Landasan Syariah urgensi Lembaga Bantuan Hukum
F. Landasan Syariah urgensi Lembaga Bantuan Hukum
Islam sangat menganjurkan keadilan dan keadilan dekat dengan taqwa. Untuk menegakkan keadilan di tengah masyarakat khususnya dalam hal hukum, maka Islam sangat mendukung dengan adanya Lembaga Bantuan Hukum. Berbagai praktik penyelewengan keadilan acapkali terdengar dan kita saksikan di media masa. Untuk itu perlu perubahan, yang dimulai dari diri kita sendiri, dari lingkungan terdekat kita dan dari hal-hal yang kita bisa. Seperti yang telah ditegaskan oleh Allah dalam Q.S. ArRa’d ayat 11.
Qö B qs ) Î/ $tB ŽÉ ç i tóã ƒ w Ÿ !$ © # ž c Î) 3 !$ « # Ì Br& ø ` ÏB ô ¼ç mtRqÝ àx ÿø ts † ¾ÏmÏÿù =y z ` ÏBu ô r Ïm÷ ƒy ‰tƒ û÷ È üt/ .` ÏiB M »t7É × )y e èã B ¼ç ms 9
` ÏB ¾ÏmÏRr ß Š ` ÏiB Oß gs 9 $tBu r 4 ¼ç ms 9 ¨Št tB Ÿ xs ù #[äþ qß ™ 5 Qö qs ) Î/ ª! $ # Š#u y ‘ r& !#s ŒÎ)u r 3 NÍkÅ ö ¦à ÿRr'Î/ $tB (#r ç ŽÉ i tóã ƒ Ó® 4 Ly m
ÇÊ Ê È @ r A #u
Artinya:Bagi Manusia ada malaikat-malaikat yang selalu menngikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah Artinya:Bagi Manusia ada malaikat-malaikat yang selalu menngikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah
Dia. (Q.S. ArRa’d, 13:11) (AlQur’an Digital) Islam memandang keberadaan lembaga bantuan hukum merupakan bagian
dari dakwah. Karena Lembaga bantuan Hukum memiliki peran dan fungsi pendidikan kepada masyarakat. Oleh karena itu, perlu adanya suatu masyarakat yang menekuni pendidikan hukum agar dapat member pelajaran kepada masyarakat yang lain, seperti firman Allah dalam surat At Taubah ayat 122;
` ƒÏe Ç $!$ # ’ Îû (#qß g¤ )x ÿtGu ŠÏj9 px × ÿͬ!$s Û Nå ö k÷ ]ÏiB 7 ps % ö Ïù e @ä È . ` ÏB t x ÿtR Ÿ wö qn =s ù 4 p© Z ù!$Ÿ 2 (#r ã ÏÿYu ŠÏ9 tb qã ZÏB÷ sß Jø 9$ # š c % . x $tBu r *
ÇÊ Ë Ë È c š râ ‘x ‹ø ts † ó Oß g¯=y ès 9 NÍkö ö Žs 9Î) (#þ qã èy _u ‘ #s ŒÎ) Oß ó gtBö qs % (#r â ‘É ‹ Yã ŠÏ9u r
Artinya: Tidak sepatutnya bagi mukmin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk member peringatan kepada kaumnya apabila mereka Telah kembali kepadanya, supaya
mereka itu dapat menjaga dirinya. (Q.S. At-Taubah, 9:122) (Al Qur’an digital) Peran LBH sama dengan peran ummat muslim lainnya, yaitu ummat yang terbaik adalah
ummat yang melakukan amar ma’ruf nahyui munkar. Seperti yang ditegaskan dalam surat Ali Imron ayat 104;
Nè ã d y 7 Í´¯»s 9'r é &u r 4 Ì s 3 Yß Jø 9$ # ` tã Ç tb ö qy g÷ Ztƒu r Å $rã ÷ èp R ù Q $Î/ $ tb r ã Bù ã ' tƒu r ÎŽö ƒø s :$ # ’n <Î) tb qã ãô ‰tƒ p¨Bé × & Nä ö 3 YÏiB `ä 3 tFø 9u r
ÇÊ É ÍÈ š c qß s Î=ø ÿß Jø 9$ #
Artinya: Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar , merekalah orang-orang yang beruntung. (Q.S.
ali Imron ,3:104) (AlQur’an digital)
2. Litigasi
a) Gugatan/Permohonan
Gugatan adalah suatu surat yang di ajukan oleh penguasa pada ketua pengadilan agama yang erwenag, yang memuat tuntutan hak yang didalamnya mengandung suatu sengketa dan merupakan landasan dasar pemeriksaan perkara dan suatu pembuktian kebenaran suatu hak.
Jadi perbedaan dari gugatan dan permohonan adalah bahwa permohona itu tuntutan hak perdata yang didalam kepentingannya itu bukan suatu perkara sedangkan gugatan adalah surat yang diajukan oleh penggugat terhadap tergugat yang menuntut tuntutan hak yang yang didalamnya berisi suatu perkara. Alam gugatan inilah yang disebut dengan pengadilan yang sesungguhnya dan produk hokum yang dihasilkan adalah putusan hokum.
Sebelum surat gugatan dibacakan, jika perkara perceraian, hakim wajib menyatakan sidang tertutup untuk umum, sementara perkara perdata umum sidangnya selalu terbuka. Surat Gugatan Penggugat yang diajukan ke Pengadilan Agama itu dibacakan oleh Penggugat sendiri atau salah seorang majelis hakim, dan sebelum diberikan kesempatan oleh mejelis hakim kepada tergugat memberikan tanggapan/jawabannya, pihak penggugat punya hak untuk mengubah, mencabut atau mempertahankan isi surat gugatannya tersebut. Abala Penggugat menyatakan tetap tidak ada perubahan dan tambahan dalam gugatannya itu kemudian persidangan dilanjutkan ketahap berikutnya.
b) Jawaban/Rekonpensi
Jawaban dari tergugat atas gugatan dari penggugat. Bisa juga melakukan rekonpensi atau gugatan balik kepada penggugat. Setelah gugatan dibacakan, kemudian Tergugat diberi kesempatan mengajukan jawabannya, baik ketika sidang hari itu juga atau sidang berikutnya. Jawaban tergugat dapat dilakukan secara tertulis atau lisan ( Pasal 158 ayat (1) R.Bg).
pula mengajukan eksepsi (tangkisan) atau rekonpensi (gugatan balik). Dan pihak tergugat tidak perlu membayar panjar biaya perkara.
Pada tahap
c) Replik/jawaban Rekonpensi
Adalah tanggapan dari jawaban tergugat, atau juga menjawab dari rekonpensi tergugat. Setelah Tergugat menyampaikan jawabannya, kemudian si penggugat diberi kesempatan untuk menanggapinya sesuai dengan pendapat penggugat. Pada tahap ini mungkin penggugat tetap mempertahankan gugatannya atau bisa pula merubah sikap dengan membenarkan jawaban/bantahan tergugat.
d) Duplik/Replik Rekonpensi
Tanggapan dari tergugat atas replik dari penggugat, bisa juga merupakan replik jawaban rekonpensi. Setelah penggugat menyampaikan repliknya, kemudian tergugat diberi kesempatan untuk menanggapinya/menyampaikan dupliknya. Dalam tahap ini dapat diulang-ulangi sampai ada titik temu antara penggugat dengan tergugat. Apabila acara jawab menjawab dianggap cukup oleh hakim, dan masih ada hal-hal yang Tanggapan dari tergugat atas replik dari penggugat, bisa juga merupakan replik jawaban rekonpensi. Setelah penggugat menyampaikan repliknya, kemudian tergugat diberi kesempatan untuk menanggapinya/menyampaikan dupliknya. Dalam tahap ini dapat diulang-ulangi sampai ada titik temu antara penggugat dengan tergugat. Apabila acara jawab menjawab dianggap cukup oleh hakim, dan masih ada hal-hal yang
e) Pembuktian
Pembuktian adalah suatu usaha atau upaya untuk meyakinkan hakim tentang kebenaran dalil-dalil yang dikemukakan oleh pihak-pihak berperkara di persidangan pengadilan berdasarkan alat-alat bukti yang telah ditentukan di dalam peraturan perundang-undangan. Dengan demikin, dalam perkara perdata pada umunya pembuktian hanya diperlukan manakala ada dalil yang dibantah oleh pihak lawan. Tetapi berbeda halnya dengan perkara perdata di Pengadilan Agama, khususnya mengenai perkara perceraian yang tidak menempatkan sepenuhnya menempatkan pengakuan sebagai alat bukti yang tidak mengandung nilai sempurna dan mengikat, maka meski hubungan hukum dan atau fakta kejadian tidak dibantah oleh pihak lawan, Penggugat/Pemohon tetap dibebankan untuk membuktikan gugatannya.
f) Kesimpulan Para Pihak.
Pada tahap ini, baik penggugat maupun tergugat diberi kesempatan yang sama untuk mengajukan pendapat akhir yang merupakan kesimpulan hasil pemeriksaan selama sidang berlangsung menurut pandangan masing-masing. Kesimpulan yang disampaikan ini dapat berupa lisan dan dapat pula secara tertulis.
g) Putusan
Setelah selesai musyawarah majelis hakim, sesuai dengan jadwal sidang, pada tahap ini dibacakan putusan majelis hakim. Setelah dibacakan putusan tersebut, penggugat dan tergugat berhak mengajukan upaya hukum banding dalam tenggang waktu
14 hari setelah putusan diucapkan. Apabila penggugat/ tergugat tidak hadir saat 14 hari setelah putusan diucapkan. Apabila penggugat/ tergugat tidak hadir saat