Faizal Amri Harahap : Karakterisasi Simplisia Dan Isolasi Serta Analisis Komponen Minyak Atsiri Dari Daun Nilam Pogostemon cablin
Benth. Asal Aceh Tenggara, 2009. USU Repository © 2009
Stahl, mikroskop Olympus, seperangkat alat kromatografi lapis tipis, maserator, rotary evaporator Buchi 461, Kromatograf Gas – Spektrometer Massa GC-MS
model Shimadzu QP 2010 S.
3.2 Bahan- bahan
Bahan- bahan yang digunakan adalah serbuk simplisia Pogostemonis cablin Folium. Bahan kimia yang digunakan berkualitas pro analisis E. Merck kecuali
dinyatakan lain, yaitu toluen, kloralhidrat, kloroform, etanol, metanol, amil alkohol, n-heksan, etilasetat, serbuk magnesium, timbal II asetat, isopropanol, asam klorida,
asam sulfat, bismuth III nitrat, kalium iodida, sudan III ,besi III klorida dan air suling.
3.3 Pembuatan Larutan Pereaksi 3.3.1 Pereaksi Dragendorff
Sebanyak 8,0 g bismuth III nitrat dilarutkan dalam 20 ml asam nitrat. Sebanyak 27,2 g kalium iodida dilarutkan dalam 50 ml air suling. Kedua larutan
dicampur dan didiamkan sampai memisah sempurna. Larutan jernih diambil dan diencerkan dengan air secukupnya sehingga 100 ml Ditjen POM, 1989.
3.3.2 Pereaksi Mayer
Sebanyak 1,36 g raksa II klorida dilarutkan dalam air suling hingga 60 ml. Pada wadah lain, 5 g kalium iodida dilarutkan dalam 10 ml air suling. Kemudian
keduanya dicampurkan dan ditambahkan air suling hingga diperoleh volume 100 ml
Ditjen POM, 1989. 3.3.3.Pereaksi Bouchardat
Faizal Amri Harahap : Karakterisasi Simplisia Dan Isolasi Serta Analisis Komponen Minyak Atsiri Dari Daun Nilam Pogostemon cablin
Benth. Asal Aceh Tenggara, 2009. USU Repository © 2009
Sebanyak 4 g kalium iodida dilarutkan dalam air suling secukupnya sampai KI larut dengan sempurna, lalu ditambahkan 2 g iodium sedikit demi sedikit dan
dicukupkan dengan air suling hingga volume 100 ml Ditjen POM, 1989.
3.3.4 Pereaksi Besi III Klorida 1
Sebanyak 1 g besi III klorida dilarutkan dalam air suling sampai 100 ml Ditjen POM, 1989.
3.3.5 Perekasi Molish.
Sebanyak 3 g -naftol ditimbang dan dilarutkan dalam asam nitrat 0,5 N secukupnya hingga diperoleh larutan 100 ml Ditjen POM, 1989.
3.3.6 Pereaksi Timbal II Asetat 0,4 M
Sebanyak 15,17 g timbal II asetat dilarutkan dalam air suling bebas karbondioksida hingga 100 ml Ditjen POM, 1989.
3.3.7 Pereaksi Sudan III
Sebanyak 100 mg sudan III dilarutkan dalam campuran 10 ml etanol 95 dan 10 ml gliserol Ditjen POM, 1989.
3.3.8 Pereaksi Asam Sulfat 2 N
Sebanyak 10 ml asam sulfat pekat diencerkan dengan air suling hingga 100 ml. Ditjen POM, 1995 .
3.3.9 Pereaksi Asam Klorida 2 N
Sebanyak 17 ml asam klorida pekat diencerkan dengan air suling hingga 100 ml Ditjen POM, 1989.
3.3.10 Pereaksi Liebermann-Burchard
Faizal Amri Harahap : Karakterisasi Simplisia Dan Isolasi Serta Analisis Komponen Minyak Atsiri Dari Daun Nilam Pogostemon cablin
Benth. Asal Aceh Tenggara, 2009. USU Repository © 2009
Untuk pereaksi kualitatif, sebanyak 20 bagian asam asetat anhidrida dicampur dengan 1 bagian asam sufat pekat.
Untuk penyemprot, sebanyak 20 bagian asam asetat anhidrida dicampurkan dengan 1 bagian asam sulfat pekat dan 50 bagian kloroform. Larutan penyemprot ini
harus dibuat baru Harborne, 1987.
3.3.11. Pereaksi Kloralhidrat