Prinsip-prinsip Pembiayaan KERANGKA TEORITIS

mengharamkan riba. orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti dari mengambil riba, Maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu sebelum datang larangan; dan urusannya terserah kepada Allah. orang yang kembali mengambil riba, Maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnyaā€¯.

B. Prinsip-prinsip Pembiayaan

Ketika bank memberikan pinjaman uang kepada nasabah, bank tentu saja mengharapkan uangnya kembali. Karenanya, untuk memperkecil resiko uangnya tidak kembali, sebagai contoh, dalam memberikan kredit bank harus mempertimbangkan beberapa hal yang terkait dengan itikad baik willingness to pay dan kemampuan membayar ability to pay nasabah untuk melunasi kembali pinjaman. Hal-hal tersebut terdiri dari Character kepribadian, Capacity kapasitas, Capital modal, Colateral jaminan, dan Condition of Economy keadaan perekonomian, atau sering disebut sebagai 5C Panca C. yang dapat di jelaskan di bawah ini : Prinsip-prinsip penilaian pembiayaan yang sering dilakukan yaitu dengan analisis 5 C, yaitu dijelaskan sebagai berikut : 1. Character Tujuannya adalah untuk memberikan keyakinan kepada bank bahwa sifat atau karakter dari orang-orang yang akan diberikan kredit benar-benar dapat dipercaya. Keyakinan ini tercermin dari latar belakang si nasabah baik yang bersifat latar belakang pekerjaan maupun yang bersifat pribadi seperti : cara hidup atau gaya hidup yang dianutnya, keadaan keluarga, hobi dan social standingnya. 2. Capacity Adalah melihat kemampuan calon nasabah dalam membayar kredit yang dihubungkan dengan kemampuannya mengelola bisnis serta kemampuannya mencari laba. Sehingga pada akhirnya akan terlihat kemampuannya dalam mengembalikan kredit yang disalurkan. 3. Capital Biasanya bank tidak akan bersedia untuk membiayai suatu usaha 100 artinya nasabah yang mengajukan permohonan pembiayaan harus pula menyediakan dana dari sumber lainnya atau modal sendiri. Jadi, capital adalah untuk mengetahui sumber-sumber pembiayaan yang dimiliki nasabah terhadap usaha yang akan dibiayai oleh bank. 4. Collateral Ialah jaminan yang diberikan calon nasabah baik yang bersifat fisik maupun non fisik. Jaminan hendaknya melebihi jumlah kredit yang diberikan. Jaminan juga harus diteliti keabsahannya, sehingga bila terjadi suatu masalah maka jaminan yang dititipkan akan dipergunakan secepat mungkin. Fungsi jaminan adalah sebagai pelindung bank dari risiko kerugian. 5. Condition Dalam menilai kredit hendaknya juga dinilai kondisi ekonomi sekarang dan untuk masa yang akan dating sesuai sector masing-masing. Dalam kondisi perekonomian yang kurang stabil sebaiknya pemberi pinjaman untuk sector tertentu jangan diberikan terlebih dahulu dan kalaupun jadi diberikan sebaiknya juga melihat prospek usaha tesebut dimasa yang akan datang.

C. Jenis-jenis Pembiayaan