Landasan Perjanjian Kredit Bentuk Perjanjian Kredit

Sry Kartika Ritonga : Upaya Bank Dalam Mencegah Dan Menyelesaikan Terjadinya Kredit Macet Studi Kasus : PT. Bank Sumut Kantor Cabang Padang Sidempuan, 2008. USU Repository © 2009 4. Tujuan Pemberian Kredit Yang menjadi tujuan pokok pemberian kredit ada dua macam dan saling berkaitan, yaitu : - Profitability, yaitu tujuan untuk memperoleh hasil dari kredit berupa keuntungan yang didapat dari pemungutan bunga. - Safety, yaitu keamanan dari prestasi atau fasilitas yang diberikan harus benar- benar terjamin, sehingga tujuan profitability dapat tercapai tanpa hambatan-hambatan yang berarti. Oleh karena itu, bank sebagai lembaga pemberi kredit yang melepaskan uangnya untuk kedua tujuan yang tersebut di atas, haruslah terjamin rentabilitasnya, serta posisi likuwiditas perlu dilakukan dengan seksama. 14 - Pemberian kredit dibuat di dalam bentuk tertulis

C. Landasan Perjanjian Kredit

Berdasarkan dengan Pasal 8 ayat 1 dan 2 Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 berbunyi : Pasal 8 ayat 2: ”Bank umum wajib memiliki dan menerapkan pedoman perkreditan dan pembiayaan berdasarkan Prinsip Syariah, sesuai dengan ketentuan yang ditetapakan oleh Bank Indonesia” Berdasarkan hal di atas maka landasan pemberian kredit adalah : 14 Drs Thomas Suyatno dkk, op,cit., hal 14 Sry Kartika Ritonga : Upaya Bank Dalam Mencegah Dan Menyelesaikan Terjadinya Kredit Macet Studi Kasus : PT. Bank Sumut Kantor Cabang Padang Sidempuan, 2008. USU Repository © 2009 - Bank harus memiliki keyakinan atas kemampuan dan kesanggupan nasabah yang antara lain diperoleh dari penilaian bersama terhadap watak, agunan, modal, kemampuan, dan proyek dari nasabah. - Kewajiban bank untuk memberikan informasi yang jelas mengenai prosedur dan persyaratan kredit atau berdasarkan prinsip syariah. - Larangan kepada bank untuk memberikan kredit dengan persyaratan yang berbeda kepada nasabah. - Penyelesaian sengketa. 15 Ketentuan-ketentuan inilah yang merupkan dasar dibuatnya perjanjian kredit antara bank dengan penerima kredit.

D. Bentuk Perjanjian Kredit

Perjanjian kredit bank biasanya dibuat dalam bentuk standart, bahkan sudah tercetak. Perjanjian kredit yang seperti ini disebut dengan Perjanjian Standart, yaitu perjanjian yang bentuk dan isinya telah dipersiapkan terlebih dahulu oleh kreditur perjanjian kredit bank lalu ditawarkan kepada debitur. Pada umumnya, syarat-syarat pemberian kredit oleh bank dibagi dua bagian, yaitu : 1. Syarat-syarat umum pemberian kredit 2. Perjanjian kredit Ad.1. Syarat-syarat umum pemberian kredit Di dalam syarat-syarat umum pemberian kredit ini, bank menentapkan syarat yang berhubungan dengan kredit yang diberikan kepada debitur. 15 Hermansyah SH,MHum op,cit., hal 62 Sry Kartika Ritonga : Upaya Bank Dalam Mencegah Dan Menyelesaikan Terjadinya Kredit Macet Studi Kasus : PT. Bank Sumut Kantor Cabang Padang Sidempuan, 2008. USU Repository © 2009 Debitur wajib menyetujui apa saja yang dicantumkan dalam syarat-syarat umum pemberian kredit dan tidak ada tawar-menawar. Apabila pemohon kredit keberatan dan tidak mau menerima, maka pemohon kredit itu tidak dapat diterima. Ad.2. Perjanjian kredit Perjanjian kredit inilah yang sesuai dan berlandaskan pada KUHPerdata. Dalam hal ini bank membuat suatu standar yang memuat ruangbagian kosong, yang diisi menurut keperluan sesuai dengan data tentang debitur. Misalnya : nama debitur, tempat tinggal, besarnya kredit yang diberikan, bunga dan lain-lain. Formulir perjanjian kredit ini diisi dengan syarat yang mantap, dalam rangka mengamankan kepentingan bank. 16 1. Judul Bila perjanjian kredit ini sudah ada standarnya, maka mudah membuatnya, yaitu hanya mengisi bagian-bagian yang kosong atau menambahimenguranginya sesuai dengan keperluannya. Apabila belum ada standartnya, maka harus dikonsep, dan harus membuat hal-hal sebagai berikut : 2. Kepala 3. Komparisi, yaitu para pihak yang akan mengadakan perjanjian beserta identitasnya masing-masing. 4. Sebabdasar dari perjanjian, yaitu dalam perjanjian kredit disebut usahaproyek yang akan dibiayai dengan pinjam uang tersebut. 16 Prof. Dr. Mariam Darus Badrulzaman, SH, Perjanjian Kredit Bank, Penerbit PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 1991, hal 39 Sry Kartika Ritonga : Upaya Bank Dalam Mencegah Dan Menyelesaikan Terjadinya Kredit Macet Studi Kasus : PT. Bank Sumut Kantor Cabang Padang Sidempuan, 2008. USU Repository © 2009 5. Pasal-pasal, yaitu yang mengatur tentang syarat-syarat pemberian kredit tesebut. Misalnya mengenai - jumlah kredit - bunga - jangka waktu - cara pengembalian - jaminan - hak-hak bank dan hak-hak debitur - kewajiban-kewajiban bank - kewajiban-kewajiban debitur 17

E. Besarnya Kredit Yang Diberikan