.0
(17)
s3
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Setuju 30 85.7 85.7 85.7
Sangat Setuju 5 14.3 14.3 100.0
Total 35 100.0 100.0
s4
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Setuju 3 8.6 8.6 8.6
Tidak Setuju 31 88.6 88.6 97.1
Sangat Tidak Setuju 1 2.9 2.9 100.0
Total 35 100.0 100.0
s5
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Setuju 4 11.4 11.4 11.4
Tidak Setuju 30 85.7 85.7 97.1
Sangat Tidak Setuju 1 2.9 2.9 100.0
Total 35 100.0 100.0
s6
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Setuju 31 88.6 88.6 88.6
Sangat Setuju 4 11.4 11.4 100.0
Total 35 100.0 100.0
(18)
s7
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Setuju 35 100.0 100.0 100.0
s8
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Setuju 35 100.0 100.0 100.0
s9
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 35 100.0 100.0 100.0
s10
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 1 2.9 2.9 2.9
Setuju 30 85.7 85.7 88.6
Sangat Setuju 4 11.4 11.4 100.0
Total 35 100.0 100.0
s11
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 23 65.7 65.7 65.7
Setuju 10 28.6 28.6 94.3
Sangat Setuju 2 5.7 5.7 100.0
(19)
s12
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 15 42.9 42.9 42.9
Setuju 19 54.3 54.3 97.1
Sangat Setuju 1 2.9 2.9 100.0
Total 35 100.0 100.0
s13
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Setuju 31 88.6 88.6 88.6
Sangat Setuju 4 11.4 11.4 100.0
Total 35 100.0 100.0
Total Skor sikap dikategorikan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Baik 15 42.9 42.9 42.9
Sedang 20 57.1 57.1 100.0
Total 35 100.0 100.0
Menerapkan IMD saat menolong persalinan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Terkadang 33 94.3 94.3 94.3
Ya, selalu 2 5.7 5.7 100.0
Total 35 100.0 100.0
IMD saat tidak ada pengawasan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak 1 2.9 2.9 2.9
Ya 34 97.1 97.1 100.0
(20)
IMD saat tidak ada pengawasan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak 1 2.9 2.9 2.9
Ya 34 97.1 97.1 100.0
Total 35 100.0 100.0
Tidak IMD karena suatu kondisi
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Ya 33 94.3 94.3 94.3
Tidak 2 5.7 5.7 100.0
Total 35 100.0 100.0
Memberi sufor saat tidak IMD
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Ya 33 94.3 94.3 94.3
Tidak 2 5.7 5.7 100.0
Total 35 100.0 100.0
Diberi apresiasi
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak 33 94.3 94.3 94.3
Ya 2 5.7 5.7 100.0
Total 35 100.0 100.0
Jenis apresiasi
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Pujian 2 5.7 5.7 5.7
Skip 33 94.3 94.3 100.0
(21)
Jenis lainnya
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Materi/uang 1 2.9 2.9 2.9
Skip 34 97.1 97.1 100.0
Total 35 100.0 100.0
Dampak positif apresiasi
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Semakin semangat bekerja 2 5.7 5.7 5.7
Skip 33 94.3 94.3 100.0
Total 35 100.0 100.0
Dampak lainnya
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid Termotivasi untuk terapkan
IMD
1 2.9 2.9 2.9
Skip 34 97.1 97.1 100.0
Total 35 100.0 100.0
Perlu diberi apresiasi?
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Ya 31 88.6 88.6 88.6
Tidak 4 11.4 11.4 100.0
Total 35 100.0 100.0
Kesadaran tanggung jawab
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak 1 2.9 2.9 2.9
(22)
Ya 34 97.1 97.1 100.0
Total 35 100.0 100.0
Pernah pelatihan IMD
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak 17 48.6 48.6 48.6
Ya 18 51.4 51.4 100.0
Total 35 100.0 100.0
Merasakan dampak pelatihan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Ya 18 51.4 51.4 51.4
Skip 17 48.6 48.6 100.0
Total 35 100.0 100.0
Pengawasan dari RS?
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak 34 97.1 97.1 97.1
Terkadang 1 2.9 2.9 100.0
Total 35 100.0 100.0
Diberi sanksi/hukuman
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak 33 94.3 94.3 94.3
Ya 2 5.7 5.7 100.0
Total 35 100.0 100.0
Perlukan sanksi/hukuman
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
(23)
Valid Ya 4 11.4 11.4 11.4
Tidak 31 88.6 88.6 100.0
Total 35 100.0 100.0
Kondisi penghambat IMD
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Ibu/keluarga menolak 2 5.7 5.7 5.7
Sarana tidak mendukung 1 2.9 2.9 8.6
ASI tidak keluar dan bayi terus menangis
2 5.7 5.7 14.3
Kondisi medis tertentu 28 80.0 80.0 94.3
Skip 2 5.7 5.7 100.0
Total 35 100.0 100.0
Kondisi (jika lebih dari satu)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sarana tidak mendukung 1 2.9 2.9 2.9
Kondisi medis tertentu 3 8.6 8.6 11.4
Skip 31 88.6 88.6 100.0
Total 35 100.0 100.0
Alasan memberi sufor
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid Tidak ada pilihan lain 33 94.3 94.3 94.3
Skip 2 5.7 5.7 100.0
Total 35 100.0 100.0
(24)
TABEL HUBUNGAN ANTAR-VARIABEL
1)
Hubungan pengetahuan dan sikap
Sikap
Total Positif
Pengetahuan Sedang Count 25 25
Baik Count 10 10
Total Count 35 35
% of Total 100.0% 100.0%
2)
Hubungan pengetahuan terhadap tindakan Tindakan
Total Baik Tidak baik
Pengetahuan Sedang Count 5 20 25
Baik Count 8 2 10
Total Count 13 22 35
% of Total 37.1% 62.9% 100.0%
3)
Hubungan umur dengan tindakan
Tindakan
Total Baik Tidak baik
Umur 20-29 th Count 5 7 12
30-39 th Count 6 9 15
40-49 th Count 2 5 7
50-59 th Count 0 1 1
Total Count 13 22 35
(25)
4)
Hubungan pendidikan dengan tindakan
Tindakan
Total Baik Tidak baik
Pendidikan Terkahir
D3 Kebidanan Count 9 20 29
D3 Keperawatan Count 0 1 1
S1 Kesehatan Masyarakat Count 2 0 2
D4 Kebidanan/ Bidan Pendidik Count 2 1 3
Total Count 13 22 35
% of Total 37.1% 62.9% 100.0%
5)
Hubungan antara lama bekerja dengan tindakan
Tindakan
Total Baik Tidak baik
Lama Bekerja 1-5 th Count 5 8 13
6-10 th Count 7 8 15
11-15 th Count 0 2 2
16-20 th Count 0 1 1
>20 th Count 1 3 4
Total Count 13 22 35
% of Total 37.1% 62.9% 100.0%
6)
Hubungan jabatan dengan tindakan
Tindakn
Total Baik Tidak baik
Jabatan di RS Bidan Koordinator Count 0 1 1
Kepala Ruangan Count 2 4 6
Staf Ruangan Count 11 17 28
Total Count 13 22 35
% of Total 37.1% 62.9% 100.0%
(26)
KESIMPULAN
Pengetahuan Sikap Tindakan
Umur X X X
Lama bekerja X X X
Pendidikan X X X
Jabatan X X X
Pengetahuan √
Sikap
Tindakan √
X = tidak berhubungan √ = berhubungan
(27)
KEPIENTEttN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
Jalan universitas No.21 Kampus UsU Medan 20155
Te:p.(061)8213221.Fax.(061)8213221 Websiわ :httD:rrfkm.usuncjd― Emailifkm.usu.medan(勇ma‖.com
Nomor :
Larlapirall :Hal :
Yth. Direktur RSUD Dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar
di-Pematangsiantar
Dengan hormat disarnpaikan, guna memenuhi salah satu syarat penyelesaian studi pada
Program
Sl
Fakultas Kesehatan Masyarakat USU, karni mohon bantuan Saudara kepadamahasisrva tersebut di barvah ini :
EDoT ruxs.2. 1. lo/T(R:rv2ot4
Permoboman lzin Survei Pendahuluan
i, 7
月
AY 201どNama
NiM
Jenis Kelamin Tempat, Tgl. Lahir
Agama Peminatan
Lidya Oktavyana Situmorang
101000046 Perempuan
P. Siantar, l4 Okober 199I
Kristen Protestan
Pendidikan Kesehatan dan llmu Perilaku
dapat diberi izin mengadakan suⅣ el pendahuluan dalam rangka penulisan usulan pcnelitian denganjuduli
PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT(PETIGAS KESEIIATAN)TENTANG
PEMBERIAN INFORMASI INISIASI MENYUSU DDII(IPID)DI IRUANG
BERSALIN RSUD DRo DJASAⅣ
IEN SARAGIH PE_PIATANGSIANTAR
TAⅡ UN 2014
Sehubungan dengan ini kanli sangat mengharapkan bantuan Saudara agar dapat
mcmbc‖kan keterangan,brosur,buku dan pettelaSan lainmya yang diperlukan.
Dcmikian disampdkan,atas balltuan dan kettasama yang baik diucapkan tcrilma kasih.
Tembusan:
1.
Kepala Bidang Penelitian dan PendidrkanRSUD Dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar
196112191987032002 MS
(28)
KEPIENTERIAN RISET,TEKNOLOGI,DAN PENDⅡ
)IKAN TINGGI
UNIVERSITASSUmTERA UTARA
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
Jalan Universitas N0.21 Kamput USU Medan 20155
Telp.( 061) 8213221. Fax. (061) 821322'l Website : htb :lffkm.usu.ac.ld{mall : fkm.ustr.medan@gmail.com
Nornor Lampiran
Hal
ア
タ
ム
L/UN5.2.1.10/KM2015: Permohonall lzin Penelitian
3 0 0CT 2015
Yth.
1. Direklur RSUD Dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar
2.
Kepala Bidang Koordinasi dan Pendidikan (Bakordik)RSUD Dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar
di-Tempat
Dengan hormat, daiam rangka memenuhi kewajiban/tugas sebagai syarat menyelesaikan studi pada Fakultas Kesehatan Masyarakat USU, kami mohon bantuan Saudara kepada
mahasiswa tersebut di bawah ini:
Narna
nIIM
Jenis
Kelamin
:Lidya O. Situmorang
101000046 Perempuan
Pematangsiantar, 14 Oktober i991
Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku
diber izin mcngactakan Pcnelitian(Riscう ditempat yang Saudara pimpin untuk penulisan
skripsi denganjuduli
GAPIBARAN PERILAKU TENAGA KESEHATAN TERHADAP PELAKSANAAN
INISIASI l■IENYUSU DINI DI RSUD DR DJASANIIEN SARAGⅢ PEPIATANGSIANTAR
Schubungan dcngan lnl kanli sangat mcngharapkan bantuan Saudara agar berkenan
membe五kan bantuan dalam bentuk keterangan,brosur,buku(refere,si)Serta pttjelasan lainnya_
Segala bahan dan keterangan yang diperoleh akan digunakan semata― mata demi pcrkelnbangan ilmu pcngetahuan.Sek遍可utnya setelah mahasiswa yang bersan3kutan
menyelesaikan Peneliti〔n ditempat ini,kami akan menyerahkan kepada Saudara l(satu)
ekselnplar Skripsi yang(五buat inahasiswa kaII11.
De,ikian disalnpaikan atas bantuan dan keJasama yang baik diucapkan terima kasih.
■ υF●り rS δЧrya `
(29)
PEMERINTAH KOr`
A PEⅣl医
T′ゝNGSIttAR
RUMAH SAKIT UMUPIDAERAⅡ
Elr.DJASA]Ⅵ
EN SARACIH PEMATANGSIANTAR
Jalan Sutomo No 230 Tclp.(0622)23823-23824-22959 Fax.(0622)23824
PEMATANGSIANTAR
Kodc Pos 21121
IヾOnlori 00′
子の /DK‐
AKMD/X1/2(15
La11ll):
1lal : Ilin Pt3nclitian
Pematangsia,rtar,
g
Noven:ber 2015Kepad;r Yt:r .
,(a.tsid I(e rerawatan
kstlD Dr.)jasamen Saragih
tii
TemDat
Judul Pcnelitian
Bersama ini diszrnpaikan kepada BapaV Ibu trahw.,r mahasiswa Fakultas Kusehatan Masyarak.rt Universitas Sumatera Utara Medan, dengan No. 89224JN5.2.1.10/KRKl20l5 akan melaksanakau Penelitian RSUD Dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar
Nama matrasiswa yang akan melaksanakan Penelitian tersebut atalalr
:
,No
Nama
1 Lydia O. Siturnorang
10
│
1000046
Untuk itu kami mohon kepada tsapak / lbu unruk memberikan perunjuk dan bimbingan kepada mahasisrva tersebut.
Demikian
O*t:S*"ikan,
ata; kerjasama yang baik kami rrcapkan terimakasih..ry$-'
16n
KepaiaBidang Diklat & Akreditasi-
V
RSUD Dr. Djasamen Saragih*0
\$
PenTfngsiantar*,su*S
nlten Lamrerkoauatotu'h'l'
\\t *$\
NiP' le6eo8l1 leeoo3 2 oo3'.\llt\"'
'
\1,
*
\p*
Tq-buse1:
,
1. ArsipGambaran Perilaku'l'enaga Kesehatan Terhadap Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini
Dl
RSUD dr. Djasamen Saragih ,,r'=--4'-''* 'r,I, e&frdhq.j \ .i -'-rr=:. r, /
It?ffiI
\(@)
'1,u-
-\::,--',-■
■
■
,
・卜
■
ヽ
一
〓
〓
菫
軍
ぉ
れ
と
■
卜
〓
一I
●
¨
・
〓
夢
︱
⋮
(30)
PEMER:NTAH KOTA PEMAttANGSiANTAR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
D『
`DJASAMEN SARACIH PEMATANOSiANTAR
JJan Sutorllo No 230 Teい
(0622)23823-23824-22959 Fax(0622)23824
PEMAttANGSIANttAR
Kode Pos 21121
Nomor
:
t491
/I[U/DK-AKRED/1Y2016Lamp :
Hal :
Selesai PenelitianPematangsiantar,'1 0 Pebruari 2016 Kepada Yth :
Dekan Universitas Sumatera
Utara Fakultas Kesehatan Masyarakat
di
Tempat
Dengan Hormat,
Memenuhi maksud surat saudara Dekan Universitas Sumaka Utara Fakultas Kesehatan
Masyarakat Nomor: 8922UN5.2.1.10/ KRI(2015 perihal lzin Penelitian di RSUD Dr. Djasamen Saragih Kota
Pematangsiantar
telah selesaimelaksanakan penelitian diRSUD Dr. Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar. Demikian kami sampaikan, untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Direktur RSUD Dr,Diasamen saragih
Wadir ll
Bidang Penunlang Medis,Pendidikan dan Akreditasi
Tembusan:
1.
ArsipSehubungan dengan haldiatas, maka kami memberitahukan bahwa mahasiswa saudara:
Nama No. Mahasiswa Judul Penelitian
Lidya O. Sltumorang 101000046
Gambaran Perilaku Tenaga Kesehatan Terhadap
Pelaksanaan lnisiasi Menyusu Dini di RSUD Dr. Dlasamen
(31)
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta, Jakarta.
Badan Pusat Statistik. 2003. Ringkasan Hasil Survei Demografi Kesehatan
Indonesia 2002-2003
__________________. 2007. Ringkasan Hasil Survei Demografi Kesehatan
Indonesia 2006-2007
__________________. 2013. Survey Demografi Kesehatan Indonesia 2012 Dinartiana, A & Sumini N. 2011. Hubungan Pelaksanaan Inisiasi Menyusu
Dini Dengan Keberhasilan Pemberian Asi Eksklusif Pada Ibu Yang Mempunyai Bayi Usia 7-12 Bulan Di Kota Semarang. Dinamika
Kebidanan Akbid Abdi Husada, Semarang.
Dinkes DKI Jakarta. 2008. Keputusan Kepala Dinas Propinsi DKI Jakarta
Nomor 435/2008 tentang Pemberian ASI Secara Dini (Inisiasi Menyusu Dini) bagi Ibu melahirkan di Proponsi DKI Jakarta Tahun 2008.
Dinkes Sumut. 2011. Riset Kesehatan Dasar Propinsi Sumatera Utara Tahun
2010
___________. 2014. Profil Kesehatan Propinsi Sumatera Utara Tahun 2013 ___________. 2014. Riset Kesehatan Dasar Propinsi Sumatera Utara Tahun
2013
http://www.academia.edu/5113636/Angka_Kematian_Bayi_di_Indonesia, diakses pada tanggal 27 Juni 2015
Hartatik. 2012. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Inisiasi Menyusu
Dini di BPS Sumarmo Desa Tanjung Sari Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali. STIKES Kusuma Husada, Surakarta.
Hidayat, KA. 2012. Perbandingan Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini
Berdasar Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil. Fakultas Kedokteran
Univeritas Diponegoro, Semarang.
(32)
Kasminah. 2007. Pengaruh Karakteristik Dan Motivasi Bidan Praktek
Terhadap Pemberian Susu Formula Pada Bayi Baru Lahir Di Klinik Bersalin Kota Medan Tahun 2007. Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sumatera Utara, Medan.
Kemenkes RI. 2004. Kepmenkes RI No. 450/Menkes/SK/IV/2004 Tahun 2004
Tentang Pemberian ASI Secara Eksklusif pada Bayi di Indonesia
__________. 2009. Undang-Undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan
__________. 2009. Undang-Undang RI Nomor 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit
__________. 2012. Peraturan Pemerintah No. 33 Tahun 2012 Tentang
Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif
Naduma, MN. 2012. Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini oleh Bidan di
Wilayah Kerja Puskesmas Danau Marsabut Kecamatan Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan Sumatera Utara Tahun 2012. Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara, Medan.
Notoatmodjo, S. 2005. Metode Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta, Jakarta. ___________________. 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta, Jakarta. ___________________. 2012. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan.
Rineka Cipta, Jakarta.
Organisasi Kesehatan Dunia. 2009. Alasan medis yang dapat diterima
sebagai dasar penggunaan pengganti ASI
Pemerintah Kabupaten Klaten. 2008. Peraturan Daerah Kabupaten Klaten No.
7 Tahun 2008 tentang Inisiasi Menyusu Dini dan Air Susu Ibu Eksklusif
Roesli, U. 2008. Inisiasi Menyusu Dini Plus ASI Eksklusif. Pustaka Bunda, Jakarta.
Sari, MD. 2011. Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Bidan Praktek Swasta
Tentang Inisiasi Menyusu Dini Di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Morawa Kecamatan Tanjung Morawa. Fakultas Kesehatan Masyarakat
(33)
Silaban, WS. 2015. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Bidan dalam
Pelaksanaan Inisiasi Menyusui Dini di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara,
Medan.
Syafrina. 2011. Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Bidan Kelurahan Siaga
dalam Kegiatan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) di Kota Dumai. Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara, Medan.
Ulva, AN. 2011. Hubungan Pengetahuan Bidan Praktek Swasta Dengan
Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Morawa Kecamatan Tanjung Morawa Medan. Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara, Medan.
Yulianti, R. 2010. Pengaruh Peran Tenaga Kesehatan terhadap Pelaksanaan
IMD di Puskesmas Bromo Tahun 2010. Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sumatera Utara, Medan.
(34)
31
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional yang bertujuan untuk menggambarkan perilaku tenaga kesehatan terhadap pelaksanaan inisiasi menyusu dini (IMD) di ruang Tunas Jaya RSUD Dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar pada tahun 2015.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2.1 Lokasi Penelitian
Penelitan dilakukan di RSUD Dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar yakni ruangan Tunas Jaya. Tunas Jaya adalah ruangan khusus ibu dan anak yang melayani pasien ibu hamil, ibu bersalin ataupun ibu nifas di RSUD Dr. Djasamen Saragih. Ruangan ini adalah tempat dimana proses inisiasi menyusu dini berlangsung pasca persalinan. Tenaga kesehatan yang ditugaskan di ruangan ini berlatar belakang pendidikan diploma kebidanan yang bertugas untuk membantu proses persalinan maupun tugas yang berhubungan dengan pasien ibu hamil.
Adapun alasan pemilihan lokasi penelitian ini adalah tenaga kesehatan di ruang Tunas Jaya RSUD dr. Djasamen Saragih yang berlatar belakang pendidikan kebidanan selayaknya berperilaku baik seperti yang diharapkan terkait pelaksanaan inisiasi menyusu dini (IMD). Namun dari survei awal yang dilakukan peneliti, pelaksanaan IMD oleh tenaga kesehatan di Tunas Jaya RSUD Dr. Djasamen Saragih masih didapati tenaga kesehatan yang tidak melaksanakan prosedur inisiasi menyusu dini saat menolong persalinan.
(35)
32
3.2.2 Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada bulan Nopember 2015.
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh tenaga kesehatan yang ada di bagian Tunas Jaya RSUD Dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar sebanyak 35 orang.
3.3.2 Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh dari populasi yang ada yaitu keseluruhan dari jumlah tenaga kesehatan yang ada di bagian Tunas Jaya RSUD Dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar sebanyak 35 orang.
3.4 Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.
3.4.1 Data Primer
Data primer pada penelitian ini adalah data yang diperoleh dari responden saat dilakukan wawancara langsung menggunakan kuesioner yang telah disusun sebelumnya. Data primer meliputi informasi mengenai pengetahuan dan sikap terhadap inisiasi menyusu dini dan tindakan terhadap pelaksanaan inisiasi menyusu dini oleh tenaga kesehatan di Tunas Jaya RSUD Dr. Djasamen Saragih tahun 2015.
(36)
33
3.4.2 Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari dokumentasi RSUD Dr. Djasamen Saragih.
3.5 Definisi Operasional
1. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui oleh tenaga kesehatan di Tunas Jaya RSUD dr. Djasamen Saragih tentang inisiasi menyusu dini (makna, maksud, tujuan, tata laksana dan sebagainya).
2. Sikap adalah pandangan atau perasaan, penilaian positif ataupun penolakan tenaga kesehatan di Tunas Jaya RSUD dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar terhadap inisiasi menyusu dini..
3. Tindakan adalah wujud nyata yang dilakukan tenaga kesehatan dalam pelaksanaan inisiasi menyusu dini pasca bersalin.
4. Tenaga Kesehatan adalah tenaga yang berlatar belakang pendidikan kesehatan yang bekerja di Tunas Jaya RSUD dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar.
5. Inisiasi Menyusu Dini adalah tindakan yang sengaja dilakukan kepada bayi segera setelah dilahirkan sampai satu jam setelah kelahirannya, dimana bayi dibiarkan merangkak di dada ibunya. Kemudian bayi menemukan sendiri puting susu ibunya sampai akhirnya berhasil menyusu sendiri pada ibunya tanpa dibantu oleh siapapun.
6. Motivasi atau alasan adalah hal-hal yang mendorong tenaga kesehatan dalam pelaksanaan IMD (dilakukan atau tidak dilakukan).
(37)
34
7. Penghargaan adalah suatu bentuk apresisasi berupa pujian atau materi yang diterima oleh tenaga kesehatan atas kinerjanya dalam melaksanakan tugas dan perannya, baik dari pasien maupun pihak rumah sakit.
8. Tanggung jawab adalah kesadaran yang dimiliki oleh tenaga kesehatan untuk berperilaku sesuai peran yang diharapakan.
9. Kesempatan untuk maju adalah momen yang dimiliki oleh tenaga kesehatan untuk meningkatkan kualitas kerja misalnya dengan pelatihan. 10. Lingkungan fisik bekerja adalah kondisi yang ada di sekitar pekerjaan
yang menyangkut hal-hal fisik seperti sarana dan prasarana.
11. Hubungan interpersonal menyangkut bagaimana relasi/kedekatan yang dimiliki oleh tenaga kesehatan dengan orang-orang yang ada di lingkungan kerja yang mendukung atau menghambat kinerjanya dalam pelaksanaan program IMD.
12. Kebijakan dan administrasi rumah sakit adalah segala hal yang menyangkut aturan dan ketentuan yang berlaku di rumah sakit yang berkaitan pelaksanaan dengan peran dan tanggung jawab tenaga kesehatan. 13. Pengawasan/supervisi adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh pihak yang berwewenang untuk melihat pelaksanaan IMD di ruang bersalin RSUD dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar .
14. Gaji adalah jumlah nominal rupiah yang diterima oleh tenaga kesehatan setiap bulannya dari pihak rumah sakit.
15. Tingkat Pendidikan adalah jenjang pendidikan terakhir yang telah dilalui oleh tenaga kesehatan.
(38)
35
16. Lama Bekerja adalah satuan waktu yang telah dilalui oleh tenaga kesehatan dalam melakukan tugas dan tanggung jawabnya dan dinyatakan dalam tahun.
17. Umur adalah satuan waktu yang telah dilalui oleh tenaga kesehatan semasa hidupnya yang dinyatakan dalam tahun.
18. Jabatan adalah posisi tenaga kesehatan di tempat bekerjanya.
3.6 Instrumen Penelitian dan Aspek Pengukuran
3.6.1 Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan adalah kuesioner yang berpedoman kepada tinjauan pustaka dan kerangka konsep. Pertanyaan pada kuesioner terdiri dari bagian pengetahuan, sikap dan tindakan serta motivasi atau alasan di balik tindakan dimana masing-masing pertanyaan yang diberi bobot atau skor.
3.6.2 Aspek Pengukuran
a. Pengukuran Pengetahuan
Pertanyaan yang diajukan pada responden untuk mengetahui tingkat pengetahuannya terhadap inisiasi menyusu dini terdiri dari 8 pertanyaan yang diberikan skor dan bersifat kuantitatif. Untuk menilai tingkat pengetahuan tenaga kesehatan dilakukan scoring pada tiap pertanyaan. Tiap pertanyaan merupakan pertanyaan tertutup, sehingga memiliki nilai yang berbeda satu dengan yang lain. Skor maksimal yang mungkin diperoleh responden adalah sebesar 20 poin dan skor minimumnya sebesar 8 poin. Menurut Arikunto (2006), aspek pengukuran pengetahuan dengan kategori baik, sedang, dan kurang terlebih dahulu menentukan kriteria (tolak ukur) yang akan dijadikan penentuan. Tingkatan
(39)
36
pengetahuan tenaga kesehatan terdiri dari tiga kelas, yaitu: baik, cukup dan kurang.
Aspek pengukuran dengan kategori jumlah nilai yang ada dapat diklasifikasikan dalam 3 kategori,yaitu :
a) Tingkat pengetahuan baik bila responden dapat menjawab pertanyaan dengan benar > 75% dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 20 yaitu > 15
b) Tingkat pengetahuan sedang bila responden dapat menjawab pertanyaan dengan benar 45-75% dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 20 yaitu 9-15
c) Tingkat pengetahuan kurang bila responden dapat menjawab pertanyaan dengan benar <45% dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 20 yaitu < 9
b. Pengukuran Sikap
Untuk mengetahui sikap tenaga kesehatan terhadap inisiasi menyusu dini diberikan pernyataan yang dinilai berdasarkan skala likert. Scoring dilakukan berdasarkan jenis pertanyaan.
1) Jika pertnyataan dalam bentuk kalimat positif, maka skor masing-masing alternatif jawaban adalah: sangat setuju (SS) 4, setuju (S) 3, tidak setuju (TS) 2 dan sangat tidak setuju (STS) 1.
2) Jika pernyataan dalam bentuk kalimat negatif, maka skor masing-masing alternatif jawaban adalah: sangat setuju (SS) 1, setuju (S) 2, tidak setuju (TS) 3 dan sangat tidak setuju (STS) 4.
(40)
37
Pernyataan untuk mengetahui sikap responden terdiri dari 13 pernyataan yang memiliki nilai untuk jawaban yang diberikan. Sikap tenaga kesehatan terdiri dari tiga kategori yaitu baik, cukup dankurang. Skor maksimal yang dapat diperoleh responden adalah 52. Skor tersebut diperoleh dengan menjumlahkan seluruh skor pada tiap pertanyaan. Maka pengkategorian sikap tenaga kesehatan ialah:
a) Tingkat sikap baik bila responden dapat menjawab pertanyaan dengan benar > 75% dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 52 yaitu > 39 b) Tingkat sikap sedang bila responden dapat menjawab pertanyaan dengan
benar 45-75% dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 52 yaitu 24-38
c) Tingkat sikap kurang bila responden dapat menjawab pertanyaan dengan benar <45% dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 52 yaitu < 24
c. Pengukuran Tindakan
Tindakan tenaga kesehatan terhadap pelaksanaan inisiasi menyusu dini dillihat dari 17 pertanyaan. Namun hanya ada 5 pertanyaan yang memiliki nilai untuk melihat tindakan responden. Sedangkan pertanyaan lain untuk melihat motivasi di balik tindakan responden. Setiap pernyataan yang berkaitan dengan pengukuran tindakan tenaga kesehatan terhadap pelaksanaan IMD memiliki nilai atau skor. Ada Ada 3 pertanyaan dengan skor maksimum 1, ada 1 pertanyaan dengan skor maksimum 2, ada 1 pertanyaan dengan skor maksimum 4. Jumlah
(41)
38
skor maksimum untuk pertanyaan yang mengukur tindakan adalah 9, dan skor minimum sebesar 0.
Aspek pengukuran dengan kategori jumlah nilai yang ada akan diklasifikasikan dalam 3 kategori, yaitu :
a) Tingkat tindakan baik bila responden dapat menjawab pertanyaan dengan benar > 75% dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 9 yaitu ≥7
b) Tingkat tindakan sedang bila responden dapat menjawab pertanyaan dengan benar 45-75% dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 9 yaitu 4-6
c) Tingkat tindakan kurang bila responden dapat menjawab pertanyaan dengan benar <45% dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 9 yaitu <4
3.7 Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan dan analisa data dalam penelitian ini dilakukan dengan uji statistik menggunakan bantuan perangkat lunak komputer. Data yang telah dikumpulkan diolah melalui tahapan Entri (memasukkan ke dalam komputer),
Editing (pemeriksaan), Coding (memberi kode secara manual) dan Tabulating
(menyajikan dalam bentuk table) dan Interpreting. Data disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi yang dianalisa secara deskriptif.
(42)
39
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Lokasi Penelitian
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar dahulu bernama Rumah Sakit Umum Daerah Kota Pematangsiantar. Rumah sakit ini berubah nama berdasarkan Kepmenkes No. 515/MENKES/SK/IV/2007. RSUD Dr. Djasamen Saragih berdiri tahun 1911 pada area seluas 12,28 Ha dengan luas bangunan 16.800m2 serta jumlah bangunan sebanyak 59 unit. RSUD Dr. Djasamen Saragaih adalah rumah saki dengan tipe-B non pendidikan berdasarkan persetujuan MENPAN No. B-126/1/1992, Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1070/MENKES/SK/XI/1992 dan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sumatera Utara No. 445/3155/K Tahun 1992. Sejak Desember 2001 kepemilikan RSUD Dr. Djasamen Saragih diserahkan dari Pemerintah Propinsi Sumatera Utara kepada Pemerintah Kota Pematangsiantar.
Sarana dan prasarana yang tresedia di rumah sakit ini 16 unit instalasi rawat jalan, 17 ruang inap dengan 223 tempat tidur instalasi rawat inap, 14 jenis instalasi penunjang. Operasional rumah sakit didukung oleh 64 orang tenaga medis dengan kualifikasi 29 dokter ahli serta 35 dokter umum dan dokter gigi, 84 tenaga medis perawatan dan 115 tenaga non medis.
(43)
40
Visi RSUD Dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar adalah “Terwujudnya Rumah Sakit yang Mantap, Maju, dan Jaya menuju Pelayanan Kesehatan yang Mandiri dan Berkeadilan Tahun 2015”.
Misi RSUD Dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar adalah:
1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan dengan menjadikan rumah sakit terakreditasi 16 (enam belas) pelayanan.
2. Meningkatkan sarana dan prasarana rumah sakit yang mampu memberikan kenyamanan bagi masyarakat dengan berorientasi kepada lingkungan demi mewujudkan Kota Pematangsiantar Eco City serta mampu memberikan jaminan keselamatan, keamanan dan kepuasan pada masyarakat.
3. Meningkatkan status rumah sakit menjadi rumah sakit pendidikan yang melaksanakan kegiatan pendidikan, pelatihan, penelitian, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan secara bertahap dan berkesinambungan.
4. Mewujudkan RSUD Dr. Djasamen Saragih menjadi rumah sakit rujukan dengan pelayanan unggulan bagi Kabupaten/Kota disekitarnya.
5. Mewujudkan RSUD Dr. Djasamen Saragih menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) yang mampu mandiri untuk membiayai sendiri operasional dan mensejahterakan karyawannya
(SK Direktur Nomor : 2163/II/TU/V/2011 dan SK Walikota Pematangsiantar Nomor :188.45794/WKTAHUN 2011)
(44)
41
Dalam memberikan pelayanan pada masyarakat, RSUD Dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar juga memiliki motto “SENYUM”, yang merupakan singkatan dari:
S : Sosio ekonomi, melayani pasien dengan tidak memandang status ekonomi.
E : Empati, peduli terhadap kesembuhan dan perasaan pasien.
N : Nyaman, dapat membuat lingkungan pelayanan yang menyenangkan.
Y : Yakin, bahwa kesembuhan pasien dapat diperoleh dengan pelayanan yang baik.
U : Unggul, bahwa pelayanan yang diberikan adalah secara profesional dan diusahakan untuk selalu lebih baik daripada di rumah sakit lain.
M : Memuaskan, bahwa hasil pelayanan yang diberikan dapat memberikan rasa puas bagi penderita maupun keluarganya sehingga merupakan promosi bagi masyarakat lainnya.
(45)
42
4.2 Karakteristik Responden
Karakteristik responden dilihat dari beberapa bagian yaitu berdasarkan umur, pendidikan akhir yang pernah ditempuh, waktu lama bekerja yang pernah dijalani dan status jabatan responden di ruang Tunas Jaya RSUD dr. Djasamen Pematangsiantar.
Tabel 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Umur di Ruang Tunas Jaya RSUD dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar
Umur Jumlah (n) Presentase (%)
20-29 tahun 30-39 tahun 40-49 tahun 50-59 tahun
12 15 7 1
34,2 42,9 20,0 2,9
Jumlah 35 100,0
Dari tabel 4.1 diketahui bahwa sebagian besar responden berumur 30-39 tahun yakni sebanyak 15 orang (42,9%).
Tabel 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Akhir di Ruang Tunas Jaya RSUD dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar
Pendidikan Akhir Jumlah (n) Presentase (%)
D-III Kebidanan D-III Keperawatan
S1 Kesehatan Masyarakat D-IV Kebidanan/Bidan Pendidik
29 1 2 3
82,8 2,9 5,7 8,6
Jumlah 35 100,0
Dari tabel 4.2 diatas diketahui bahwa sebagian besar pendidikan terakhir yang ditempuh responden adalah D-III Kebidanan yaitu sebanyak 29 orang (82,9%).
(46)
43
Tabel 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Waktu Lama Bekerja di Ruang Tunas Jaya RSUD dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar
Waktu Lama Bekerja Jumlah (n) Presentase (%)
1-5 tahun 6-10 tahun 11-15 tahun 16-20 tahun >20 tahun
13 15 2 1 4
37,1 42,9 5,7 2,9 11,4
Jumlah 35 100,0
Dari tabel 4.3 diketahui bahwa sebagian besar waktu lama bekerja yang pernah dijalani responden adalah selama 6-10 tahun yaitu sebanyak 14 orang (42,9%).
Tabel 4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Status Jabatan di Ruang Tunas Jaya RSUD dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar
Status Jabatan Jumlah (n) Presentase (%)
Bidan Koordinator Kepala Ruangan Staf Ruangan
1 6 28
2,9 17,1 80,0
Jumlah 35 100,0
Dari tabel 4.4 diketahui bahwa sebagian besar status jabatan responden adalah Staf Ruangan yaitu sebanyak 28 orang (80,0%).
(47)
44
4.3 Pengetahuan Responden
Pengetahuan responden dilihat melalui wawancara dengan bantuan kuesioner. Jumlah pertanyaan untuk melihat pengetahuan adalah sebanyak 8 pertanyaan. Setiap jawaban adalah data kategorik. Namun jawaban untuk pertanyaan nomor 4 dan nomor 5 adalah data numerik. Berikut adalah hasil yang diperoleh untuk pengetahuan responden.
Tabel 4.5 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan terhadap Pelaksanaan IMD
Tingkatan Pengetahuan n %
Sedang Baik 25 10 71,4 28,6
Jumlah 35 100,0
Dari tabel 4.5 diketahui bahwa sebagian besar responden yaitu sebanyak 25 orang (71,4%) memiliki tingkat pengetahuan kategori sedang dan selebihnya yaitu sebanyak 10 orang (28,6%) memiliki tingkat pengetahuan kategori baik.
Tabel 4.6 Distribusi Pengetahuan Responden terhadap Pelaksanaan IMD
No Pengetahuan n %
1 2
3
Arti IMD:
Menyusukan bayi kepada ibu sedini mungkin setelah dilahirkan
Meletakkan bayi di atas dada atau perut ibu setelah dilahirkan dan setelah bayi dibersihkan. Lalu menyusukan bayi kepada ibunya
Meletakkan bayi di atas dada atau perut ibu segera setelah lahir dan tidak dibersihkan terlebih dahulu. Kemudian membiarkan bayi menyusu sendiri pada puting susu ibu tanpa dibantu
- 6 29 - 17,1 82,9
Jumlah 35 100,0
1 2 Membersihkan/meandikan bayi: Perlu Tidak perlu 4 31 11,4 88,6
Jumlah 35 100,0
(48)
45
1 2 3
Waktu (durasi) pelaksanaan IMD: Beberapa menit saja
Sampai dengan 1 jam Tidak ada batasan waktu
5 18 12 14,3 51,4 34,3
Jumlah 35 100,0
1 2 3
Manfaat IMD bagi bayi:
Menjaga suhu tubuh bayi setelah dilahirkan Meningkatkan sistem kekebalan tubuh bayi Melatih saraf motorik bayi sehingga
mengurangi kesulitan menyusui di kemudian hari 8 16 18 22,9 45,7 51,4 1 2 3
Manfaat IMD bagi ibu:
Menenangkan kondisi psikis ibu pasca melahirkan
Merangsang pelepasan hormon oksitosin sehingga membantu involusi uterus dan
mengurangi resiko pendarahan pasca melahirkan Memperbesar peluang ibu dalam melanjutkan kegiatan menyusui bayi
16 22 8 45,7 62,9 22,9 1 2
Anjuran selama IMD:
Memotong tali pusar bayi dan meletakkan bayi ke dada atau perut ibu
Memotong tali pusar bayi dan meletakkan bayi ke dada atau perut ibu. Kemudian membiarkan bayi mencari puting susu ibu tanpa dibantu
12 23
34,3 65,7
Jumlah 35 100,0
1 2 Pengganti kolostrum: Ada Tidak ada 7 28 20,0 80,0
Jumlah 35 100,0
1 2
Alasan medis tidak melaksanakan IMD: Tidak ada Ada 7 28 20,0 80,0
Jumlah 35 100,0
Dilihat dari tabel 4.6 di atas sebagian besar responden memiliki pengetahuan bahwa pengertian IMD adalah meletakkan bayi di atas dada atau perut ibu segera setelah lahir dan tidak dibersihkan terlebih dahulu, kemudian membiarkan bayi menyusu sendiri pada putting susu ibu tanpa dibantu yaitu
(49)
46
sebanyak 29 orang (82,9%), sebanyak 31 orang (88,6%) mengatakan bahwa zat lemak dan darah yang masih melekat pada bayi yang baru dilahirkan tidak perlu dibersihkan atau bayi tidak perlu dimandikan terlebih dahulu. Sebanyak 18 orang (51,4%) menyatakan bahwa IMD dilakukan cukup sampai dengan 1 jam setelah bayi diletakkan di dada atau perut ibu meskipun sang bayi tidak sampai mencapai putting susu ibu dalam waktu tersebut. Sebagian besar tenaga kesehatan memiliki pengetahuan tentang manfaat IMD bagi bayi adalah untuk melatih saraf motorik bayi yaitu sebanyak 18 orang (51,4%) dan sebanyak 22 responden (62,9%) tahu manfaat IMD bagi ibu adalah untuk merangsang pelepasan hormon oksitosin sehingga membantu involusi uterus dan mengurangi resiko pendarahan pasca melahirkan. Sebagian besar responden yaitu sebanyak 23 orang (65,7%) menyatakan bahwa tindakan yang dianjurkan selama melakukan IMD sesuai dengan pernyataan pada poin ke-2. Sebanyak 28 orang (80,0%) menyatakan bahwa tidak ada makanan atau minuman yang dapat menggantikan kolostrum bagi bayi. Sebanyak (80,0%) menyatakan bahwa ada alasan medis yang diijinkan yang kemudian memperbolehkan tidak-dilaksanakannya IMD. Sebagian besar responden menyatakan alasan tersebut ialah kondisi gawat darurat pada ibu seperti perdarahan yang parah, ibu dengan penyakit menular, kondisi gawat darurat pada bayi seperti bayi mengalami asfiksia, dan sebagainya.
(50)
47
4.4 Sikap Responden
Tabel 4.7 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkatan Sikap terhadap Pelaksanaan IMD
Tingkatan Sikap N %
Baik Sedang 15 20 42,9 57,1
Jumlah 35 100,0
Dari tabel 4.7 diketahui bahwa sebagian besar responden yaitu sebanyak 20 orang (57,1%) memiliki tingkat pengetahuan kategori sedang dan selebihnya yaitu sebanyak 15 orang (42,9%) memiliki tingkat pengetahuan kategori baik.
Jumlah pernyataan untuk mengetahui sikap responden adalah sebanyak 13 pernyataan. Masing-masing jawaban memilih skor tergantung jenis pernyataan apakah positif atau negatif. Dan dari seluruh jawaban responden akan dikelompokkan menjadi dua yang menyimpulkan sikap responden terhadap pelaksanaan IMD. Sikap responden dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.8 Distribusi Responden Berdasarkan Sikap Terhadap Pelaksanaan IMD
No Pernyataan SS S TS STS
n N n N
1. Setiap bayi baru lahir berhak
mendapatkan ASI secara eksklusif 11 24
-
-2. Pelaksanaan inisiasi menyusu dini dapat mempengaruhi keberhasilan pemberian ASI Eksklusif
4 31 -
-3. IMD sangat baik untuk dilakukan/
dipraktikkan pada ibu dan bayi 5 30
-
-4. Pada kondisi normal, inisiasi menyusu dini dapat dilaksanakan beberapa jam (saat) setelah bayi dilahirkan
-3 31 1
5. Tenaga kesehatan dapat membersihkan atau memandikan bayi terlebih dahulu sebelum pelaksanaan inisiasi menyusu dini
-4 30 1
6. Pelaksanaan inisiasi menyusu dini dapat meningkatkan ikatan (bounding
attachment) antara ibu dan bayi
(51)
-48
7. Hanya alasan medis tertentu yang dapat menghambat/ menggagalkan pelaksanaan IMD pasca bersalin
-35 -
-8. Karena alasan medis tenaga kesahatan diperbolehkan tidak menerapkan IMD dan menggantikan air susu ibu (ASI) dengan susu formula
-35 -
-9. Susu formula masa kini dapat menyamai komposisi dan keunggulan ASI
-
-35
-10. Pemerintah maupun pihak terkait perlu melakukan pelatihan mengenai IMD kepada tenaga kesehatan
4 30 1
-11. Pemerintah perlu menetapkan sanksi tegas bagi pihak yang tidak mendukung atau menghambat pelaksanaan IMD
2 10 23
-12. Perlu dilakukan pengawasan/supervisi oleh pihak berwewenang di tempat bersalin dengan tujuan memantau
pelaksanaan IMD pasca bersalin sehingga dapat dilakukan evaluasi terkait hal tersebut.
1 19 15
-13. Pada dasarnya tenaga kesehatan memegang peranan penting dalam keberhasilan pelaksanaan inisiasi menyusu dini
4 31 -
-Keterangan:
Sebanyak 24 orang (68,6%) menyatakan setuju pada pernyataan nomor 1, sebanyak 31 orang (88,6%) dari seluruh responden menyatakan setuju terhadap pernyataan nomor 2, sebanyak 30 orang (65,7%) memberikan respon setuju terhadap pernyataan nomor 3. Pada pernyataan nomor 4 sebanyak 31 orang (88,6%) memberikan respon tidak setuju, sebanyak 30 orang (85,7%) menyatakan tidak setuju pada pernyataan nomor 5. Untuk pernyataan nomor 6 ada sebanyak 31 orang (88,6%) yang menyatakan setuju, seluruh responden (100%) menyatakan setuju untuk pernyataan nomor 7. Pada pernyataan nomor 8 juga seluruh responden (100%) menyatakan setuju, seluruh responden (100%) juga memberikan respon setuju untuk pernyataan nomor 9. Untuk pernyataan nomor 10
(52)
49
sebanyak 30 orang (85,7%) memberikan respon setuju. Pada pernyataan nomor 11 sebanyak 23 orang (65,7) memberikan respon tidak setuju, sebanyak 19 orang (54,3%) menyatakan setuju pada pernyataan nomor 12. Ada sebanyak 31 orang (88,6%) menyatakan setuju terhadap pernyataan nomor 13.
4.5 Tindakan Responden
Tabel 4.9 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkatan Tindakan terhadap Pelaksanaan IMD
Tingkatan Tindakan n %
Baik Sedang Kurang 2 29 4 5,7 82,9 11,4
Jumlah 35 100,0
Dari tabel 4.9 di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar responden yaitu sebanyak 29 orang (82,9%) berada pada tingkatan sedang untuk kategori tindakan terhadap pelaksanaan IMD.
Ada sebanyak 17 total pertanyaan untuk melihat tindakan dan motivasi responden dalam melaksanakan IMD. Namun hanya 5 pertanyaan yang digunakan untuk melihat tindakan responden. Hasilnya disajikan pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.10 Distribusi Tindakan Responden terhadap Pelaksanaan IMD
Tindakan Responden n %
Menerapkan IMD 1. Selalu
2. Tidak selalu
2 33
5,7 94,3
Jumlah 35 100,0
Anjuran pelaksanaan IMD yang dilakukan: 1. Membersihkan bayi dari sisa darah atau zat
lemak terlebih dahulu
2. Meletakkan bayi di dada atau perut ibu segera setelah lahir
3. Membuat bayi menyusu sendiri/ tidak mengarahkan (membantu) mulut bayi ke puting susu ibu
25 26 23 71,4 74,2 65,7
(53)
50
4. Membiarkan kontak kulit antara ibu dan bayi paling sedikit 1 jam
9 25,7
Menerapkan IMD saat tidak ada pengawsan 1. Ya
2. Tidak
34 1
97,1 2,9
Jumlah 35 100,0
Tidak menerapkan IMD saat kondisi tertentu 1. Ya
2. Tidak
33 2
94,3 5,7
Jumlah 35 100,0
Memberikan susu formula pada bayi: 1. Ya
2. Tidak
33 2
94,3 5,7
Jumlah 35 100,0
Dari tabel 4.10 di atas sebanyak 2 orang (5,7%) mengaku selalu menerapkan IMD saat menolong persalinan dan ada sebanyak 26 orang (74,2%) yang meletakkan bayi di dada atau perut ibu segera setelah lahir, sebanyak 25 orang (71,4%) membersihkan bayi terlebih dahulu dari sisa darah atau zat lemak dari tubuh bayi sebelum melakukan IMD dana ada sebanyak 23 orang (65,7%) membuat bayi menyusu sendiri tanpa mengarahkan atau membantu bayi mencapai puting susu ibunya. Hanya 9 orang (25,7%) yang membiarkan kontak kulit antara ibu dan bayi paking sedikit selama 1 jam. Hampir seluruh responden yaitu sebanyak 34 orang (97,1%) mengaku akan menerapkan IMD meskipun tidak ada pengawasan. Sebanyak 33 orang (94,3%) tidak menerapkan IMD karena suatu kondisi tertentu sedangkan selebihnya sebanyak 2 orang (5,7%) mengaku selalu menerapkan IMD saat menolong persalinan. Sebanyak 33 orang (94,3%) mengaku memberikan susu formula kepada bayi saat tidak menerapkan IMD.
(54)
51
4.6 Tabulasi Silang (Cross-tab) antar-variabel
Tabel 4.11 Tabulasi Karakteristik dengan Tindakan Responden terhadap Pelaksanaan IMD
Karakteristik Responden Tindakan
Baik Sedang Kurang
Umur
20-29 tahun
30-39 tahun
40-49 tahun
50-59 tahun
- 1 1 - 11 12 5 1 1 2 1 - Pendidikan
D-III Kebidanan
D-III Keperawatan
S1 Kesehatan Masyarakat
D-IV Kebidanan/ Bidan Pendidik 2 - - - 24 1 2 2 3 - - 1 Lama bekerja
1-5 tahun
6-10 tahun
11-15 tahun
16-20 tahun
>20 tahun
- 2 - - - 13 10 2 1 3 - 3 - - 1 Jabatan
Bidan koordinator
Kepala ruangan
Staf ruangan
- 1 1 1 3 25 - 2 2
Jumlah 2 29 4
Dari tabel 4.22 dapat dilihat bahwa sebagian besar tindakan responden terhadap pelaksanaan IMD berada kategori sedang. Jika dilihat dari segi umur responden ada sebanyak 2 orang dari seluruh responden yang tindakannya berada pada kategori baik dan berada pada rentang umur 30-39 tahun sebanyak 1 orang serta pada rentang umur 40-49 tahun sebanyak 1 orang. Namun pada rentang umur yang sama ada juga responden yang tindakannya dikategorikan kurang yaitu sebanyak 2 orang pada rentang 30-39 tahun dan sebanyak 1 orang pada rentang umur 40-49 tahun.
(55)
52
Dari segi tingkat pendidikan, ada sebanyak 2 orang dengan pendidikan D-III Kebidanan yang tindakannya dikategorikan baik. Namun pada tingkat pendidikan yang sama ada juga tindakan responden dikategorikan kurang.
Pada variabel waktu lama bekerja responden di RSUD Dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar ada sebanyak 2 orang responden yang sudah bekerja selama 6-10 tahun yang tindakannya pada kategori baik namun ada 3 orang yang tindakannya berkategori kurang pada waktu lama bekerja yang sama.
Ada sebanyak 1 orang dengan jabatan kepala ruangan dan 1 orang staf ruangan yang tindakannya pada kategori baik. Namun pada jabatan yang sama ada juga tindakan responden yang kurang yaitu sebanyak 2 orang dengan jabatan kepala ruangan dan 2 orang dengan jabatan staf ruangan.
Tabel 4.12 Tabulasi Tingkatan Pengetahuan dan Tingkatan Sikap dengan Tindakan Responden terhadap Pelaksanaan IMD
Variabel Tindakan
Baik Sedang Kurang
Pengetahuan
Sedang
Baik
- 2
21 8
4 - Sikap
Positif 2 29 4
Jumlah 4 29 4
Tabel 4.23 menunjukkan bahwa dari 10 responden yang memiliki pengetahuan baik, ada 2 orang yang tindakannya berada pada kategori baik dan 8 orang tindakannya pada kategori sedang. Dari 25 orang yang memiliki pengetahuan sedang ada 21 orang yang tindakannya berada pada kategori sedang dan sebanyak 4 orang yang tindakannya pada kategori kurang.
(56)
53
Meskipun seluruh responden memiliki respon sikap yang positif terhadap pelaksanaan IMD, tidak serta merta juga menunjukkan tindakan yang baik. Ada 2 orang yang tindakannya berada pada kategori baik, 29 orang kategori sedang, dan 4 orang pada kategori kurang.
4.7 Motivasi atau Alasan Responden dalam Melakukan Inisiasi Menyusu
Dini
Selain alasan di balik tindakan yang dilakukan oleh responden saat melakukan atau tidak melakukan IMD, motivasi responden juga akan dilihat sesuai dengan landasan teori yang disampaikan pada BAB II. Berikut adalah hasil yang diperoleh.
Tabel 4.13 Motivasi atau Alasan di Balik Tindakan Responden
Alasan atau Motivasi Responden n %
Tidak menerapkan IMD:
Ibu/keluarga menolak
Sarana tidak mendukung
ASI tidak keluar dan bayi menangis terus
Kondisi medis tertentu
Dipengaruhi pihak lain
2 1 2 28 -6,1 3,0 6,1 84,8
-Pemberian susu formula:
Kerja sama dengan produsen susu
Tidak ada pilihan lain
- 33 - 100,0 Menerima apresiasi: Tidak Ya 33 2 94,3 5,7 Jenis apresiasi yang diterima:
Pujian/ Ucapan Terima kasih
Lebih dari 1 jenis apresiasi (misalnya pujian dan materi) 1 1 50,0 50,0 Dampak apresiasi:
Semakin semangat bekerja
Termotivasi untuk menerapkan IMD seterusnya
Tidak ada dampak positif
2 - - 100,0 - -
(57)
54
Perlu-tidaknya apresiasi diberikan:
Ya Tidak 31 4 88,6 11,4 Melakukan IMD atas kesadaran akan tanggung
jawab: Tidak Ya 1 34 2,9 97,1 Keikut-sertaan dalam Pelatihan IMD:
Tidak Ya 17 18 48,6 51,4 Dampak pelatihan:
Ada 18 100,0
Pengakuan responden akan pengawasan pelaksanaan IMD: Tidak Terkadang 34 1 97,1 2,9 Menerima sanksi/hukuman jika tidak melakukan
IMD:
Tidak 35 100,0
Perlu diberikan sanksi/hukuman
Ya Tidak 4 31 11,4 88,6 Keterangan:
Sebagian besar responden yaitu sebanyak 28 orang (84,8%) mengaku tidak menerapkan IMD disebabkan kondisi medis tertentu yang dialami ibu atau bayi pasca persalinan. Alasan tersebut meliputi perdarahan parah pada ibu, ibu dengan penyakit menular seperti HIV, ibu mengalami gangguan jiwa, bayi mengalami asfiksia, bayi lahir dengan berat badan sangat rendah. Seluruh responden yaitu sebanyak 33 orang (100,0%) mengaku memberikan susu formula kepada bayi saat tidak menerapkan IMD dengan alasan tidak ada pilihan lain yang dapat dilakukan. Sebagian besar responden yaitu sebanyak 33 orang (94,3%) mengaku tidak pernah menerima apresiasi karena telah melakukan IMD.
(58)
55
Ada 1 responden (50,0%) yang mendapat apresiasi berupa pujian ataupun ucapa terima kasih atas kinerjanya yang telah menerapkan IMD. Dampak apresiasi yang diterima oleh responden membuat semakin semangat bekerja. Sebanyak 2 orang (100,0%) dari seluruh responden yang pernah menerima apresiasi mengakuinya. Sebagian besar responden yaitu sebanyak 31 orang (88,6%) menyatakan bahwa apresiasi perlu diberikan bagi tenaga kesehatan yang telah menerapkan IMD. Hampir seluruh responden yaitu sebanyak 34 orang (97,1%) mengaku melakukan IMD karena kesadaran akan tanggung jawab sebagai tenaga kesehatan. Tidak terdapat perbedaan yang mencolok antara responden yang pernah mengikuti pelatihan tentang IMD dengan yang tidak pernah. Sebanyak 18 orang (51,4%) mengaku pernah mengikuti pelatihan tentang IMD. Sebanyak 18 orang (100,0%) yang pernah mendapat pelatihan tentang IMD mengaku merasakan dampak pelatihan bagi kinerja mereka sebagai tenaga kesehatan yang menolong persalinan. Hampir seluruh responden yaitu sebanyak 34 orang (97,1%) mengaku tidak ada dilakukan pengawasan terhadap pelaksanaan IMD di RSUD dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar.
Seluruh responden yaitu sebanyak 35 orang (100,0%) mengaku tidak pernah menerima sansi/hukuman jika tidak menerima IMD. Sebagian besar responden yaitu sebanyak 31 orang (88,6%) menyatakan tidak perlu diberikan sanksi/hukuman bagi tenaga kesehatan yang tidak melakukan IMD.
(59)
56
69
BAB V
PEMBAHASAN
5.1 Karakteristik Responden
Berdasarkan kelompok umur, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar tenaga kesehatan ada pada kelompok umur 20-39 tahun. Namun tindakan tenaga kesehatan terhadap pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) yang termasuk dalam kategori baik ada pada kelompok umur 30-49 orang. Dari hasil analisis pada variabel ini dapat dilihat bahwa semakin tinggi usia tidak berarti tindakan responden juga semakin baik dalam melaksanakan IMD. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Silaban (2015) bahwa tidak ada keterkaitan antara umur responden dengan tindakan terhadap pelaksanaan IMD.
Hasil penelitian berdasarkan variabel pendidikan responden didapati bahwa tindakan tenaga kesehatan yang berkategori baik adalah responden dengan latar belakang pendidikan terakhir D-III Kebidanan. Mayoritas tindakan responden dengan latar belakang pendidikan D-III Kebidanan berada pada kategori sedang. Tindakan responden dengan pendidikan terakhir yang lebih tinggi yaitu diploma empat (D-IV) dan strata satu (S1) juga berada pada kategori sedang. Hasil ini menunjukkan bahwa tidak ada keterkaitan antara tingkat pendidikan dengan tindakan responden. Ini juga tidak sejalan dengan penelitian Kasminah (2007) yang menyatakan bahwa semakin tinggi pendidikan akan semakin baik pula perilaku tenaga kesehatan terhadap pelaksanaan IMD karena sudah pernah mendapatkan materi tentang IMD selama perkuliahan.
(60)
57
Pada variabel waktu lama bekerja responden didapati bahwa tindakan responden yang berkategori baik ada pada responden yang bekerja selama 6-1- tahun. Sedangkan tindakan responden yang sudah cukup lama bekerja (>20 tahun) berada pada kategori sedang dan kurang. Hasil penelitian untuk variabel ini juga menunjukkan bahwa tidak ada keterikatan antara lama bekerja dengan tindakan responden terhadap pelaksanaan IMD. Ini tidak sejalan dengan penelitian Sari (2011) yang menyatakan keterampilan bidan swasta (tenaga kesehatan) dalam pelaksanaan IMD dipengaruhi oleh beberpa faktor salah satunya adalah lama bekerja. Seperti yang dinyatakan Notoatmodjo dalam penelitian Sari (2011) lamanya seseorang bekerja dapat berkaitan dengan pengalaman yang didapatkan di tempat kerja, semakin lama seseorang bekerja semakin banyak pengetahuan dan keterampilan yang didapatkan tidak sejalan dengan hasil penelitia ini.
Berdasarkan hasil penelitian pada variabel jabatan tenaga kesehatan di ruang Tunas Jaya RSUD Dr. Djasamen Saragih, tindakan responden yang ada pada kategori baik adalah responden dengan jabaatan sebagai kepala ruangan dan staf ruangan. Tindakan bidan koordinator sebagai posisi tertinggi terhadap pelaksanaan IMD berada pada kategori sedang. Hasil ini juga menunjukkan tidak ada keterkaitan antara posisi atau jabatan responden dengan tindakan dalam melaksanakan IMD.
(1)
vii
10. Segenap sahabat, secara khusus sahabat-sahabat YAMAT dan di
pelayanan mahasiswa UKM KMK USU, yang telah memberikan
dukungan semangat dan materi serta doa kepada penulis selama ini hingga
skripsi ini dapat diselesaikan.
11. Semua pihak yang telah banyak membantu yang tidak dapat disebutkan
satu persatu atas dukungan, kerja sama dan doanya.
Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini masih banyak
kekurangan, karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dalam rangka penyempurnaan skripsi ini. Besar harapan penulis semoga skripsi
ini dapat bermanfaat untuk setiap pembaca.
Medan, Pebruari 2016 Penulis
(2)
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PERSETUJUAN ... i
ABSTRAK ... ii
ABSTRACT ... iii
RIWAYAT HIDUP ... iv
KATA PENGANTAR ... v
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 10
1.3 Tujuan Penelitian ... 10
1.3.1 Tujuan Umum ... 10
1.3.2 Tujuan Khusus ... 10
1.4 Manfaat Penelitian ... 11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku ... 12
2.1.1 Pengertian ... 12
2.1.2 Ruang Lingkup ... 13
2.1.3 Motivasi dan Kaitannya dengan Pembentukan Perilaku ... 14
Teori Motivasi “Dua Faktor” Herzberg ... 15
2.2 Tenaga Kesehatan ... 16
2.2.1 Pengertian dan Jenis Tenaga Kesehatan ... 16
(3)
ix
2.3.2 Maksud dan Tujuan ... 21
2.3.3 Alasan Medis yang Dapat Diterima sebagai Dasar Penggunaan Pengganti ASI ... 23
2.3.4 Sepuluh Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui (LMKM) ... 24
2.4 Rumah Sakit ... 26
2.4.1 Pengertian dan Tujuan Penyelenggaraan ... 26
2.4.2 Tugas dan Fungsi ... 27
2.4.3 Kewajiban ... 28
2.5 Landasan Teori ... 29
2.6 Kerangka Konsep ... 30
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 31
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 31
3.2.1 Lokasi Penelitian ... 31
3.2.2 Waktu Penelitian ... 32
3.3 Populasi dan Sampel ... 32
3.3.1 Populasi ... 32
3.3.2 Sampel ... 32
3.4 Metode Pengumpulan Data ... 32
3.4.1 Data Primer ... 32
3.4.2 Data Sekunder ... 33
3.5 Definisi Operasional ... 33
3.6 Instrumen Penelitian dan Aspek Pengukuran ... 35
3.6.1 Instrumen Penelitian ... 35
3.6.2 Aspek Pengukuran ... 35
a. Pengukuran Pengetahuan... 35
b. Pengukuran Sikap ... 36
c. Pengukuran Tidakan ... 37
(4)
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Lokasi Penelitian ... 39
4.2 Karakteristik Responden ... 42
4.3 Pengetahuan Responden ... 44
4.4 Sikap Responden ... 47
4.5 Tindakan Responden ... 49
4.6 Tabulasi Silang (Cross-tab) antar-variabel ... 51
4.7 Motivasi atau Alasan Respopnden dalam Melakukan IMD 53
BAB V PEMBAHASAN 5.1 Karakteristik Responden ... 56
5.2 Pengetahuan Responden ... 58
5.3 Sikap Responden ... 60
5.4 Tindakan Responden ... 62
5.5 Motivasi atau Alasan di Balik Tindakan Responden ... 63
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.2 Kesimpulan ... 69
6.3 Saran ... 69 DAFTAR PUSTAKA
(5)
xi
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Umur di Ruang Tunas Jaya
RSUD dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar ... 42 Tabel 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Akhir di Ruang
Tunas Jaya RSUD dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar ... 42 Tabel 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Waktu Lama Bekerja di
Ruang Tunas Jaya RSUD dr. Djasamen Saragih
Pematangsiantar ... 43 Tabel 4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Status Jabatan di Ruang
Tunas Jaya RSUD dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar ... 43 Tabel 4.5 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkatan Pengetahuan
terhadap Pelaksanaan IMD ... 44 Tabel 4.6 Distribusi Pengetahuan Responden terhadap Pelaksanaan
IMD ... 44 Tabel 4.7 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkatan Sikan terhadap
Pelaksanaan IMD ... 47 Tabel 4.8 Distribusi Sikap Responden terhadap Pelaksanaan IMD ... 47 Tabel 4.9 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkatan Tindakan
Terhadap Pelaksanaan IMD ... 49 Tabel 4.10 Distribusi Tindakan Responden terhadap Pelaksanaan IMD 49 Tabel 4.11 Tabulasi Silang Karakteristik dengan Tindakan Responden
terhadap Pelaksanaan IMD ... 51 Tabel 4.23 Tabulasi Silang Tingkatan Pengetahuan dan Tingkatan Sikap
dengan Tindakan Responden terhadap Pelaksanaan IMD .... 52 Tabel 4.24 Motivasi atau Alasan di Balik Tindakan Responden ... 53
(6)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian
Lampiran 2 Surat Permohonan Izin Survei Pendahuluan Lampiran 3 Permohonan Izin Penelitian
Lampiran 4 Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian Lampiran 5 Surat Keterangan Selesai Penelitian
Lampiran 6 Master Data Penelitian