Pemeriksaan Saponin Uji busa Pemeriksaan Flavonoida Pemeriksaan Tanin Pemeriksaan Triterpenoid dan Steroid

Faizal Amri Harahap : Karakterisasi Simplisia Dan Isolasi Serta Analisis Komponen Minyak Atsiri Dari Daun Nilam Pogostemon cablin Benth. Asal Aceh Tenggara, 2009. USU Repository © 2009 ekstrak, dimana untuk ekstrak yang ditimbang sebanyak 5 g. Hasil perhitungan kadar minyak atsiri simplisia dan ekstrak dapat dilihat pada lampiran 14-15 halaman 63-64. Minyak atsiri yang diperoleh dianalisis secara KLT dan GC-MS. 3.7 Skrining Fitokimia Serbuk Simplisia 3.7.1. Pemeriksaan Alkaloid Serbuk simplisia ditimbang sebanyak 0,5 g kemudian ditambahkan 1 ml asam klorida 2 N dan 9 ml air suling, dipanaskan diatas penangas air selama 2 menit, dinginkan dan disaring. Filtrat dipakai untuk percobaan berikut: a. Filtrat sebanyak 3 tetes ditambahkan 2 tetes larutan pereaksi Mayer, maka akan terbentuk endapan menggumpal berwarna putih atau putih kekuningan. b. Filtrat sebanyak 3 tetes ditambahkan 2 tetes larutan pereaksi Bouchardat, akan terbentuk berwarna coklat sampai hitam. c. Filtrat sebanyak 3 tetes ditambahkan 2 tetes larutan pereaksi Dragendorff, akan terbentuk endapan merah atau jingga. Alkaloid positif jika terjadi endapan atau kekeruhan paling sedikit pada dua dari tiga percobaan di atas Ditjen POM, 1989. Hasil dapat dilihat pada lampiran 8 tabel 1 halaman 57.

3.7.2 Pemeriksaan Saponin Uji busa

Sebanyak 0,5 g serbuk simplisia dimasukkan ke dalam tabung reaksi, lalu ditambahkan 10 ml air panas dan didinginkan, kemudian dikocok kuat-kuat selama 10 detik. Saponin ditunjukkan dengan terbentuknya buih yang stabil selama tidak kurang dari 10 menit setinggi 1-10 cm, dengan penambahan 1 tetes asam klorida Faizal Amri Harahap : Karakterisasi Simplisia Dan Isolasi Serta Analisis Komponen Minyak Atsiri Dari Daun Nilam Pogostemon cablin Benth. Asal Aceh Tenggara, 2009. USU Repository © 2009 2 N, buih tidak hilang Ditjen POM, 1989. Hasil dapat dilihat pada lampiran 8 tabel 1 halaman 57.

3.7.3 Pemeriksaan Flavonoida

Sebanyak 0,5 g serbuk ditambahkan 10 ml metanol direfluks selama 10 menit, disaring dalam keadaan panas dan diencerkan dengan 10 ml air suling, setelah dingin ditambahkan 5 ml eter minyak tanah, dikocok hati-hati, lalu didiamkan sebentar, lapisan metanolnya diambil, diuapkan pada temperatur 40 o C, sisanya dilarutkan dalam 5 ml etil asetat, disaring. Filtratnya digunakan untuk uji flavonoida yaitu sebanyak 1 ml filtrat diuapkan sampai kering, sisa dilarutkan dalam 2 ml etanol 95 lalu ditambahkan 0,1 g serbuk magnesium dan 10 tetes asam klorida pekat, jika terjadi warna merah jingga sampai warna merah ungu menunjukkan adanya flavonoida Ditjen POM, 1989. Hasil dapat dilihat pada lampiran 8 tabel 1 halaman 57.

3.7.4 Pemeriksaan Tanin

Sebanyak 0,5 g serbuk simplisia disari dengan 10 ml air suling lalu disaring, filtratnya diencerkan dengan air suling sampai tidak berwarna. Larutan diambil sebanyak 2 ml dan ditambahkan 1 - 2 tetes pereaksi FeCl 3 1 . Jika terjadi warna hijau kehitaman atau biru kehitaman maka menunjukkan adanya tanin Harborne, 1987 Hasil dapat dilihat pada lampiran 8 tabel 1 halaman 57.

3.7.5 Pemeriksaan Triterpenoid dan Steroid

Sebanyak 1 g serbuk simplisia direndam dengan 20 ml eter selama 2 jam. Disaring, lalu filtrat diuapkan dalam cawan penguap, dan pada sisanya ditambahkan 20 tetes asam asetat anhidrida dan 1 tetes asam sulfat pekat pereaksi Liebermann- Burchard. Apabila terbentuk warna biru, biru hijau, merah, merah muda, atau ungu Faizal Amri Harahap : Karakterisasi Simplisia Dan Isolasi Serta Analisis Komponen Minyak Atsiri Dari Daun Nilam Pogostemon cablin Benth. Asal Aceh Tenggara, 2009. USU Repository © 2009 menunjukkan adanya triterpenoid dan steroid Harborne, 1987. Hasil dapat dilihat pada lampiran 8 tabel 1 halaman 57.

3.7.6 Pemeriksaan Glikosida