Faizal Amri Harahap : Karakterisasi Simplisia Dan Isolasi Serta Analisis Komponen Minyak Atsiri Dari Daun Nilam Pogostemon cablin
Benth. Asal Aceh Tenggara, 2009. USU Repository © 2009
ikatan tak jenuh. Persenyawa Terpen umumnya tersusun ikatan tidak jenuh. Golongan ini lebih tahan dan stabil terhadap proses Oksidasi dan Resinifikasi. Salah
satu contohnya adalah patchouli alkohol Ketaren, 1985.
2.2.3.1 Patchouli Alkohol
Patchouli alkohol merupakan penyusun utama dalam minyak nilam, dan kadarnya mencapai 50-60. Patchouli alkohol merupakan senyawa sesquiterpen
alkohol tersier, tidak larut dalam air, larut dalam alkohol, eter dan pelarut organik yang lain. Mempunyai titik didih 280,37
o
C dan kristal yang terbentuk memiliki titik leleh 56
o
C.yanyan, dkk,2004 2.3 Ektraksi
Ekstraksi adalah proses pemisahan suatu bahan dari campurannya, biasanya dengan menggunakan pelarut. Ekstraksi dapat dilakukan dengan berbagai cara.
Ekstraksi menggunakan pelarut didasarkan pada kelarutan komponen terhadap komponen lain dalam campuran. Dimana menurut pepatah “like dissolve like” yang
maksudnya pelarut polar akan melarutkan solut yang polar dan pelarut non polar akan melarutkan solut yang non polar. Pada ekstraksi terjadi perpindahan massa
komponen zat padat kedalam pelarut dimana perpindahan mulai terjadi pada lapisan antar muka, kemudian berdifusi masuk kedalam pelarut Simon BW,2008.
Ada beberapa metode ektraksi menurut Ditjen POM, 2000. A. Ekstraksi dengan mengunakan pelarut
1. Cara Dingin a. Maserasi
Faizal Amri Harahap : Karakterisasi Simplisia Dan Isolasi Serta Analisis Komponen Minyak Atsiri Dari Daun Nilam Pogostemon cablin
Benth. Asal Aceh Tenggara, 2009. USU Repository © 2009
Maserasi adalah proses penyarian simplisia menggunakan pelarut dengan beberapa kali pengocokan atau pengadukan pada temperatur ruangan kamar.
Secara teknologi termasuk ektraksi dengan prinsip metode pencapaian konsentrasi pada kesetimbangan.
b. Perkolasi Perkolasi adalah ekstraksi dengan pelarut yang selalu baru sampai terjadi
penyarian yang sempurna yang umumnya dilakukan pada temperatur ruangan. Proses terdiri dari tahapan pengembangan bahan, tahapan maserasi antara, tahapan
perkolasi sebenarnya penetesanpenampungan ekstrak , terus menerus sampai diperoleh ektrak perkolat yang jumlahnya 1-5 kali bahan.
2. Cara Panas a. Refluks
Refluks adalah ektraksi dengan pelarut pada temperatur titik didihnya, selama waktu tertentu dan jumlah pelarut terbatas yang relatif konstan dengan
adanya pendingin balik, umumnya dilakukan pengulangan proses pasa residu pertama sampai 3-5 kali sehingga dapat termasuk ekstraksi sempurna.
b. Soxhlet Soxhlet adalah ekstrasi dengan mengunakan pelarut yang selalu baru yang
umumnya dilakukan dengan alat khusus sehungga terjadi ekstraksi kontinu dengan jumlah pelarut relatif konstan dengan adanya pendingin balik.
c. Digesti Digesti adalah maserasi kinetik dengan pengadukan kontiniu pada
temperatur yang lebih tinggi dari temperatur yang lebih tinggi dari temperatur ruangan. Yaitu secara umum dilakukan pada temperatur 40-50
o
C
Faizal Amri Harahap : Karakterisasi Simplisia Dan Isolasi Serta Analisis Komponen Minyak Atsiri Dari Daun Nilam Pogostemon cablin
Benth. Asal Aceh Tenggara, 2009. USU Repository © 2009
d. Infus Infus adalah ekstraksi dengan pelarut air pada temperatur penangas air
bejana infus tercelup dalam penangas air mendidih, temperatur terukur 96-98
o
C selama waktu tertentu 15-20 menit.
e. Dekok Dekok adalah ekstraksi dengan pelarut air pada temperatur 96-98
o
C selama ≥
30 menit. Semua ektraksi diatas menggunakan simplisia sebagai bahan bakunya. Hasil
dari ekstraksi adalah ekstrak. Dimana ekstrak adalah sediaan kental yang diperoleh dengan mengekstraksi senyawa aktif dari simplisia nabati maupun hewani
mengunakan pelarut yang sesuai.
2.4 Cara Isolasi Minyak Atsiri