BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Permasalahan
Produktivitas kerja karyawan merupakan faktor penting bagi perusahaan dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Ada beberapa faktor yang
mempengaruhi peningkatan produktivitas kerja karyawan salah satunya adalah lingkungan kerja yang ideal. Suatu lingkungan kerja dikatakan ideal apabila
seorang pekerja dapat melakukan pekerjaannya dengan tepat, aman serta mendapatkan nilai produktivitas yang baik.
Selain produktivitas, kualitas produk juga harus diperhatikan oleh perusahaan, karena percuma apabila produktivitas tinggi tapi kualitas dari produk
yang dihasilkan rendah. Kualitas produk yang rendah akan membuat konsumen akan meninggalkan produk dan beralih ke produk lain sejenis dengan kualitas
yang lebih baik. PT. Sinar Sosro merupakan perusahaan yang memproduksi minuman teh
dalam kemasan, baik kemasan genggam maupun kemasan botol. Untuk kemasan botol, melalui proses pemilihan botol, pencucian botol, penyortiran botol yang
sudah dicuci, memasukkan teh kedalam botol, memasang tutup botol, dan menyusun ke dalam krat. Pada proses penyortiran botol yang sudah dicuci sering
terjadi kesalahan kerja sehingga lolosnya botol tidak layak pakai saat penyortiran. Kriteria botol tidak layak pakai yaitu masih terdapatnya kotoran pada botol baik
sedikit maupun banyak.
Universitas Sumatera Utara
Pada penelitian sebelumnya Velino,2010 telah didesain beberapa perlakuan pada pekerja yakni illuminasi sebesar 110 lux dan 140 lux, waktu
interval rotasi kerja yaitu 15 menit, 30 menit dan 45 menit yang di teliti pada setiap shif kerja. Hasil penelitiannya adalah desain illuminasi 140 lux dengan
interval waktu rotasi kerja 15 menit. Karena pada desain tersebut jumlah botol yang tidak layak pakai lolos saat penyortiran paling sedikit sebanyak 52 botol.
Sedangkan desain penelitian dengan illuminasi 110 lux dan waktu interval rotasi kerja 45 menit adalah desain dengan jumlah botol yang tidak layak pakai paling
besar sebanyak 136 botol. Banyaknya jumlah botol yang tidak tersortir disebabkan karena operator
mengalami kelelahan khususnya kelelahan mata. Obyek gambar yang berupa garis maupun bidang, apabila dilihat dengan penerangan yang tidak memadai akan
menyebabkan otot iris mengatur pupil sesuai dengan intensitas penerangan yang ada. Kekurangan intensitas penerangan menyebabkan otot iris memaksa pupil
untuk melihat objeknya dan apabila dilakukan terlalu lama akan menyebabkan kelelahan mata. Pada penelitian ini standar dari tingkat illuminasi yang akan jadi
acuan adalah sebesar 200 lux berdasarkan Keputusan Mentri Kesehatan RI No. 261 Tahun 1998.
Riski Cahya Aryanti, 2006 meneliti bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara penerangan dengan kelelahan mata dimana intensitas cahaya
yang kurang akan meningkatkan daya akomodasi mata. Peningkatan daya akomodasi ini akan berdampak secara langsung terhadap kelelahan mata.
Universitas Sumatera Utara
Fathoni Firmansyah, 2010 juga meneliti pengaruh intensitas penerangan terhadap kelelahan mata pada pekerja bagian pengepakan PT.IKAPHARMINDO
PUTRAMAS JAKARTA TIMUR. Hasil penelitiannya adalah terdapat pengaruh yang signifikan antara intensitas penerangan terhadap kelelahan mata pekerja.
Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian dengan judul “Perbaikan Tingkat Illuminasi untuk Mengurangi Kelelahan Mata pada Operator Bagian
Penyortiran Botol di PT. Sinar Sosro, agar didapat tingkat illuminasi yang tepat untuk mengurangi jumlah botol tidak layak pakai lolos saat penyortiran oleh
pekerja pada bagian penyortiran botol.
1.2. Perumusan Masalah