Tujuan Dan Manfaat Penulisan Keaslian Penulisan

Sry Kartika Ritonga : Upaya Bank Dalam Mencegah Dan Menyelesaikan Terjadinya Kredit Macet Studi Kasus : PT. Bank Sumut Kantor Cabang Padang Sidempuan, 2008. USU Repository © 2009 debitur dapat menyelesaikan masalah tersebut dengan membuat persetujuan untuk menjual agunan secara damai. b. Penyelesaian masalah kredit macet dengan menempuh jalur hukum, artinya, bila tidak ada perdamaian antara para pihak maka bank tidak ada memiliki pilihan lain kecuali menyelesaikan melalui jalur hukum. Jalur hukum tersebut adalah melalui Pengadilan Negeri, yaitu untuk bank swasta sedangkan untuk bank negara adalah melalui jalur BUPLN, sesuai dengan SK Menteri Keuangan RI No.293KMK.091993, tanggal 27 februari 1993, yang menyatakan bahwa BUPLN adalah instansi resmi yang berwenang mengurus piutang negara. c. Eksekusi jaminan, dalam hal ini berarti bahwa eksekusi itu merupakan tindakan lanjutan dari penyelesaian kredit melalui jalur hukum. Dengan kata lain hal ini merupakan realisasi tuntutan yang di inginkan kreditur atau penggugat agar hutang debitur atau nasabah dapat dibayar kepada kreditur, dengan cara melelangnya di depan umum.

C. Tujuan Dan Manfaat Penulisan

Sesuai dengan permasalahan diatas, maka tujuan dari penulisan ini adalah: 1. Untuk mengetahui hal apa saja yang dapat menyebabkan timbulnya kredit macet dan sampai dimana pengaruh kredit macet terhadap perjanjian kredit yang sudah dibuat dan disetujui sebelumnya. Sry Kartika Ritonga : Upaya Bank Dalam Mencegah Dan Menyelesaikan Terjadinya Kredit Macet Studi Kasus : PT. Bank Sumut Kantor Cabang Padang Sidempuan, 2008. USU Repository © 2009 2. Untuk melihat dan mengetahui apa saja usaha bank untuk dapat menghindari ataupun mencegah terjadinya kredit macet dan bagaimana penyelesaian yang dapat dilakukan apabila kredit macet terjadi juga. 3. Untuk mengetahui langkah-langkah yang dilakukan oleh Bank Sumut dalam menyelesaikan kredit macet.

D. Keaslian Penulisan

Sepanjang pengetahuan penulis mengenai Upaya Bank Dalam Mencegah dan Menyelesaikan Terjadinya Kredit Macet Studi Kasus: PT.Bank Sumut Cabang Padang Sidempuan, belum pernah ada dalam arsip Perpustakaan USU. Oleh karena itu dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. E. Tinjauan Kepustakaan Perjanjian kredit merupakan salah satu bagian yang sangat strategis dalam kehidupan perbankan. Kredit merupakan pelayanan nyata dari bank dalam kehidupan serta pengembangan perekonomian. Hukum yang mengatur tentang perjanjian kredit berawal dari dalam Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang Perbankan yang sekarang telah diperbaharui dengan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998, akan tetapi mengenai perjanjian kredit tidak dapat melepaskan diri dari aturan-aturan yang berada di dalam BW atau KUHPerdata. Perjanjian kredit adalah perjanjian pokok atau perjanjian induk yang mengatur tentang hak dan kewajiban kreditur dan debitur. Kreditur berkewajiban mencairkan pinjaman sebesar perjanjian yang telah disepakati dan sebitur Sry Kartika Ritonga : Upaya Bank Dalam Mencegah Dan Menyelesaikan Terjadinya Kredit Macet Studi Kasus : PT. Bank Sumut Kantor Cabang Padang Sidempuan, 2008. USU Repository © 2009 berkewajiban untuk mengembalikan pinjaman sesuai dengan jadwal waktu yang telah ditetapkan dalam perjanjian kredit. Secara etimologis istilah kredit macet berasal dari bahasa latin, yaitu credere yang berarti kepercayaan, misalnya seorang nasabah debitur memperoleh kredit dari bank adalah tentu seseorang yang mendapatkan kepercayaan dari bank. Hal ini menunjukkan bahwa yang menjadi dasar pemberian kredit adalah kepercayaan. 1 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pengertian kredit adalah pinjaman uang dengan pembayaran dan pengembalian uang secara mengangsur atau pinjaman secara batas jumlah tertentu yang di izinkan oleh bank atau badan lain. Perjanjian kredit tersebut tidak mempunyai bentuk yang tertentu hanya dalam praktek ada hal-hal yang biasanya dicantumkan dalam perjanjian kredit yng hampir kesemuanya mencantumkan dalam perjanjian, dan dalam perjanjian yang Pengertian kredit dalam Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 yaitu, “Kredit adalah penyediaan uang atau yang dipersamakan dengannya, yang didasari dengan perjanjian pinjam meminjam antara bank dengan pihak yang lain yang mewajibkan pihak meminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dimana bank atas jasanya itu akan mendapatkan bunga, imbalan, atau pembagian hasil keuntungan” 1 Munir Fuady SH, M.H, LL.M, Hukum Perkreditan Kontemporer, Penerbit Citra Aditya Bakti, Bandung, 2002, hal 5 Sry Kartika Ritonga : Upaya Bank Dalam Mencegah Dan Menyelesaikan Terjadinya Kredit Macet Studi Kasus : PT. Bank Sumut Kantor Cabang Padang Sidempuan, 2008. USU Repository © 2009 sebagaimana soal pemilihan domisili, kewajiban batas waktu melunasi, dan bunga pinjaman kredit tersebut.

F. Metode Penulisan