Dalam menilai kredit hendaknya juga dinilai kondisi ekonomi sekarang dan untuk masa yang akan dating sesuai sector masing-masing. Dalam
kondisi perekonomian yang kurang stabil sebaiknya pemberi pinjaman untuk sector tertentu jangan diberikan terlebih dahulu dan kalaupun jadi
diberikan sebaiknya juga melihat prospek usaha tesebut dimasa yang akan datang.
C. Jenis-jenis Pembiayaan
Jenis-jenis pembiayaan pada dasarnya dapat dikelompokkan menurut beberapa aspek, diantaranya :
1. Pembiayaan menurut tujuan Pembiayaan munurut tujuannya dibedakan menjadi :
a Pembiayaan Modal Kerja Working Capital Loan, yaitu pembiayaan yang dimaksudkan untuk mendapatkan modal dalam rangka
pengembangan usaha atau pemutaran modal Kredit Jangka Pendek. b Pembiayaan Investasi Investment Loan, yaitu pembiayaan yang
dimaksudkan untuk melakukan investasi atau pengadaan barang konsumtif misalnya tanah, bangunan, mesin, kendaraan untuk
memproduksi barang dan jasa utama yang di perlukan guna relokasi, ekspansi, modernisasi, usaha ataupun pendirian usaha baru Kredit
Jangka Panjang. c Kredit Konsumsi Consumer Loan, adalah Kredit yang di berikan
bank untuk membiayai pembelian barang, yang tujuannya tidak untuk
usaha tetapi untuk pemakaian pribadi., seperti rumah KPR-Kredit Pemilikan Rumah, kendaraan KKB-Kredit Kendaraan Bermotor,
lain-lain seperti Kredit tanpa agunan. 2. Pembiayaan menurut jangka waktu
Pembiayaan menurut jangka waktunya dibedakan menjadi : a Pembiayaan jangka waktu pendek 1 bulan-1 tahun.
b Pembiayaan jangka waktu menengah 1-5 tahun. c Pembiayaan jangka waktu panjang kurang lebih 5 tahun.
4
Jenis pembiayaan pada bank syariah akan diwujudkan dalam bentuk aktiva produktif dan aktiva tidak produktif, yaitu :
a. Jenis aktifa produktif pada Bank Syariah akan diwujudkan dalam bentuk pembiayaan sebagai berikut :
1 Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil, untuk pembiayaan dengan prinsip ini meliputi :
a Pembiayaan Mudharabah. Pembiayaan mudharabah adalah perjanjian antara penanam dana dan pengelola dana untuk
melakukan kegiatan usaha tertentu, dengan pembagian keuntungan antara kedua belah pihak berdasarkan nisbah yang telah disepakati
sebelumnya.
4
Muhammad., Manajemen Pembiayaan Bank Syariah., Ibid, h. 22
Aplikasi : pembiayaan modal kerja, pembiayaan proyek, pembiayaan ekspor.
b Pembiayaan Musyarakah. Pembiayaan musyarakah adalah perjanjian diantara para pemilik danamodal untuk mencampurkan
danamodal mereka pada suatu usaha tertentu, dengan pembagian keuntungan diantara pemilik danamodal berdasarkan nisbah yang
telah disepakati sebelumnya. Aplikasi : pembiayaan modal kerja, dan pembiayaan ekspor.
2 Pembiayaan dengan prinsip jual beli piutang, untuk jenis pembiayaan dengan prinsip ini meliputi :
a Pembiayaan Mudharabah. Pembiayaan mudharabah adalah perjanjian jual-beli antara bank dan nasabah dimana Bank Syariah
membeli barang yang diperlukan oleh nasabah dan kemudian menjualnya kepada nasabah yang bersangkutan sebesar harga
perolehan ditambah dengan marginkentungan yang disepakati antara Bank Syariah dan nasabah.
Aplikasi : Pembiayaan investasibarang modal, pembiayaan konsumtif, pembiayaan modal kerja dan pembiayaan ekspor.
b Pembiayaan Salam. Pembiayaan salam adalah perjanjian jual beli barang dengan cara pemesanan dengan syarat-syarat tertentu dan
pembayaran harga terlebih dahulu Aplikasi : Pembiayaan sector pertanian dan produk manufacturing
c Pembiayaan Istishna. Pembiayaan istishna adalah perjanjian jual beli dalam bentuk pemesanan pembuatan barang dengan kriteria
dan persyaratan tertentu yang disepakati antara pemesanan dan penjual
Aplikasi : pembiayaan kontruksiproyekproduk manufacturing 3 Pembiayaan dengan prinsip sewa. Untuk jenis pembiayaan ini
diklasifikasikan menjadi pembiayaan : a Pembiayaan Ijarah. Pembiayaan ijarah adalah perjanjian sewa
menyewa suatu barang dalam waktu tertentu melalui pembayaran sewa.
Aplikasi : Pembiayaan sewa b Pembiayaan Ijarah Muntahiya BittamlikWa Iqtina. Pembiayaan
ijarah muntahiya bittamlikwa iqtina yaitu perjanjian sewa menyewa suatu barang yang diakhiri dengan perpindahan
kepemilikan barang dari pihak yang memberikan sewa kepada pihak penyewa.
5
4 Surat Berharga Syariah. Surat berharga syariah adalah surat bukti berinvestasi berdasarkan prinsip syariah yang lazim diperdagangkan
dipasar uang danatau pasar modal antara lain wesel, obligasi syariah, sertifikat dana syariah dan surat berharga lainnya berdasarkan prinsip
syariah.
5
Muhammad., Manajemen Pembiayaan Bank Syariah.,Ibid, h. 22
5 Penempatan. Penempatan adalah penanaman dana bank syariah pada bank syariah lainnya danatau tabungan wadi’ah, deposito berjangka
danatau tabungan mudharabah, pembiayaan yang diberikan, sertifikasi investasi mudharabah antar bank sertifikat IMA danatau bentuk-
bentuk penempatan lainnya berdasarkan prinsip syariah.
6
6 Penyertaan Modal. Penyertaan modal adalah penanaman bank syariah dalam bentuk saham pada perusahaan yang bergerak dibidang
keuangan syariah, termasuk pananaman dana dalam bentuk surat utang konversi convertible bonds dengan opsi saham equity options atau
jenis transaksi tertentu berdasarkan prinsip syariah yang berakibat bank syariah memiliki atau akan memiliki saham pada perusahaan
yang bergerak dibidang keuangan syariah. Adapun perusahaan yang bergerak dibidang keuangan syariah adalah
Bank Syariah, BPR Syariah, dan perusahaan dibidang keuangan lain berdasarkan prinsip syariah sebagaimana diatur dalam perundang-
undangan yang berlaku antara lain sewa guna, modal ventura, perusahaan efek, asuransi serta lembaga kliring penyelesaian dan
penyimpanan. 7 Penyertaan Modal Sementara. Penyertaan modal sementara adalah
penyertaan modal Bank Syariah dalam perusahaan untuk mengatasi kegagalan pembiayaan danatau piutang dept equity swap
6
Muhammad., Manajemen Pembiayaan Bank Syariah.,Ibid, h. 24
sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Bank Indonesia yang berlaku, termasuk dalam Surat Utang Konvensi convertible bonds dengan
Opsi Saham equity options atau jenis transaksi tertentu yang berakibat Bank Syariah memiliki saham pada perusahaan nasabah.
8 Sertifikat Wadi’ah Bank Indonesia SWBI. SWBI adalah sertifikat yang diterbitkan Bank Indonesia sebagai bukti penitipan dana jangka
pendek dengan prinsip wadi’ah.
7
b. Jenis aktiva tidak produktif yang berkaitan dengan aktivitas pembiayaan adalah berbentuk pinjaman yang disebut dengan :
1 Pinjaman Qardh. Pinjaman qard atau talangan adalah penyediaan dana danatau tagihan antara Bank Syariah dengan pihak pinjaman yang
mewajibkan pihak peminjam melakukan pembayaran sekaligus atau secara cicilan dalam jangka waktu tertentu.
8
Sedangkan Bank Konvensional memberikan pembiayaan dengan menggunakan beberapa jenis kredit yang pada umumnya meliputi :
1 Pinjaman Rekening Koran atau PRK. Pinjaman rekening koran adalah pinjaman Revolving jangka waktu satu tahun yang
penarikannya dapat dilakukan setiap saat tanpa pemberitahuan terlebih dahulu dengan pihak bank dengan menggunakan cek, bilyet
7
Muhammad., Manajemen Pembiayaan Bank Syariah.,Ibid, h. 25
8
Muhammad., Manajemen Pembiayaan Bank Syariah.,Ibid, h. 25
giro atau alat perintah pembayaraan lainnya. Tujuan PRK adalah untuk membiayai modal kerja.
2 Pinjaman Aksep. Pinjaman Aksep DL adalah pinjaman revolving jangka pendek satu tahun yang penarikannya dapat dilakukan dengan
pemberitahuan terlebih dahulu kepada pihak bank. Tujuan pinjaman ini adalah untuk membiayai modal kerja. Setiap akan mendropping
dana, debitur harus menandatangani surat Aksep surat pengakuan hutang, jumlah penarikan maksimum ditentukan oleh plafond limit
yang di berikan. 3 Anjak Piutang. Fasilitas anjak piutang ini adalah piutang debitur yang
belum jatuh tempo dijual kepada bank dan bank akan memberi dana sampai sekian persen. Difasilitasi anjak piutang ini terdapat tiga pihak
yang terlibat antara lain : Factor pihak yang mengambil alih piutang atau pembeli piutang, Client pihak yang menjual piutang, dan
Debtor pihak yang memiliki hutang kepada client dan merupakan objek tarnsaksi anjak piutang.
4 Pinjaman sindikasi. Adalah pinjaman komersialmodal kerja dimana dananya berasal dari beberapa bank atau pembiayaan secara bersama
oleh beberapa bank. Pinjaman ini dapat merupakan pinjaman investasi untuk membiayai suatu proyek misalnya pembangunan hotel, pusat
pertokoaan dan lainnya atau untuk membiayai kebutuhan modal kerja.
5 Term Loan. Adalah pinjaman non revolving yang di pergunakan untuk membiayai investasi aktiva tetap alat yang tidak habis di pergunakan
untuk satu siklus usaha. Pencairan dananya dapat dilakukan secara sekaligus atau bertahap sesuai dengan jadwal yang di tetapkan sejak
dari awal dengan menyerahkan surat aksep senilai dana yang di tarik. Pembayaran kembali dilakukan dengan angsuran, baik dengan grace
periode, pembayaran hanya mencakup bunga saja, sedangkan angsuran pokok dan bunga di mulai setelah grace periode berakhir.
9
D. Teori Pembuatan Keputusan