2.5.2.3.Bahan Penolong
Bahan penolong merupakan bahan yang membantu proses produksi agar diperoleh hasil yang lebih baik. Bahan penolong yang digunakan dalam proses
produksi pembuatan daun pintu adalah air. Air digunakan sebagai pendingin setelah produk selesai dicetak.
2.5.3. Uraian Proses Produksi
Uraian proses pembuatan daun pintu adalah sebagai berikut: 1.
Pencampuran Bahan yang digunakan terdiri dari bahan baku, bahan tambahan, dan bahan
penolong. Bahan yang sudah ditimbang sesuai dengan ukuran yang telah ditetapkan kemudian dicampur dengan menggunakan mesin mixer
pencampur. Bahan dituang ke dalam mesin pencampur .Proses pencampuran dilakukan oleh 8 orang karyawan dengan menggunakan 2 unit mesin
pencampur. Setiap unit mesin pencampur ditangani oleh 4 orang karyawan. Pencampuran dilakukan selama 30 menit hingga bahan benar-benar tercampur
dengan baik. Hasil pencampuran ditampung dalam karung atau goni. 2.
Ekstrusi Proses ekstrusi merupakan proses yang terdiri dari beberapa tahapan, yaitu:
pemanasan, pencetakan, pendinginan, dan pemotongan. Proses ekstrusi menggunakan mesin extruder. Hasil pencampuran diangkat dengan
menggunakan hoisting crane oleh seorang operator kemudian dibawa ke bagian ekstrusi. Setelah tiba dibagian ekstrusi hasil pencampuran dimasukkan
Universitas Sumatera Utara
ke dalam mesin extruder melalui hopper. Hasil pencampuran akan dipanaskan pada suhu 180
o
C - 200
o
C. Kemudian dicetak dengan menggunak mould yang berfungsi sebagai cetakan daun pintu. Daun pintu yang sudah dicetak
kemudian didinginkan dengan menggunakan siraman air. Daun pintu yang sudah dingin kemudian dipotong berdasarkan ukuran yang diinginkan dengan
menggunakan alat pemotong. 3.
Finishing Daun pintu yang telah dipotong kemudian dibawa ke bagian finishing. Proses
finishing terdiri atas beberapa tahapan, yaitu: pembersihan debu, pemberian motif, pengkilat, dan pengering. Seluruh proses ini dilakukan pada satu mesin.
4. Pengepakan
Produk yang sudah jadi kemudian dimasukkan kedalam kardus berbentuk persegi panjang. Proses pengepakan dilakukan secara manual dengan
menggunakan peralatan kardus dan lem.
2.5.4. Mesin dan Peralatan Produksi
Adapun mesin dan peralatan yang digunakan untuk keperluan produksi di PT. Invilon Sagita adalah sebagai berikut:
1. Mesin
Mesin yang digunakan dalam proses pembuatan daun pintu adalah: a.
Mesin extruder Spesifikasi mesin extruder adalah sebagai berikut:
- Merek
: Techwell
Universitas Sumatera Utara
- Asal
: Itali -
Tipe : E 6025 D
- Daya
: 37.5 kW -
Ukuran : 4 m x 1,5 m x 1 m
- Feeding hopper : 100 liter stainless steel
- Cos ϕ
: 0,85 -
Kegunaan : Mengekstrusi bahan
b. Mesin pencampur Mixer
Spesifikasi mesin pencampur adalah sebagai berikut: -
Merek : Techwell
- Daya
: 75 HP -
Tegangan : 380 Volt
- Arus
: 57 Amp -
Kapasitas : 20 tonjam
- Co s ϕ
: 0,9 -
Kegunaan : Mencampur bahan
c. Mesin finishing
Spesifikasi mesin finishing adalah sebagai berikut: -
Merek : Techwell
- Daya
: 75 HP -
Tegangan : 380 Volt
- Co s ϕ
: 0,7
Universitas Sumatera Utara
- Kegunaan
: Membersihkan, memberi motif, dan memberikan warna kilat pada daun pintu
2. Peralatan
Peralatan yang digunakan dalam proses pembuatan daun pintu adalah sebagai berikut:
a. Kereta sorong
Kereta sorong digunakan untuk membawa bahan baku dari gudang bahan baku menuju lantai produksi dan memindahkan produk jadi yang telah dikemas dari
lantai produksi menuju gudang produk jadi. b. Forklift
Forklift digunakan untuk mengangkat bahan-bahan dari penyimpanan ke bagian pencampuran. Forklift berjumlah 2 unit.
c. Timbangan Timbangan yang digunakan terdiri atas :
- Timbangan analog 100 kg
Timbangan analog digunakan untuk menimbang bahan baku. Timbangan analog berjumlah 3 unit.
- Timbangan digital 10 kg
Timbangan digital digunakan untuk menimbang bahan tambahan. Timbangan digital berjumlah 2 unit.
Universitas Sumatera Utara
BAB III LANDASAN TEORI
3.1 Perencanaan Produksi
1
1. Berjangka waktu
Perencanaan produksi dilakukan dengan tujuan menentukan arah dan awal dari tindakan-tindakan yang harus dilakukan dimasa yang akan datang, apa yang
harus dilakukan, berapa banyak, dan kapan harus dilakukan. Perencanaan bertujuan untuk memperkirakan masa yang akan datang berdasarkan data pada
masa lalu dengan menggunakan beberapa asumsi. Perencanaan produksi harus mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
Proses produksi merupakan proses yang sangat kompleks. Proses tersebut memerlukan keterlibatan bermacam-macam tingkat keterampilan, tenaga kerja,
peralatan, modal, dan informasi yang dilakukan secara terus menerus dalam jangka waktu yang sangat lama. Berdasarkan periode waktu, perencanaan
produksi dibagi menjadi 3 yaitu: a.
Perencanaan produksi jangka panjang. b.
Perencanaan produksi jangka menengah c.
Perencanaan produksi jangka pendek 2.
Berjenjang Pembuatan rencana produksi tidak bisa dilakukan hanya dalam satu kali dan
digunakan selamanya. Perencanaan produksi dilakukan secara bertahap dan
Universitas Sumatera Utara