3.7 Definisi Operasional
1. Tingkat Kepadatan Penduduk adalah banyaknya jumlah penduduk di Kota
Tebing Tinggi dibagi luas wilayah Kota Tebing Tinggi yang dinyatakan dalam JiwaKm
2
. 2.
Pendapatan Total adalah PDRB perkapita Kota Tebing Tinggi menurut harga berlaku yang dinyatakan dalam Rupiah.
3. Tingkat Penyerapan Tenaga Kerja adalah jumlah tenaga kerja di Kota Tebing
Tinggi yang bekerja di sektor industri sedang dan besar yang dinyatakan dalam Jiwa.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Daerah Penelitian 4.1.1 Sejarah singkat Kota Tebing Tinggi
Kira-kira seratus tiga puluh enam tahun yang lalu, Kota Tebing Tinggi sudah didiami suku bangsa Indonesia. Hal ini dapat dibuktikan dari arsip lama, dimana
dalam catatan tersebut dinyatakan Tebing Tinggi telah menjadi tempat pemukiman, tepatnya pada tahun 1984. Dari cerita-cerita rakyat yang dikisahkan oleh orang tua,
dari sebuah bandar di Simalungun berangkatlah orang tua yang bergelar Datuk Bandar Kajum meninggalkan kampung halamannya yang diikuti para penggawa dan inang
pengasuhnya melalui kerajaan Padang menuju Asahan dan tibalah beliau di sebuah desa yang pertama dikunjunginya bernama Tanjung Marulak. Karena kelihaian
kolonialis Belanda dengan politik pecah belah sehingga menimbulkan perang saudara. Untuk mempertahankan serangan ini Datuk Bandar Kajum berhasil mencari tempat di
sebuah dataran tinggi di tepi sungai Padang. Disinilah dia membangun Kampong yang dipagari dengan benteng-benteng pertahanan yang sekarang disebut ”Kampong
Tebing Tinggi Lama” dan berkembang menjadi tempat pemukiman sebagai asal usul Kota Tebing Tinggi.
Kota Tebing Tinggi merupakan salah satu kota di Propinsi Sumatera Utara yang secara historis administrasi pemerintahannya telah ada sejak penjajahan
Belanda, dimana pada Tahun 1887 oleh Pemerintah Hindia Belanda, Kota Tebing Tinggi ditetapkam sebagai kota pemerintahan dengan kepala pemerintahannya adalah
seorang Kontreleur. Dalam perundang-undangan yang berlaku pada
Universitas Sumatera Utara