Pengolahan Limbah Padat Pengolahan Limbah Cair

3.6.5.2 Kepala Unit Pemeliharaan Fasilitas dan Material Ka Unit Harfasmat

Kepala Unit Pemeliharaan Fasilitas dan Material merupakan pembantu pelaksana Kabagjang yang bertugas merencanakan dan menyelenggarakan pemeliharaan terhadap fasilitas dan material dalam rangka mendukung kelancaran operasional Lafiau. Dalam melaksanakan tugasnya Ka Unit Harfasmat melakukan kegiatan yang meliputi pengumpulan dan pengevaluasian data yang berkaitan dengan pemeliharaan di Lafiau, perencanaan dan penyiapan segala keperluan yang berkaitan dengan pemeliharaan yang akan diselenggarakan, penyelenggaraan kegiatan baik rutin maupun darurat terhadap fasilitas dan peralatan operasional lafiau, serta pencatatan dan pengumpulan dokumen yang berkaitan dengan pelaksanaan pemeliharaan.

3.6.6 Pengolahan Limbah

Setiap industri dalam menghasilkan produk juga menghasilkan limbah.Limbah yang dihasilkan dapat berupa :

3.6.6.1 Pengolahan Limbah Padat

Limbah padat terdiri atas sisa – sisa bahan pengemas baik berupa plastik, kardus, kertas, sisa granul, obat yang rusak atau kotor. Pengolahan limbah padat dilakukan dengan menggunakan dust collector untuk debu - debu yang tersebar di ruang produksi yang ditempatkan di atas ruangan, vacum cleaner untuk debu - debu yang berserakan pada peralatan dan lantai. Vivi Haryati, S.Farm : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Industri di Lembaga Farmasi Angkatan Udara LAFIAU Lanud Husein Sastranegara Bandung. USU e-Repository © 2008.

3.6.6.2 Pengolahan Limbah Cair

Pengolahan limbah cair terdiri dari proses destruksi, penetralan, pengendapan, dan aerasi di dalam beberapa kolam yang saling berhubungan satu sama lain berdasarkan proses pengolahan. Proses pengolahan limbah beta dan non beta laktam yaitu : 1 Limbah dari produksi obat beta laktam dialirkan ke kolam pertama, kemudian ditambahkan asambasa kuat untuk memecah cincin beta laktam. Dari kolam pertama dialirkan ke kolam kedua untuk diendapkan. 2 Cairan dari limbah kolam kedua dialirkan ke kolam ketiga. Limbah dari produksi obat non beta laktam masuk ke kolam ketiga sehingga terjadi pencampuran. Kemudian dilakukan penetralan pH = 7 namun jika terlalu asam ditambahkan NaOH dan jika terlalu basa ditambahkan HCl dan pengenceran dengan penambahan air. 3 Limbah dari kolam ketiga dialirkan ke kolam keempat untuk proses pengendapan kedua. 4 Cairan dari limbah kolam keempat dialirkan ke kolam kelima dimana terjadi proses aerasi, yaitu penambahan oksigen yang bertujuan untuk menurunkan biologycal oxygen demand BOD dan chemical oxygen demand COD dari limbah tersebut. Air kolam kemudian diuji di laboratorium untuk penentuan nilai BOD, COD, dan kadar ion. Persyaratan kualitas limbah yang diperbolehkan untuk di buang ke lingkungan: COD 100 mgl, BOD 75 mgl, Suspended Solid 60 mgl Vivi Haryati, S.Farm : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Industri di Lembaga Farmasi Angkatan Udara LAFIAU Lanud Husein Sastranegara Bandung. USU e-Repository © 2008. 5 Limbah dari kolam kelima dialirkan ke kolam keenam yang merupakan kolam kontrol. Sebagai kontrol digunakan ikan sebagai bio indicator, apabila air pada kolam memenuhi persyaratan, maka akan dialirkan ke pembuangan umum. Denah bak pengolahan air limbah dapat dilihat pada bagian lampiran 17. Untuk pengolahan limbah laboratorium pada dasarnya sama dengan pengolahan limbah produksi. Untuk limbah yang mengandung mikroorganisme terlebih dahulu harus didestruksi dengan tujuan untuk mematikan mikroorganisme tersebut. Penanganan limbah berada pada wewenang dan tanggung jawab Kepala Unit Produksi Khusus. Pengolahan limbah merupakan upaya penanggulangan dan pemantauan lingkungan yang bertujuan untuk menghindari kerusakan lingkungan akibat limbah yang dihasilkan oleh proses produksi. Beberapa limbah yang dihasilkan oleh industri farmasi adalah obat-obat yang telah kadaluarsa, limbah cair yang dihasilkan selama proses produksi obat-obatan dan limbah dari laboratorium. Upaya pengolahan limbah berupa obat-obat kadaluarsa adalah dengan cara membakar obat-obat tersebut terlebih dahulu selanjutnya ditimbun di bak penampungan bahan berbahaya. Denah pengolahan limbah dapat dilihat pada lampiran 17. Pengelolaan tehadap limbah berbahaya dari laboratorium seperti eter, kloroform, asam klorat ditampung dalam penampungan khusus, kemudian baru dimusnahkan dengan dibakar. Limbah dari laboratorium mikrobiologi direndam dengan larutan formalin, didestruksi dalam autoklaf kemudian dibakar. Vivi Haryati, S.Farm : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Industri di Lembaga Farmasi Angkatan Udara LAFIAU Lanud Husein Sastranegara Bandung. USU e-Repository © 2008. Upaya pemantauan limbah adalah dengan cara limbah yang dihasilkan dari proses produksi maupun dari laboratorium yang telah mengalami proses pengelolaan limbah dilakukan analisis pH satu bulan sekali. Untuk turbiditas dan kandungan logam berat dianalisis di luar tiap tiga bulan sekali. Pengiriman sampel untuk analisis dilakukan setiap tiga bulan sekali atau bila ada hal-hal tertentu yang mendadak. Untuk limbah berbahaya dan beracun dilakukan setiap tiga bulan sekali. Vivi Haryati, S.Farm : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Industri di Lembaga Farmasi Angkatan Udara LAFIAU Lanud Husein Sastranegara Bandung. USU e-Repository © 2008.

BAB IV KEGIATAN PRAKTEK KERJA PROFESI DI LAFI AU

Praktek Kerja Profesi Farmasi PKP yang di selenggarakan di Lembaga Farmasi TNI AU LAFIAU berlangsung mulai 3 maret 2008 sampai 28 maret 2008. pihak Lafiau telah banyak melakukan hal untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman peserta praktek kerja mengenai industri farmasi antara lain dengan cara melibatkan peserta praktek kerja dalam pelaksaan dan pemantauan proses produksi, kegiatan pengawasan mutu, pengembangan formula dan perbekalan kesehatan serta diskusi mengenai CPOB dan industri farmasi secara keseluruhan dan khususnya di Lafiau. Berikut ini adalah berbagai kegiatan yang telah dilakukan selama masa praktek kerja di Lafiau berdasarkan bidang kegiatannya :

4.1. Bagian Pengujian Dan Pengembangan UJIBANG

Bagian Pengujian Dan Pengembangan Lafiau memiliki 3 unit yaitu unit uji coba, unit penelitian dan pengembangan Litbang serta unit pendidikan dan pelatihan Diklat. Kegiatan yang dilakukan selama praktek kerja dibagian ujibang adalah :

4.1.1. Pengenalan Bagian Pengujian Dan Pengembangan

Unit uji coba melakukan pengawasan mutu terhadap bahan baku, bahan pengemas, produk antara, produk ruahan dan produk jadi. Unit penelitian dan pengembangan bertugas melakukan riset dan pengembangan terhadap produk obat yang telah atau akan dibuat oleh Lafiau. Unit pendidikan dan pelatihan bertugas Vivi Haryati, S.Farm : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Industri di Lembaga Farmasi Angkatan Udara LAFIAU Lanud Husein Sastranegara Bandung. USU e-Repository © 2008.