110
Bank yang berada di sekitar pasar seperti BMT dan Koperasi Syariah. Selain itu untuk beberapa kondisi pada pedagang menengah pasar
ciputat belum memiliki kepercayaan kepada bank konvensional dengan mayoritas alasan prosedur dan administrasi yang sulit untuk
melakukan pinjaman. Jadi menurut penulis pedagang menegah dalam mengambil
sebuah keputusan dengan cara menghindari kemungkinan-kemugkinan yang terburuk akan terjadi Teori Rasionalitas inkremental dan hanya
mempertimbangkan beberapa alternatif yang langsung berhubungan dengan pokok masalah
3. Kelompok ketiga adalah kelompok Pedagang kecil
No Aspek-Aspek klasifikasi
pedagang Jumlah
1. Lama Berdagang 5 tahun keatas
2. Modal berdagang
Berkisar antara
Rp.1.000.0000,- sampai Rp. 10.000.000,-
3. Pendapatan rata-rata perhari Berkisar antara : Rp.
100.00,- sampai Rp. 500.000,- ribu
4. Pengeluaran per hari Berkisar antara :
Rp.100.000,- 5. Kemampuan
menabung Perbulan
Berkisar antara Rp. 100.000,- sampai
300.000,-
Sumber : dikelola dari angket kuisioner
. Pada pola pembiayaan pedagang kecil dapat kita lihat pada tabel 4.2c.5 yang menyajikan data responden tentang bank yang sering
111
digunakan oleh pedagang kecil terlihat bahwa dari 12 orang responden 4 orang 33.3. memilih bank konvensional sebagai alternative
dalam memenuhi modal usaha , 5 orang 41.7 memilih bank syariah sebagai alternative dalam memenuhi modal usaha dan pada table
4.2c.5 juga dapat terlihat 3 orang 25.0 merupakan data Missing System ini berarti terdapat pedagang yang tidak memilih bank
sebagai alternative untuk memenuhi modal usaha. Kondisi diatas tidak dapat dikatakan bahwa pedagang kecil
memiliki kecendrungan pada suatu lembaga keuangan karena jumlah presentase Lembaga Keuangan yang digunakan oleh pedagang kecil
tidak mencapai 50.0 artinya presentase terhadap lembaga keuangan Konvensional dan Syariah yang digunakan pedagang kecil pasar
ciputat mendekati persamaan. Hal ini disebabkan oleh pada pedagang kecil tidak membutuhkan modal yang besar untuk memenuhi modal
usaha sehingga lembaga keuangan non Bank dapat menyediakan sarana yang dibutuhkan oleh pedagang kecil.
Adapun faktor-faktor yang mempengerahui pedagang pasar
memilih lembaga keuangan yang mereka gunakan adalah : 1. Lembaga yang digunakan mempunyai prosedur yang mudah, dapat
dilihat Pada tabel 4.C.7a tergambar Dari 35 responden 11 orang
31.4 menyatakan sangat setuju, 11 orang 31.4 menyatakan
setuju dan 1 orang 2.9 sangat tidak setuju.
112
2. Lembaga yang digunakan tidak jauh dari tempat tinggal, faktor tersebut dapat dilihat dari hasil data prosentasi pada tabel 4.C.7b
tergambar Dari 35 responden 12 orang 34.3 menyatakan sangat setuju dan 1 orang 2.9 sangat tidak setuju.
3. Sistem bunga atau bagi hasilnya ringan juga dapat menjadi faktor faktor dipilihnya suatu lembaga keuangan dari sebagaiman terlihat
pada tabel 4.C.7c data dapat dilihat 1 orang 2.9 tidak setuju 8 orang 22.9 Cukup setuju 5 Orang 14.3 menyatakan setuju
dan 12 orang 34.3 menyatakan sangat setuju sedangkan sisanya atau 9 orang 25.7 responden jadi dapat disimpulkan bahwa
sebagian pedagang pasar tidak begitu memperdulikan sistem bunga, margin dan bagi hasil yang digunakan oleh jasa keuangan. Asalkan
peminjam dari pedagang pasar dapat pinjaman modal kerja, maka bunga, margin dan bagi hasil adalah beban yang wajar dibayar.
Berarti hal ini dapat rasional jika para pedagang pasar beranggap bahwa mereka rela berkorban sejumlah biaya asalkan mendapatkan
pencairan pinjaman, karena alasan kebutuhan yang mendesak 4. Tidak Menggunakan Jaminan Dalam Peminjaman merupakan faktor
dipilihnya suatu lembaga keuangan atau Bank yang digunakan oleh pedagang pasr ciputat terlihat pada Tabel 4.C.7d menyajikan data
tentang faktor lembaga yang di gunakan tidak menggunakan jaminan dari 35 responden 10 orang 28.6 menyatakan sangat setuju dan 2
113
orang 5.7 sangat tidak setuju dari data diatas faktor mengapa lembaga keuangan dipilih adalah salah satunya tidak menggunakan
jaminan, dalam kaitan ini dapat dikaitkan pada teori rasionalitas yang mengatakan
yang mengatakan bahwa Teori piliahan rasional terkonsentrasi dalam hubungan internal antara banyaknya pilihan,
kepercayaan, dan antara kepercayaan dan perilaku 5. Proses transaksi di lembaga keuangan yang saya gunakan cepat
Tidak Banyak Persyaratan menjadi alasan pedagang pasar memilih lembaga keuangan yang paling mereka minati terlihat pada Tabel
4.C.7e menyatakan dari 35 responden 14 orang 40.0 sangat setuju, 11 orang 31.4 menyatakan setuju dan 1 orang 2.9
cukup setuju. Kebijakan baku dan formalitas umum yang diterapkan pada
penyedia jasa keuangan memerlukan proses waktu, maka mutu pelayanan dan lamanya waktu proses yang diperlukan tidak menjadi
kendala bagi para pedagangang pasar. karena sebagian dari pedagang psar sudah memiliki citra yang baik pada lembaga
keuangan yang mereka pilih. 6. Lembaga yang saya gunakan mekanisme dan produknya halal faktor
ini tidak menjadi alasan pedagang pasar ciputat untuk tidak memilih lembaga keuangan yang mereka minati hal ini tergambar pada Tabel
4.C.7f. Dari 35 responden 14 orang 40.0 tidak setuju. Berarti
114
pedagang pasar ciputat dalam mengambil keputusan mencari lembaga yang paling cocok dan sesuai dengan kebutuhan, keinginan
dan. memperhatikan beberapa hal yang berkaitan dengan logika, realita, rasional, dan pragmatis.
7. Terdapat Pembinaan dari pihak Bank untuk membuka usaha menjadi alasan pedagang pasar memilih lembaga keuangan yang paling
mereka minati hal ini tergambar pada Tabel 4.C.7g dari 35 responden 10 orang 28.6 menyatakan sangat setuju, 925.7
menyatakan setuju, 2 orang 5.7 menyatakan tidak setuju.
Jadi pilihan pedagang pasar ciputat terhadap lembaga keuangan yang diminati dapat dikatakan rasional karena pilihan tersebut berdasarkan
pertimbangan yang teliti, mempunyai nilai nilai subjektif dan menggunakan alternative yang memberikan kegunaan dan kepuasan bagi masing-masing
pedagang. Sedangkan dari hasil wawancara tidak terstruktur penulis kepada pedagang 9 orang 25.7 dari 35 responden yang tidak memilih Lembaga
Keuangan sebagai alternatife pinjaman modal usaha mempunyai pendapat bahwa meminjam kepada keluarga menguntungkan meskipun pihak keluarga
tidak dapat memberikan pinjaman secara langsung dan tunai. Akan tetapi pedagang tidak perlu membayar tamabahan uang apapun dan pembayaran
dapat dilakukan berdasarkan musyawarah dan persetujuan bersama. Menurut para pedagang yang tidak memilih Lembaga Keuangan sebagai alternatife
115
pinjaman modal usaha keluarga lebih memberikan kemudahan dalam pengembalian pinjaman. Dari sudut pandang dkemudahan diatas, diperlukan
keputusan pilihan yang paling matang berdasarkan pertimbangan rasional.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam pembahasan yang diuraikan penulis dengan judul Minat Pedagang Pasar Ciputat Terhadap Model Pembiayaan Keuangan serta berdasarkan analisis penulis dengan
kuantitatif deskriptif kuantitatif pada table. Maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Menurut klasifikasi jenis pedagang yaitu pedagang besar, pedagang menengah dan
pedagang kecil bahwa prilaku memilih pedagang sangat ditentukan oleh faktor pribadi pedagang tersebut hal ini dibuktikan dengan moyoritas pedagang besar memilih bank
konvensional sebagai alternatife pilihan dalam memenuhi modal usaha dengan alasan bahwa kategori pedagang ini mempunyai omset rata-rata perhari, kemampuan menabung
dan kondisi usaha yang sudah stabil dan rata-rata pedagang besar terlebih dahulu sudah memiliki deposito, giro serta tabungan yang cukup besar di bank yang mereka pilih.
Sehingga kategori pedagang ini telah memiliki citra yang baik di Lembaga keuangan yang mereka pilih, jadi untuk menghindari resiko-resiko seperti; Prosedur dan Administrasi
yang sulit, proses yang lama dan belum jelasnya kepastian mendapatkan pinjaman dari bank sementara kebutuhan pedagang terhadap modal usaha dari pihak bank sangat
mendesak. Mereka akan lebih mempertimbangkan solusi alternatife yang lebih rasional.
Pada kategori pedagang menegah dan pedagang kecil dalam memilih lembaga keuangan tidak terdapat kecendrungan tarhadap bank konvensional maupun bank syariah hal ini
disebabkan oleh jenis kategori pedagang ini dalam menentukan suatu pilihan akan mencari produk yang paling cocok dan sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya. Tanpa
memperhatikan resiko-resiko terhadap suatu pilihan tersebut. Artinya dengan kondisi