Sry Kartika Ritonga : Upaya Bank Dalam Mencegah Dan Menyelesaikan Terjadinya Kredit Macet Studi Kasus : PT. Bank Sumut Kantor Cabang Padang Sidempuan, 2008.
USU Repository © 2009
5. Pelaskanaan ketentuan sebagaiman dimaksud dalam ayat 1 dan ayat 3
wajib dilaporkan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
18
Adapun penentuan batas maksimum tersebut harus dilakukan oleh Bank Indonesia adalah karena dalam pemeberian kredit oleh bank mengandung resiko
kegagalan atau kemacetan dalam pelunasannya, sehingga dapat berpengaruh terhadap kesehatan bank.
Mengingat bahwa kredit tersebut adalah dari dana masyarakat yang disimpan pada bank, maka resiko yang dihadapi bank dapat pula berpengaruh
terhadap keamanan dana masyarakat tersebut. Oleh karena itu untuk meningkatkan kesehatan dan daya tahannya, maka bank diwajibkan untuk
menyebar resiko dengan mengatur penyaluran kredit, pemberian jaminan, maupun fasilitas lainnya sedemikian rupa, sehingga tidak terpusat pada debitur atau
kelompok debitur tertentu saja. Jadi untuk kredit di bawah batas maksimum adalah dapat ditentukan oleh bank yang bersangkutan.
F. Tenggang Waktu Pembayaran
Mengenai tenggang waktu pembayaran ataupun pengembalian kredit ini, tidak terlepas dari jenis kredit tersebut, yaitu jenis kredit menurut jangka
waktunya, seperti yang telah diterangkan sebelumnya,dan juga harus melihat pada bentuk dari pada kredit tersebut. Bentuk yang dimaksud adalah bentuk kredit
menurut cara pembayaran atau pelunasannya.
18
Widjanarto, Hukum dan Ketentuan Perbankan di Indonesia, Grafiti, Jakarta, 1994, hal 64
Sry Kartika Ritonga : Upaya Bank Dalam Mencegah Dan Menyelesaikan Terjadinya Kredit Macet Studi Kasus : PT. Bank Sumut Kantor Cabang Padang Sidempuan, 2008.
USU Repository © 2009
Menurut cara pembayaran atau pelunasannya, kredit itu dapat dibagi dalam dua bagian, yaitu :
1. Secara sekaligus
2. Secara angsuran
19
Ad.1. Secara sekaligus, yaitu pelunasan hutang pokok dilakukan sekaligus pada saat jatuh tempo sedangkan pembayaran bunga pinjaman
dilakukan setiap bulan. Jadi dalam hal ini dapatlah kita ketahui bahwa hutang pokok haruslah dibayar
seluruhnya pada saat jatuh tempo, sedangkan bunga dari hutang pokok itu tetap harus dibayar setiap bulannya sampai pada saat jatuh tempo pelunasan.
Ad.2. Secara angsuran -
Angsuran secara anuitas, yaitu pelunasan hutang pokok dan bunga pinjaman dihitung sedemikian rupa sehingga merupakan jumlah yang
tetap atau sama besarnya yang harus dibayarkan pada setiap bulannya. -
Angsuran non anuitas, yaitu pelunasan hutang pokok dan bunga pinjaman merupakan jumlah yang tidak sama atau berbeda besarnya
yang harus dibayar setiap bulan. Dalam pelunasan atau pembayaran secara angsuran ini terlihat bahwa jumlah
hutang pokok dan bunga pinjaman yang harus dibayar setiap bulannya, dapat sama atau tidak sama besarnya tergantung pada perjanjian kredit yang telah dibuat
sebelumnya.
19
Wawancara langsung dengan Drs.Paro Iman Ritonga Pimpinan cabang PT.Bank Sumut Cabang Padang Sidempuan
Sry Kartika Ritonga : Upaya Bank Dalam Mencegah Dan Menyelesaikan Terjadinya Kredit Macet Studi Kasus : PT. Bank Sumut Kantor Cabang Padang Sidempuan, 2008.
USU Repository © 2009
Dari apa yang telah disebutkan di atas, dapat dikatakan bahwa tenggang waktu pembayaran atau pelunasan suatu kredit adalah tergantung kepada
perjanjian kredit tersebut telah mencantumkan tentang jangka waktu pengembalian jatuh tempo, jumlah yang harus dibayar sekaligus setelah jatuh
tempo, dan atau jumlah yang harus dibayar setiap bulannya atau setiap tahap, baik kredit jangka pendek, jangka menengah, maupun jangka panjang.
G. Jaminan Kredit