4.4. Efisiensi Konsumsi Pakan yang Dimakan ECI
Efisiensi konsumsi pakan yang dimakan ECI ulat sutera Bombyx mori L. yang diberi vitamin B1 pada pakan daun murbei Morus sp. pada instar III, IV dan V
dapat dilihat pada Tabel 4.4.
Tabel 4.4 Rata-rata efisiensi konsumsi pakan yang dimakan ulat sutera
Bombyx
mori L. yang diberi pakan daun murbei Morus sp. yang diberi vitamin B1 dengan konsentrasi yang berbeda
Perlakuan Efisiensi Konsumsi Pakan yang Dimakan
mg100ml Instar III
Instar IV Instar V
0,0 60,80±23,49
a
32,30 ±18,02
a
18,80±14,77
a
0,1 47,00±27,46
a
25,60±18,56
a
13,40±04,35
a
0,2 39,86±22,38
a
18,80±04,96
a
15,27±03,10
a
0,3 68,30±28,78
a
33,10±21,53
a
21,50±11,25
a
0,4 45,40±26,88
a
21,70±04,54
a
15,90±04,93
a
keterangan: angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata p0,05
Berdasarkan Tabel 4.4 bahwa efisiensi konsumsi pakan yang dimakan ulat pada instar III, IV dan V terjadi peningkatan pada konsentrasi 0,3mg100ml dari
kontrol mencapai 68,30; 33,10 dan 21,50. Setelah uji statistika efisiensi konsumsi pakan yang dimakan ulat pada instar III, IV dan V tidak berbeda nyata
p0,05 antara kontrol dengan kelompok perlakuan.
Hal ini menunjukkan bahwa pemberian vitamin B1 pada daun murbei tidak berpengaruh terhadap efisiensi konsumsi pakan yang dimakan ulat sutera, karena
kemungkinan vitamin B1 yang terkandung dalam daun murbei yang diberi untuk efisiensi pakan yang di makan ulat tidak perlu penambahan vitamin B1 dari luar.
Menurut Simpson Simpson 1990 bahwa ulat tidak dapat menyeleksikan makanannya karena tidak tersedianya variasi makanan, maka dapat mempengaruhi
efisiensi konsumsi yang dicerna dan dimakan ulat sutera. Menurut Rahmathulla et al., 2004 efisiensi konversi pakan sangat berhubungan dengan berat badan, konsumsi
pencernaan, dan banyaknya pakan yang dicerna dalam tubuh.
Universitas Sumatera Utara
4.5. Perkiraan Pakan yang Dicerna AD
Perkiraan pakan yang dicerna AD ulat sutera Bombyx mori L. yang diberi vitamin B1 pada pakan daun murbei Morus sp. pada instar III, IV dan V dapat dilihat pada
Tabel 4.5.
Tabel 4.5 Rata-rata perkiraan pakan yang dicerna ulat sutera Bombyx mori L.
yang diberi pakan daun murbei Morus sp. dengan menggunkan
vitamin B1 dengan konsentrasi yang berbeda Perlakuan
Perkiraan Pakan yang dicerna mg100ml
Instar III Instar IV
Instar V
0,0 52,40±13,77
a
37,80±10,30
a
21,50±08,48
a
0,1 48,00±12,76
a
31,80±11,17
a
19,30±07,94
a
0,2 56,90±22,17
a
36,60±17,79
a
21,18±12,48
a
0,3 60,30±20,51
a
44,80±13,44
a
21,96±13,51
a
0,4 47,60±24,73
a
34,70±19,19
a
18,60±05,75
a
keterangan: angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata p0,05
Berdasarkan Tabel 4.5 perkiraan pakan yang dicerna ulat pada instar III, IV dan V pada perlakuan 0,3mg100 ml meningkat dari pada kontrol. Setelah uji
statistika perkiraan pakan yang dicerna ulat tidak berbeda nyata p0,05 antara kontrol dengan kelompok perlakuan pada instar III, IV dan V. Hal ini menunjukkan
bahwa vitamin B1 yang diberi pada daun murbei tidak mempengaruhi perkiraan pakan yang dicerna ulat. Hal ini kemungkinan vitamin B1 yang ada pada daun murbei sudah
cukup untuk mendukung asupan makanan ulat sutera sehingga tidak perlu penambahan vitamin B1
Menurut Ramesha et al., 2010 menyatakan bahwa perkiraan pakan yang dicerna pada ulat sudah cukup sebagai asupan makanan yang lebih tinggi dan tidak
selalu menghasilkan kecernaan yang lebih tinggi pula.
4.6. Perbandingan Gambaran Indeks Konsumsi RGR dan RCR Larva antara Instar III, IV danV