secara serentak dan sesaat. Pada dasarnya, komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa media cetak dan elektronik. Ada beberapa bentuk
komunikasi massa antara lain: televisi, radio, majalah, Koran, buku, dan film Nuruddin, 2003: 2
Menurut McQuail 1994: 33, komunikasi massa juga dapat dikenali dari karakteristik yang dimiliki, yaitu:
1. Sumber komunikasi massa bukanlah satu orang melainkan organisasi formal,
dan pengiriman seringkali merupakan komunikator atau orang yang professional.
2. Pesannya tidak unik dan beraneka ragam serta dapat diperkirakan. Pesan
tersebut seringkali diproses, distandarisasi, dan selalu diperbanyak sehingga merupakan suatu produk yang mengandung nilai kegunaan.
3. Hubungan antara pengirim dan penerima pesan biasanya bersifat satu arah dan
jarang bersifat interaktif, impersonal, dan pengirim biasanya tidak bertanggung jawab atas konsekuensi yang terjadi pada para individu dan pesan
yang diperjualbelikan dengan uang atau ditukar dengan perhatian tertentu.
Menurut Steven M. Caffe, efek media massa dapat dilihat dari 3 pendekatan. Pendekatan yang pertama adalah efek dari media massa yang
berkaitan dengan pesan atau media itu sendiri. Pendekatan yang kedua adalah dengan melihat jenis perubahan yang terjadi pada diri khalayak komunikasi massa
yang berupa perubahan sikap perasaan dan perilaku atau dengan istilah lain dikenal sebagai perubahan Kognitif, Afektif, dan Behavioral. Pendekatan yang
ketiga adalah observasi pada khalayak individu, kelompok, organisasi, masyarakat, atau bangsa yang dikenai efek komunikasi massa. Ardianto, 2004:
39.
I.5.2 Perkembangan Teknologi Komunikasi
Perkembangan teknologi elektronik mendorong semakin berkembangnya teknologi komunikasi. Kemajuan teknologi dibidang komunikasi dan informasi
berkembang luar biasa dengan banyaknya penemuan- penemuan baru. Diawali dengan transistor, kemudian berkembang ke microchip, sistem satelit dan lain-
lain, telah membuat jarak dunia ini bukan lagi merupakan suatu halangan. Menurut Rachmadi 1988: 18, laju perkembangan teknologi komunikasi
telah memperlancar arus informasi dari dan keseluruh penjuru dunia. Kemajuan teknologi dibidang komunikasi telah meningkatkan mobilitas sosial,
mempermudah orang untuk saling berhubungan. Dengan kemajuan teknologi komunikasi manusia mampu mengatasi jarak tempat dan waktu, dunia seolah-
olah menjadi sempit, sehingga sering disebut dunia sebagai “a global village”. “Teknologi” antara lain dapat diartikan sebagai penerapan ilmu
pengetahuan dalam suatu bidang. “Teknologi Komunikasi” adalah suatu penerapan ilmu pengetahuan untuk memecahkan masalah- masalah yang
berkaitan dengan komunikasi. “Komunikasi” adalah upaya untuk menciptakan “kebersamaan dalam makna” commonness in meaning. Dengan demikian,
teknologi komunikasi merupakan penerapan ilmu pengetahuan guna melancarkan uapaya untuk mencapai kebersamaan dalam makna antar orang dalam masyarakat
Lubis, 1997: 42.
Everest M. Rogers, 1986 dalam Bungin, 2006: 111, mengatakan bahwa dalam hubungan komunikasi di masyarakat, dikenal empat era komunikasi, yaitu
era tulis, era media cetak, era media telekomunikasi, dan era media komunikasi interaktif. Dalam era terakhir, yakni era media komunikasi interaktif dikenal
media computer, videotext, teleconferencing, TV kabel, dan sebagainya. Berdasarkan penjelasan Rogers itulah, maka masyarakat percaya bahwa
perkembangan teknologi media berkembang dimulai dari era media tulis dan cetak.
I.5.3 Media Massa
Media massa adalah media komunikasi yang mampu menimbulkan keserempakan, dalam arti khalayak dalam jumlah yang relatif sangat banyak serta
memperhatikan pesan yang dikomunikasikan melalui media tersebut, misalnya surat kabar, radio, televisi siaran dan film teatrikal yang ditayangkan digedung
bioskop Kuswandi, 1996: 15. Media massa dibagi menjadi dua yakni media cetak dan elektronik. Media
massa cetak yaitu surat kabar, majalah dan lain- lain merupakan media komunikasi yang pertama kali muncul dan digunakan. Sebelum kemunculan
media elektronik, media cetak menjadi sarana masyarakat untuk mendapatkan informasi. Namun, setelah teknologi berkembang pesat, media cetak mulai
berkurang jumlah penggunanya karena mereka beralih ke media elektronik yang dirasa cukup memberi kemudahan. Media massa elektronik yaitu televisi sebagai
bagian dari media komunikasi saat ini sudah tidak bisa dihilangkan keberadaannya. Media ini sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia terutama
dalam mengisi aktivitas kesehariannya. Bahkan bila dibandingkan dengan media cetak seperti surat kabar, majalah, maka media elektronik ini jauh lebih banyak
penggunanya. Beberapa alasan orang menggunakan media elektronik dalam hal ini televisi, karena media ini bisa memberikan informasi secara cepat, sifatnya
yang audio-visual memudahkan orang memahami informasi yang diberikan baik secara langsung di saat kejadian maupun mengerjakan aktivitas lain.
Kemudahannya inilah, maka pengguna media elektronik semakin banyak.
Media massa memiliki lima fungsi yakni, menyiarkan informasi yang dibutuhkan masyarakat, mendidik dengan menyajikan informasi- informasi yang
dapat menambah pengetahuan, menghibur dengan menyajikan tayangan yang dapat menghibur khalayak, dan membujuk atau mempersuasi khalayak unutk
melakukan suatu tindakan serta sebagai media advertising iklan. Kuswandi, 1996: 17.
Sementara itu, Robert K. Avery, 1980 dalam Wahyudi: 45 berpendapat bahwa, individu dalam menerima pesan- pesan dari media massa apakah itu
berbentuk berita, pendidikan, hiburan ataupun iklan akan memberikan reaksi terhadap pesan- pesan itu, berupa:
a. Selective Attention
, masing- masing individu hanya akan memilih program atau berita yang menarik minatnya.
b. Selective Perception
, individu akan menafsirkan sendiri pesan- pesan yang diterimanya melalui media massa.
c. Selective Retention
, individu hanya akan mengingat hal- hal yang ingin dia ingat.
I.5.4 Televisi