Duma Rantna Sari Nasution : Gambaran Status Gizi Anak Balita Gizi Kurang Setelah Mendapatkan Pemberian Makanan Tambahan Di Puskesmas Mandala Medan Tahun 2009, 2010.
5 Jalan Pukat I Gg Persaudaraan
2 Bantan Timur
10 6
Jalan Pukat I Gg Sekolah 35 Bantan Timur
10 7
Jalan Pukat I Gg Syukur 8 Bantan Timur
10 8
Jalan Pukat V Gg Nangka 18 C Bantan Timur 20
Jumlah
100
Berdasarkan pengamatan terhadap lingkungan pada wilayah penelitian, tampak jalan menuju rumah sampel berupa gang yang
becek dan drainase yang tidak teratur dapat dilihat lampiran 11. Selain itu, keadaan rumah tidak memenuhi syarat rumah sehat
seperti penerangan yang cukup. Dapat ditemui lebih dari satu keluarga yang tinggal dalam satu rumah sewa.
Setiap lingkungan di mana sampel berada memiliki posyandu dengan kader-kadernya.
5.1.2. Karakteristik Individu
Beberapa karakteristik yang dapat diamati adalah jenis kelamin, umur, pekerjaan orang tua, alamat, berat badan, tinggi badan,
tanda klinis, status gizi berdasarkan berat dan umur, status gizi menurut berat dan tinggi badan, status gizi menurut depkes,
riwayat pemberian ASI, riwayat BBLR, riwayat imunisasi, makanan yang biasa dimakan, lamanya diare yang biasa dialami.
1. Jenis kelamin sampel
Dari hasil penelitian, didapatkan 7 orang 70 sampel penelitian berjenis kelamin perempuan sedangkan 3 orang sisanya 30
berjenis kelamin laki-laki. Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.3. berikut ini.
Tabel 5.3. Karakteristik berdasarkan jenis kelamin
Duma Rantna Sari Nasution : Gambaran Status Gizi Anak Balita Gizi Kurang Setelah Mendapatkan Pemberian Makanan Tambahan Di Puskesmas Mandala Medan Tahun 2009, 2010.
Jenis Kelamin n
laki-laki 3
30 Perempuan
7 70
Total 10
100
2. Karakteristik berdasarkan umur sampel
Pada tabel 5.4. dapat dilihat bahwa umur yang paling sering menderita gizi kurang adalah usia 54 bulan sebanyak 2 orang 20
. Usia tertua 57 bulan, sedangkan yang termuda 24 bulan. Rata- rata usia balita yang menderita gizi kurang adalah 35,2 bulan.
Tabel 5.4. Karakteristik berdasarkan umur balita Umur bulan
n n x i
24 1
10 24
27 1
10 27
30 1
10 30
33 1
10 33
36 1
10 36
43 1
10 43
48 1
10 48
54 2
20 108
57 1
10 57
Total 100
100 352
Rata-rata umur balita 35,2 bulan
3. Karakteristik sampel berdasarkan pekerjaan ayah
Mayoritas pekerjaan orang tua laki-laki yang didapat pada sampel balita gizi kurang di Puskesmas Mandala adalah penarik
beca mesin 30 . Adapun jenis mata pencarian yang paling sedikit ada beberapa jenis yakni penarik beca dayung, karyawan
Duma Rantna Sari Nasution : Gambaran Status Gizi Anak Balita Gizi Kurang Setelah Mendapatkan Pemberian Makanan Tambahan Di Puskesmas Mandala Medan Tahun 2009, 2010.
toko kain, dan montir serta tidak diketahui masing-masing 10 .
Tabel 5.5. Karakteristik berdasarkan pekerjaan ayah Pekerjaan Ayah
n penarik beca dayung
1 10
penarik beca mesin 3
30 supir truk
1 10
buruh pasang AC 2
20 Montir
1 10
Karyawan toko kain 1
10 Tidak memberi tahu
1 10
Total 10
100
4. Karakteristik sampel berdasarkan pekerjaan ibu
Dari hasil penelitian didapatkan 8 orang ibu 80 tidak bekerja atau disebut sebagai ibu rumah tangga, sedangkan 2 orang ibu 20
bekerja sebagai pembentu rumah tangga. Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.6. berikut ini.
Tabel 5.6. Karakteristik berdasarkan pekerjaan ibu Pekerjaan Ibu
n Ibu Rumah Tangga
8 80
Pembantu Rumah Tangga 2
20
5.1.3. Status gizi balita menurut klasifikasi Departemen Kesehatan Republik Indonesia, setelah mendapatkan PMT
Berdasarkan klasifikasi Depkes RI untuk status gizi, 7 orang balita 70 menjadi berstatus gizi baik, sedangkan sisanya
tetap gizi kurang.
Duma Rantna Sari Nasution : Gambaran Status Gizi Anak Balita Gizi Kurang Setelah Mendapatkan Pemberian Makanan Tambahan Di Puskesmas Mandala Medan Tahun 2009, 2010.
Tabel 5.7. Distribusi status gizi balita setelah PMT menurut Depkes RI
Status Gizi n
Gizi Baik 7
70 Gizi Kurang
3 30
5.1.4. Status gizi balita berdasarkan berat badan per tinggi badan BBTB, setelah mendapatkan PMT