Media Massa URAIAN TEORITIS

5. Jaringan komputer interaktif, yang memungkinkan pihak-pihak berkomunikasi mendiskusikan informasi melalui komputer. Menurut Ploman dalam Nasution, 1989: 11, kemajuan teknologi komunikasi tersebut ditandai oleh tiga karakteristik berikut ini: 1. Tersedianya keluwesan dan kesempatan memilih diantara berbagai metode dan alat untuk melayani kebutuhan manusia dalam komunikasi. Bila pada masa lalu hanya ada alat peralatan “berat”, yang professional, dan mahal, maka kini tersedia bermacam sarana yang lebih “ringan”, metode yang hanya memerlukan keterampilan minimal, sertamurah. Dengan kata lain, kini kita bisa memilih sendiri tingkat teknologi yang kita perlukan. 2. Kemungkinan mengkombinasikan teknologi, metode, dan sistem- sistem yang berbeda dan terpisah selama ini. Berbagai bentuk baru transfer komunikasi dan informasi telah dimungkinkan dengan pengkombinasian tersebut. 3. Kecenderungan kearah desentralisasi, individualisasi dalam konsep dan pola pemakaian teknologi komunikasi. Berdasarkan karakteristik serta bentuk-bentuk wujud fisik teknologi komunikasi tersebut, dapat diperkirakan betapa luasnya potensi teknologi komunikasi sehingga penerapannya pun akan meliputi berbagai bidang kehidupan manusia. Ciri utama dari perkembangan teknologi komunikasi adalah terjadinya perkawinan antar beberapa jenis media dan teknolgi, yang kemudian menghasilkan bentuk-bentukbaru yang memiliki kemampuan berlipat ganda dan menciptakan aneka pelayanan komunikasi yang lengkap dan unik, yang bahkan tidak terbayangkan sebelumnya. Nasution, 1989: 68

II.3 Media Massa

Dalam kaitannya dengan televisi, maka yang dimaksud dengan media massa disini ialah media massa periodik seperti surat kabar, majalah media massa cetak, radio, televisi, dan film media massa elektronika. Media massa sendiri mempunyai pengertian saluran media yang dipergunakan untuk mengadakan komunikasi dengan massa. Ini perlu diingat karena massa pada media massa non periodik manusia rapat umum dan massa pada tatap muka face to face communication , dimana satu komunikator menghadapi massa komunikan misalnya pada rapat umum, maka massa disini berada disuatu tempat yang sama dan dapat memberikan reaksi secara langsung two way trafic communication sesuai dengan sifat komunikasi tatap muka. Wahyudi, 1986: 43 Laswell, 1948 dalam Wahyudi, 1986: 43- 44 melihat tiga fungsi utama media massa, yaitu: a. Fungsi pengamatan lingkungan atau dalam bahasa yang sederhana pemberi informasi dan penyampaian berita. b. Menekankan pada seleksi, evaluasi dan interpretasi dari media massa. Peranan media massa adalah melakukan seleksi mengenai apa yang perlu dan apa yang tidak perlu disiarkan. Pemilihan dilakukan oleh editor, redaktur, dan pengelola media massa. c. Sebagai sarana untuk memindahkan nilai dan warisan budaya dari generasi ke generasi. Ahli komunikasi lain menambahkan fungsi utama media massa adalah sebagai media hiburan. Sedangkan Wilbur Schramm menambahkan fungsi kelima dari media massa adalah sebagai media advertising iklan. Dengan demikian kelima fungsi utama dari media massa adalah pemberi informasi, seleksi berita informasi, pendidikan, hiburan, dan iklan advertising. Ditinjau dari sasaran komunikan dari media massa maka setiap manusia menerima pesan dari media massa apakah itu surat kabar, majalah, radio, film, maupun televisi akan mengadakan reaksi yang berbeda-beda karena setiap manusia mempunyai karakter dan kepentingan yang berbeda pula. Robert K. Avery, 1980 dalam Wahyudi, 1986: 45- 46, memberikan karakteristik media massa dibandingkan dengan komunikasi tatap muka face to face communication interpersonal communication yang digolongkan enam macam, yaitu: a. Komunikator tidak dapat berhubungan langsung dengan massa komunikan, karena saluran yang dipakai adalah media eletronik atau media cetak. Komunikasi tatap muka antara komunikator dan komunikan dapat berhubungan langsung. b. Sistem komunikasi massa sangat kompleks dibandingkan dengan komunikasi tatap muka. c. Komunikasi pada komunikasi tatap muka dapat berlangsung dua arah, atau komunikan dapat memberikan feedback secara langsung. d. Pesan singkat dari komunikator melalui media massa dapat diterima oleh massa komunikan, dengan demikian media massa sangat efektif bila digunakan untuk media iklan. e. Komunikan pada komunikasi massa bersifat heterogen, anonim, dan luwes tersebar luas, meskipun pada umumnya komunikan mempunyai persamaan perhatian, kepentingan dan orientasi. f. Media massa dapat mengirimkan pesan kepada komunikan yang berbeda tempat diseluruh dunia secara mendadak dan berurutan. McQuail, 1987 dalam Wahyudi, 1986: 47- 48 , menyebutkan ciri-ciri khusus lembaga media massa adalah sebagai berikut: a. Memproduksi dan mendistribusikan pengetahuan dalam wujud informasi, pandangan, dan budaya. Upaya tersebut merupakan respon terhadap kebutuhan sosial kolektif dan permintaan individu. b. Menyediakan saluran untuk menghubungkan orang tertentu dengan orang lain, dari pengirim ke penerima, dari anggota audien ke anggota audien lainnya, dari seseorang ke masyarakat dan institusi masyarakat terkait. Semua itu bukan sekedar saluran fisik jaringan komunikasi, melainkan juga merupakan saluran tata cara dan pengetahuan yang menentukan siapakah sebenarnyayang patut atau berkemungkinan untuk mendengar sesuatu dan kepada siapa ia harus mendengarnya. c. Media menyelenggarakan sebagian besar kegiatannya dalam lingkungan publik, dan merupak intitusi terbuka bagi semua orang untuk peran serta sebagai penerima atau dalam kondisi tertentu sebagai pengirim. Institusi media juga mewakili kondisi publik, seperti yang tampak bila mana media massa menghadapi masalah yang berkaitan dengan pendapat publik opini publik dan ikut berperan membentuknya bukan masalah pribadi, pandangan ahli, atau penilaian ilmiah. d. Partisipasi anggota audien dalam institusi pada hakikatnya bersifat sukarela, tanpa adanya keharusan atau kewajiban sosial. Bahkan lebih bersifat sukarela daripada beberapa institusi lainnya, misalnya pendidikan, agama atau politik. Partisipasi anggota audien lebih mengacu pada mengisi waktu senggang dan satai, bukannya berkenaan dengan pekerjaan dan tugas. Hal tersebut dikaitkan juga dengan ketidakberdayaan formal institusi media: media tidak dapat mengandalkan otoritasnya sendiri dalam masyarakat, serta tidak mempunyaiorganisasi yang menghubungkan pemeran-serta “lapisan atas” produsen pesan dan pemeran-serta “lapisan bawah” audien. e. Industri media dikaitkan dengan industri dan pasar karena ketergantungannya pada imbalan kerja, teknologi, dan kebutuhan pembiayaan. f. Meskipun institusi media itu sendiri tidak memiliki kekuasaan, namun institusi ini selalu berkaitan dengan kekuasaan negara karena adanya kesinambungan pemakaian media, mekanisme hukum, dan pandangan- pandangan menentukan yang berbeda antara negara yang satu dengan lainnya.

II.4 Televisi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Tayangan Super Boy Indonesia Terhadap Pengembangan Bakat Anak (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Tayangan Super Boy Indonesia di SCTV Terhadap Pengembangan Bakat Anak SD Negeri 164518 Kota Tebing Tinggi)

0 59 117

Komunikasi Kelompok Dan Motivasi Pengembangan Diri (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Komunikasi Kelompok Terhadap Motivasi Pengembangan Diri pada Member MLM CNI di PO DC-369 Kota Pematang Siantar)

5 141 126

Tayangan Kick Andy di Metro TV dan Motivasi Pengembangan Diri (Studi Korelasional Tentang Tayangan Kick Andy di Metro TV dan Motivasi Pengembangan Diri di Kalangan Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara).

1 49 120

Pengaruh Program Pertanian Polikultur Oleh Yayasan Bitra Indonesia Terhadap Tingkat Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Sayum Sabah Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang.

2 55 133

Pengaruh Sponsorship Program TV X Factor Indonesia Season 2 Terhadap Brand Awareness OPPO Smartphone Pada Pengunjung Plaza Medan Fair Medan

4 66 110

PENGARUH DAYA TARIK PROGRAM REALITY SHOW "INDONESIA MENCARI BAKAT" di TRANS TV TERHADAP EKSPLORASI BAKAT PADA REMAJA. (Studi pada siswa SMKN 4 Malang)

4 35 54

Respon mahasiswa komunikasi dan penyiaran islam fakultas ilmu dakwah dan ilmu komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terhadap program Indonesia mencari bakat di Trans TV

1 9 101

STRATEGI KREATIF PROGRAM TELEVISI "INDONESIA MENCARI BAKAT 3" TRANS TV.

0 1 2

KEPUASAN REMAJA SURABAYA MENONTON ACARA INDONESIA MENCARI BAKAT DI TRANS TV.

0 1 152

KEPUASAN REMAJA SURABAYA MENONTON ACARA INDONESIA MENCARI BAKAT DI TRANS TV SKRIPSI

0 0 29