1. Cahaya yang masuk ke mata dari benda yang tidak dilihat tidak cukup.
2. Pemusatan cahaya pada retina mata tidak sempurna.
3. Mekanisme pembangunan bayangan fusi oleh sistem penglihatan yang
lebih sentral otak dan upaya untuk mempertahankannya tidak memadai.
3.1.4. Faktor Yang Mempengaruhi Kelelahan Mata 3.1.4.1. Faktor Manusia
a. Umur Semakin tua seseorang, lensa semakin kehilangan kekenyalan sehingga daya
akomodasi makin berkurang dan otot-otot semakin sulit dalam menebalkan dan menipiskan mata. Hal ini disebabkan setiap tahun lensa semakin
berkurang kelenturannya dan kehilangan kemampuan untuk menyesuaikan diri.
b. Pengaruh Obat Obatan Jenis obat midiatrik seperti atropine, homotropin, dan schopolamin dapat
melumpuhkan otot siliar, jenis obat penenang sedetif jika dimakan teratur mempunyai efek dapat mengurangi produksi air mata yang dihasilkan oleh
kelenjar laktimal, akibatnya mata menjadi kering dan mengalami iritasi.
3.1.4.2. Faktor Lingkungan.
a. Penerangan Penerangan ruang kerja yang kurang dapat mengakibatkan kelelahan mata,
akan tetapi penerangan yang terlalu kuat dapat menyebabkan kesilauan.
Universitas Sumatera Utara
Penerangan yang memadai bisa mencegah terjadinya Astenopia kelelahan mata dan mempertinggi kecepatan dan efisien membaca. Penerangan yang
kurang bukannya menyebabkan penyakit mata tetapi menimbulkan kelelahan mata. Penerangan di tempat kerja ditentukan oleh faktor sebagai berikut :
1 Kuantitas Cahaya Intensitas penerangan yang dibutuhkan tergantung dari tingkat ketelitian
yang diperlukan, bagian yang akan diamati, warna dari objek dan kemampuan dari objek tersebut untuk memantulkan cahaya yang jatuh
padanya, serta brightness dari sumber objek. 2 Kualitas
Kualitas penerangan ditentukan oleh ada tidaknya kesilauan di tempat kerja, baik kesilauan langsung atau kesilauan karena pantulan cahaya dari
permukaan yang menkilap dan bayangan. Kesilauan didefinisikan setiap “brightness” yang berada dalam lapangan penglihatan yang menyebabkan
ketidaknyamanan, gangguan annoyance, kelelahan mata dan atau gangguan penglihatan.
b. Suhu Udara Seorang tenaga kerja akan bekerja secara efisien dan produktif bila tenaga
kerja berada dalam tempat yang nyaman comfort atau dapat dikatakan efisiensi kerja yang optimal dalam daerah yang nikmat kerja, yaitu suhu yang
sesuai, tidak dingin dan tidak panas. Bagi orang Indonesia suhu udara yang dirasa nyaman adalah berada antara 24 °C – 26 °C serta toleransi 2-3 °C di
atas atau di bawah suhu nyaman.
Universitas Sumatera Utara
3.1.4.3. Faktor Pekerjaan.
a. Lama Kerja Waktu kerja bagi seorang tenaga kerja menentukan efisiensi dan
produktivitasnya. Lamanya tenaga kerja bekerja sehari secara baik umumnya 6-8 jam. Memperpanjang waktu kerja lebih dari kemampuan tersebut biasanya
disertai efisiensi yang tinggi, bahkan biasanya terlihat penurunan produktivitas yang tinggi, bahkan biasanya terlihat penurunan produktivitas serta
kecenderungan untuk timbul kelelahan, penyakit dan kecelakaan kerja. b. Beban Kerja
Beban kerja adalah pekerjaan yang dibebankan kepada tenaga kerja baik berupa beban fisik maupun beban mental yang menjadi tanggung jawabnya.
3.2. Defenisi Variabel Operasional