Sry Kartika Ritonga : Upaya Bank Dalam Mencegah Dan Menyelesaikan Terjadinya Kredit Macet Studi Kasus : PT. Bank Sumut Kantor Cabang Padang Sidempuan, 2008.
USU Repository © 2009
Indonesia dan Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1955 tentang pengawasan terhadap urusan kredit yang diumumkan dalam Lembaran Negara nomor 2 Tahun
1955. Pemberian atau penyaluran kredit pada sistem perbankan dilaksanakan
dalan perjanjian kredit, dimana bank-bank telah menyediakan dana dan formulir kredit tertentu yang diberikan kepada pemohon atau kreditur yang setelah di isi
dan dipenuhinya syarat-syarat tertentu, pihak bank akan meneliti permohonan dan syarat yang telah ditentukan. Kemudian ditentukan apakah pemohon kredit
tersebut dapat dipertimbangkan, dan akan diteruskan kepada direksi atau pemimpin.
Dalam perjanjian kredit banyak masalah-masalah yang akan timbul dan juga berbagai cara menyelesaikan masalah tersebut baik dari pihak bank maupun
dari pihak pemohon atau kreditur, oleh karena itu berdasarkan uraian diatas penulis akan mencoba mengetengahkan judul “ Upaya Bank Dalam Mencegah
Dan Menyelesaikan Terjadinya Kredit Macet Studi Kasus PT.Bank Sumut Cabang Padang Sidempuan.
B. Permasalahan
Berdasarkan hasil penelitian penulis masalah yang dihadapi oleh penulis adalah sebagai berikut :
1. Hal apa sajakah yang dapat menimbulkan terjadinya kredit macet ?
2. Apa usaha yang dilakukan oleh Bank Sumut dalam mencegah
terjadinya kredit macet ?
Sry Kartika Ritonga : Upaya Bank Dalam Mencegah Dan Menyelesaikan Terjadinya Kredit Macet Studi Kasus : PT. Bank Sumut Kantor Cabang Padang Sidempuan, 2008.
USU Repository © 2009
3. Apa langkah-langkah yang dilakukan oleh Bank Sumut dalam
menyelesaikan kredit macet ? Berdasarkan permasalahan tersebut di atas, maka sebagai hipotesa kerja
penulis dapat dirumuskan sebagai berikut : 1.
Bahwa perjanjian kredit telah dibuat sebelumnya, dengan terjadinya kredit macet tentu akan mengalami perubahan. Namun perubahan itu bukanlah
perubahan dalam bentuk maupun dalam isi perjanjian, tetapi hanyalah terjadinya pelaksanan salah satu ketentuan atau klausula yang terdapat dalam
syarat-syarat umum perjanjian pinjaman dan kredit. 2.
Usaha PT.Bank Sumut Cabang Padang Sidempuan untuk mencegah jangan sampai terjadinya kredit macet, setelah kredit macet direalisir adalah
melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap nasabah atau debitur, mengenai keuangan maupun usahanya. Pada masa-masa tertentu apabila usaha
nasabah itu sudah mulai goyah, bank akan membantu mencarikan jalan keluarnya, yaitu yang disebut dengan tindakan penyelamatan, dan apabila
tindakan penyelamatan itu tidak berhasil maka akan ditempuh penjualan agunan secara damai.
3. Proses penyelesaian masalah kredit macet yang dapat dilakukan oleh PT.Bank
Sumut cabang Padang Sidempuan adalah: a.
Perdamaian antara pihak, artinya pihak bank dan pihak debitur dapat mengadakan kesepakatan apabila bank menilai bahwa debitur tidak
mampu lagi untuk mengembalikan kreditnya, bank dan nasabah atau
Sry Kartika Ritonga : Upaya Bank Dalam Mencegah Dan Menyelesaikan Terjadinya Kredit Macet Studi Kasus : PT. Bank Sumut Kantor Cabang Padang Sidempuan, 2008.
USU Repository © 2009
debitur dapat menyelesaikan masalah tersebut dengan membuat persetujuan untuk menjual agunan secara damai.
b. Penyelesaian masalah kredit macet dengan menempuh jalur hukum,
artinya, bila tidak ada perdamaian antara para pihak maka bank tidak ada memiliki pilihan lain kecuali menyelesaikan melalui jalur hukum. Jalur
hukum tersebut adalah melalui Pengadilan Negeri, yaitu untuk bank swasta sedangkan untuk bank negara adalah melalui jalur BUPLN, sesuai
dengan SK Menteri Keuangan RI No.293KMK.091993, tanggal 27 februari 1993, yang menyatakan bahwa BUPLN adalah instansi resmi
yang berwenang mengurus piutang negara. c.
Eksekusi jaminan, dalam hal ini berarti bahwa eksekusi itu merupakan tindakan lanjutan dari penyelesaian kredit melalui jalur hukum. Dengan
kata lain hal ini merupakan realisasi tuntutan yang di inginkan kreditur atau penggugat agar hutang debitur atau nasabah dapat dibayar kepada
kreditur, dengan cara melelangnya di depan umum.
C. Tujuan Dan Manfaat Penulisan