IV.5. Uji Hipotesis
Dalam penelitian ini, rumus yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah rumus Spearman Rho Koefisien. Sperman Rho Koefisien adalah metode
untuk menganalisis data dan untuk melihat hubungan antara variabel yang sebenarnya dengan skala ordinal.
Jika rho 0, maka hipotesa ditolak Jiks rho 0, maka hipotesa diterima
Selanjutnya untuk melihat tinggi rendahnya korelasi digunakan skala Guilford
, yaitu sebagai berikut: 0,20
= hubungan rendah sekali; lemah sekali 0,20 – 0,39
= hubungan rendah tapi pasti 0,40 – 0,70
= hubungan yang cukup berarti 0,71 – 0,90
= hubungan yang tinggi; kuat 0,90
= hubungan yang sangat tinggi; kuat sekali; dapat diandalkan
Tabel 36 Koefisien Korelasi Spearman Rho
Correlations
1,000 ,668
. ,000
92 92
,668 1,000
,000 .
92 92
Correlation Coefficient Sig. 2-tailed
N Correlation Coefficient
Sig. 2-tailed N
Program Indonesia Mencari Bakat 2 di Trans
TV Motivas i Pengembangan
Diri Sis wa SMP St. Thomas 1 Medan
Spearmans rho Program
Indonesia Mencari Bakat
2 di Trans TV Motivas i
Pengemba ngan Diri
Sis wa SMP St. Thomas
1 Medan
Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. .
Uraian: 1.
Pada perhitungan koefisien korelasi dengan menggunakan Spearman Rho Koefisien didapat hasil .668 yang diartikan sebagai 0,668. Angka tersebut
adalah angka koefisien korelasi. Kemudian diambil dua digit terakhir dibelakang koma menjadi 0.66. Angka tersebut menunjukkan hubungan
yang cukup berarti antara variabel X dengan variabel Y karena terletak antara 0,40-0,70 yang pada skala Guilford disebut “Hubungan cukup
berarti”. Dengan demikian, dapat diuraikan bahwa terdapat hubungan yang cukup berarti antara Program “Indonesia Mencari Bakat 2” di Trans TV
dan Motivasi Pengembangan Diri Siswa SMP St. Thomas 1 Medan. Signifikansi atau nilai penerimaan hasil korelasi Spearman Rho dapat diuji
dengan menyusun hipotesis sebagai berikut:
Ho : tidak terdapat hubungan antara dua variabel
Ha : terdapat hubungan antara dua variabel
Pengujian dilakukan dua sisi karena yang dicari adalah ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel. Rho 0 menunjukkan Ha diterima.
2. Dasar pengambilan keputusan signifikansi:
Jika t
hitung
t
tabel
, maka hubungannya signifikan Jika t
hitung
t
tabel
, maka hubungannya tidak signifikan 3.
Keputusan pada baris baik pada sel kanan atas maupun sel kiri bawah kedua baris tersebut didapati isinya sama atau lurus dengan baris sig. 2-
tailed, angka t
hitung
adalah 0.000 = t
tabel.
Maka dapat diambil keputusan bahwa apabila t
hitung
sama dengan 0, maka hubungan antara Program “Indonesia Mencari Bakat 2” di Trans TV dan Motivasi Pengembangan
Diri Siswa SMP St. Thomas 1 Medan adalah signifikan.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN