Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan

7.1.1. Trend atau kecenderungan kunjungan spenderita kanker paru rawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2004-2008 mengalami peningkatan menurut garis persamaan y = 3,4x + 65,4. 7.1.2. Proporsi penderita kanker paru berdasarkan sosiodemografi yang tertinggi diperoleh umur 40-60 tahun dengan proporsi laki-laki 38,0 dan perempuan 9,5 dengan sex ratio 4:1, suku Batak 58,0, beragama Islam 57,5, pendidikan SDSLTP 41,0, status kawin 97,0, wiraswasta 33,0, bertempat tinggal di luar Kota Medan 65,5. Dalam hal ini 21,0 pendidikan dan 16,0 jenis pekerjaan penderita tidak tercatat. Kemudian dari jenis pekerjaan tidak tercatat secara spesifik mengenai kondisi lingkungan kerja penderita. 7.1.3. Proporsi penderita kanker paru berdasarkan riwayat merokok yang tertinggi adalah memiliki riwayat merokok sebesar 76,0. 7.1.4. Proporsi penderita kanker paru berdasarkan keluhan yang tertinggi adalah batuk dengan sensitivitas 71,5. 7.1.5. Proporsi penderita kanker paru berdasarkan stadium klinis yang tertinggi adalah stadium III 63,0. 7.1.6. Proporsi penderita kanker paru berdasarkan penatalaksanaan medis yang tertinggi adalah terapi simptomatik 56,5. Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010. 7.1.7. Proporsi penderita kenker paru berdasarkan sumber pembiayaan yang tertinggi adalah bukan biaya sendiri 88,0. Dari proporsi tersebut tertinggi menggunakan Jamkesmas 56,2. 7.1.8. Lama rawatan rata-rata penderita kanker paru adalah 14,5 hari. 7.1.9. Proporsi penderita kenker paru berdasarkan keadaan sewaktu pulang yang tertinggi adalah pulang berobat jalan 75,0. 7.1.10. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara riwayat merokok dengan tingkat pendidikan 2 χ =1,121 dan p=0,571. 7.1.11. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara umur dengan stadium klinis 2 χ =1,321 dan p=0,517. 7.1.12. Proporsi penderita kanker paru stadium dini yang melakukan pembedahan secara signifikan lebih tinggi dari yang kemoterapi, dan proporsi penderita stadium lanjut yang pembedahan lebih rendah daripada kemoterapi 2 χ = 32,732; p=0,000; 28,6 vs 8,6 dan 3,0 vs 37,0. 7.1.13. Proporsi penderita kanker paru stadium dini dan lanjut dengan biaya sendiri secara signifikan lebih rendah daripada bukan biaya sendiri p=0,003; 8,5 vs 91,5 dan 28,6 vs 71,4. 7.1.14. Proporsi penderita kanker paru yang melakukan pembedahan, kemoterapi, terapi simptomatik dan pembedahan + terapi simptomatik dengan bukan biaya sendiri secara signifikan tinggi daripada biaya sendiri 2 χ =8,578; p=0,035; 66,7 vs 33,3; 92,3 vs 7,7; 87,6 vs 12,4; dan 100 vs 0 Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010. 7.1.15. Lama rawatan rata-rata penderita kanker paru yang PBJ secara signifikan lebih lama daripada PAPS dan meninggal F = 7,692; p=0,001, 15,8 hari vs 12,2 hari vs 8,7 hari. 7.1.16. Tidak ada perbedaan lama rawatan rata-rata berdasarkan stadium klinis p=0,854 7.1.17. CFR kanker paru paling tinggi berada pada tahun 2005 yaitu 17,78. 7.1.18. CFR kanker paru paling tinggi adalah pada stadium IV yaitu 25,64.

7.2. Saran