Analisis pengaruh penetapan harga, lokasi dan promosi terhadap keputusan pembelian; studi kasus pada Alfa mart Rempoa Sandratex

(1)

ANALSIS PENGARUH PENETAPAN HARGA, LOKASI DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

(Studi Kasus Pada Alfa Mart Rempoa Sandratex)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh : SURONO NIM: 203081001883

JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA


(2)

ANALSIS PENGARUH PENETAPAN HARGA, LOKASI DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

(Studi Kasus Pada Alfa Mart Rempoa Sandratex) Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh : SURONO NIM: 203081001883

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

Dr.Yahya Hamja, MM Suhendra, S. Ag., MM NIP. 19490602 1978 03 1 001 NIP. 19711206 2003 12 1 001

JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA


(3)

Hari ini, Rabu Tanggal Sepuluh Bulan Maret Tahun Dua Ribu Sepuluh telah dilakukan Ujian Komprehensif atas nama Surono NIM: 203081001883 dengan Judul Skripsi “ANALSIS PENGARUH PENETAPAN HARGA, LOKASI DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (Studi Kasus Pada Alfa Mart Rempoa Sandratex)”. Memperhatikan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 10 Maret 2010

Tim Penguji Ujian Komprehensif

Suhendra, S.Ag., MM Cut Erika Ananda Fatimah, SE., MBA Ketua Sekretaris


(4)

Hari ini, Kamis Tanggal Enam Belas Desember Tahun Dua Ribu Sepuluh telah dilakukan Uji Skripsi atas nama Surono NIM: 203081001883 dengan Judul Skripsi “ANALSIS PENGARUH PENETAPAN HARGA, LOKASI DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (Studi Kasus Pada Alfa Mart Rempoa Sandratex)”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Hari ini, Kamis Tanggal Enam Belas Desember Tahun Dua Ribu Sepuluh telah dilakukan Uji Skripsi atas nama Surono NIM: 203081001883 dengan Judul Skripsi “ANALSIS PENGARUH PENETAPAN HARGA, LOKASI DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (Studi Kasus Pada Alfa Mart Rempoa Sandratex)”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 16 Desember 2010 Jakarta, 16 Desember 2010

Tim Penguji Skripsi Tim Penguji Skripsi

Dr. Yahya Hamja, MM Suhendra, S.Ag., MM

Penguji I Penguji II

Penguji I Penguji II

Dr. Yahya Hamja, MM Suhendra, S.Ag., MM

Prof. Dr. Abdul Hamid, MS Amir Syarifuddin, SH.,MM Penguji Ahli I Penguji Ahli II Penguji Ahli I Penguji Ahli II


(5)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Data Pribadi

1. Nama : Surono

2. Tempat Tanggal Lahir : Bantul, 08 Agustus 1971

3. Alamat : Bukit Cikasungka Blok ADF 16/31 RT. 03/09 Cikasungka Solear, Tangerang 4. Nomor Telepon : (021) 97779605

5. Status : Menikah 6. Agama : Islam 7. Kewarganegaraan : Indonesia

B. Data Pendidikan Formal

1. 1977 – 1978 : TK ABA Aisyah Ringin Harjo. 2. 1978 – 1984 : SD Muhammadiyah Bantul. 3. 1984 – 1987 : MTsN Bantul.

4. 1987 – 1990 : STM 2 Yogyakarta.

5. 2003 – 2010 : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

C. Data Keluarga

1. Ayah : Suwito Utomo 2. Ibu : Sarjiyem. 3. Isteri : Rosmalena.

4. Anak : Rais, Rahmat, dan Ridwan. 5. Anak ke dari : 6 dari enam bersaudara.


(6)

ABSTRACT

ANALYSIS OF THE EFFECT OF PRICING, LOCATION AND PROMOTION OF PURCHASING DECISIONS

(Studies in Alfa Mart Rempoa Sandratex) Name: Surono

NIM: 203081001883

This study aims to analyze the effect of pricing, location and promotion of their purchasing decisions. Data used in this study are primary data collected from the questionnaire to 60 consumers on the Alfa Mart Rempoa Sandratex. With the technique of sampling using convenience sampling. The method of data processing using multiple linear regression method.

From this research we can know that variable pricing, location and promotion influence on purchase decisions. This is indicated by the value of Adjusted R Square of 63%, while the rest 37% influenced by other variables that are not known.

In this research, also known as partial variable pricing, location and promotion variables significantly influence the purchase decision. While simultaneously variable pricing, location and promotion variables significantly influence the purchase decision.


(7)

ABSTRAK

ANALISIS PENGARUH PENETAPAN HARGA, LOKASI DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

(Studi Pada Alfa Mart Rempoa Sandratex)

Nama : Surono

NIM : 203081001883

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh penetapan harga, lokasi dan promosi terhadap keputusan pembelian. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer yang dikumpulkan dari hasil penyebaran kuesioner kepada 60 konsumen pada Alfa Mart Rempoa Sandratex. Dengan teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Convenience Sampling. Metode pengolahan data menggunakan metode regresi linear berganda.

Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa variabel penetapan harga, lokasi dan promosi berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Hal ini ditunjukkan dengan nilai Adjusted R Square sebesar 63%, sedangkan sisanya sebesar 37% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diketahui.

Dalam penelitian ini juga diketahui secara parsial variabel penetapan harga, lokasi dan promosi berpengaruh signifikan terhadap variabel keputusan pembelian. Sedangkan secara simultan variabel penetapan harga, lokasi dan promosi berpengaruh signifikan terhadap variabel keputusan pembelian.


(8)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puja dan puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayahnya, shalawat serta salam kepada Nabi Besar Muhammad SAW sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini sesuai dengan apa yang saya harapkan.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian syarat yang ditetapkan dalam rangka mengakhiri studi pada jenjang Strata Satu (S1) Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dengan selesainya penyusunan skripsi ini, saya tidak lupa menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah mendukung dalam penyusunan skripsi saya ini, antara lain kepada:

1. Skripsi ini dipersembahkan kepada almarhum kedua orang tua saya yang telah mengasuh, membesarkan dan mendidik hingga seperti saat ini.

2. Isteri ku tercinta, anak-anak ku Rais, Rahmat, dan Ridwan yang membuat semangat, dorongan doa kepada saya.

3. Ante, Mas Pri, Gaek yang telah memberikan semangat dorongan, doa dan dukungan baik moril maupun material kepada saya.

4. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

5. Bapak Dr. Yahya Hamja, MM., selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan masukan, semangat, dan bimbingan dengan kesabaran.


(9)

6. Bapak Suhendra, S.Ag., MM., selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan masukan dalam proses penyusunan skripsi saya dengan sabar dan penuh keikhlasan.

7. Bapak Prof. Dr. Ahmad Rodoni.MM., Bapak Herni Ali, SE., MM, Ibu Rahmawati.SE.,MM., Bapak Indoyama Nasarudin,SE, MAB., dan seluruh dosen yang berada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu nama nya yang memiliki peran yang sangat besar bagi saya dalam proses perkuliahan.

8. Seluruh staf Akademik Fakultas Ekonomi Dan Bisnis yang telah bekerja dengan baik melayani para mahasiswa, semoga amalnya diterima Allah SWT. 9. Seluruh staf dan pelanggan Alfa Mart Rempoa Sandratex yang telah membantu

saya.

10. Firmansyah.SE., Rully Eka Sapurta, SE., Soib Yulianto, SE., Heru Agus, SE., Heri Susanto, Komsiah, SE., Anggaraini, SE., dan Kawan-kawan angkatan 2003 yang sama-sama berjuang dan memberikan semangat sehingga tersusunnya skripsi. Terus berjuang sampai tetes darah penghabisan..!

11. Sahabat terbaikku Hendrik, yang telah banyak membantu, selalu memberikan dukungan dan sudah menjadi pendorong/motivasi semangat saya dalam penyelesaian skripsi

12. Buat seluruh karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah membantu saya terima kasih ya atas dukungannya.


(10)

Saya menyadari sekali bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Dengan segala kerendahan hati saya mohon maaf dan berharap skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi semua. Dan saya berharap skripsi yang saya susun ini menjadi suatu karya yang baik serta menjadi suatu persembahan terbaik bagi para dosen-dosen dan teman-teman yang berada di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis.

Demikianlah kata pengantar dari saya dan sebagai suatu introspeksi diri, saya mohon maaf atas kekurangan dan kesalahannya. Dan kekurangan hanya terdapat pada diri saya, karena kebenaran sejati hanya milik Allah SWT saya ucapkan terima kasih.

Jakarta, 09 Desember 2010


(11)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan Skipsi ... i

Lembar Pengesahan Ujian Komprehensif... ii

Lembar Pengesahan Ujian Skipsi ... iii

Daftar Riwayat Hidup ... iv

Abstrack ... v

Abstrak ... vi

Kata Pengantar ... vii

Daftar Isi ... x

Daftar Tabel ... xiii

Daftar Gambar ... xiv

Daftar Lampiran ... xv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 4

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Umum Serta Bauran Dari Pemasaran ... 7

1. Pengertian Pemasaran ... 7

2. Bauran Pemasaran ... 9


(12)

C. Harga ... 20

D. Lokasi ... 24

E. Promosi ... 27

F. Keputusan Pembelian ... 32

G. Penelitian Terdahulu ... 42

H. Kerangka Pemikiran ... 42

I. Hipotesis ... 44

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian ... 46

B. Metode Penentuan Sampel ... 46

C. Metode Pengumpulan Data ... 46

1. Data Primer (Primary Data) ... 46

2. Data Sekunder (Secondary Data) ... 48

D. Metode Analisis ... 49

1. Uji Validitas ... 49

2. Uji Reliabilitas ... 49

3. Uji Asumsi Klasik ... 50

4. Uji Hipotesis ... 52

E. Operasionalisasi Variabel ... 55

BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ... 57

B. Karakteristik Responden ... 58


(13)

1. Hasil Uji Validitas ... 60

2. Hasil Uji Reliabilitas ... 62

3. Hasil Uji Asumsi Klasik ... 63

a. Hasil Uji Multikolinearitas ... 63

b. Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 63

c. Hasil Uji Normalitas ... 64

4. Hasil Uji Hipotesis ... 65

a. Hasil Uji Koefisien Determinasi ... 65

b. Hasil Uji t ... 66

c. Hasil Uji F ... 69

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI A. Kesimpulan ... 70

B. Implikasi ... 70

C. Saran ... 71

DAFTAR PUSTAKA ... 72


(14)

DAFTAR TABEL

Nomor Keterangan Halaman

3.1 Operasionalisasi Variabel 56 4.1 Perkiraan Biaya Investasi Awal Untuk Memiliki

Frenchise Alfa mart 58 4.2 Hasil Uji Deskripsi responden Berdasarkan

Jenis Kelamin 58

4.3 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan

Jenjang Pendidikan 59

4.4 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan

Pekerjaan 60

4.5 Hasil Uji Validitas 61

4.6 Hasil Uji Reliabilitas 62 4.7 Hasil Uji Multikolinearitas 63 4.8 Hasil Uji Koefisien Determinasi 66

4.9 Hasil Uji t 67


(15)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Keterangan Halaman

2.1 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Tingkah Laku Konsumen 33

2.2 Kerangka Pemikiran 44

4.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas 64


(16)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Keterangan Halaman

1 Kuesioner 74

2 Jawaban Responden 79

3 Karaktersitik Responden 90

4 Distribusi Frekuensi Pernyataan Penetapan Harga (X1) 91

5 Uji Validitas dan Reliabilitas Penetapan Harga (X1) 93

6 Distribusi Frekuensi Pernyataan Lokasi (X2) 94

7 Uji Validitas dan Reliabilitas Lokasi (X2) 95

8 Distribusi Frekuensi Pernyataan Promosi (X3) 96

9 Uji Validitas dan Reliabilitas Promosi (X3) 98

10 Distribusi Frekuensi Pernyataan Keputusan Pembelian (Y) 99 11 Uji Validitas dan Reliabilitas Keputusan Pembelian (Y) 102 12 Hasil Uji Regresi Linear Berganda 103


(17)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk memperoleh perhatian, permintaan atau konsumsi yang dapat memenuhi kebutuhan atau kepuasan. Untuk memperlancar arus produk dari produsen ke konsumen. Distribusi adalah kegiatan penyaluran barang dari produsen ke konsumen, memilih saluran distribusi merupakan masalah yang sangat penting karena kesalahan dalam pemilihan saluran distribusi dapat memperlambat atau menghambat kelancaran proses penyaluran barang.

Minimarket Alfa Mart adalah salah satu sarana saluran distribusi yang bertujuan memenuhi kebutuhan konsumen, yaitu dimana fungsi dari Minimarket Alfa Mart itu sendiri adalah menyediakan kebutuhan masyarakat. Untuk itu Minimarket Alfa Mart dapat bergerak sebagai usaha ritel yang dapat membenahi diri untuk selalu berusaha memberikan pelayanan yang terbaik bagi konsumennya, dimana dengan pelayanan ini maka para konsumen akan merasa terpuaskan, secara otomatis akan ada kesan yang positif dari benak konsumen sehingga ada harapan bagi perusahaan akan kembalinya mereka untuk berbelanja kembali.

Dengan kembalinya mereka untuk berbelanja maka dapat diartikan konsumen tersebut mempunyai persepsi yang positif tentang Minimarket Alfa Mart itu sendiri. Oleh karena itu, hal seperti ini perlu diperhatikan bagi


(18)

Management Minimarket Alfa Mart yaitu di sini sebagai wadah yang berfungsi sebagai saluran distribusi, yaitu dengan memperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian diantaranya adalah: produk yang berkualitas, strategi penetapan harga, lokasi yang mudah dijangkau, promosi yang baik, keamanan dan kenyaman, citra dan lain-lain.

Dalam pengelolaannya Minimarket Alfa Mart terus berusaha untuk menampilkan bentuk pelayan yang terbaik untuk meningkatkan image Minimarket Alfa Mart dimata konsumen. Harga yang terjangkau, pelayanan yang memuaskan, penempatan barang yang tepat, lokasi yang strategis, tempat parkir yang luas dan gratis, karyawan yang ramah dan promosi yang gencar serta adanya undian-undian berhadiah semua ini adalah faktor-faktor yang dapat menarik konsumen untuk berbelanja.

Kebijakan pemasaran yang diterapkan Minimarket Alfa Mart harus menekankan pemberian pelayanan yang memuaskan pada konsumen atau anggota, melalui kegiatan dan strategi pemasaran yang terpadu. Dalam rangka memberikan dan memenuhi kepuasaan anggota, Minimarket Alfa Mart perlu melakukan usaha pembinaan langganannya/pasarnya melalui pengarahan tindakan strategi pemasaran yang tepat sesuai dengan ciri atau sifat para pembeli tersebut. Selain itu juga perlu melakukan strategi penentuan harga yang sangat berguna bagi Minimarket Alfa Mart itu sendiri, yang akan memberi peluang khususnya untuk mendorong keputusan pembelian.

Alasan dari pemilihan judul yang berkaitan dengan penetapan harga, lokasi dan promosi adalah karena sangat berpengaruh langsung bagi


(19)

konsumen, pesaing dan pemasok akan menarik perhatian bagi pemerintah untuk ikut campur tangan.. Barang dan jasa dapat ditentukan pada tingkat harga berapa masyarakat sanggup membeli dan bagaimana langkah yang dilakukan bagi Minimarket Alfa Mart dalam menentukan harga tersebut mampu menutupi biaya yang telah dikeluarkan, disamping dapat memberikan kontribusi keuntungan yang dicapai sehingga menjadi jelas arah dan sasaran yang akan dituju dengan demikian keputusan pembelian konsumen dapat berjalan dengan baik. Umumnya konsumen akan tertarik membeli sebuah produk setelah melihat dan mempertimbangkan harganya. Dalam menentukan harga bagi tersebut harus membuat analisis yang tepat yang akan mendorong konsumen untuk melakukan pembelian.

Peranan lokasi dalam menyalurkan suatu barang dan jasa kepasar adalah penting bagi suatu Minimarket Alfa Mart karena bagaimanapun baik mutu maupun rendahnya harga barang yang dihasilkan bila lokasi yang ditetapkan kurang tepat sasaran maka perusahaan tidak akan mencapai tujuan yang efektif dan efisien. Untuk itu Minimarket Alfa Mart harus mampu menentukan lokasi yang strategis dan tepat, sehingga diharapkan sebagai salah satu pendorong konsumen dalam melakukan keputusan pembelian.

Sedangkan promosi secara umumnya harus menciptakan hubungan dengan konsumen. Promosi penjualan harus membantu memperkuat posisi perusahaan dan menciptakan keterkaitan jangka panjang dengan konsumen dan jauh lebih banyak mengenal produk yang ditawarkan. Selain itu guna dari promosi itu sendiri adalah untuk menyampaikan informasi yang perlu


(20)

diketahui pelanggan dengan memperhatikan hubungan masyarakat yang dapat membangun citra Minimarket Alfa Mart dimata konsumen.

Dari segi produk juga harus memperhatikan kualitasnya, tetapi dalam penelitian ini penulis tidak membahas dari segi produk, dikarenakan penelitian yang dilakukan bergerak dibidang jasa sehingga strategi produk atau kualitas produk tidak diikutsertakan.

Strategi-strategi di atas merupakan ide atau buah fikir para pemasar yang selalu berinovasi dalam meningkatkan keputusan pembelian. Oleh karena itu Minimarket Alfamat sebagai sarana yang menyediakan kebutuhan atau perlengkapan sehari-hari bagi seluruh masyarakat sekitar.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk menulis dan membahas lebih lanjut mengenai “Analisis Pengaruh Penetapan Harga, Lokasi, dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus Pada Minimarket Alfa Mart Rempoa Sandratex)”.

B. Perumusan Masalah

Bertitik tolak pada latar belakang tersebut, penyusun merumuskan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Apakah penetapan harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian?

2. Apakah lokasi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian? 3. Apakah promosi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian? 4. Apakah penetapan harga, lokasi, dan promosi berpengaruh signifikan


(21)

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti empiris tentang:

a. Pengaruh penetapan harga terhadap keputusan pembelian. b. Pengaruh lokasi terhadap keputusan pembelian.

c. Pengaruh promosi terhadap keputusan pembelian.

d. Pengaruh penetapan harga, lokasi, dan promosi terhadap keputusan pembelian.

2. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak, diantaranya:

a. Bagi Penulis

Memperluas informasi serta menambah wawasan dan sebagai dasar perbandingan teori yang diperoleh selama perkuliahan yang dapat diterapkan untuk menganalisa permasalahan yang penulis teliti. Dalam hal ini analisis pengaruh penetapan harga, lokasi dan promosi terhadap keputusan pembelian pada Minimarket Alfa Mart.

b. Bagi Civitas Akademisi

Sebagai bahan pertimbangan dalam mengevaluasi proses belajar mengajar pada program studi dapat diterapkan dilapangan.


(22)

c. Bagi Masyarakat

Penelitian ini memberikan gambaran tentang penetapan harga, lokasi dan promosi yang diharapkan memberikan sumbangan pada khasanah ilmu pengetahuan.

d. Bagi Minimarket Alfa Mart

Penelitian ini diharapkan memberikan informasi yang berguna bagi keputusan penetapan harga, lokasi dan promosi.


(23)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Umum Serta Bauran Dari Pemasaran 1. Pengertian Pemasaran

Pemasaran berhubungan dengan mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan masyarakat. Salah satu dari definisi terpendek pemasaran adalah “memenuhi kebutuhan secara menguntungkan”. Pemasaran merupakan suatu hal kegiatan yang penting untuk dilakukan oleh setiap perusahaan, karena pamasaran adalah ujung tombak kesuksesan dari suatu perusahaan. Dalam kegiatan pemasaran dapat membantu proses konsentrasi dalam mengembangkan segala sumber daya guna suatu peningkatan penjualan produk.

Pemasaran adalah satu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan dan menyerahkan nilai kepada pelanggan dan mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan para pemilik sahamnya (Kotler, 2007:6).

Menurut Joseph dkk, pemasaran adalah suatu aktivitas yang bertujuan yang mencapai sasaran perusahaan dilakukan dengan cara mengantisipasi kebutuhan pelanggan atau klien serta mengarahkan aliran barang serta jasa yang memenuhi kebutuhan pelanggan atau klien dari produsen (Joseph, 2002:8).


(24)

Setelah melihat berbagai persepsi dari definisi pemasaran di atas, maka kita dapat melihat bahwa tidak terdapat suatu perbedaan persepsi mengenai apa yang dimaksud dengan istilah pemasaran. Seiring dengan perkembangan dalam perekonomian masyarakat, telah terjadi perubahan dalam sikap atau paham tentang bagaimana kegiatan pemasaran seharusnya dilaksanakan. Kegiatan pemasaran telah berkembang dari kegiatan distribusi dan penjualan yang berorientasi pada produk menjadi suatu falsafah yang lebih berorientasi kepada konsumen dimana falsafah tersebut dilandasi dengan suatu sikap atau paham yang menyatakan pemuasan kebutuhan konsumen (pembeli) adalah syarat mencapai tujuan perusahaan. Falsafah tersebut kini telah menjadi pedoman bagi kegiatan pemasaran yang berlandaskan pada suatu konsep yang jelas berkenaan dengan pemasaran yang tanggap dan bertanggung jawab yang disebut dengan konsep pemasaran. Menurut Schiffman dan Kanuk (2000:5), konsep tersebut didefinisikan sebagai berikut:

Konsep pemasaran adalah suatu konsep yang berorientasi pada konsumen yakni bahwa seluruh kebutuhan dan keinginan konsumen merupakan prioritas utama bagi perusahaan. Konsep ini menunjukkan bahwa tugas utama perusahaan adalah pemenuhan keinginan konsumen yang menjadi sasaran penjualan karena itu segala perencanaan, kebijaksanaan dan kegiatan perusahaan harus didasarkan pada kebutuhan dan keinginan pembeli. Berhasil tidaknya pada pencapaian sasaran tergantung pada keahlian dari seluruh bagian tersebut dan juga


(25)

kemampuan untuk mengkombinasikan fungsi-fungsi tersebut agar perusahaan dapat berjalan lancar.

2. Bauran Pemasaran

Tujuan manajemen pemasaran yang paling utama meliputi tercapainya target penjualan, meraih pangsa pasar, menaikkan tingkat perutmbuhan penjualan, melakukan penetrasi pasar, mendapatkan rentabilitas, meraih citra dan reputasi pasar, melaksanakan pertanggungjawaban sosial, dan mecari inovasi-inovasi baru. Untuk melaksanakan pertanggangjawaban sosial, dan mencari inovasi-inovasi baru. Untuk mencapai tujuan itu diperlukan alokasi sumber-sumber daya organisasi. Segenap kombinasi kegiatan untuk mencapai tujuan tersebut dinamakan bauran pemasaran (marketing mix) yang meliputi perencanaan produk, penetapan harga, distribusi fisik, manajemen saluran distribusi, dan promosi.

a. Produk

Menurut Kotler (2000:231), produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan pasarnya, yang dimaksud dengan produk dalam kaitan ini adalah seperangkat sifat-sifat yang nyata dan tidak nyata yang meliputi bahan-bahan yang dipergunakan, mutu, harga, kemasan, warna, merek, jasa, dan reputasi penjual.


(26)

Menurut Sunarto (2004:134), ada lima hal yang harus diperhatikan dalam pengembangan produk, sehingga dapat menstimuli konsumen untuk melakukan pembelian. Kelima hal tersebut antara lain:

1) Atribut Produk

Pengembangan suatu produk atau jasa melibatkkan penentuan manfaat yang akan diberikan. Manfaat ini dikomunikasikan dalam bentuk atribut produk seperti kualitas, fitur, dan rancangan.

a. Kualitas produk berarti kualitas kerja atau kemampuan produk untuk melaksanakan fungsinya. Perusahaan memilih tingkat kualitas yang sesuai dengan kebutuhan pasar sasaran dan tingkat kualitas produk pesaing.

b. Fitur adalah alat bersaing untuk membedakan produk perusahaan dari produk pesaing. Menjadi produsen pertama yang memperkenalkan fitur baru yang dibutuhkan dan bernilai adalah salah satu cara paling efektif untuk bersaing.

c. Rancangan dapat menjadi salah satu senjata bersaing yang ampuh bagi perusahaan. Rancangan lebih dari sekedar kulit, tetapi bagaimana mencapai rancangan produk yang member kontribusi pada kegunaan suatu produk begitu juga penampilannya.

2) Pemberian merek (branding)

Merek merupakan nama, istilah, tanda, simbol/lambang, desain, warna, gerak, atau kombinasi atribut-atribut produk lainnya yang


(27)

diharapkan dapat memberikan identitas dan membedakannya dari penawaran produk pesaing (Kotler, 2000:236). Nama merek membantu konsumen untuk mengidentifikasikan produk yang mungkin menguntungkan mereka. Suatu merek menyampaikan enam makna, yaitu: atribut, manfaat, nilai-nilai, budaya, kepribadian, dan pemakai. Pemberian merek juga memberikan keuntungan kepada penjual dan membantu penjual untuk melakukan segmentasi pasar. 3) Pengemasan

Desain dan pengemasan (packaging) merupakan proses yang berkaitan dengan perancangan dan pembuatan wadah (container) dan pembungkus (wrapper) untuk suatu produk. Tujuan penggunaan kemasan meliputi: (1) sebagai pelindung isi (protection), (2) untuk memberikan kemudahan dalam penggunaan (operating), (3) memberikan daya tarik (promotion), (5) sebagai identitas (image) produk, misalnya berkesan kokoh/awet, lembut, atau mewah, (6) informasi (labeling), dan (7) sebagai cermin inovasi produk.

4) Pemberian label

Label memiliki beberapa fungsi, antara lain: a. Label mengidentifikasikan produk atau merek.

b. Lebel menggambarkan beberapa hal mengenai produk: perusahaan yang membuat, dimana dibuat, isinya, bagaimana penggunaannya, dan bagaimana menggunakannya secara aman.


(28)

c. Lebel mempromosikan produk melalui angka gambar yang menarik. Dewasa ini, label turut pula menyertakan keterangan harga, masa kadaluarsa, dan kandungan gizi yang terkandung di dalam produk.

5) Jasa pendukung produk

Penawaran perusahaan kepada pasar biasanya meliputi beberapa jenis jasa, yang dapat menjadi bagian dari penawaran total. Perusahaan menggunakan jasa prndukung produk sebagai alat untuk memperoleh keunggulan konpetitif. Perusahaan harus merancang produk dan jasa pendukungnya untuk memenuhi kebutuhan pelanggan secara menguntungkan.

Suatu produk mungkin merupakan barang yang nyata, jasa, tempat, orang, atau ide. Para konsumen pada kenyataannya membeli lebih dari sekedar sifat-sifat fisik yang melekat pada barang tersebut. Mereka membeli pemuas kebutuhan dalam bentuk manfaat produk yang dibelinya (Sastradipoera, 2003:65).

Menurut Paul dan Olson (2002:198), mendeskripsikan tujuh karakteristik yanga harus dimiliki sebuah produk baru agar sukses dalam menjaring pelanggan. Ketujuh faktor tersebut anatara lain:

1. Compability, adalah derajat kekonsistenan produk terhadap berbagai kebutuhan konsumen yang berbeda-beda.

2. Trialability, dapat dicoba sehingga konsumen dapat mengetahui dan memahami fungsi produk secara langsung.


(29)

3. Observability, kemampuan produk untuk dapat dilihat dan dirasakan oleh orang lain.

4. Speed, adalah seberapa cepat keungulan dari produk dapat dirasakan oleh konsumen.

5. Simplicity, adalah kemudahan produk untuk dimengerti dan

digunakan.

6. Competitive adventages, adalah memiliki keunggulan bersaing

dalam hal kelas, bentuk, dan merek.

7. Product simboly, adalah bagaimana tingkat kepentingan produk atau merek bagi konsumen.

b. Harga

Harga menurut Joseph, (2002:246), adalah “….which is given upon an exchange to acquire goods or service” (apa yang diberikan sebagai alat tukar untuk mendapatkan barang atau jasa). Sedangkan Kotler (2000:278), mendefinisikan harga sebagai sejumlah uang yang dibayarkan atas barang dan jasa atau jumlah nilai yang konsumen tukarkan dalam rangka mendapatkan manfaat dari memiliki atau menggunakan barang atau jasa.

Penetapan harga (pricing) meliputi kebijaksanaan manajemen untuk menentukan jumlah uang yang akan dibebankan kepada para konsumen dan perantara bagi produk yang dihasilkan perusahaan. Kegiatan ini acap kali meliputi penetapan harga dasar (basic price)


(30)

yang perlu disesuaikan, tergantung pada sifat khas penawaran kepada pembeli.

Menurut Tjiptono (2002:67), mengemukakan bahwa harga dapat ditetapkan dengan berbasis pada permintaan. Metode ini menekankan pada faktor-faktor yang didasarkan pada berbagai pertimbangan antara lain: (1) kemampuan pelanggan untuk membeli (daya beli), (2) kemauan pelanggan untuk membeli, (3) posisi suatu produk dalam gaya hidup pelanggan, (4) manfaat yang diberikan produk tersebut kepada pelanggan, (5) harga produk-produk subsitusi, (6) sifat persaingan non harga, (7) perilaku konsumen secara umum, dan (8) segmen-segmen dalam pasar.

Terkadang perusahaan melakukan penyesuaian-penyesuaian khusus terhadap harga dalam bentuk diskon, allowance, dan penyesuaian geografis.

1) Diskon, merupakan potongan harga yang diberikan oleh penjual kepada pembeli sebagai penghargaan dari aktivitas tertentu dari pembeli yang menyenangkan bagi penjual.

2) Allowance, merupakan pengurangan dari harga menurut daftar (list

price) kepada pembeli karena adanya aktivitas-aktivitas tertentu yang dilakukan pembeli.

3) Penyesuaian geografis, merupakan penyesuaian terhadap harga yang dilakukan oleh produsen sehubungan dengan biaya transportasi produk dari penjual kepada pembeli (Tjiptono, 2002: 70).


(31)

Menurut Boyd, (2000:219), harga mempengaruhi tingkat permintaan. Sebagian besar konsumen mencari produk pengganti yang lebih murah, misalnya dengan beralih ke merek lain. Salah satu aplikasi prinsip perilaku konsumen yang utama dalam hal penetapan harga adalah memprediksikan dampak perubahan harga terhadap konsumen. Yaitu, bagaimana para konsumen akan bereaksi apabila perusahaan menaikkan atau menurunkan harga produknya. Harga sebuah produk atau jasa merupakan faktor penentu utama permintaan pasar. Konsumen sangat tergantung pada harga sebagai indicator kualitas sebuah produk terutama pada saat mereka harus membuat keputusan membeli sedangkan informasi yang dimiliki tidak lengkap.

Menurut Tjiptono (2002:73), harga memiliki dua peranan utama dalam proses pengambilan keputusan para pembeli, yaitu (1) peranan alokasi dari harga yang membantu para pembeli memutuskan cara memperoleh manfaat atau utilitas tertinggi yang diharapkan berdasarkan daya belinya, dan (2) peranan informasi dari harga yang mendidik konsumen mengenai faktor-faktor produk, seperti kualitas. c. Tempat (Place)

Tempat merupakan unsur yang penting bagi perusahaan dimana perusahaan melakukan kegiatan usahanya. Definisi tempat menurut Saladin (2002:107), merupakan seperangkat lembaga yang melakukan semua kegiatan (fungsi) yang digunakan untuk menyalurkan produk dan status kepemilikannya dari produsen ke konsumen.


(32)

Tempat meliputi masalah membawa produk yang tepat ke pasar sasaran seperti barang dan jasa bergerak ke tangan konsumen melalui saluran distribusi. Jadi dapat didefinisikan bahwa tempat merupakan seperangkat lembaga yang dipergunakan oleh perusahaan dalam pemindahan kepemilikan dari produsen ke tangan konsumen.

Menurut Simamora (2001:36) tempat diartikan sebagai berikut: ”Bagi produsen tempat adalah bagaimana mendekatkan produk kepada konsumen agar tersedia dalam tempat dan jumlah yang tepat, sedangkan bagi konsumen, tempat adalah kenyamanan atau kemudahan untuk memperoleh produk”.

Fungsi saluran distribusi atau tempat menurut Saladin (2002:108), yaitu:

1. Penelitian (research), yaitu pengumpulan informasi penting untuk perencanaan dan melancarkan pertukaran.

2. Promosi (promotional), yaitu pengembangan dan penyebaran komunikasi pemasaran.

3. Kontak (contact), yaitu mencari dan menjalin hubungan dengan calon pembeli.

4. Penyesuaian (matching), yaitu mempertemukan penawaran sesuai dengan permintaan pembeli.

5. Negosiasi (negotiation), yaitu usaha untuk mencapai persetujuan akhir.

6. Distrubusi fisik (physical distribution), yaitu transportasi dan penyimpanan barang.


(33)

7. Pembiayaan (financing), yaitu permintaan dan penyebaran dana untuk menutup biaya dari saluran pemasaran tersebut.

8. Pengambilan resiko (risk taking), yaitu perkiraan mengenai resiko sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan tersebut.

Dari penjelasan di atas maka tempat meliputi masalah membawa produk yang tepat ke pasar sasaran seperti barang dan jasa, bergerak ke tangan konsumen melalui tempat atau saluran distribusi.

d. Promosi (Promotion)

Promosi adalah aktivitas komunikasi yang dilakukan oleh perusahaan terhadap konsumen dan perantara, dengan tujuan menyampaikan informasi yang bersifat memberitahukan, membujuk dan mengingatkan kembali akan segala sesuatu mengenai produk yang dihasilkan atau dipasarkan.

Namun Alma (2000:234), menyarankan tambahan 3 P untuk bauran pemasaran, yang terdiri dari:

e. Orang (People)

Berarti orang yang melayani ataupun yang merencanakan pelayanan terhadap para konsumen. Karena sebagian besar jasa dilayani oleh orang, maka orang tersebut perlu diseleksi, dilatih, dimotivasi sehingga memberikan kepuasan terhadap pelanggan.

f. Bukti fisik (Physical Evidence)

Berarti konsumen akan melihat keadaan nyata dari benda-benda yang menghasilkan jasa tersebut. Orang yang berkunjung ke perusahaan


(34)

akan memperhatikan bangunan, interior, peralatan, perabot, bahkan sampai ke pakaian seragam karyawan.

g. Proses

Proses ini terjadi diluar pandangan konsumen. Konsumen tidak mengetahui bagaimana proses yang terjadi, yang penting jasa yang ia terima harus memuaskan. Misalnya proses pemberian jasa yang dilakukan oleh perusahaan berupa jasa dan sebagainya.

Dari penjelasan di atas, maka dapat ketahui bahwa bauran pemasaran atau marketing mix terdiri atas barang (produk, price, place, promotion) dan jasa (people, phsical evidence, proses) dimana bauran tersebut berguna untuk diaplikasikan dalam sistem pemasaran suatu perusahaan.

B. Retail

Perdagangan eceran atau saat ini biasa disebut sebagai perdagangn retail ataupun bisnis retail merupakan kegiatan usaha yang menjual baik berupa barang ataupun jasa kepada konsumen baik untuk keperluan sendiri, keluarga maupun rumah tangga. Peritel atau retailer merupakan mata rantai dalam proses distribusi.

1. Potensi Omzet Bisnis Retail

Semakin besar jumlah penduduk maka semakin besar juga jumlah barang dan jasa yang dibutuhkan, baik itu kebutuhan pribadi maupun kebutuhan rumah tangga, selain kebutuhan pangan seperti beras, makanan siap saji seperti kebutuhan sandang seperti pakaian juga dibutuhkan akan jasa,


(35)

seperti salon, laundry, bengkel, penginapan, dan lainnya (Hendri Ma’ruf, 2005:23).

2. Pertumbuhan Pasar Retail

Pasar retail terus tumbuh dan berkembang merupakan dampak dari berbagai bidang, diantaranya adalah : (Hendri Ma’ruf,2005:23)

a. Demografi

Jumlah penduduk yang meningkat menyebabkan jumlah barang dan jasa juga ikut mengalami peningkatan. Komposisi penduduk menurut usia yang berubah, misalnnya karena harapan hidup yang meningkat. Membuat ragam produk pun mengikuti, baik dalam jumlah maupun jenis.

b. Sosial dan Budaya

Masyarakat yang semakin aktif dalam kehidupan sosial mereka akan meningkatkan pengadaaan baik barang maupun jasa dalam memenuhi kebutuhan kegiatan mereka, sedangkan budaya yang dipengaruhi oleh agama misalnya, akan menimbulkan adanya permintaan barang maupun jasa yang dibutuhkan oleh kegiatan dalam budaya maupun keagamaan.

c. Kemajuan Teknologi

Kemajuan teknologi merupakan suatu celah bagi produsen agar mampu menawarkan produknya kepada konsumen dengan tampilan yang lebih baik dan menarik.


(36)

d. Globalisasi

Gaya hidup merupakan suatu aspek kehidupan masyarakat yang dipengaruhi oleh faktor ini. Sehingga permintaan serta keinginan masyarakat cenderung semakin bertambah dan semakin beragam. e. Infrastruktur

Infrastruktur yang berkembang akan menjadi kesempatan tumbuhnya pasar ritel. Ketika infrastruktur telah semakin maju pada tiap daerah, maka hal tersebut akan memudahkan produsen untuk memenuhi permintaan para konsumen.

f. Hukum

Hukum juga merupakan bidang yang dapat mempengaruhi pertumbuhan pasar ritel, baik itu hukum maupun peraturan yang menghambat seperti ditutupnya kabupaten dan kota diluar kota-kota utama sebagai wilayah operasional peritel terbesar.

C. Harga

Harga adalah salah satu unsur bauran pemasaran yang menghasilkan biaya. Harga adalah unsur bauran pemasaran yang paling mudah disesuaikan; ciri-ciri produk, saluran bahkan promosi membutuhkan lebih banyak waktu. Harga juga mengkomunikasikan posisi nilai yang dimaksudkan perusahaan tersebut kepada pasar tentang produk dan mereknya (Kotler 2005: 139).

Isman Pepadri (2002) harga adalah sejumlah uang yang ditentukan perusahaan sebagai imbalan barang atau jasa yang diperdagangkan dan


(37)

sesuatu yang lain yang diadakan perusahaan untuk memuaskan keinginan konsumen dan merupakan salah satu faktor penting dalam pengambilan keputusan pembelian.

Harga adalah Sejumlah uang dibebankan atau suatu produk jasa, jumlah dari nilai yang ditukar konsumen. Atau karena memiliki dan menggunakan produk dan jasa tersebut (Kotler dan Amstrong 2001:439)

1. Menentukan Kebijakan Penetapan Harga (Kotler 2005:142). a. Memilih tujuan penetapan harga

Pertama-tama perusahaan tersebut memutuskan dimana ingin memposisikan tawaran pasarnya. Makin jelas tujuan suatu perusahaan, makin mudah menetapkan harga.

b. Menentukan permintaan

Setiap harga akan menghasilkan tingkat permintaaan yang berbeda dan karena itu mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap tujuan pemasaran suatu perusahaan.

c. Memperkirakan biaya

Permintaan menentukan batas harga yang tertinggi yang dapat dikenakan perusahaan untuk produknya. Biaya menentukan batas terendahnya.

d. Menganalisa biaya, harga dan tawaran pesaing

Adanya kemungkinan harga yang ditentukan permintaaan pasar dan biaya perusahaan, perusahaan tersebut harus memperhitungkan biaya, harga dan kemungkinan reaksi harga pesaing.


(38)

e. Memilih metode penetapan harga

Dengan adanya ketiga C- jadwal permintaan pelanggan (customer’s demand schedule), fungsi biaya (cost function), dan harga pesaing (competitor’s prices)- perusahaan akan siap memilih harga.

f. Memilih harga akhir

Dalam memilih harga akhir ini, perusahaan harus mempertimbang-kan faktor-faktor tambahan, yang meliputi penetapan harga spikologis, penetapan harga berbagi laba dan resiko dan kebijakan penetapan harga perusahaan, dan dampak harga terhadap pihak lain. Harga adalah “Sejumlah uang dibebankan atau suatu produk jasa, jumlah dari nilai yang ditukar konsumen. Atau karena memiliki dan menggunakan produk dan jasa tersebut” (Kotler dan Amstrong 2001:439) 2. Kebijaksanaan Harga Ritailer

Ada beberapa price policy yang dilakukan oleh retailer yaitu sebagai berikut:

(Buchari Alma 2004:173).

a. Margin Pricing

Adalah penentuan harga penjualan yang dikehendaki tergantung kepada biaya yang telah dikeluarkan lambat atau cepat peredaran barang, tingkat bunga yang berlaku, resiko kerusakan dan perkembangan harga.


(39)

b. Price Lining

Adalah kebijaksanaan harga disini adalah menggolongkan barang-barang kedalam kelompok yang berharga satuan Rp. 10.000, Rp. 20.000, Rp. 50.000, dan sebagainya. Mungkin saja barang-barang yang telah digolongkan tersebut terlalu mahal pun sebagian terlalu murah.

c. Competitors Price

Untuk memperoleh reputasi sebagai toko yang murah untuk barang-barang yang dikenal oleh umum.

d. Discount House

Adalah suatu toko eceran yang menjual barang-barang dari merek yang terkenal, dengan suatu potongan yang menarik, sehingga harga sesungguhnya lebih rendah dari harga umum.

e. Judgement Pricing

Dasar penetapan harga disini berdasarkan atas kira-kira saja. Misalnya harga adalah sejumlah uang yang ditentukan perusahaan sebagai imbalan barang atau jasa yang diperdagangkan dan sesuatu yang lain yang diadakan perusahaan untuk memuaskan keinginan konsumen dan merupakan salah satu faktor penting dalam pengambilan keputusan pembelian disebutkan oleh model kejarangan barang tersebut.

f. Customary Prices


(40)

g. Odd Prices

Kebijaksanaan harga ini biasanya memasang harga seperti Rp. 2.975 untuk harga seharusnya Rp. 3.000 dengan harga tersebut secara psikologis konsumen merasa memperoleh untung besar, membayar Rp. 2.975 daripada Rp. 3.000.

h. Combination Offers

Saat ini banyak kita lihat produsen menjual sisir, minyak rambut dan cermin diikat dalam satu bentuk paket dengan harga jual Rp. 15.000, hal seperti itulah yang disebutkan dengan Combination Offer.

D. Lokasi

1. Faktor-Faktor Pemilihan Lokasi

Fandy Tjiptono (2005: 147), pemilihan lokasi harus memper-timbangkan faktor-faktor sebagai berikut:

a. Akses: lokasi mudah dijangkau sarana transportasi umum.

b. Visibilitas: lokasi dapat dilihat dengan jelas dari jarak pandang norma.

c. Lalu lintas (Traffic): disini ada dua hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu:

1) Banyaknya orang yang lalu lalang dapat memberikan peluang terjadinya impulse buying, yaitu keputusan pembelian seringkali terjadi spontan, tanpa perencanaan.


(41)

hambatan.

d. Tempat parkir yang luas, nyaman dan aman, baik untuk kendaraan roda dua maupun roda empat.

e. Ekspansi: tersedianya tempat yang cukup luas untuk perluasan usaha dikemudian hari.

f. Lingkungan: daerah sekitar yang mendukung terhadap jasa yang ditawarkan.

g. Kompetisi: dengan melihat banyaknya pesaing dilokasi tersebut. h. Peraturan pemerintah: dengan melihat peraturan pemerintah

mengenai penggunaan lokasi tersebut (tatakota, peruntukkan dan lain-lain).

Selain lokasi, perusahaan juga harus memeperhatikan desain dan tata letak fasilitas jasa agar dapat memberikan sentuhan tersendiri bagi calon pembeli.

2. Desain dan Tata Letak Fasilitas

Desain dan tata letak fasilitas jasa erat kaitannya dengan pembentukan persepsi pelanggan, karena desain dan tata letak fasilitas jasa akan berpengaruh pada kualitas jasa yang ditawarkan kepada pelanggan.

Menurut Fandy Tjiptono (2005:148), faktor-faktor yang berpengaruh dalam desain fasilitas jasa, yaitu:

a. Sifat dan tujuan organisasi jasa, desain disesuaikan pada peruntukan dari usaha.


(42)

b. Ketersediaan tanah dan kebutuhan akan ruang dan tempat, setiap perusahaan jasa yang membutuhkan lokasi fisik untuk mendirikan fasilitas jasanya perlunya mempertimbangkan sejumlah faktor, seperti kemampuan finacial, ketersediaan tanah, peraturan pemerintah berkenaan dengan kepemilikan tanah dan pembebasan tanah, dan lain-lain.

c. Fleksibilas, desain sebaiknya memperhatikan rencana pengem-bangan operasionalnya dikemudian hari.

d. Faktor estetis, dalam merancang desain sebaiknya faktor estetis juga diperhatikan, karena dengan fasilitas jasa yang tertata rapi, menarik dan estetis akan meningkatkan sikap positif pelanggan terhadap sikap positif pelanggan terhadap produk/jasa yang ditawarkan.

e. Masyarakat dan lingkungan sekitar, desain inteior sebaiknya juga memperhatikan kondisi masyarakat sekitar, baik yang berhubungan dengan masalah sosial, budaya dan lingkungan hidup.

f. Biaya kontruksi dan operasi, biaya konstruksi dipengaruhi oleh kebutuhan energi ruangan, yang berkaitan dengan perubahan suhu.

Selain desain tata letak fasilitas jasa juga tidak kalah penting dalam menciptakan persepsi dari konsumen, oleh karena itu perusahaan jasa perlu mengembangkan pemahaman akan respon pelanggan terhadap berbagai aspek tata letak fasilitas jasa.

Menurut Fandy Tjiptono (2005: 149), unsur-unsur yang perlu dipertimbangkan dalam tata letak tersebut meliputi:


(43)

a. Pertimbangan/perencanaan spasial: aspek-aspek seperti simetri, proporsi, tekstur, warna dikombinasikan dan dikembangkan untuk mendorong respon intelektual maupun emosional dari orang yang melihatnya, respon inilah yang dipersepsikan sebagai kualitas visual. b. Perencanaan ruangan: unsur ini mencakup perancangan interior dan

arsitektur, seperti penempatan perabotan dan perlengkapan dalam ruangan.

c. Perlengkapan/perabotan: perlengkapan/perabotan memiliki beberapa fungsi. Diantaranya sebagai sarana pelindung barang-barang berharga berukuran kecil, sebagai barang pajangan, sebagai tanda penyambutan bagi para pelanggan, dan sebagai sesuatu yang menunjukan status pemilik atau penggunanya.

d. Tata cahaya: dalam perencanaan tata letak faktor pencahayaan juga perlu dipertimbangkan.

e. Warna: banyak orang yang menyatakan bahwa warna memiliki bahasanya sendiri, dimana warna dapat menggerakkan perasaan dan emosi. Warna juga dapat dimanfaatkan untuk menciptakan kondisi, misalnya dengan memberikan kesan rileks dipilih warna yang lembut.

E. Promosi


(44)

Menurut David Cravens (2003:77) berarti: “Perencanaan, dan Pengendalian komunikasi dari suatu organisasi kepada para konsumen dan sasaran lainnya.”

Pengertian promosi yang dikemukakan oleh Philip Kotler adalah sebagai berikut:

“Promosi meliputi semua alat-alat dalam kombinasi pemasaran yang peranan utamanya adalah untuk mengadakan komunikasi yang sifatnya membujuk promosi merupakan suatu proses komunikasi dari penyampaian amanat atau berita tentang barang atau jasa dari penjual kepada para pembeli potensial (konsumen)”.

2. Bentuk-bentuk promosi a. Periklanan

David Cravens mengemukakan bahwa : “Advertising is any forms of non personal stimulation of demand for a product, service or selling institution throught direct mail, or a paid medium”. Pengertian dari advertensi adalah suatu bentuk dorongan yang tidak bersifat pribadi untuk meningkatkan permintaan atas suatu barang, jasa, atau lembaga penjualan melalui surat-surat langsung atau memakai media sebagai bahan perbandingan, Philip Kotler mengatakan sebagai berikut : “Advertising: any paid torm of non personal presentation and promotion of ideas, goods, or services by an identified sponsor”. Pengertian advertensi adalah suatu bentuk penyajian dan promosi yang sifatnya bukan pribadi dari


(45)

barang-barang, jasa-jasa atau ide-ide yang dibayar oleh sponsor yang dikenal. Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut diatas maka advertasi dapat diuraikan sebagai berikut: Advertensi bersifat non personal, yang berarti bahwa advertensi ditujukan kepada konsumen dengan menggunakan suatu media, sehingga antara promotor dengan audience (para pendengar) tidak dapat berdialog dengan langsung. b. Penjualan Personal

Berikut ini akan penulis kemukakan pengertian penjualan oleh perorangan dari pendapat beberapa sarjana, antara lain: philip dan Duncan memberikan definisi sebagai berikut : “Personal selling involving direct personal contact of the seller or his representative with the buyer is the oldest and most important method of selling”. Penjualan oleh perorangan yang mencakup kontak perorangan antara penjual atau wakilnya dengan pembeli merupakan cara penjualan yang tertua dan terpenting.

c. Publisitas

Publisitas ini merupakan salah satu cara promosi yang ketiga, yaitu salah satu kegiatan yang melengkapi metode-metode penjualan seperti advertensi, promosi penjualan dan penjual oleh perorangan. d. Promosi Penjualan

Promosi penjualan merupakan salah satu cara dari promosi yang keempat, untuk mengetahui pengertian promosi penjualan maka penulis mengemukakan defenisi yang diberikan oleh Philip Kotler


(46)

sebagai berikut: Pengertian promosi penjualan merupakan kegiatan pemasaran selain penjualan oleh perorangan, advertensi, dan publisitas, yang mendorong konsumen untuk membeli dan mendorong keberhasilan agen penjual, seperti misalnya pajangan, pertunjukan; eksibisi, demonstrasi serta berbagai usaha penjualan yang sifatnya tidak terus menerus dan tidak dilaksanakan secara rutin.

3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Promosi

Perusahaan harus dapat menentukan bagaimana kombinasi dari advertensi, penjual perorangan, promosi penjualan dan publisitas yang paling tepat bagi perusahaannya, meskipun hal ini merupakan suatu pekerjaan yang sulit karena, tidak diketahuinya secara pasti sampai sejauh mana advertensi dan alat promosi isinnya dapat membantu mencapai tingkat yang diharapkan tapi kita harus mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi promosi tersebut yang dapat dibagi dalam: Menurut Basu Swastha D.H. dan Irawan faktor-faktor yang mempengaruhi efektif tidaknya promosi antara lain adalah:

a. Besarnya dana yang dipasarkan untuk promosi b. Sifat pasar

c. Jenis produk yang dipasarkan


(47)

4. Tahap Pengembangan Promosi

Pasar sasaran menuntun keputusan promosi. Strategi promosi mencakup menentukan tujuan komunikasi, merancang pesan, memilih saluran komunikasai, anggaran komunikasi, memilih bauran komunikasi, dan mengevaluasi hasil strategi setiap komponen bauran.

a. Tujuan Komunikasi

Komunikator harus memutuskan respon audiens sasaran yang diharapkan, respon terakhir tentu saja pembelian dan kepuasaan. Tujuan komunikasi yang dapat dipilih untuk seluruh program promosi dan untuk setiap komponen promosi.

b. Merancang Pesan

Merancang pesan yang baik merupakan pesan sederhana dan dapat diterima audiens. Seluruh komunikasi pemasaran digunakan untuk informasi dan upaya pendekatan. Setiap pesan melibatkan sponsor atau nama merek yang pada dasarnya bersifat normatif, dan setiap pesan secara langsung menganjurkan beberapa perubahan sikap audiens yang pada dasarnya bersifat persuasif.

c. Memilih Saluran Komunikasi

Komunikator memilih unsur promosi yang akan digunakan saluran komunikasi: iklan, penjualan personal atau publisitas. Dalam saluran komunikasi ini ada dua saluran komunikasi yang digunakan, komunikasi personal, dan komunikasi non personal.


(48)

F. Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian merupakan salah satu bentuk perilaku konsumen dalam menggunakan atau mengkonsumsi suatu produk. Konsumen dalam mengambil keputusan untuk membeli atau memakai suatu produk akan melalui sebuah proses di mana proses tersebut merupakan gambaran dari bagaimana konsumen menganalisis berbagai macam masukan untuk mengambil keputusan dalam melakukan pembelian.

“Keterlibatan Konsumen Dan Pembuatan Keputusan Konsumen” Mowen (2000) mengemukakan bahwa tingkat keterlibatan konsumen dalam suatu pembelian dipengaruhi oleh kepentingan personal yang dirasakan yang ditimbulkan oleh stimulus. Dengan perkataan lain, apakah seseorang merasa terlibat atau tidak terhadap suatu produk ditentukan oleh apakah dia merasa penting atau tidak dalam pengambilan keputusan pembelian produk.

1. Karakteristik yang Mempengaruhi Konsumen Untuk Membeli

Kotler (2000 : 161) berpendapat bahwa pembelian konsumen amat sangat dipengaruhi oleh beberapa karakteristik dan karakteristik tersebut masih sulit dikendalikan oleh pemasar tetapi mereka harus memperhitungkan itu semua.


(49)

Gambar 2.1

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkah Laku Konsumen

Sumber: Kotler (2000: 161) Budaya Budaya Sub Budaya Kelas Budaya Sosial Kelompok acuan Keluarga Peran dan status Pribadi

Umur dan tahap daur hidup Pekerjaan Situasi ekonomi Gaya hidup Kepribadian Psikologi Motivasi Persepsi Pengetahuan Keyakinan dan sikap Pembeli

a. Faktor Budaya

Faktor-faktor budaya memberikan pengaruh paling luas dan meyangkut segala aspek dalam kehidupan manusia. Dan pemasar harus mengetahui peran yang dimainkan oleh:

1) Budaya

Kumpulan nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan, tingkah laku yang dipelajari oleh seorang anggota masyarakat dari keluarga dan lembaga penting lainnya.

2) Sub Budaya

Sekelompok orang yang mempunyai sistem nilai yang sama berdasarkan pada pengalaman hidup dan situasi.


(50)

3) Kelas Sosial Pembeli

Divisi masyarakat yang relatif permanen dan teratur dengan para anggotanya yang menganut nilai-nilai, minat, dan tingkah laku yang serupa. Menurut basu Swastha dan Irawan (Manajemen Pemasaran Modern:107) mayarakat kita dapat dikelompokan ke dalam tiga golongan yaitu:

a) Golongan Atas

Yang termasuk dalam kelas ini antara lain: para pengusaha kaya dan para pejabat tinggi.

b) Golongan Menengah

Yang termasuk dalam kelas ini antara lain: karyawan intansi pemerintah, pengusaha menengah.

c) Golongan Rendah

Yang termasuk dalam kelas ini antara lain : para buruh pabrik, pegawai rendah, tukan becak, dan pedagang kecil. Faktor ini adalah penyebab paling mendasar dari keinginan dan tingkah laku seseorang yang berisi kumpulan-kumpulan nilai dasar, persepsi, keinginan, dan tingkah laku yang dipelajari oleh seorang anggota masyarakat dari keuarga dan lembaga penting lainnya.

b. Faktor Sosial

Tingkah laku pembelian konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, seperti:


(51)

1) Kelompok

Dua orang atau lebih yang berinteraksi untuk mencapai sasaran individu atau bersama. Kelompok ini juga mempengaruhi perilaku seseorang dalam pembeliannya dan sering dijadikan pedoman oleh konsumen dalan bertingkah laku. Oleh karena itu, konsumen selalu mengawasi kelompok tersebut baik tingkah laku fisik maupun mentalnya. Kelompok ini contohnya antara lain : serikat buruh, perkupulan agama, lingkungan tetangga, dan sebagainya.

2) Keluarga

Anggota keluarga dapat sangat mempengaruhi tingkah laku pembelian. Keluarga adalah organisasi pembelian yang paling penting dalam masyarakat, dan telah diteliti secara mendalam. Setiap anggota keluarga memiliki selera dan keinginan yang berbeda. Perbedaan tersebut tergantung pada kerakteristik produk dan keluarga. Perilaku pembelian dari sebuah keluarga juga berubah-ubah sesuai dengan perkembangan tahap di dalam siklus kehidupan keluarga. Jenis produk yang banyak dibeli pada masing-masing tahapanya berbeda-beda.

3) Peran dan Status Sosial Konsumen

Posisi setiap individu dalam setiap kelompok dapat ditentukan dalam bentuk peran dan status.


(52)

c. Faktor Pribadi

Definisi kepribadian menurut basu Swastha dan Irawan adalah sebagai pola sifat individu yang dapat menentukan tanggapan untuk bertingkah laku. Sebenarnya, pengaruh sifat kepribadian konsumen terhadap pandangan dan perilaku pembeliannya adalah sangat umum; dan usaha-usaha untuk menghubungkan norma kepribadian dengan berbagai macam tindakan pembelian konsumen umumnya tidak berhasil. Namun para ahli tetap percaya bahwa kepribadian itu juga mempengaruhi perilaku pembelian seseorang.

Keputusan membeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti:

1) Umur

Selera akan makanan, pakaian, perabotan, dan rekreasi sering berhubungan dengan umur.

2) Pekerjaan

Jenis pekerjaan yang dilakukan oleh individu tersebut juga akan mempengaruhi barang atau jasa yang akan dibeli.

3) Situasi Ekonomi

Keadaan keuangan yang dimiliki oleh individu pada saat ini dan di masa yang akan datang.

4) Gaya Hidup

Gaya hidup merupakan faktor yang ikut mempengaruhi pandangan dan perilaku pembelian konsumen. Hal itu sendiri


(53)

mempengaruhi kepercayaan, dan kepercayaan juga akan mempengaruhi gaya hidup seseorang.

5) Konsep diri pembeli

Faktor lain yang ikut menentukan tingkah laku pembeli adalah konsep diri. Konsep diri merupakan cara seseorang untuk melihat dirinya sendiri, dan pada saat yang sama ia mempunyai gambaran tentang diri orang lain. Beberapa psikolog membedakan konsep diri ini ke dalam: Konsep diri sesungguhnya dan Konsep diri yang ideal (cara yang dicita-citakan untuk melihat dirinya sendiri),

d. Faktor Psikologis

Pilihan barang yang dibeli oleh seseorang lebih lanjut dipengaruhi oleh empat faktor psikologis yaitu:

1) Motivasi

Kebutuhan yang cukup menekan untuk mengarahkan individu mencari cara untuk memuaskan kebutuhan tadi.

2) Persepsi

Proses yang dilalui individu dalam memilih, mengorganisasikan, dan menginterprestasikan informasi guna membentuk gambaran yang berarti mengenai dunia.

3) Pengetahuan

Perubahan dalam tingkah laku individu yang muncul dari pengalaman.


(54)

4) Keyakinan dan Sikap

Keyakinan adalah pemikiran deskriptif yang dimiliki seeorang mengenai sesuatu, sedangkan sikap adalah evaluasi, perasaan, dan kecenderungan dari seseorang terhadap suatu objek atau ide yang relatif konsisten.

2. Proses Keputusan Pembelian

Tahap-tahap yang dilewati pembeli untuk mencapai keputusan untuk membeli, dan pemasar perlu memusatkan perhatiannya pada proses pembelian secara keseluruhan bukan hanya pada keputusan pembeli saja menurut Lamb, Hair dan Mcdaniel (2002: 142) adalah:

a. Pengenalan Kebutuhan (Need Recognition)

Proses membeli dimulai dengan pengenalan kebutuhan dimana pembeli mengenali adanya masalah atau kebutuhan. Pembeli akan merasakan perbedaan antara keadaan yang nyata dan keadaan yang diinginkannya. Jika kebutuhan tersebut diketahui, maka konsumen akan segera memahami adanya kebutuhan yag belum perlu segera dipenuhi atau masih bisa ditunda pemenuhannya, serta kebutuhan-kebutuhan yang sama-sama harus segera dipenuhi.

b. Pencarian Informasi (Information Seacrh)

Seorang konsumen yang sudah tertarik mungkin mencari lebih banyak informasi tetapi mungkin juga tidak. Bila dorongan konsumen kuat dan produk yang dapat memuaskan ada dalam


(55)

jangkauan, konsumen kemungkinan akan membelinya. Kosumen dapat memperoleh informasi dari beberapa sumber antara lain:

1) Sumber Pribadi: keluarga, teman, tetangga, kenalan.

2) Sumber Kormersial: Man, wiraniaga, agen, kemasan, pajangan. 3) Sumber Publik: media massa, organisasi penilai konsumen. 4) Sumber Pengalaman: penanganan, pemeriksaan, penggunaan

produk.

c. Evaluasi Alternatif (Evaluation of Alternaitves)

Tahap dari proses keputusan pembeli, yaitu ketika konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi merk alternatif dalam perangkat pilihan. Pengevaluasian ini tidak dapat terpisah dari pengaruh sumber-sumber yang dimiliki (waktu, uang, informasi) maupun resiko keliru dalam pemilihan.

d. Keputusan Membeli (Purchase)

Setelah tahap-tahap sebelumnya dilakukan, sekarang tiba saatnya bagi pembeli untuk mengambil keputusan apakah membeli atau tidak. Jika dianggap bahwa keputusan yang diambil adalah membeli, maka pembeli akan menjumpai serangkaian keputusan yang menyangkut jenis produk, bentuk produk, merk, penjual, kuantitas, waktu pembelian, dan cara pembayarannya.

e. Tingkah Laku Pasca Pembelian (Post Purchase Behavior)

Tahap dari proses keputusan pembeli yaitu ketika konsumen mengambil tindakan lebih lanjut setelah membeli berdasarkan pada


(56)

rasa puas atau tidak puas. Ada kemungkinan bahwa pembeli memiliki ketidak-sesuaian sesudah ia melakukan pembelian karena mungkin harganya dianggap terlalu mahal, atau mungkin karena tidak sesuai dengan keinginan atau gambaran.

3. Tahap-tahap Siklus Pembelian

Tiap kali konsumen membeli, konsumen akan mengalami yang biasa kita sebut siklus pembelian. Griffin (1995:19) menyatakan ada lima tahap siklus pembelian kembali:

a. Kesadaran (Awareness)

Langkah pertama dalam kesetian dimulai dimana pelanggan mengetahui akan produk atau jasa dari perusahaan tersebut. Pemberitahuan ini bisa melalui iklan, jasa pos, media cetak, informasi dari orang lain , komunikasi, dan kegiatan pemasaran. Pada tahap ini, pelanggan potensial mengetahui akan keberadaan perusahaan, namun terdapat sedikit janji. Hal ini dapat menyebabkan perusahaan lain mencari pelanggan sebelum berperusahaan semula memulai kegiatan.

b. Pembelian Awal (Initial Purchase)

Pembelian pertama kali adalah langkah yang penting dalam kemampuan untuk memelihara kesetian. Pertama pembelian adalah pembelian percobaan dan perusahaan dapat mempegaruhi pelanggan secara positif ataupun negatif dengan produk, karyawan, jasa dan bahkan lingkungan secara fisik. Pertama pembelian terjadi,


(57)

perusahaan mendapat kesempatan untuk sungguh-sungguh memulai memelihara pelanggan yang setia.

c. Penilaian Setelah Membeli (Post Purchase Evaluation)

Setelah pembelian terjadi, pelanggan secara sadar atau tidak sadar mengevaluasi transaksi. Jika pelanggan puas atau tidak cukup puas akan beralih ke produk atau jasa perusahaan lain.

d. Keputusan untuk Membeli Kembali (Decision To Purchase)

Komitmen untuk pembelian kembali adalah sikap yang paling penting dalam membangun kesetiaan bahkan lebih penting dari kepuasan. Keputusan untuk membeli kembali adalah langkah alami ketika pelanggan merasa memiliki perasaan emosional yag kuat terhadap produk atau jasa tersebut. Salah satu cara untuk mendapatkan keputusan pelanggan dalam membeli kembali adalah dengan menetapkan gagasan pada pikiran pelanggan bahwa dengan berpindah keperusahaan lain akan memakan biaya pada pelanggan. e. Pembelian Kembali (Repurchase)

Langkah terakhir dalam tahap ini adalah pembelian kembali. Hal dasar yang harus diperhatikan dalam kesetiaan pelanggan adalah harus membeli lagi dan pada perusahaan yang sama. Pelanggan yang benar-benar loyal akan menolak persaingan dan akan membeli kembali dari perusahaan yang sama dimana sewaktu-waktu akan diperlukan.


(58)

G. Penelitian Terdahulu

Untuk memberikan gambaran dan kerangka pemikiran dalam penelitian maka perlu kiranya untuk membahas hasil-hasil penelitian terdahulu.

Hasanuddin Damis (2005) “Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa Terhadap Penjualan Pulsa Kepelanggan Bernilai pada PT. Telekomunikasi Indonesia di Kantor Daerah Telekomunikasi Makasar”. Hasil penelitiannya adalah bauran pemasaran jasa berpengaruh nyata dalam meningkatkan penjualan pulsa kepelanggan bernilai pada PT. Telekomunikasi Indonesia dikantor daerah Telekomunikasi Makasar. Kemudian pemasaran jasa mempunyai hubungan yang signifikan dalam meningkatkan penjualan pulsa kepelanggan bernilai pada PT. Telekomunikasi Makasar. Untuk variabel X1 (Produk) dan X6 (Sarana Fisik) mempunyai pengaruh yang lebih dominan terhadap peningkatan penjualan pulsa kepelanggan bernilai pada PT. Telekomunikasi Indonesia di Kantor Daerah Telekomunikasi Makasar.

H. Kerangka pemikiran

Pada hakikatnya konsumen dalam memutuskan untuk melakukan pembelian karena memiliki keinginan untuk memenuhi kebutuhan atau keinginannya. Dalam membuat keputusan membeli tersebut banyak faktor yang mempengaruhinya. Selain faktor internal pada konsumen sendiri juga faktor eksternal termasuk didalamnya bauran pemasaran. Sehingga perusahaan maupun produsen harus mempunyai strategi-strategi agar mampu


(59)

menarik konsumen sehingga dapat terus bertahan. Alternatifnya dengan melakukan aktivitas pemasaran yang terdiri dari segi produk, harga, tempat, dan aktivitas promosi.

Salah satunya adalah penetapan harga yang dilakukan oleh pihak produsen dengan baik sehingga konsumen tidak beralih kepada perusahaan pesaing. Karena konsumen akan merasa puas dengan apa yang mereka dapatkan dan sesuai dengan keinginan konsumen. Kemudian yang harus diperhatikan lagi oleh produsen adalah penetapan lokasi yang dilakukan produsen agar dapat menarik konsumen lebih baik lagi dan berakhir pada keputusan pembelian. Kemudian yang tidak kalah penting yang harus dilakukan produsen adalah melakukan promosi, dengan melakukan promosi yang efektif dan mudah dipahami oleh konsumen maka akan meningkatkan keputusan pembelian pada konsumen.

Ketiga perangkat pemasaran tersebut jika dijalankan dengar benar dan tepat maka akan meningkatkan keputusan pembelian pada konsumen sehingga perusahaan akan memperoleh keuntungan.

Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian ini bertujuan meneliti pengaruh penetapan harga, lokasi dan promosi terhadap keputusan pembelian di Minimarket Alfa Mart.

Kerangka berpikir dalam penelitiaan difokuskan pada hubungan antara penetapan harga, lokasi dan promosi dengart keputusan pembelian pada konsumen.


(60)

Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran Harga (X1)

Lokasi (X2)

Promosi (X3)

Keputusan Pembelian (Y)

I. Hipotesis

Hipotesis adalah dugaan sementara yang mungkin benar juga salah, ia ditolak jika faktanya menyangkal dan diterima jika faktanya membenarkan. Jadi hipotesa merupakan dugaan sementara yang perlu dibuktikan kebenarannya.

Hipotesis yang penulis pergunakan ini adalah:

H1 = β1 ≠0 Diduga variabel penetapan harga berpengaruh secara

signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen.

H0 = β2 = 0 Diduga variabel Lokasi tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen.

H2 = β2 ≠ 0 Diduga variabel Lokasi berpengaruh secara signifikan

terhadap keputusan pembelian konsumen.

H0 = β3= 0 Diduga variabel Promosi tidak berpengaruh secara


(61)

H4 = β4 ≠0 Diduga variabel Penetapan harga, lokasi, promosi

berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen.

H0 = β4 ≠0 Diduga variabel Penetapan harga, lokasi, promosi

berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen.


(62)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian empiris dimana peneliti terlibat langsung dalam penelitian. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis seberapa besar pengaruh penetapan harga, lokasi, dan promosi terhadap keputusan pembelian.

B. Metode Penentuan Sampel

Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode convenience sampling, yaitu istilah umum yang mencakup variasi luasnya prosedur pemilihan responden. Convenience sampling berarti unit sampling yang ditarik mudah dihubungi, tidak menyusahkan, mudah untuk mengukur, dan bersifat kooperatif (Hamid, 2007: 30). Metode convenience sampling digunakan karena peneliti memiliki kebebasan untuk memilih sampel dengan cepat dari elemen populasi yang datanya mudah diperoleh peneliti. Responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah masyarakat disekitar Minimarket Alfa Mart Rempoa Sandratex.

C. Metode Pengumpulan Data 1. Data Primer (Primary Data)


(63)

(opini, sikap, pengalaman) secara individual atau kelompok, hasil observasi suatu kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian. Adapun data primer yang gunakan yaitu:

a. Kuesioner

Kuesioner merupakan penelitian dengan cara mengajukan daftar pertanyaan langsung kepada responden, yaitu masyarakat disekitar Minimarket Alfa Mart Rempoa Sandratex, kuesioner yang peneliti gunakan merupakan pengembangan dari referensi yang dikembangkan oleh Dini Pratiwi (2008). Skala yang digunakan adalah skala likert untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang tentang kejadian atau gejala sosial. Kuesioner ini terdiri dari 2 bagian, yaitu bagian A yang berisi pernyataan data dan keterangan pribadi responden, bagian B berisi pernyataan yang merupakan penjabaran dari operasional variabel penetapan harga, lokasi, promosi, dan keputusan pembelian.

Kategori dari penilaian skala likert:

SS = Sangat Setuju diberi skor 5 S = Setuju diberi skor 4 N = Netral diberi skor 3 TS = Tidak Setuju diberi skor 2

STS = Sangat Tidak Setuju diberi skor 1

Manfaat penggunaan skala Likert yaitu keragaman skor (variability of score) dengan menggunakan skala tingkat 1-5.


(64)

b. Observasi

Penelitian ini dilakukan dengan observasi pada masyarakat disekitar Minimarket Alfa Mart Rempoa Sandratex berupa pengamatan langsung dan pengambilan data objek penelitian.

2. Data Sekunder (Secondary Data)

Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara. Adapun data sekunder yang penulis pakai yaitu:

a. Riset kepustakaan

Kepustakaan merupakan bahan utama dalam penelitian data sekunder (Indriantoro dan Supomo, 2002: 150). Peneliti memperoleh data yang berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti melalui buku, jurnal, skripsi, internet dan perangkat lain yang berkaitan dengan keputusan pembelian.

b. Penelitian Lapangan (Field Research)

Data utama penelitian ini diperoleh melalui penelitian lapangan, peneliti memperoleh data langsung dari pihak pertama (data primer). Pada penelitian ini, yang menjadi subyek penelitian adalah masyarakat disekitar Minimarket Alfa Mart Rempoa Sandratex. Pengumpulan data kuesioner dilakukan dengan teknik personally administered questionnaires, yaitu kuisioner disampaikan dan dikumpulkan langsung oleh peneliti (Indriantoro dan Supomo, 2002: 154).


(65)

D. Metode Analisis 1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengetahui apakah item-item yang ada di dalam kuesioner mampu mengukur peubah yang didapatkan dalam penelitian ini (Ghozali, 2005: 45). Maksudnya untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner dilihat jika pertanyaan dalam kuesioner tersebut mampu mengungkapkan suatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.

Uji validitas ini dapat dilakukan dengan menggunakan korelasi antar skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel. Setelah itu tentukan hipotesis H0: skor butir pertanyaan berkorelasi positif dengan

total skor konstruk dan Ha: skor butir pertanyaan tidak berkorelasi positif dengan total skor konstruk. Setelah menentukan hipotesis H0 dan Ha,

kemudian uji dengan membandingkan rhitung (tabel corrected item-total

correlation) dengan rtabel (tabel Product Moment dengan signifikan 0.05)

untuk degree of freedom (df) = n-k. Suatu kuesioner dinyatakan valid apabila rhitung > rtabel (Ghozali, 2005: 45).

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur konsistensi jawaban responden. Suatu kuesioner dikatakan reliable jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu:


(66)

2) One Shot atau pengukuran sekali saja, pengukurannya hanya sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan.

Kriteria pengujian dilakukan dengan menggunakan pengujian Cronbach Alpha (α). Suatu variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60 (Nunnaly, 1967 dalam Ghozali, 2005: 41-42). 3. Uji Asumsi Klasik

Untuk melakukan uji asumsi klasik atas data primer ini, maka peneliti melakukan uji multikolonieritas, uji heteroskedastisitas, dan uji normalitas.

a. Uji Multikolonieritas

Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Uji multikolonieritas dilihat dari nilai tolerance dan Variance Inflantion Factor (VIF) (Ghozali, 2005: 91). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat problem multikoliniearitas (multiko). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Uji multikolonieritas dilihat dari nilai tolerance dan Variance Inflantion Factor (VIF) serta besaran korelasi antar variabel independen (Ghozali, 2005: 91). Suatu model regresi dapat dikatakan bebas multiko jika mempunyai nilai VIF di sekitar angka 1 dan mempunyai angka tolerance mendekati 1, sedangkan jika dilihat dengan besaran korelasi antar variabel independen, maka suatu model


(67)

regresi dapat dikatakan bebas multiko jika koefisien korelasi antar variabel independen haruslah lemah (dibawah 0.05). Jika korelasinya kuat, maka terjadi problem multiko (Santoso, 2004: 203-206).

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Uji heteroskedastisitas dapat dilihat dengan menggunakan grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan residual (SRESID). Jika grafik plot menunjukkan suatu pola titik seperti titik yang bergelombang atau melebar kemudian menyempit, maka dapat disimpulkan bahwa telah terjadi heteroskedastisitas. Tetapi jika grafik plot tidak membentuk pola yang jelas, maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2005: 105).

c. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengukur apakah di dalam model regresi variabel independen dan variabel dependen keduanya mempunyai distribusi normal atau mendekati normal. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi normal atau mendekati normal. Dalam penelitian ini, uji normalitas menggunakan Normal Probability Plot (P-P Plot). Suatu variabel dikatakan normal jika gambar distribusi dengan titik-titik data yang menyebar di sekitar garis diagonal, dan


(68)

penyebaran titik-titik data searah mengikuti garis diagonal (Santoso, 2004: 212).

4. Uji Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan model regresi berganda. Model regresi berganda bertujuan untuk memprediksi besar variabel dependen dengan menggunakan data variabel independen yang sudah diketahui besarnya (Santoso, 2004: 163). Variabel independen terdiri dari penetapan harga, lokasi, dan promosi. Sedangkan variabel dependennya adalah keputusan pembelian.

Rumus regresi berganda yang digunakan adalah sebagai berikut.

Y = a + bДXД+ bЕXЕ + b3X3 + e Keterangan:

Y : Keputusan Pembelian

a : Konstanta (harga Y, bila X=0)

bД-3 : Koefisien regresi (menunjukkan angka peningkatan atau

penurunan variabel dependen yang didasarkan pada hubungan nilai variabel independen)

XД : Penetapan Harga XЕ : Lokasi

X3 : Promosi

e : Error


(69)

Koefisien Determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 (nol) dan 1 (satu). Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2005: 83).

b. Uji t

Uji t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen dan digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikansi 0.05 (Ghozali, 2005: 84).

Menurut Santoso (2004: 168) dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:

1) Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0.05, maka H0 diterima atau

Ha ditolak, ini berarti menyatakan bahwa variabel independen atau

bebas tidak mempunyai pengaruh secara individual terhadap variabel dependen atau terikat.

2) Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0.05, maka H0 ditolak atau


(70)

atau bebas mempunyai pengaruh secara individual terhadap variabel dependen atau terikat.

c. Uji F

Uji F menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh semua variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi secara bersama-sama terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikan 0.05 (Ghozali, 2005:84). Menurut Santoso (2004:120) dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:

1) Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0.05, maka H0 diterima atau

Ha ditolak, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel

independen atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat.

2) Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0.05, maka H0 ditolak atau

Ha diterima, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel

independen atau bebas mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat.


(71)

E. Operasionalisasi Variabel

Variabel operasional adalah sebuah konsep yang mempunyai variasi nilai yang diterapkan dalam suatu penelitian. Adapun cara pengukuran dari variabel ini adalah dengan menggunakan skala pengukuran Likert atau Interval. Berikut ini adalah variabel-variabel yang akan diteliti, yaitu:


(72)

00Tabel 3.1

Operasional Variabel Penelitian

Variabel Sub Variabel Indikator Ukuran

1. Kebijakan Harga

• Kesesuaian harga yang ditawarkan produsen

• Harga yang ditawarkan produsen terjangkau

• Kestabilan harga yang diterapkan produsen

• Efisiensi harga

• Kualitas harga

Interval Penetapan

Harga (X1)

2. Kelonggaran Harga

• Daya tarik dari harga yang diterapkan produsen

• Pihak produsen memberikan potongan harga

• Adanya harga promosi

Interval

Lokasi (X2)

1. Lokasi/ Tempat Pelayanan

• Lokasi yang mudah dicapai (strategis)

• Tempat pelayanan yang memadai

• Keamanan lokasi lahan parkir yang memadai

Interval

1. Media

Promosi yang digunakan

• Keputsan pembelian

• Kemudahan pemahaman pesan dan iklan

Interval 2. Informasi

yang digunakan

• Efektivitas media iklan

• Perolehan informasi

• Informasi langsung

Interval

3. Publisitas • Citra perusahaan

Opini konsumen Interval Promosi

(X3)

4. Saluran Komunikasi

• Komunikasi personal

• Komunikasi non personal Interval 1. Pengenalan

Kebutuhan

• Kebutuhan badaniyah/ mendasar

• Kebutuhan psikologi/ estetika

Interval 2. Pencarian

Informasi

• Promosi/ insentif

• Sumber dari rekan, organisasi, dll

Interval 3. Evaluasi

Alternatif

• Pertimbangan tertentu

• Resiko yang kecil Interval 4. Keputusan

Membeli

• Jenis, bentuk produk

• Produsen, cara pembayaran Interval Keputusan

Pembelian (Y)

5. Tingkah laku Pasca

Pembelian

• Kepuasan

• Sesuai keinginan Interval


(73)

BAB IV

PENEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

Alfamart merupakan perusahaan jasa distributor eceran yang menyediakan kebutuhan pokok sehari-hari. Dengan menempatkan ruang yang luas kurang dari 250 m2. PT. Alfa Mitramart Utama didirikan pada tanggal 27 Juni 1999, dan pemegang sahamnya antara lain adalah: PT. Alfa Retailindo Tbk sebesar total saham 51% dan PT. Lancar Distrindo dengan total saham 49% pada tanggal 18 Oktober 1999. Toko pertama dibuka dengan nama Alfa Minimart di Jl. Beringin Raya Karawaci Tangerang. Namun 1 Agustus 2002 kepemilikan beralih ke PT. Sumber Alfaria Trijaya, pemegang saham didalamnya dalah PT. HM. Sampoerna Tbk dengan total saham 70% dan PT. Sigmantara Alfindo sebesar total saham 30%. Pada tanggal 1 Januari 2003 nama “Alfa Minimart” diganti menjadi “Alfamart”.

Kini Alfamart memiliki lebih dari 2000 gerai yang tersebar di seluruh Indonesia, adapun target Alfamart adalah area perumahan, fasilitas publik, gedung perkantoran, dan berbagai kalangan yang ada pada masyarakat. Lebih dari 300 jenis produk produk makanan dan non makanan tersedia, untuk dapat memenuhi hampir semua kebutuhan konsumen sehari-hari.

Perkiraan biaya investasi awal untuk memiliki frenchise Alfamart adalah:


(74)

Tabel 4.1

Perkiraan Biaya Investasi Awal Untuk Memiliki Frenchise Alfamart Tipe Toko Luas Toko Biaya

Investasi Sewa Total 36 Rak 90 M2 Rp. 300 Juta Rp. 125 Juta Rp. 425 Juta 45 Rak 90-1502 Rp. 330 Juta Rp. 150 Juta Rp. 480 Juta 54 Rak > 150 M2 Rp. 380 Juta Rp. 175 Juta Rp. 555 Juta Sumber: PT. Sumber Alfaria Trijaya

Adapun Alfamart Rempoa Sandratex yang merupakan objek penelitian yang berada di Jl. Rempoa Raya dengan tipe toko 45, dengan luas toko 135 M2.

B. Karakteristik Profil Responden

Responden dalam penelitian ini adalah para konsumen. Berikut ini adalah deskripsi mengenai identitas responden penelitian yang terdiri dari jenis kelamin, jenjang pendidikan, dan pekerjaan responden.

a. Hasil Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Pada tabel 4.2 berikut ini disajikan deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin.

Tabel 4.2

Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin JenisKelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Pria 30 50.0 50.0 50.0

wanita 30 50.0 50.0 100.0

Valid

Total 60 100.0 100.0


(1)

Lampiran 10: Distribusi Frekuensi Pernyataan Keputusan Pembelian (Y)

KP1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

tidak setuju 9 15.0 15.0 15.0

ragu-ragu 15 25.0 25.0 40.0

setuju 31 51.7 51.7 91.7

sangat setuju 5 8.3 8.3 100.0

Valid

Total 60 100.0 100.0

KP2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

sangat tidak setuju 2 3.3 3.3 3.3

tidak setuju 10 16.7 16.7 20.0

ragu-ragu 8 13.3 13.3 33.3

setuju 37 61.7 61.7 95.0

sangat setuju 3 5.0 5.0 100.0

Valid

Total 60 100.0 100.0

KP3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

sangat tidak setuju 2 3.3 3.3 3.3

tidak setuju 6 10.0 10.0 13.3

ragu-ragu 12 20.0 20.0 33.3

setuju 33 55.0 55.0 88.3

sangat setuju 7 11.7 11.7 100.0

Valid

Total 60 100.0 100.0

KP4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

sangat tidak setuju 2 3.3 3.3 3.3

tidak setuju 6 10.0 10.0 13.3

ragu-ragu 12 20.0 20.0 33.3

setuju 30 50.0 50.0 83.3

sangat setuju 10 16.7 16.7 100.0

Valid

Total 60 100.0 100.0


(2)

KP5

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

sangat tidak setuju 3 5.0 5.0 5.0

tidak setuju 6 10.0 10.0 15.0

ragu-ragu 17 28.3 28.3 43.3

setuju 26 43.3 43.3 86.7

sangat setuju 8 13.3 13.3 100.0

Valid

Total 60 100.0 100.0

KP6

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

tidak setuju 6 10.0 10.0 10.0

ragu-ragu 14 23.3 23.3 33.3

setuju 32 53.3 53.3 86.7

sangat setuju 8 13.3 13.3 100.0

Valid

Total 60 100.0 100.0

KP7

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

sangat tidak setuju 2 3.3 3.3 3.3

tidak setuju 6 10.0 10.0 13.3

ragu-ragu 13 21.7 21.7 35.0

setuju 31 51.7 51.7 86.7

sangat setuju 8 13.3 13.3 100.0

Valid


(3)

KP8

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

tidak setuju 6 10.0 10.0 10.0

ragu-ragu 9 15.0 15.0 25.0

setuju 41 68.3 68.3 93.3

sangat setuju 4 6.7 6.7 100.0

Valid

Total 60 100.0 100.0

KP9

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

sangat tidak setuju 2 3.3 3.3 3.3

tidak setuju 6 10.0 10.0 13.3

ragu-ragu 13 21.7 21.7 35.0

setuju 30 50.0 50.0 85.0

sangat setuju 9 15.0 15.0 100.0

Valid

Total 60 100.0 100.0


(4)

Lampiran 11: Uji Validitas dan Reliabilitas Keputusan Pembelian (Y)

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

KP1 28.93 23.928 .642 .814

KP2 28.98 22.322 .759 .799

KP3 28.85 22.265 .774 .797

KP4 28.80 23.315 .602 .817

KP5 28.97 22.406 .683 .807

KP6 28.77 26.555 .324 .845

KP7 28.85 25.587 .362 .844

KP8 28.75 26.496 .391 .838

KP9 28.83 24.853 .434 .836

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items


(5)

Lampiran 12: HASIL UJI REGRESI LINEAR BERGANDA

Variables Entered/Removedb

Model Variables Entered

Variables

Removed Method

1 Promosi, Lokasi,

Penetapan Hargaa . Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian

Model Summaryb

Change Statistics Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change

1 .874a .734 .630 5.795 .630 6.938 3 56 .000

a. Predictors: (Constant), Promosi, Lokasi, Penetapan Harga b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Regression 396.703 3 132.234 6.938 .000a

Residual 1880.280 56 33.576

1

Total 2276.983 59

a. Predictors: (Constant), Promosi, Lokasi, Penetapan Harga b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian

Coefficientsa Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients 95% Confidence

Interval for B Correlations Collinearity Statistics Model B Std. Error Beta t Sig. Lower Bound Bound Upper Zero-order Partial Part Tolerance VIF

(Constant) 12.509 7.835 1.597 .116 3.187 28.204

Penetapan Harga .419 .175 .293 4.397 .001 .069 .768 .307 .305 .291 .989 1.011

Lokasi .285 .351 .099 3.812 .022 .989 .419 .076 .108 .099 .995 1.005

1

Promosi .310 .141 .167 4.190 .013 .026 .593 .289 .281 .266 .994 1.006

a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian


(6)

Dokumen yang terkait

Analisis pengaruh penetapan harga, promosi pemasaran dan brand image terhadap keputusan pembelian dan loyalitas konsumen: studi kasus pada sebagian masyarakat Bintaro Jaya

0 5 230

Pengaruh penetapan harga, produk, promosi dan poyalitas pelanggan terhadap keputusan pembelian

0 5 169

PENGARUH HARGA, PROMOSI, KUALITAS PRODUK, LOKASI DAN FASILITAS TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PERUMAHAMAN Pengaruh Harga, Promosi, Kualitas Produk, Lokasi Dan Fasilitas Terhadap Keputusan Pembelian Perumahaman Di Wilayah Gentan Kabupaten Sukoharjo.

1 3 13

ANALISIS PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK DAN PROMOSI TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN TOYOTA AVANZA Analisis Pengaruh Harga, Kualitas Produk dan Promosi Terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Toyota Avanza (Studi kasus pada pt. Nasmoco solo bar

0 3 12

PENGARUH HARGA, PROMOSI, DAN LOKASI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA Pengaruh Harga, Promosi dan Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian Pada Popeye Fried Chicken (Cabang UMS).

0 5 12

ANALISIS PENGARUH PELAYANAN, PROMOSI, KUALITAS PRODUK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN Analisis Pengaruh Pelayanan, Promosi, Kualitas Produk dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Di Matahari Departement Store (studi Kasus Matahari Departemen Stor

0 2 17

PENGARUH KUALITAS, HARGA, LOKASI DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK Pengaruh Kualitas, Harga, Lokasi Dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Produk Distro (Distributor Outlet)Rown Division Di Solo.

0 2 13

ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, PROMOSI DAN LOKASI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA Analisis Pengaruh Produk, Harga, Promosi dan Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian Pada UD. Aneka Karya Glass Di Surakarta.

0 2 15

ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, PROMOSI DAN LOKASI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA Analisis Pengaruh Produk, Harga, Promosi dan Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian Pada UD. Aneka Karya Glass Di Surakarta.

0 3 16

ANALISIS LOKASI DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

0 1 15