Gambar 3 Tipe dan kondisi rumah masyarakat daerah penelitian
4.5. Ketergantungan Masyarakat terhadap Air Bersih
Air merupakan salah satu unsur yang sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia maupun mahluk hidup lainnya yang ada di muka bumi. Sejalan
dengan pertambahan dan perkembangan penduduk serta industri, maka kebutuhan terhadap air bersih semakin meningkat pula. Pertumbuhan penduduk dan
aktivitas pembangunan yang tinggi, serta adanya eksploitasi sumberdaya alam secara intensif dan berlebihan, memberikan peringatan kepada kita untuk
menyusun suatu strategi yang lebih baik dalam mengelola sumberdaya alam air. Sebagai wilayah yang memiliki curah hujan yang cukup tinggi mencapai 3.877
mmtahun hingga terkadang di berbagai wilayah mengalami banjir, seperti halnya salah satu desa penelitian yaitu Desa Ie Mirah, yang hampir setiap tahun
mengalami banjir. Namun demikian pada daerah penelitian ketersedian air bersih terbatas, hal ini terbukti dari ketergantungan masyarakat pada air sungai dan air
pegunungan untuk penggunaan seluruh kebutuhan hidup. Air yang dipergunakan oleh mayoritas masyarakat Desa Ie Mirah saat ini
bersumber dari air pegunungan yang dialirkan melalui pipa ke tempat penampungan Gambar 4. Tempat penampungan berada tepat di tengah-tengah
Desa Ie Mirah. Dari hasil wawancara yang dilakukan, sumber air tersebut berasal dari kawasan pengunungan dalam kawasan eksploitasi bijih besi PT Juya Aceh
Mining. Hingga penelitian dilakukan belum diketemukan masalah ketidak
tersediaan air baik secara kualitas maupun kuantitas dalam penampungan di Desa Ie Mirah tersebut.
Gambar 4 Tempat penampungan air di Desa Ie Mirah
4.6. Keadaan Sosial Ekonomi Masyarakat
Mayoritas penduduk Desa Ie Mirah dan Pante Rakyat adalah suku Aneuk Jamee. Suku ini terdapat dibeberapa tempat di bagian pesisir barat-selatan
Nanggroe Aceh Darussalam. Dari segi bahasa, dialek mereka masih merupakan dialek Minang Kabau dan menurut cerita, mereka memang berasal dari Ranah
Minang. Orang Aceh menyebut mereka sebagai Aneuk Jamee yang berarti tamu atau pendatang.
Hubungan antara masyarakat dengan hutan pada dasarnya telah terjalin lama. Hubungan ini bukannya semata-mata didorong oleh adanya manfaat
langsung barang dan jasa yang dapat diperoleh dari hutan tetapi lebih dari itu. Hutan merupakan objek terpenting lingkungan hidup. Masalah lingkungan hidup
amat erat hubungannya dengan sosial ekonomi dan budaya. Keadaan dan perkembangan tingkat sosial, budaya dan ekonomi masyarakat akan menentukan
baik buruknya lingkungan tersebut dan pada gilirannya hal tersebut akan tercermin pada keadaan hutan itu sendiri. Karateristik masyarakat yang
mempengaruhi adalah jumlah penduduk. Intensitas penduduk yang tinggi akan mempersempit kesempatan kerja, karena mayoritas penduduk daerah penelitian
73,6 adalah petani yang memanfaatkan bekas hutan sebagai lahan bercocok tanam.
Kesempatan usaha juga ditentukan oleh tingkat pendidikan, tingginya pendidikan akan memperluas kesempatan berkerja. Tingkat pendidikan
masyarakat daerah penelitian dari sampel yang diperoleh adalah: Tidak Sekolah sebesar 9,89, tamat SD sebesar 54,95, tamat SMP sebesar 19,78, tamat
SMA sebesar 13,19 dan S1 sebesar 2,2. Berdasarkan hasil yang diperoleh membuktikan bahwa tamat SD yang lebih mendominasi, sehingga pekerjaan di
bidang pertanian terbukti merupakan lahan utama bagi mayoritas penduduk Desa Ie Mirah dan Pante Rakyat. Ditinjau dari struktur sosial masyarakat di lokasi
penelitian, kehidupan masyarakat mayoritas bersumber dari aktifitas sektor pertanian, pedagang, PNS, buruh, sopir dan pedagang Gambar 5.
Gambar 5 Persentase jenis pekerjaan masyarakat daerah penelitian
V. HASIL DAN PEMBAHASAN