Peran LKBH UII Yogyakarta dalam menangani klien.
D. Peran LKBH UII Yogyakarta dalam menangani klien.
1. Peran Secara Umum LKBH UII Yogyakarta
a. Public Service
Peran pelayanan publik oleh LKBH UII Yogyakarta dilakukan melalui program kerja litigasi maupun non litigasi. Program litigasi dilakukan oleh Bidang litigasi dengan memiliki 10 orang advokat dan 10 orang Pembela Umum dan tersebut sesuai dengan pasal 30 Permen Kemenkumham No. 3 tahun 2013 tentang tata cara verifikasi dan akreditasi LBH. Sesuai amanat Undang Undang Nomor 16 Tahun 2011 tentang Bantuan hukum, LKBH yang telah berusia 35 tahun ini juga memaksimalkan peran paralegal dalam pelayanan litigasi. Paralegal atau Pembela Umum dapat ikut sidang dengan membawa kartu pendamping advokat. Namun PU boleh mengikuti persidangan tanpa membawa kartu pendamping advokat jika diizinkan oleh Majelis Hakim.
LKBH UII Yogyakarta menetapkan kategorisasi klien, yaitu; Ø Klien Miskin Ø Klien Kaya Ø Klien Setengah Kaya
Klien miskin bisa mendapatkan bantuan hukum secara Cuma-Cuma atau prodeo dengan membawa Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM). Sedangkan Klien setengah Kaya dapat membayar setengah biaya atau dinegosiasikan semampu dan sesuai kesepakatan kedua belah pihak. Klien Kaya dibebankan biaya yang bertujuan untuk subsidi silang klien prodeo. Padahal, menurut UU No 16 Tahun 2011 tentang bantuan hukum pasal 20 LBH dilarang meminta dan menerima dari pihak penerima bantuan hukum terkait dengan perkara yang ditangani. Disisi yang lain, Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) telah mengakreditasi lembaga ini dengan predikat B. Hal tersebut mengindikasikan bahwa seluruh aspek kegiatan operesional dan administrasi LKBH UII Yogyakarta termasuk dalam hal menetapkan biaya pendaftaran dan biaya bantuan hukum merupakan tindakan yang legal. Ketika di Tanya mengenai hal ini, pihak LKBHI UII Yogyakarta berkilah bahwa hal tersebut dilakukan untuk subsidi silang membantu klien prodeo. Sehingga dengan demikian, cita-cita moral yang terkandung di dalam semangat pemberian bantuan hukum menjadi cedera, sayangnya Kemenkumham seakan-akan mengamini hal tersebut.
Melihat jumlah perkara yang ditangani, setiap tahun lembaga bantuan hukum ini menerima klien lebih dari standar akreditasi A dari kemkumham yaitu 60 kasus, sedangkan LKBH UII Yogyakarta mampu menerima klien sebanyak 240 kasus, sangat banyak masyarakat yang mempercayai dan meminta bantuan hukum kepada LKBH UII Yogyakarta.
b. Social education
Seperti layaknya lembaga-lembaga profit yang memiliki tugas Company Social Responsibility (CSR), Lembaga Bantuan Hukum juga harus melakukan edukasi kepada masyarakat. Pengetahuan hukum masyarakat perlu di tingkatkan Seperti layaknya lembaga-lembaga profit yang memiliki tugas Company Social Responsibility (CSR), Lembaga Bantuan Hukum juga harus melakukan edukasi kepada masyarakat. Pengetahuan hukum masyarakat perlu di tingkatkan
a) Radio Republik Indonesia Pro-1
b) UNISI
c) MBS
d) Persatuan
Upaya pendidikan kepada masyarakat juga dilakukan dengan cara penyuluhan. Selama ini jenis penyuluhan yang menjadi agenda rutin LKBHI menyasar kepada;
a) Penyuluhan Hukum Perempuan Pedesaan
b) Penyuluhan Hukum Masyarakat program KKN
c) Seminar
d) Diskusi panel.
Namun demikian, topik-topik yang di edukasikan kepada masyarakat tentang hukum Islam masih sedikit disbanding dengan topik-topik umum. Sehingga diharapkan dengan latar belakang Lembaga pendidikan berbasis Islam, topik tentang hukum Islam harus dilakukan secara seimbang. Minat Dosen untuk aktif pada kegiatan penyuluhan hukum masih rendah, padahal tujuan LKBH membuat program ini untuk memfasilitasi dosen untuk bisa mendapatkan nilai pengabdian masyarakat.
c. Perbaikan Tertib Hukum
Sebagai warganegara yang baik, kita harus peduli, mengawasi dan mengkoreksi tindakan-tindakan penguasa yang acapkali “pincang” dan melukai rasa keadilan bagi masyarakat. Begitu pula sebuah Lembaga yang erat kaitanya dengan lingkaran politik dan hukum seperti LKBH UII Yogyakarta, turut mengawal perilaku aparatur negara agar selalu berada di jalur Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Layak (AAUPL). Peran perbaikan tertib hukum dilakukan dengan melibatkan jaringan seperti akademisi, LSM dan masyarakat untuk mendiskusikan kepincangan kebijakan pemerintah. Kegiatan semacam ini dilakukan rutin setiap dua bulan dengan topik isu-isu terhangat. Dan hal semacam ini dapat pula dilakukan pada Siaran Hukum Radio Hukum dan Newsletter LKBHI.
d. Pembaharuan Hukum
Hampir tidak ada ahli hukum yang tidak menyepakati bahwa hukum (selalu) memerlukan pembaruan. Hal ini terjadi karena masyarakat selalu berubah, tidak statis. Perangkat hukum yang sudah using dan krtinggalan zaman perlu diperbaharui agar sesuai dengankebutuhan dan kondisi zaman dan masyrakat. Dalam upaya ini, LKBH UII Yogyakarta bersama stakeholder melakukan kajian atau diskusi rutin dan dari acara-acara tersebut,selanjutnya di follow-up ke legal drafting rancangan Undang-Undang atau perda terkait topic permasalahan.
e. Pembukaan Lapangan Kerja
Menyadari bahwa tingkat pertumbuhan lapangan kerja tidak berbanding lurus dengan bnyaknya lulusan Fakultas Hukum yang siap kerja. Untuk itu perlu diupayakan pembukaan lapangan kerja yang sesuai dengan bidang hukum. Untuk menjembatani dan memfasilitasi fresh graduate untuk siap bersaing di bidang usaha jasa hukum, maka kehadiran LKBH sangat diperlukan dan bermanfaat. Mahasiswa yang telah lulus seleksi tersebut dapat magang menjadi Pembela Umum di LKBHI UII Yogyakarta, dengan harapan mereka memahami secara praktis bagaimana sebuah proses hukum dan para praktisi hukum tersebut bekerja, yang nantinya menjadi bekal mereka untuk menjadi seorang hakim, jaksa, lawyer dan lainnya.
Setiap tahun secara rutin LKBH UII Yogyakarta merekrut para mahasiswa Fakultas Hukum untuk menjadi Pembela Umum. Setelah Pembela Umum tersebut lulus, mereka di beri kesempatan untuk magang dan dibantu (subsidi) untuk mendapatkan sertifikat advokat. Para advokat didikan LKBH UII Yogyakarta diwajibkan mengabdi di LKBH selama dua tahun, setelah itu mereka dapat bekerja secara mandiri maupun melanjutkan kontraknya di LKBH. Selain mebutuhkan tenaga kerja advokat, LKBH UII Yogyakarta uga membuka lapangan kerja bagi sopir, office boy, dan accounting.
f. Practical Training.
LKBH UII Yogyakarta merupak lembaga yang berfungsi sebagai laboratorium. Sehingga sebagaiman fungsi laboratorium, mahasiswa dan civitas akademika kampus dapat menggunakanya sebagai sarana pembelajaran. LKBH UII Yogyakarta yang sudah professional dan banyak pengalaman hukum, selalu perberan dalam upaya practical training bagi mahasiswa. Sejumlah program kerja seperti Seminar, lokakarya dan Praktikum secara rutin diadakan guna meningkatkan LKBH UII Yogyakarta merupak lembaga yang berfungsi sebagai laboratorium. Sehingga sebagaiman fungsi laboratorium, mahasiswa dan civitas akademika kampus dapat menggunakanya sebagai sarana pembelajaran. LKBH UII Yogyakarta yang sudah professional dan banyak pengalaman hukum, selalu perberan dalam upaya practical training bagi mahasiswa. Sejumlah program kerja seperti Seminar, lokakarya dan Praktikum secara rutin diadakan guna meningkatkan
2. Peran LKBH UII YOGYAKARTA dalam menangani kasus-kasus Perdata Islam
Sebagai Lembaga Bantuan Hukum yang sudah cukup matang baik usia maupun sumberdaya, LKBH UII Yogyakarta telah memerankan fungsinya dengan baik, bahkan telah menjadi salah satu Lembaga Bantuan Hukum yang berhasil mendapat akreditasi B. Berbagai macam persoalan hukum pernah ditangani oleh Lembaga ini, tak terkecuali persoalan hukum Islam.
Hukum Islam atau lebih khususnya perdata Islam merupakan perkara yang cukup banyak ditangani oleh LKBH. Terbukti terdapat 28,20 % adalah perkara yang kompetensinya di Pengadilan Agama dari rata-rata setiap tahun menerima 250 klien. Bantuan Hukum di LKBH UII Yogyakarta juga dilaksanakan berdasarkan asas Keadilan, Persamaan kedudukan di dalam hukum, Keterbukaan, Efisiensi, Efektivitas dan Akuntabilitas.
Meskipun beasal dari Perguruan Tinggi ber”merek” Islam, LKBH UII mampu menangani kasus-kaus konvensional. Kasus-kasus Perdata Islam berhasil ditangani dengan baik. Mulai dari konsultasi sampia proses penyelesaian perkara di pengadilan. Setiap kali persidangan, Pembela Umum yang notabene merupakan mahasiswa boleh ikut masuk di ruang sidang. LKBH UII telah bekerja sama dengan Pengadilan Negeri dan Penegadilan Agama di Yogyakarta untuk melakukan hal tersebut guna melatih kemampuan paralegal. Tentu hal itu harus menyesuaikan kondisi dan mendapat persetujuan dari majelis hakim Meskipun beasal dari Perguruan Tinggi ber”merek” Islam, LKBH UII mampu menangani kasus-kaus konvensional. Kasus-kasus Perdata Islam berhasil ditangani dengan baik. Mulai dari konsultasi sampia proses penyelesaian perkara di pengadilan. Setiap kali persidangan, Pembela Umum yang notabene merupakan mahasiswa boleh ikut masuk di ruang sidang. LKBH UII telah bekerja sama dengan Pengadilan Negeri dan Penegadilan Agama di Yogyakarta untuk melakukan hal tersebut guna melatih kemampuan paralegal. Tentu hal itu harus menyesuaikan kondisi dan mendapat persetujuan dari majelis hakim