4. Amati, ukur, dan catat waktu yang dibutuhkan oleh operator untuk
menyelesaikan elemen-elemen kerja tersebut. 5.
Tetapkan jumlah siklus kerja yang harus diukur dan dicatat. Teliti apakah jumlah siklus yang dilaksanakan sudah memenuhi syarat atau tidak, lakukan uji
keseragaman dan kecukupan data. 6.
Tetapkan rating factor operator. Rating factor ditetapkan untuk setiap elemen kerja yang ada dan hanya ditujukan untuk performansi operator.
7. Sesuaikan waktu pengamatan berdasarkan performansi kerja yang ditunjukkan
oleh operator tersebut sehingga akan diperoleh waktu kerja normal. 8.
Tetapkan waktu longgar allowance time guna memberikan fleksibilitas. Waktu longgar yang diberikan ini bertujuan untuk menghadapi kondisi-
kondisi seperti kebutuhan yang bersifat personal, kelelahan, dan keterlambatan material.
9. Tetapkan waktu kerja baku yaitu jumlah total antara waktu normal dan waktu
longgar.
3.3.2. Uji Keseragaman Data
5
Uji keseragaman data dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh menyebar seragam atau tidak. Selama melakukan pengukuran, operator
mungkin mendapatkan data yang tidak seragam. Untuk itu digunakan alat yang dapat mendeteksinya yaitu peta kendali. Data dikatakan seragam jika berada
dalam batas kontrol dan data dikatakan tidak seragam jika berada diluar batas
Universitas Sumatera Utara
kontrol. Untuk menghitung uji keseragaman data, dilakukan beberapa langkah- langkah sebagai berikut:
1. Menghitung waktu rata-rata yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu
produk. Rumus yang digunakan untuk menghitung waktu rata-rata adalah sebagai berikut :
X
=
n Xi
∑
2. Menghitung standar deviasi dengan rumus sebagai berikut:
σ =
1
2
− −
∑
n X
Xi
3. Menghitung BKA Batas Kontrol Atas dan BKB Batas Kontrol Bawah
dengan rumus sebagai berikut: BKA =
X
+ k
σ
BKB =
X
- k
σ
Keterangan:
X
: waktu rata-rata
σ
: standar deviasi BKA : batas kontrol atas
BKB : batas kontrol bawah k
: nilai yang diperoleh untuk luasan kurva normal pada tingkat keyakinan pengamatan
5
Iftikar Z. Sutalaksana, Teknik Perancangan Sistem Kerja Cet. II: Bandung : ITB, 2006, h. 151
Universitas Sumatera Utara
3.3.3. Uji Kecukupan Data
6
N
Uji kecukupan data berguna untuk memastikan bahwa jumlah sampel yang telah dikumpulkan telah cukup untuk mewakili populasi, sehingga dapat
digunakan bagi pengolahan data selanjutnya. Uji kecukupan data dapat dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai
berikut:
=
2 \
2 2
−
∑ ∑
∑
i i
i
X X
X n
s k
Keterangan: X
i
: waktu pengamatan setiap elemen kerja untuk tiap siklus yang diukur. k
: nilai yang diperoleh untuk luasan kurva normal pada tingkat keyakinan pengamatan.
s : derajat ketelitian dari data X
i
yang dikehendaki, yang menunjukkan maksimun penyimpangan yang bisa diterima dari nilai X
i
yang sebenarnya.
N : jumlah siklus pengamatanpengukuran awal yang dilakukan untuk
elemen kegiatan yang dipilih. N’ : jumlah siklus pengamatanpengukuran yang seharusnya dilaksanakan
agar diperoleh ketelitian yang diharapkan. Jumlah pengukuran waktu dikatakan cukup apabila jumlah pengukuran
minimum dibutuhkan secara teoritis lebih kecil dari pengukuran pendahuluan
6
Sritomo Wignjosoebroto, Ergonomi, Studi Gerak dan Waktu. Teknik Analisis untuk
Universitas Sumatera Utara
yang sudah dilakukan N’ N. Jika jumlah pengukuran masih belum mencukupi maka harus dilakukan pengukuran lagi sampai jumlah pengukuran tersebut cukup.
3.3.4. Rating Factor dan Allowance