sedangkan yang paling sedikit adalah penduduk yang berumur lebih dari 75 tahun 1,31 . Penduduk usia produktif 15–64 tahun menurut Badan Pusat Statistik Kota
Tebing Tinggi 2008, di Kota Tebing Tinggi mencapai 91.203 orang 65.42, sementara penduduk usia non produktif 0–4 Tahun dan 64 tahun ke atas sebanyak
48.206 orang 34.68. Penduduk usia 15–64 tahun sebanyak 91.203 jiwa, 51.200 orang 56.14 diantaranya merupakan angkatan kerja dan sisanya 40.003 orang
43.86 bukan angkatan kerja dalam arti penduduk masih bersekolah, mengurus rumah tangga. Dari seluruh angkatan kerja, jumlah yang bekerja ada sebanyak 45.230
orang 88,33, sedangkan yang mencari pekerjaan sebanyak 5.970 orang 11.67.
4.1.7 Perkembangan tingkat kepadatan penduduk di Kota Tebing Tinggi
Kepadatan penduduk merupakan indikator dari tekanan penduduk suatu daerah. Kepadatan penduduk di suatu daerah biasanya dinyatakan dengan banyaknya
penduduk perkilometer persegi.
Tabel 4.4 Tingkat kepadatan penduduk di Kota Tebing Tinggi Tahun
Kepadatan penduduk
1989 3.024
1990 3.157
1991 3.182
1992 3.061
1993 3.075
1994 3.197
1995 3.291
1996 3.175
Universitas Sumatera Utara
1997 3.145
1998 3.495
1999 3.220
2000 3.254
2001 3.374
2002 3.293
2003 3.478
2004 3.512
2005 3.530
2006 3.571
2007 3.631
2008 3.712
Sumber :Badan pusat statistik Provinsi Sumatera Utara
Dapat dilihat dari tabel diatas kepadatan penduduk Kota Tebing Tinggi pada tahun 1989 adalah sebesar 3.024 jiwaKm
2
. Pada tahun 1991 mengalami peningkatan sebesar 3182 jiwaKm
2
. Pada tahun 1992 mengalami penurunan, kemudian pada tahun 1995 mengalami peningkatan sebesar 3291 jiwaKm
2
. Kepadatan penduduk tersebut meningkat terus secara berfluktuasi hingga tahun 2008 sebesar 3.712
jiwaKm
2
.
4.1.8 Perkembangan pendapatan total masyarakat dan tingkat peyerapan tenaga kerja di Kota Tebing Tinggi
Dengan terjadinya pertumbuhan PDRB yang industri tinggi belum tentu mencerminkan tingkat kesejahteraan masyarakat, karena hal ini sangat tergantung
Universitas Sumatera Utara
pada perkembangan jumlah penduduk walaupun pertumbuhan PDRB mengalamin peningkatan yang cukup signifikan tetapi jika pertumbuhan penduduk tidak bisa
ditekan bahkan lebih besar pertumbuhan penduduk daripada pertumbuhan ekonomi maka dalam hal ini tidak dapat mengangkat tingkat kemakmuran masyarakat. Untuk
itu PDRB perkapita sebagai salah satu alat pengukur tingkat kemakmuran merupakan hasil pembagi antara PDRB dengan jumlah penduduk. Jika PDRB perkapita
mengalami peningkatan maka boleh dikatakan adanya peningkatan kemakmuran dari masyarakat.
Tabel 4.5 Pendapaan total masyarakat di Kota Tebing Tinggi
Tahun PDRB perkapita
berdasarkan harga berlaku
1989 970.099,2
1990 1.052.377
1991 1.163.070
1992 1.338.198
1993 2.158.060
1994 2.649.717
1995 2.842.252
1996 2.954.369
1997 3.174.665
1998 4.379.020
1999 5.407.522
2000 5.837.142
Universitas Sumatera Utara
2001 6.419.715
2002 6.876.993
2003 7.431.763
2004 9.050.626
2005 9.236.850
2006 10.266.712
2007 11.550.000
2008 12.928.436
Sumber :Badan pusat statistik Provinsi Sumatera Utara
Jika dilihat dari tabel diatas maka perkembangan PDRB perkapita atas dasar harga berlaku sejak dari tahun 1989 sampai dengan tahun 2008 terus mengalami
kenaikan. Pada tahun 1989 sebesar Rp. 970.099,2 dan pada 10 tahun kedepannya pada tahun 1998 setelah terjadi krisis ekonomi PDRB perkapita Kota Tebing Tinggi tetap
mengalami peningkatan yang bagus yaitu menjadi Rp. 4.379.020 dan terakhir pada tahun 2008 terjadi peningkatan yang sangat bagus yaitu menjadi Rp. 12.928.436.
Sektor industri sangat berpengaruh dalam penyerapan tenaga kerja yang diharapkan akan dapat mengurangi jumlah pengangguran. Besarnya nilai out put yang
dihasilkan oleh sektor industri pada tahun 2008 mencapai 1.167,4 milyar rupiah. Sementara biaya input yang dikeluarkan pada tahun 2008 mencapai 998,4 milyar
rupiah dengan demikian nilai tambah yang dihasilkan pada tahun 2008 mencapai 169 milyar rupiah. Sektor industri penyumbang terbesar terhadap perekonomian Kota
Tebing Tinggi. Ini merupakan sumbangan terbesar dibanding dengan sektor-sektor lainnya.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.6 Tingkat penyerapan tenaga kerja dari sektor industri besar dan sedang di Kota Tebing Tinggi
Tahun Jumlah tenaga kerja
dari sektor industri sedang dan besar
1989 1.836
1990 1.872
1991 2.076
1992 2.027
1993 1.905
1994 1.961
1995 2.097
1996 2.124
1997 2.123
1998 2.275
1999 2.102
2000 1.915
2001 1.985
2002 2.185
2003 2.214
2004 2.279
2005 2.130
2006 2.162
Universitas Sumatera Utara
2007 2.098
2008 2.175
Sumber :Badan pusat statistik Provinsi Sumatera Utara
Pada tahun 1989 sektor industri besar dan sedang menyerap tenaga kerja sebesar 1.836 jiwa dan mengalami peningkatan sampai tahun 1991 sebesar 2.076
jiwa. Namun pada tahun 1993 terjadi penurunan penyerapan tenaga kerja yang menjadi 1.905 jiwa. Tahun 1989 ini merupakan tahun dimana jumlah penyerapan
tenaga kerja yang paling sedikit pada kurun waktu 20 tahun terakhir 1989-2008. Peyerapan yang paling banyak terjadi di tahun 2004 yaitu sebesar 2.279 jiwa dan
setelah itu terjadi penurunan pada tahun 2005 yang menjadi 2.130 jiwa, dan terus berfluktuasi jumlah penyerapan tenaga kerja pada tahun-tahun berikutnya sehingga
pada akhirnya yaitu tahun 2008 jumlah penyerapan tenaga kerja menjadi 2.175 jiwa.
4.2 Hasil dan Analisa