Terdapat Empat faktor internal yang relevan terhadap proses pembuatan keputusan pembelian:
1. Motivasi motivation merupakan suatu dorongan yang ada dalam diri
manusia untuk mencapai tujuan tertentu. 2.
Persepsi perception merupakan hasil pemaknaan seseorang terhadap stimulus atau kejadian yang diterimanya berdasarkan informasi dan
pengalamannya terhadap rangsangan tersebut. 3.
Pembentukan sikap attitude formation merupakan penilaian yang ada dalam diri seseorang yang mencerminkan sikap sukatidak suka seseorang
akan suatu hal. 4.
Integritas integration merupakan kesatuan antara sikap dan tindakan. Integrasi merupakan respon atas sikap yang diambil. Perasaan suka akan
mendorong seseorang untuk membeli dan perasaan tidak suka akan membulatkan tekad seseorang untuk tidak membeli produk tersebut.
2.4 Penelitian Terdahulu Sukotjo dan Radix 2006 melakukan penelitian yang berjudul “ Analisa
Marketing Mix-7P Produk, Price, Promotion, Place, Partisipant, Process, dan Physical Evidence terhadap keputusan pembelian produk Klinik Kecantikan Teta
di Surabaya”. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa jauh Marketing Mix-7P mempengaruhi keputusan pembelian produk klinik
kecantikan Teta Surabaya. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah
Universitas Sumatera Utara
anggotamember card Teta sejumlah 436 orang di Surabaya. Metode yang dipilih adalah simple random sampling, yang merupakan salah satu dari teknik
probability sampling yang sampelnya diambil secara acak. Pemilihan metode ini didasarkan atas homogenitas anggotamember Teta di Surabaya tiga tahun
terakhir. Jumlah sampel penelitian sekaligus menjadi responden diambil menurut table krejcie dengan tingkat kesalahan 5 Sugiyono, 2002 ; 63 terpilih sampel
sebanyak 115 Orang. Berdasarkan hasil analisa diketahui bahwa variable-variabel dalam konsep marketing mix 7P berpengaruh terhadap keputusan konsumen
dalam berbelanja di klinik kecantikan Teta di kota Surabaya. Dari ketujuh variabel: produk, harga, promosi, lokasi, proses, dan
lingkungan fisik. Promosi adalah yang paling dominan terhadap keputusan pembelian pada klinik kecantikan Teta di kota Surabaya, aspek ini erat kaitannya
dalam hal promosi yang bersifat edukatif dan persuasif seperti yang telah dilakukan dalam bentuk advetorial di media cetak, talk show informatif pada
media elektronik radio dan penyelenggaraan member get member, voucher pembelian serta promo pada media luar ruang yang memuat promoevent bulanan.
2.5 Kerangka Konseptual
Menurut Sugiyono 2006 ; 49, “Kerangka koseptual merupakan sintesa tentang hubungan antar variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah
dideskripsikan”. Gaya Hidup menunjukkan pengaruh positif terhadap keputusan pembelian pelanggan Cafe Tialif Medan. Produk menunjukkan pengaruh positif
terhadap keputusan pembelian pelanggan Cafe Tialif Medan . Harga menunjukkan
Universitas Sumatera Utara
pengaruh positif terhadap keputusan pembelian pelanggan Cafe Tialif Medan. Promosi menunjukkan pengaruh positif terhadap keputusan pembelian pelanggan
Cafe Tialif Medan. Lokasi menunjukkan pengaruh positif terhadap keputusan pembelian pelanggan Cafe Tialif Medan. Proses menunjukkan pengaruh positif
terhadap keputusan pembelian pelanggan Cafe Tialif Medan . Lingkungan fisik menunjukkan pengaruh positif terhadap keputusan pembelian pelanggan Cafe
Tialif Medan. Oleh karena itu Gaya hidup, Produk, Harga, Promosi, Lokasi, Proses, dan Lingkungan fisik Berdasarkan penjelasan berikut maka dapat dibuat
skema sistematis kerangka konseptual sebagai berikut:
Sumber : Berdasarkan teori Kotler dan Amstrong 2001 Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian
Gaya hidup X ₁
ProdukX ₂
Harga X ₃
Promosi X ₄
Lokasi X ₅
Proses X ₆
Lingkungan fisik X
₇ Keputusan Pembelian
Pelanggan Y
Universitas Sumatera Utara
2.6 Hipotesis Penelitian