Uji Heteroskedastisitas Uji Multikolinieritas Uji Autokorelasi Menguji autokorelasi dalam suatu model dilakukan untuk mengetahui apakah

berbentuk linier didekati garis lurus, maka hal ini merupakan indikasi bahwa residual menyebar normal, pola-pola titik yang terletak selain di ujung-ujung plot masih berbentuk linier, meskipun ujung-ujung plot agak menyimpang dari garis lurus, dapat dikatakan bahwa sebaran data adalah menyebar normal.

3.9.1.2 Uji Heteroskedastisitas

Asumsi heteroskedastisitas adalah asumsi dalam regresi dimana varians dari residual tidak sama untuk satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas. Uji untuk mengetahui heteroskedastisitas ini adalah dengan melihat penyebaran dari varians residual pada diagram pencar scatter plot. Analisis pada gambar scatter plot yang menyatakan model regresi linear berganda tidak terdapat heteroskedastisitas Nugroho, 2005:63 jika: 1. titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau di sekitar angka 0, 2. titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja, 3. penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk bola bergelombang, melebar kemudian menyempit dan melebar kembali, 4. penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola.

3.9.1.3 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi di antara variabel independen Erlina, 2008. Pengujian ini Universitas Sumatera Utara diperlukan untuk mengetahui apakah ada tidaknya variabel independen yang memiliki kemiripan dengan variabel independen lain dalam satu model, jika terjadi korelasi, maka terdapat masalah multikolinieritas. Model regresi yang baik tidak terdapat korelasi diantara variabel independen. Pendeteksiannya dengan menggunakan tolerance value dan Variance Inflation Faktor VIF. jika nilai tolerance value 0,10 dan VIF 10 maka tidak terjadi multikolinieritas.

3.9.1.4 Uji Autokorelasi Menguji autokorelasi dalam suatu model dilakukan untuk mengetahui apakah

dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dan dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya, jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Pengujian asumsi ini, dilakukan dengan menggunakan uji Durbin Watson Durbin Watson Test, yaitu untuk menguji apakah terjadi serial atau tidak dengan menghitung nilai d statistik. Pengujian yang digunakan untuk mengetahui adanya autokorelasi adalah dengan memakai uji statistik Durbin Watson DW test, jika nilai Durbin Watson berada antara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi Nugroho, 2005.

3.9.2 Pengujian Hipotesis

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus (DAK) terhadap Belanja Modal pada Kota di Pulau Sumatera

3 155 93

Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Bagi Hasil (DBH) Dan Bantuan Keuangan Provinsi (BKP) Terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Dengan Belanja Pelayanan Dasar Sebagai Moderating Variabel (Stud

5 68 181

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Dengan Belanja Modal Sebagai Variabel Intervening Di Kabupaten Dan Kota Provinsi Aceh

5 75 107

Pendapatan Asli Daerah (PAD), Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), dan Lain-lain Pendapatan terhadap Belanja Daerah (Studi Kasus Kabupaten/ Kota di Propinsi Sumatera Utara)

1 39 84

The influence of original local government revenues, general allocation funds and special allocation funds to local government expenditures

0 12 99

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA ALOKASI UMUM DAN DANA ALOKASI KHUSUS TERHADAP TINGKAT Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus Terhadap Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah dan Dampaknya Terhadap Alokasi Belanja Mod

4 22 14

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA ALOKASI UMUM DAN DANA ALOKASI KHUSUS TERHADAP Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus Terhadap Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah dan Dampaknya Terhadap Alokasi Belanja Modal (Stud

0 2 16

PENGARUH BELANJA DAERAH, DANA ALOKASI UMUM, DANA ALOKASI KHUSUS DAN PENDAPATAN ASLI DAERAH TERHADAP Pengaruh Belanja Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Dan Pendapatan Asli Daerah Terhadap Indeks Pembangunan Manusia(Studi Empiris Pada Pemerint

2 6 19

PENGARUH BELANJA DAERAH, DANA ALOKASI UMUM, DANA ALOKASI KHUSUS DAN PENDAPATAN ASLI DAERAH TERHADAP Pengaruh Belanja Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Dan Pendapatan Asli Daerah Terhadap Indeks Pembangunan Manusia(Studi Empiris Pada Pemerint

0 2 19

PENGARUH DANA ALOKASI UMUM, DANA ALOKASI KHUSUS, DAN PENDAPATAN ASLI DAERAH TERHADAP BELANJA DAERAH Pengaruh Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus, Dan Pendapatan Asli Daerah Terhadap Belanja Daerah (Studi Empiris Pada Kabupaten/Kota Wilayah Jawa Tenga

0 5 18