Sry Kartika Ritonga : Upaya Bank Dalam Mencegah Dan Menyelesaikan Terjadinya Kredit Macet Studi Kasus : PT. Bank Sumut Kantor Cabang Padang Sidempuan, 2008.
USU Repository © 2009
5. Pasal-pasal, yaitu yang mengatur tentang syarat-syarat pemberian kredit
tesebut. Misalnya mengenai -
jumlah kredit -
bunga -
jangka waktu -
cara pengembalian -
jaminan -
hak-hak bank dan hak-hak debitur -
kewajiban-kewajiban bank -
kewajiban-kewajiban debitur
17
E. Besarnya Kredit Yang Diberikan
Untuk mengetahui berapa besar kredit yang dapat diberikan bank kepada debitur nasabah adalah ditetapkan oleh Bank Indonesia, seperti yang disebut
pada Undang-Undang Perbankan No. 10 tahun 1998, Pasal 11 yang menyatakan : 1.
Bank Indonesia menetapkan ketentuan mengenai batas maksimum pemberian kredit, pemberian jaminan, penempatan investasi surat
berharga, atau hal-hal lain yang serupa, yang dapat dilakukan oleh bank kepada peminjam atau sekelompok peminjam yang terkait termasuk
kepada perusahaan-perusahaan dalam kelompok yang sama dengan bank yang bersangkutan.
17
Sutarno, SH, MM, Aspek-Aspek Hukum Perkreditan Pada Bank, Alfabeta, Bandung, 2003, hal 107
Sry Kartika Ritonga : Upaya Bank Dalam Mencegah Dan Menyelesaikan Terjadinya Kredit Macet Studi Kasus : PT. Bank Sumut Kantor Cabang Padang Sidempuan, 2008.
USU Repository © 2009
2. Batas maksimum sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 tidak boleh
melebihi 30 tiga puluh persen dari modal bank yang sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
3. Bank Indonesia menetapkan ketentuan megnenai batas maksimum
pemberian kredit, pemberian jaminan, penempatan investasi surat berharga, atau hal lain yang serupa, yang dapat dilakukan oleh bank
kepada : a.
pemegang saham yang memiliki 10 sepuluh persen atau lebih dari modal disetor bank;
b. anggota dewan komisaris
c. anggota direksi;
d. keluarga dari pihak sebagaimana dimaksud dalam huruf a, hurub b,
dan huruf c; dan e.
pejabat bank lainnya; serta f.
perusahaan-perusahaan yang di dalamnya terdapat kepentingan dari pihak-pihak sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c,
huruf d, dan huruf e mencapai 25 atau lebih. 4.
Batas maksimum sebagaimana dimaksud dalam ayat 3 tidak boleh melebihi 10 sepuluh persen dari modal bank yang sesuai dengan
ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
Sry Kartika Ritonga : Upaya Bank Dalam Mencegah Dan Menyelesaikan Terjadinya Kredit Macet Studi Kasus : PT. Bank Sumut Kantor Cabang Padang Sidempuan, 2008.
USU Repository © 2009
5. Pelaskanaan ketentuan sebagaiman dimaksud dalam ayat 1 dan ayat 3
wajib dilaporkan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
18
Adapun penentuan batas maksimum tersebut harus dilakukan oleh Bank Indonesia adalah karena dalam pemeberian kredit oleh bank mengandung resiko
kegagalan atau kemacetan dalam pelunasannya, sehingga dapat berpengaruh terhadap kesehatan bank.
Mengingat bahwa kredit tersebut adalah dari dana masyarakat yang disimpan pada bank, maka resiko yang dihadapi bank dapat pula berpengaruh
terhadap keamanan dana masyarakat tersebut. Oleh karena itu untuk meningkatkan kesehatan dan daya tahannya, maka bank diwajibkan untuk
menyebar resiko dengan mengatur penyaluran kredit, pemberian jaminan, maupun fasilitas lainnya sedemikian rupa, sehingga tidak terpusat pada debitur atau
kelompok debitur tertentu saja. Jadi untuk kredit di bawah batas maksimum adalah dapat ditentukan oleh bank yang bersangkutan.
F. Tenggang Waktu Pembayaran