baik. Walaupun begitu, tanah yang kurang subur bisa dibantu dengan dosis pemupukan yang tepat Subandy, 2008.
Daun murbei juga mempunyai kandungan protein dan karbohidrat yang cukup tinggi yaitu sekitar 18-28 dan mengandung serat kasar yang rendah sekitar 10,57
Ekastuti, 1996 dalam Rifai, 2009. Daun murbei mengandung asam askorbat, asam folat, karoten, vitamin B1, pro vitamin D, mineral Si, Fe, Al, Ca, P, K, dan Mg.
Menurut Shimizu Tajima 1972 dalam Andadari Prameswari 2005, bahwa tanaman murbei Morus sp. merupakan pakan sutera Bombyx mori L. yang
produksi serta kualitas daunnya berpengaruh terhadap produksi dan kualitas kokon. Makanan adalah salah satu faktor terpenting yang menentukan sifat fisiologi seperti
pergantian kulit dan masa istirahat ulat Bombyx mori L. Makanan yang kurang baik selama stadia larva kadang-kadang menyebabkan terlambatnya waktu pergantian kulit
sehingga stadia larva lebih panjang. Penambahan nutrisi pada makanan ulat sutera adalah penting dalam rangka meningkatkan produksi dan mutu kokon serat yang
dihasilkan.
Jumlah daun yang dikonsumsi pada ulat sutera akan mempengaruhi efisiensi kecernaan dan konversi makanan yang tertelan dan dicerna, baik secara langsung atau
tidak langsung dalam kondisi ulat. Efisiensi berkembang biak sebagai alat untuk mengkonversi daun murbei sebagai pakan ulat sutera dalam berbagai kondisi ekologi,
daun murbei dari tingkat konversi ulat sutra adalah karakter fisiologis yang komprehensif dan indeks ekonomi yang penting dalam produksi kepompong
Gangwar, 2011.
2.3. Vitamin B1 Tiamin
Tiamin adalah zat berupa kristal tersusun dari unsur-unsur karbon hidrogen-oksigen dan belerang, mudah larut dalam air dan sedikit larut dalam alkohol. Vitamin ini tidak
mudah mengalami oksidasi, tetapi dapat rusak karena pemanasan di dalam larutan Budiyanto, 2009. Tiamin mudah diserap dalam saluran pencernaan dari sebagian
Universitas Sumatera Utara
besar, tetapi jumlahnya dalam darah jauh daripada konstan, tergantung dari jumlahnya yang dimakan Sediaoetama, 1976.
Menurut Almatsier 2002, bahwa vitamin B1 atau tiamin, yang dibentuk aktifnya berupa koenzim tiamin pirofosfat TPP. TPP diketahui sebagai koenzim
reaksi enzimatis transketolase yang terlibat dalam biosintesis polisakarida melalui jalur pentose fosfat dan memegang peranan esensial dalam transfer energi, konduksi
membran dan saraf. TPP merupakan kofaktor pada dekarboksilasi oksidatif alfa- ketoglutarat menjadi suksinil-KoA.
Tiamin didapati hampir pada semua tanaman dan jaringan tubuh hewan yang lazim digunakan sebagai makanan, tetapi kandungannya biasanya kecil, yang paling
utama pada daun murbei mengandung vitamin A, B1, C, asam folat, fitoestrogen, asam amino, copper, zinc, dan karoten. Sedangkan bagian ranting murbei
mengandung tanin dan vitamin A. Buahnya mengandung sakarida, asam linoleat, asam oleat, vitamin B1, B2, C, dan karoten. Kulit batang mengandung triterpenoid
dan flavonoid. Kulit akar mengandung derivat flavone mulberri, sedangkan bijinya urease Rahayu, 2000.
Universitas Sumatera Utara
BAB 3
BAHAN DAN METODA
3.1 Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret 2012 sampai November 2012 di Laboratorium Genetika, Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Sumatera Utara, Medan.
3.2 Alat dan Bahan
Adapun alat yang digunakan adalah cawan petri, gunting, botol aquades, timbangan digital, kamera digital, kertas pembungkus makanan kertas alas, kertas
karbon, kertas putih HVS, kapur tembok dan kaporit, pinset, baskomember, kuas, kertas saring, pipet tetes, gelas ukur, keranjang plastik, oven, tabung winkler, tabung
respirometer, dan gelas beker. Bahan yang digunakan adalah telur ulat sutera Bombyx mori L., daun murbei Morus sp., aquades, aluminiun foil, tissu, kapas, KOH 4,
eosin dan vitamin B1 tiamin merk kimia farma.
3.3 Metode Penelitian