Berdasarkan hasil uji Chi square diperoleh p0,05, maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara sumber pembiayaan berdasarkan
penatalaksanaan medis. Proporsi penderita kanker paru pada setiap penatalaksanaan medis dengan sumber biaya bukan biaya sendiri secara signifikan lebih tinggi
daripada biaya sendiri.
6.10.7. Sumber Pembiayaan Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang
Proporsi sumber pembiayaan berdasarkan keadaan sewaktu pulang dapat dilihat pada gambar berikut ini.
10,0 31,8
7,1 90,0
68,2 92,9
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
PBJ PAPS
Meninggal
Keadaan Sewaktu Pulang
P rop
or s
i
Biaya Sendiri Bukan Biaya
Sendiri
Gambar 6.22.
Diagram Bar Proporsi Sumber Pembiayaan Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun
2004-2008.
Berdasarkan gambar 6.22 dapat diketahui bahwa dari seluruh penderita kanker paru yang pulang berobat jalan, 10 menggunakan biaya sendiri dan 90 bukan
menggunakan biaya sendiri. Dari seluruh penderita kanker paru yang pulang atas permintaan sendiri, 31,8 menggunakan biaya sendiri dan 68,2 bukan
Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
menggunakan biaya sendiri. Dari seluruh penderita yang meninggal, 7,1 menggunakan biaya sendiri dan 92,9 bukan menggunakan biaya sendiri. Hasil
penelitian ini tidak dapat dianalisis dengan uji chi-square karena 2 sel 33,3 nilai expected count besarnya kurang dari 5.
Pada penelitian ini terdapat 31,8 penderita yang pulang atas permintaan sendiri dengan sumber biaya yang digunakan adalah biaya sendiri. Hal ini dapat
menunjukkan keterbatasan biaya penderita untuk berobat. Pada penelitian ini juga ditemukan 68,2 penderita yang pulang atas permintaan sendiri padahal sumber
pembiayaan bukan biaya sendiri. Hal ini kemungkinan dikarenakan stadium stadium kankernya yang sudah parahlanjut, sehingga penderitakeluarganya memilih untuk
pulang dirawat dirumah karena harapan untuk sembuh sudah semakin kecil. Pada penelitian ini juga ditemukan penderita kanker paru yang meninggal
dengan sumber biaya yang digunakan adalah bukan biaya sendiri 92,9. Keadaan penderita yang meninggal ini memang sudah stadium lanjut stadium III 60,7
sehingga prognosisnya buruk.
6.10.8. Kedaan Sewaktu Pulang Berdasarkan Stadium Klinis
Proporsi keadaan sewaktu pulang berdasarkan stadium klinis dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
85,7 72,7
11,4 10,9
2,9 16,4
10 20
30 40
50 60
70 80
90
Stadium Dini Stadium Lanjut
Stadium Klinis P
ropors i
PBJ PAPS
Meninggal
Gambar 6.23 Diagram Bar Proporsi Keadaan Sewaktu Pulang Berdasarkan Stadium Klinis di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008
Berdasarkan gambar 6.23 dapat diketahui bahwa dari seluruh penderita kanker paru stadium dini, 85,7 pulang berobat jalan, 11,4 pulang atas permintaan sendiri,
dan 2,9 meninggal. Dari seluruh penderita kanker paru stadium lanjut, 72,7 pulang berobat jalan, 10,9 pulang atas permintaan sendiri, dan 16,4 meninggal.
Hasil penelitian ini tidak dapat dianalisis dengan uji chi-square karena 2 sel 33,3 nilai expected count besaranya kurang dari 5.
Pada gambar dapat dilihat bahwa ada penderita kanker paru stadium dini yang meninggal dengan proporsi 2,9 1 orang. Penderita ini berumur 17 tahun, berjenis
kelamin perempuan, tidak memiliki riwayat merokok, sumber biaya pengobatan Askes, mendapatkan penatalaksanaan medis berupa pembedahan, datang dengan
keluhan sesak nafas dan batuk, serta dirawat selama 28 hari. Kasus kematian penderita kanker stadium dini perlu mendapatkan perhatian. Seharusnya pada stadium
dini, prognosis kanker jauh lebih baik karena sel kanker belum bermetastasis dan
Melindawati Br. G : Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.
tindakan pengobatan cepat dilakukan, namun dalam penelitian ini penderita justru meninggal.
6.10.9. Lama Rawatan Rata-Rata Berdasarkan Stadium Klinis