1.8. Pencegahan. 1.8.1.
Pencegahan Primordial
Pada kanker paru, pancegahan primordial dimaksudkan untuk mencegah timbulnya faktor risiko bagi masyarakat yang belum memiliki risiko menderita
kanker paru. Salah satunya adalah pencegahan terhadap perilaku merokok. Merokok merupakan salah satu faktor yang menjadi masalah kesehatan seperti penyakit kanker
paru, jantung, dan stroke.
38
Gerakan anti rokok dapat mengurangi dampak merokok terhadap kesehatan. Namun gerakan anti rokok sangat sulit diterapkan tanpa
didukung oleh tekad perokok dan lingkungan. Oleh sebab itu pendidikan kesehatan terhadap bahaya merokok sangat penting.
37
Departemen Pendidikan Nasional Depdiknas terus meningkatkan kampanye bahaya merokok bagi kesehatan dimulai sejak tingkat SD sampai SMU dengan
membuat peraturan dilarang merokok di lingkungan sekolah. Penanggulangan terhadap bahaya rokok juga dilakukan dengan diperingatinya Hari Tanpa Tembakau
Sedunia World No Tobacoo Day. Selain itu juga dibentuk Framework Convention on Tobacoo FCTC di negara-negara anggota Organisasi Kesehatan Dunia WHO.
Khusus Indonesia, negara dengan konsumsi Tembakau nomor lima di dunia, FCTC dapat dijadikan salah satu cara untuk melindungi masyarakat dari bahaya asap
rokok.
39
1.8.2. Pencegahan Primer
Pencegahan primer pada kanker paru adalah mencegah timbulnya penyakit kanker paru pada orang yang berisiko. Pencegahan ini dapat dilakukan dengan
mengurangi atau menghilangkan faktor risiko terjadinya kanker paru seperti
Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
mengurangi atau menghentikan kebiasaan merokok. Pencegahan atau pengurangan merokok dapat ditempuh melalui promosi kesehatan tentang bahaya rokok dan
penerapan kebijaksanaan tentang rokok, seperti diberlakukannya area bebas rokok, larangan iklan dalam promosi rokok, dan label bahaya rokok. Pencegahan lainnya
adalah menghindari paparan dari bahan-bahan yang bersifat karsinogenik. Efek yang diharapkan dari pencegahan primer adalah mengurangi insidens penyakit kanker.
40
1.8.3. Pencegahan Sekunder
Pencegahan sekunder kanker paru usaha yang dilakukan untuk mencegah timbulnya kerusakankeparahan lebih lanjut akibat kanker paru. Pencegahan ini dapat
dilakukan dengan penemuan dini penderita kanker paru pada orang yang berisiko tinggi dan tindakan pengobatan. Semakin dini kanker paru terdiagnosa, maka
semakin besar peluang pengobatannya. Pembedahan merupakan tindakan pengobatan utama pada kanker paru stadium dini karena pada stadium ini belum terjadi metastsis
kanker ke organ lainnya. Namun demikian, penemuan dini kanker paru tidaklah mudah, karena sekitar 25 kanker paru tidak menunjukkan gejala. Penemuan dini
kanker paru dapat dilakukan dengan pemeriksaan rontgen dada pada orang yang berisiko tinggi menderita kanker paru. Cara lain adalah dengan melakukan
pemeriksaan dahak secara berkala. Pemeriksaan dahak ini akan memperlihatkan perubahan kanker dalam tingkat sel.
37,41
1.8.4. Pencegahan Tersier
Pencegahan tersier pada kanker paru dilakukan untuk memperbaiki kualitas hidup penderita dan bila mungkin memperpanjang masa hidupnya. Pencegahan ini
dapat dilakukan dengan pemberian terapi suportif terapi penunjang kuratif.
37
Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
Pengobatan radiasi dan sitostatika juga sering menimbulkan efek samping yang mengganggu. Oleh karena itu, pemberian terapi suportif sangat penting. Terapi
suportif yang dilakukan adalah seperti pemberian nutrisi, pencegahan nyeri dan pencegahan infeksi.
Pada umumnya penderita kanker paru mengalami penurunan berat badan akibat efek pengobatan dan hal ini dapat diatasi dengan memberikan
makanan yang tinggi kalori, protein, vitamin dan mineral ynag cukup. Untuk mengembalikan kepercayaan diri penderita, peranan keluarga sangat dibutuhkan.
37
Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
BAB 3 KERANGKA KONSEP
3.1. Kerangka Konsep
Berdasarkan kajian teoritis yang telah dikemukakan, maka disusun kerangka konsep penelitian seperti gambar di bawah ini:
3.2. Definisi Operasional
3.2.1. Penderita Kanker Paru adalah penderita yang dinyatakan menderita kanker
paru berdasarkan hasil diagnosa dokter dan tercatat dalam rekam medik. Karakteristik Penderita Kanker Paru
1. Sosio Demografi
Umur Jenis Kelamin
Suku Agama
Tingkat Pendidikan Status Perkawinan
Pekerjaan Tempat Tinggal
2. Keluhan
3. Riwayat Merokok
4. Sumber Pembiayaan
5. Stadium Klinis
6. Penatalaksanaan Kanker Paru
7. Lama Rawatan Rata-rata
8. Keadaan Sewaktu Pulang
9. CFR Penderita Kanker ParuTahun
Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.