Formula Dana Alokasi Umum

2.1.2.3 Tahapan Penghitungan Dana Alokasi Umum

Konsep awal penyusunan kebijakan atas implementasi formula Dana Alokasi Umum dilakukan oleh Tim Independen dari berbagai universitas dengan tujuan untuk memperoleh kebijakan penghitungan Dana Alokasi Umum yang sesuai dengan ketentuan Undang-Undang dan karakteristik Otonomi Daerah di Indonesia, dalam tahapan ini Depkeu c.q. Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan melakukan koordinasi dengan instansi terkait untuk penyiapan data dasar penghitungan Dana Alokasi Umum termasuk didalamnya kegiatan konsolidasi dan verifikasi data untuk mendapatkan validitas dan kemutakhiran data yang akan digunakan, tahapan pembuatan simulasi penghitungan Dana Alokasi Umum yang akan dikonsultasikan Pemerintah kepada Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dan dilakukan berdasarkan formula Dana Alokasi Umum sebagaimana diamanatkan Undang- Undang dengan menggunakan data yang tersedia serta memperhatikan hasil rekomendasi pihak akademis. tahapan akhir pembahasan penghitungan dan alokasi Dana Alokasi Umum antara Pemerintah dengan Belanja Daerah Panitia Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia untuk konsultasi dan mendapatkan persetujuan hasil penghitungan Dana Alokasi Umum.

2.1.2.4 Formula Dana Alokasi Umum

Formula Dana Alokasi Umum menggunakan pendekatan celah fiscal gap yaitu selisih antara kebutuhan fiskal fiscal needs dikurangi dengan kapasitas fiskal fiscal capacity daerah dan Alokasi Dasar berupa jumlah gaji Pegawai Negeri Sipil Daerah. Universitas Sumatera Utara Rumus formula Dana Alokasi Umum. Dana Alokasi Umum = Alokasi Dasar AD + Celah Fiskal CF Dimana: AD = Gaji Pegawai Negeri Sipil Daerah. CF = Kebutuhan Fiskal – Kapasitas Fiskal Komponen variabel kebutuhan fiskal fiscal needs yang digunakan untuk pendekatan perhitungan kebutuhan daerah terdiri dari: jumlah penduduk, luas wilayah, indeks pembangunan manusia, indeks kemahalan konstruksi, dan Produk Domestik Regional Bruto per kapita. Komponen variabel kapasitas fiskal fiscal capacity yang merupakan sumber pendanaan daerah yang berasal dari Pendapatan Asli Daerah dan Dana Bagi Hasil. Besaran Alokasi Dasar dihitung berdasarkan realisasi gaji Pegawai Negeri Sipil Daerah tahun sebelumnya t-1 yang meliputi gaji pokok dan tunjangan-tunjangan yang melekat sesuai dengan peraturan penggajian Pegawai Negeri Sipil yang berlaku, untuk mendapatkan alokasi berdasar celah fiskal suatu daerah dihitung dengan mengalikan bobot celah fiskal daerah bersangkutan celah fiskal daerah dibagi dengan total celah fiskal nasional dengan alokasi Dana Alokasi Umum celah fiskal nasional. Celah Fiskal suatu daerah dihitung berdasarkan selisih antara KbF dengan KpF, sebagai berikut: Kebutuhan Fiskal KbF KbF = TBR α1IP +α2IW + α3IPM +α4IKK +α5IPDRBkap Dimana: TBR = Total Belanja Rata-rata APBD IP = Indeks Jumlah Penduduk Universitas Sumatera Utara IW = Indeks Luas Wilayah IPM = Indeks Pembangunan Manusia IKK = Indeks Kemahalan Konstruksi IPDRBkap = Indek Produk Domestik Regional Bruto per kapita α = Bobot Indeks Kapasitas Fiskal KpF KpF = PAD + DBH Pajak + DBH SDA Dimana: PAD = Pendapatan Asli Daerah DBH Pajak = Dana Bagi Hasil dari Penerimaan Pajak DBH SDA = Dana Bagi Hasil dari Penerimaan Sumber Daya Alam.

2.1.3 Dana Alokasi Khusus

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus (DAK) terhadap Belanja Modal pada Kota di Pulau Sumatera

3 155 93

Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Bagi Hasil (DBH) Dan Bantuan Keuangan Provinsi (BKP) Terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Dengan Belanja Pelayanan Dasar Sebagai Moderating Variabel (Stud

5 68 181

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Dengan Belanja Modal Sebagai Variabel Intervening Di Kabupaten Dan Kota Provinsi Aceh

5 75 107

Pendapatan Asli Daerah (PAD), Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), dan Lain-lain Pendapatan terhadap Belanja Daerah (Studi Kasus Kabupaten/ Kota di Propinsi Sumatera Utara)

1 39 84

The influence of original local government revenues, general allocation funds and special allocation funds to local government expenditures

0 12 99

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA ALOKASI UMUM DAN DANA ALOKASI KHUSUS TERHADAP TINGKAT Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus Terhadap Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah dan Dampaknya Terhadap Alokasi Belanja Mod

4 22 14

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA ALOKASI UMUM DAN DANA ALOKASI KHUSUS TERHADAP Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus Terhadap Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah dan Dampaknya Terhadap Alokasi Belanja Modal (Stud

0 2 16

PENGARUH BELANJA DAERAH, DANA ALOKASI UMUM, DANA ALOKASI KHUSUS DAN PENDAPATAN ASLI DAERAH TERHADAP Pengaruh Belanja Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Dan Pendapatan Asli Daerah Terhadap Indeks Pembangunan Manusia(Studi Empiris Pada Pemerint

2 6 19

PENGARUH BELANJA DAERAH, DANA ALOKASI UMUM, DANA ALOKASI KHUSUS DAN PENDAPATAN ASLI DAERAH TERHADAP Pengaruh Belanja Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Dan Pendapatan Asli Daerah Terhadap Indeks Pembangunan Manusia(Studi Empiris Pada Pemerint

0 2 19

PENGARUH DANA ALOKASI UMUM, DANA ALOKASI KHUSUS, DAN PENDAPATAN ASLI DAERAH TERHADAP BELANJA DAERAH Pengaruh Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus, Dan Pendapatan Asli Daerah Terhadap Belanja Daerah (Studi Empiris Pada Kabupaten/Kota Wilayah Jawa Tenga

0 5 18