Bagian Gudang Pusat Farmasi

Berita acara penerimaan kemudian diserahkan kepada bagian Minbekkes yang bertugas memasukkan data barang yang diterima ke dalam kartu stok. Laporan stok barang dilaporkan ke Diskesau setiap bulan dan setiap tiga bulan, dengan tujuan untuk mengontrol jumlah barang dan untuk keperluan alokasi setiap semester. Contoh berita acara penerimaan serta bentuk kartu stok barang pada lampiran 1 dan 2. Pengadaan obat jadi selain berasal dari Diskesau atau Puskes TNI, juga dapat berasal dari produksi LAFIAU sendiri. Obat jadi ini juga diperiksa oleh panitia penerima barang dan dibuatkan berita acara. Perbekalan kesehatan yang diterima dari Diskesau atau Puskes TNI dan hasil produksi LAFIAU selanjutnya disimpan di gudang obat jadi atau bahan baku untuk dialokasikan ke satker - satker AU di seluruh Indonesia.

3.6.2 Bagian Gudang Pusat Farmasi

Gudang Pusat Farmasi Gupusfi merupakan pembantu pelaksana KALAFIAU yang bertugas menerima, menyimpan, memelihara dan mengeluarkan serta menghapuskan perbekalan kesehatan yang ada di LAFIAU. Gupusfi dipimpin oleh Kepala Gudang yang bertanggung jawab kepada KALAFIAU dalam melaksanakan tugasnya. Kepala Gudang dibantu oleh Unit Gudang Transit, Unit Gudang Obat Jadi atau Bahan Baku atau embalage, Unit Gudang Peralatan Kesehatan dan Unit Gudang Pengemasan. Bangunan tempat perbekalan kesehatan terdiri dari empat gudang yaitu gudang transit, gudang obat jadi atau bahan baku atau embalage, gudang peralatan kesehatan dan gudang pengemasan. Vivi Haryati, S.Farm : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Industri di Lembaga Farmasi Angkatan Udara LAFIAU Lanud Husein Sastranegara Bandung. USU e-Repository © 2008. a. Penerimaan perbekalan kesehatan Perbekalan kesehatan yang dibawa oleh rekanan diterima oleh Panitia Penerima Barang dan disimpan di gudang transit untuk diperiksa. Barang yang belum diperiksa atau dalam tahap pemeriksaan diberi label karantina oleh petugas gudang transit. Label karantina ini berwarna kuning berisi nama barang, jumlah, nomor batch atau nomor order, tanggal diterima, unit penerimaan, tanda tangan. Barang yang diluluskan diberi label “diluluskan” berwarna hijau dan berisi nama barang, tanggal diterima, jumlah, pembuatpenyalur, nomor batch asal dan data yang diisi oleh Unit Uji Coba tanggal tes, nomor lot, tanda tangan dan tanggal kadaluarsa, sedangkan barang yang ditolak diberi label “ditolak” yang berwarna merah dan berisi nama barang, jumlah, nomor batchnomor order, tanggal diterima dan tanda tangan bagian uji coba. Bahan baku atau kemasan dianalisis oleh Unit ujibang setelah menerima Surat Pengiriman contoh bahan baku atau kemasan. Unit Uji Coba bertugas memberikan persetujuan atau penolakan terhadap bahan baku atau kemasan berdasarkan hasil analisis. Bahan baku atau kemasan yang diluluskan, Unit Uji Coba akan merobek label “karantina”, menempelkan label “diluluskan” yang berwarna hijau dan ditempatkan di daerah yang diluluskan. Bahan baku atau kemasan yang ditolak, Unit Uji Coba akan merobek label “karantina” dan menempelkan label “ditolak” yang berwarna merah serta menempatkan di daerah ditolak. Khusus bahan baku dan kemasan yang ditolak, Unit Uji Coba harus membuat surat penolakan kepada pemasok dengan menyebutkan alasan Vivi Haryati, S.Farm : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Industri di Lembaga Farmasi Angkatan Udara LAFIAU Lanud Husein Sastranegara Bandung. USU e-Repository © 2008. penolakan. Contoh label “karantina”, “ditolak”, dan “diluluskan” dapat dilihat pada lampiran 4. Barang yang sesuai dengan spesifikasi atau persyaratan selanjutnya disimpan di gudang obat jadibahan bakuembalage dan gudang peralatan kesehatan kemudian dibuat berita acara penerimaan barang. b. Penyimpanan barang Barang yang disimpan di gudang memiliki kartu stok baik di gupusfi, Minbekkes, dan Diskesau. Kartu stok ini berfungsi sebagai kontrol dan memudahkan pemeriksaan jika ada kekeliruan. Pemeriksaan kartu stok ini dilakukan setiap enam bulan. Gudang obat jadibahan bakuembalage terdiri dari ruang penyimpanan obat jadi, ruang penyimpanan bahan bakuembalage dengan ruangan yang dikendalikan suhu dan kelembabannya. Penyimpanan obat berdasarkan fungsi farmakologis obat, alfabetis dan bentuk sediaan guna memudahkan dalam pencarian obat. Setiap jenis obat disusun berdasarkan tanggal kadaluarsanya, sehingga obat yang dikeluarkan terlebih dahulu adalah obat yang mendekati tanggal kadaluarsa. Penyimpanan bahan baku disusun berdasarkan jenis bahan baku, sedang untuk bahan baku cair disimpan terpisah. Obat jadi golongan narkotik disimpan di lemari khusus yang dilengkapi kunci. Obat jadi atau bahan baku yang memerlukan suhu dan kelembaban terkendali seperti cairan infus dan cangkang kapsul disimpan di ruangan khusus dilengkapi dengan AC. Beberapa obat injeksi yang memerlukan suhu penyimpanan yang rendah disimpan di lemari es. Vivi Haryati, S.Farm : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Industri di Lembaga Farmasi Angkatan Udara LAFIAU Lanud Husein Sastranegara Bandung. USU e-Repository © 2008. c. Pengeluaran barang Pengeluaran barang dari gudang dapat bersifat rutin untuk memenuhi alokasi barang yang dibutuhkan satker setiap enam bulan sekali, tetapi ada juga yang bersifat supplisi atau diluar alokasi barang. Administrasi pengeluaran tetap harus dicatat supaya data pada kartu stok barang selalu sama dengan persediaan barang di gudang. Sebelum mengeluarkan barang, Diskesau membuat rencana alokasi atau Surat Perintah Logistik SPL yang dikirim ke LAFIAU atau ke bagian Minbekkes. Bagian Minbekkes melakukan koreksi terhadap persediaan yang ada di LAFIAU dengan melihat kartu stok. Bagian Minbekkes mengirimkan koreksi rencana alokasi ke Diskesau. Diskesau kemudian mengirimkan Surat Perintah Logistik yang disertai dengan bentuk 051 nomor kode buku. Bentuk 051 diberikan kepada bagian Minbekkes untuk dimasukkan pada kartu stok barang. KALAFIAU kemudian mengeluarkan Surat Perintah Pengeluaran Barang yang disertai bentuk 051 yang ditujukan kepada Kepala Gudang Pusat Farmasi, selanjutnya Kepala Gudang Pusat Farmasi menyerahkan bentuk 051 ke Kepala Unit Gudang Obat Jadibahan bakuembalage atau Kepala Unit Gudang Peralatan Kesehatan untuk mengeluarkan barang sesuai permintaan alokasi. Barang yang dikeluarkan dari gudang bahan bakuembalage dan gudang peralatan kesehatan dikirim ke gudang pengemasan untuk dikemas dan disalurkan ke satker - satker AU yang dituju. Penyaluran perbekalan kesehatan dapat dilakukan dengan sarana angkutan darat untuk satker di pulau Jawa atau udara untuk satker yang berada di luar pulau Jawa. Bentuk Surat Vivi Haryati, S.Farm : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Industri di Lembaga Farmasi Angkatan Udara LAFIAU Lanud Husein Sastranegara Bandung. USU e-Repository © 2008. Perintah Logistik, bentuk 051 dan Surat Perintah Pengeluaran dapat dilihat pada lampiran 5, 6 dan lampiran 7. Jika ada permintaan dari satker atau permintaan diluar alokasi, maka barang dapat dikeluarkan disertai dengan supplisi atau bon sementara yang dibuat oleh LAFIAU yang disetujui oleh KALAFIAU dan Kepala Unit Pergudangan. Selanjutnya dibuat bentuk 051 oleh Diskesau untuk mengganti bon semantara dan bagian Minbekkes dapat mengurangi jumlah perbekalan kesehatan sesuai permintaan di kartu stok. d. Penghapusan Penghapusan perbekalan kesehatan yang disimpan di gudang yang rusak atau sudah kadaluarsa dilakukan oleh Tim Penghapusan Barang setahun sekali berdasarkan hasil stok opname. Setelah diadakan penghapusan barang, dibuat Berita Acara Penghapusan Barang. e. Pelaporan Pelaporan persediaan barang dilakukan oleh Minbekkes setiap bulan dan tiap tiga bulan ditujukan ke Diskesau. Laporan bulanan terdiri dari nomor, kode, nama, satuan, jumlah baikrusak, tanggal kadaluarsa. Sedangkan laporan tiga bulanan berisi nomor, tujuan, harga alkesobat, jumlah, tanggal SPL Surat Perintah Logistik, No. reg, jumlah item, jumlah berat, jumlah isi dan keterangan.

3.6.3 Bagian Produksi