Tanaman durian dengan luas areal 6,32 ha dari harga jual Rp2.000kg mengalami kehilangan nilai sebesar Rp3.790.200.00015 tahun.
Selanjutnya komoditi kelapa sawit dengan luas areal 18,7 ha dengan harga jual Tandan Buah Segar TBS Rp930kg mengalami kehilangan nilai sebesar
Rp12.825.862.50015 tahun, tanaman pala pada areal 3,78 ha dengan harga jual biji palakg Rp14.000 mengalami kehilangan nilai sebesar Rp16.477.066.66715
tahun. Rambutan pada luas areal 0,83 ha dengan total produksi 138.333 kg15 tahun dan harga jual buah rambutan Rp3.000kg, maka mengalami kehilangan
nilai sebesar Rp415.000.00015 tahun. Tanaman pisang dengan luas areal 0,005 ha dengan total produksi 36.250 kg, mengalami kehilangan nilai sebesar
Rp72.500.00015 tahun. Berdasarkan penghitungan tersebut diperoleh nilai total manfaat langsung perkebunan yang hilang adalah sebesar Rp50.089.879.16715
tahun atau 75.893.756hatahun. Nilai ini akan lebih besar apabila penghitungan dilakukan sesuai dengan
analisis biaya dan manfaat budidaya tanaman dalam produksi maksimal untuk masing-masing komoditi selama seumur hidup, seperti dilakukan oleh
Diratpahgar 2008 dalam budidaya tanaman pinang, Siregar et al. 2008 budidaya tanaman coklat, Najiati dan Danarti 2008 budidaya tanaman kopi,
Pahan 2008 budidaya tanaman kelapa sawit. Dari setiap nilai yang dihasilkan dalam penelitian ini bersifat tidak tetap karena harga pasar bersifat fluktuatif,
sehingga dapat terjadi perubahan dalam waktu tertentu. Dari hal tersebut yang menjadi catatan bahwa kebijakan pemerintah atas izin konversi lahan perkebunan
menjadi pertambangan bijih besi menyebabkan hilangnya nilai manfaat langsung lahan dan produksi perkebunan bagi 27 KK masyarakat di daerah tersebut.
5.1.1.2. Manfaat Langsung Hutan
Hutan merupakan suatu ekosistem yang memiliki manfaat langsung bagi
masyarakat, baik yang tinggal di sekitarnya maupun yang berdomisili di daerah lain, manfaat langsung antara lain: sebagai tempat memperoleh kayu, tempat
mencari rotan, tempat mencari madu lebah, tempat berburu, tempat rekreasi, tempat mengambil getah kayu Damar, tempat penyedia bahan obat-obatan
tradisional, tempat mengambil rebung, tempat mencari umbi-umbian serta sebagai tempat mengambil sagu.
Pada penelitian ini manfaat langsung hutan yang dihitung hanya kuantitas nilai kayu yang terdapat pada kawasan eksploitasi bijih besi PT Juya Aceh
mining. Masyarakat di daerah penelitian tidak mengakses hutan pada areal konversi untuk memperoleh manfaat lain selain kayu. Hasil transek yang
dilakukan pada areal eksploitasi bijih besi PT Juya Aceh Mining, menunjukkan bahwa vegetasi hutan pada areal pertambangan PT Juya Aceh Mining merupakan
hutan sekunder dimana terdapat banyak tanaman yang mendominasi seperti tapu, bangkire, lara, langgin, dan laban. Jenis ini merupakan vegetasi yang
mendominasi pada hutan sekunder dan juga masih terdapat beberapa tanaman klimaks semula Tabel 5.
Berdasarkan hasil pengamatan, ditemukan 38 jenis kayu pada areal pertambangan. Jenis tersebut dihitung dari hasil transek dengan mencari
kerapatan, jumlah individu dibagi dengan jumlah petak sampel. Dengan demikian diketahui jumlah batang, diameter pangkal, diameter ujung dan tinggi batang,
sehingga volume kayu dalam kubik m
3
dapat diketahui, selanjutnya dilakukan kuantifikasi berdasarkan volumenya Soerianegara dan Indrawan, 2007
Lampiran 2. Untuk penentuan harga pasar atas setiap jenis kayu berdasarkan pada PP nomor 6 tahun 1999 tentang pengusahaan hutan dan pemungutan hasil
hutan pada hutan produksi. Dalam peraturan tersebut disebutkan bahwa jenis kayu dibagi antara kayu komersil dan kayu campuran. Pada daerah penelitian
diketahui bahwa dari 38 jenis kayu, delapan diantaranya termasuk jenis kayu komersil, dengan harga jual rata-rata Rp2000.000m
3
. Sedangkan 30 jenis lainnya termasuk jenis kayu sembarang yang memiliki harga jual rata-rata
Rp1.600.000m
3
. Berdasarkan penghitungan yang dilakukan untuk areal hutan terkonversi
seluas 56 ha, dengan pemanfaatan hutan sekali tebang habis untuk kegiatan pertambangan bijih besi PT Juya Aceh Mining, maka manfaat langsung yang
hilang sebesar Rp16.880.151.647sekali tebang. Nilai ini lebih besar dibandingkan dengan nilai total hutan kayu putih yaitu Rp15.56.719hatahun dalam
penggunaan usaha minyak kayu putih Parea, 2006. Nilai tersebut tidak termasuk harga tanah yang digantirugikan oleh PT Juya Aceh Mining kepada masyarakat.
Tabel 5 Jenis, volume dan nilai hutan pada areal pertambangan
No Nama Daerah Nama Latin
Jumlah btg
Volume M3
Harga M3 Rp
Nilai Manfaat Rp
Kete rangan
1 Balam
- 280 346.471 1.600.000 554.353.730
Campuran 2
Sibreuh-breuh -
840 235.508
1.600.000 376.812.175 Campuran
3 Jambu Hutan
Eugenia cuatini 840 155.752 1.600.000 249.202.519
Campuran 4
Krileng -
280 195.046 1.600.000 312.073.601 Campuran
5 Taroek panah
- 280
13.023 1.600.000
20.836.662 Campuran 6
Lara Ficus sp
1400 534.259 1.600.000 854.814.657 Campuran
7 Baruh
- 840 100.642 1.600.000 161.027.483
Campuran 8
Tampu Macaraga triloba
3080 1759.665 1.600.000 2.815.463.844
Campuran 9
Langgin -
1120 627.851 1.600.000 1.004.561.974 Campuran
10 Laban Vitex pubescen
1960 721.132 1.600.000 1.153811.851 Campuran
11 Mata cicem Hopea myrtifolia
280 364.011 1.600.000 582.417.580
Campuran 12 Tarok
Ranudla rombidae 560
790.918 1.600.000
1.265.469.090 Campuran 13 Merbaow Intsia
sp 560 232.730 3.500.000 814.554.460
Campuran 14 Pungki
- 840 556.516 1.600.000 890.425.887
Campuran 15 Pupoek
- 840 237.908 1.600.000 380.653.598
Campuran 16 Dama Agathis
sp 560 56.808 2.200.000 124.978.079
Komersil 17 Durian Durio
sp 280 269.459 2.200.000 592.809.191
Komersil 18 Siroen
- 280 113.473 1.600.000 181.557.588
Campuran 19 Petee Parkia
speciosa 280 132.003 1.600.000 211.204.804
Campuran 20 Pala
Kremafur furacea Jarb 280 40.871 1.600.000 65.393.912
Campuran 21 Krueng Dipterocarpus
sp 280 12.633 2.500.000 31.581.425
Komersil 22 Beringin
Gunung Ficus septic 280
48.336 1.600.000
77.337.773 Campuran 23 Dama kuning
Agathis sp 280 211.617 2.200.000 465.557.223
Komersil 24 Kercheng
- 280 76.548 1.600.000 122.476.470
Campuran 25 Kusubak
- 280 82.512 1.600.000 132.019.771
Campuran 26 Waru
- 280 11.755 1.600.000 18.808.194
Campuran 27 Semantoek Shorea
sp 280 51.978 3.000.000 155.934.376
Komersil 28 Bangkiree
- 1680
603.764 2.200.000 1.328.280.190
Komersil 29 Bak Jrok
- 560 119.908 1.600.000 191.852.108
Campuran 30 Rancong Buloh
- 560 36.259 1.600.000 58.014.545
Campuran 31 Rubek
Miliosma sarawa kensisi 840 327.316 1.600.000 523.705.474
Campuran 32 Bayur Scopium
sp 280 59.989 2.200.000 131.975.129
Komersil 33 Geuregang
- 280 28.409 2.200.000 62.498.716
Komersil 34 Gajah tunggai
- 560 28.043 1.600.000 44.869.085
Campuran 35 Tampu siron
Macaraga sp 280 124.109 1.600.000 198.574.378
Campuran 36 Tapis gunung
Polyathia laterifolia 280 118.757 1.600.000 190.011.005
Campuran 37 Rambutan hutan Nephelium lappaceum
280 127.686 1.600.000 204.297.368 Campuran
38 Mancang hutan Mangifera foetida
280 206.210 1.600.000 329.935.733 Campuran
Total 23520 9.759.875
16.880.151.647
5.1.2. Manfaat Tidak Langsung Indirect use values