DESA PASAREAN GAMBARAN UMUM MENGENAI

SLTA 470 350 820 Diploma 1 - 2 11 5 16 Diploma 3 20 - 20 Sarjana 53 4 57 Pasca Sarjana - - - Jumlah : 2650 2131 4781 Dalam hal pendidikan, tidak akan menghasilkan prestasi yang baik tanpa ditunjang oleh sarana pendidikan yang baik tentunya. Berikut data sarana pendidikan yang ada di desa Pasarean. 43 Tabel 3.6 Data Sarana Pendidikan No. Lembaga Pendidikan Jumlah 01. TK 8 02. SD 4 03. SMP 1 04. SMA 1 05. Ibtidaiyah 1 06. Tsanawiyah 1 07. Aliyah 1 08. Pondok Pesantren 8 Penduduk desa Pasarean mayoritas beragama Islam, hal ini terlihat dari data sensus kependudukan desa Pasarean. Tabel 3.7 Agama Penduduk Agama Laki-Laki Perempuan Jumlah Islam 6122 5593 11 715 43 Arsip Desa Pasarean yang diambil pada tanggal 23 Agustus 2014 di Balai Desa Pasarean Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor Penduduk desa Pasarean umumnya bermata pencaharian sebagai petani sehingga keadaan ekonomi di desa Pasarean lebih didominasi pertanian. Berikut data mata pencaharian penduduk desa Pasarean : 44 Tabel 3.8 Mata Pencaharian Penduduk Jenis Pekerjaan Laki-Laki Perempuan Jumlah Petani 1670 - 1670 Buruh Tani 1275 - 1275 Buruh Migran Perempuan 137 - 137 Pegawai Negeri Sipil 32 - 32 Pengrajin Industri Rumah Tangga 2 - 2 Pedagang Keliling 57 43 100 Peternak 8 - 8 Montir 1 - 1 Dokter Swasta 1 - 1 TNI 3 - 3 Polri 1 - 1 Pensiunan PNS 23 - 23 Dukun Kampung Terlatih - 5 5 Jumlah : 3210 48 3258 2. Visi dan Misi Desa Pasarean VISI . Terwujudnya pelayanan yang prima serta terwujudnya masyarakat desa yang sejahtera, berdaya dan berbudaya berlandaskan iman dan taqwa. MISI . a. Membina sumber daya manusia SDA aparatur pemerintah desa guna tercapainya pelayanan yang prima. 44 Arsip Desa Pasarean yang diambil pada tanggal 23 Agustus 2014 di Balai Desa Pasarean Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor b. Meningkatkan kerjasama dan fungsi koordinasi dengan lembaga- lembaga yang ada di desa dan pelaksana teknis pembangunan dari dinasintansi terkait. c. Menata kelembagaan dan pemerintahan desa yang lebih baik dan profesional. d. Pelembagaan pembangunan masyarakat melalui sistem parsitipatif. e. Mengembangkan norma dan budaya masyarakat yang islami melalui pengajian rutin Majlis Ulama Indonesia MUI tingkat desa. 3. Struktur Organisasi Bagan 3.3 Struktur Organisasi Desa Pasarean Kepala Desa M. Anshori Sekretaris Desa Asep Ridwan Kepala Dusun II H. Halimi Kaur Esbang Apendi Kaur Kesra Sarkoni P3A Didin Baisudin Mitra CAI Kepala Dusun I M. Sayuti Keamanan Hamdani Kelompok Tani H. Jaji BPD Dedi Furqon Kaur Kesra U. Hidayatullah Kaur Keuangan Unsa Masudin Kaur Pemerintahan Acon Asrori Unsur Wilayah Apendi Pelaksana Teknis 4. Pembagian Kerja Job Description Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 9 tahun 2006, berikut tugas masing-masing jabatan di struktur pemerintahan desa Pasarean : Kepala Desa Kepala desa adalah kepala pemerintahan yang bertugas merencanakan dan membuat program, baik menyangkut sarana maupun prasarana kemasyarakatan, pendidikan, ekonomi, sosial, agama, budaya dan lainnya. Sekretaris Desa Bertanggung jawab tentang administrasi desa dan menerima laporan dari seluruh kepala urusan, baik bidang pemerintahan, ekonomi pembangunan, keuangan, urusan umum, kesejahteraan rakyat dan kepala dusun. Ka.Ur. Bidang Pemerintahan a. Pengumpulan, pengolahan dan evaluasi data pemerintahan, ketentraman dan ketertiban b. Pengumpulan bahan dan pembinaan wilayah dan masyarakat. c. Pemberian pelayanan kepada masyarakat bidang pemerintahan KTP dan KK d. Membantu pelaksanaan Pemilihan Umum, Pemilihan Presiden, Pemilihan Kepala Daerah, dan Pemilihan Kepala Desa, Musyawarah Pembentukan Anggota BPD berdasarkan Peraturan Perundang- undangan e. Inventarisasi kegiatan sosial politik f. Membantu tugas-tugas bidang pertanahan sesuai dengan peraturan perundang-undangan g. Membantu tugas-tugas bidang Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil akte kelahiran h. Pelaksanaan pengelolaan administrasi Pemerintahan i. Pengumpulan bahan dan penyusunan laporan di bidang Pemerintahan 45 Ka.Ur. Bidang Ekonomi dan Pembangunan a. Pengumpulan, pengolahan dan evaluasi data pembangunan b. Pelaksanaan administrasi pembangunan desa c. Perencanaan hasil swadaya masyarakat dalam pembangunan desa d. Penghimpunan data analisis dan pengembangan potensi desa e. Pencatatan dan persiapan bahan guna pembuatan daftar usulan rencana proyek daftar usulan kegiatan f. Kooordinasi pelaksanaan pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana fisik di desa g. Pengumpulan dan laporan pembangunan 45 Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2006 Pasal 21 h. Pengumpulan, pengelolaan dan evaluasi data perekonomian antara lain : pertanian, perindustrian, perkoperasian, perkreditan usaha ekonomi lemah i. Inventarisasi dan pelaporan perkembangan keadaan dan kegiatan perekonomian masyarakat. j. Pelayanan administrasi dalam rangka pembuatan perizinan yang berhubungan dengan usaha sesuai dengan peraturan perundang- undangan k. Pengelolaan administrasi kegiatan perekonomian di desa 46 Ka. Ur. Keuangan a. Pencatatan penghasilan Kepala Desa dan Perangkat Desa dengan Peraturan Perundang-Undangan b. Pengumpulan dan analisis data sumber penghasilan desa untuk dikembangkan. c. Pengelolaan administrasi pendapatan desa APBDes d. pengelolaan administrasi keuangan desa e. penyusunan rencana APBDes untuk dikonsultasikan kepada BPD Ka.Ur. Umum a. Penerimaan serta pengelolaan surat-surat masuk dan keluar, pelaksanaan tata kearsipan dan ekspedisi 46 Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2006 Pasal 22 dan 23 b. Penyedian, penyimpanan dan pendistribusian alat-alat tulis kantor serta pemeliharaan dan perbaikan peralatan kantor c. Penyusunan jadwal Piket Desa dan tingkat RT d. Pemeliharaan ketertiban dan kebersihan kantor serta bangunan lain milik desa e. Pengelolaan administrasi aparat desa Daftar Hadir Perangkat Desa f. Pengelolaan buku administrasi umum g. Inventarisasi kekayaan desa Data Inventarisasi milik Pemerintahan Desa h. Melaksanakan persiapan penyelenggaraan rapat dan penerimaan tamu dinas serta kegiatan kerumahtanggaan lainnya. 47 Ka. Ur. Kesra a. Pengumpulan, pengelolaan dan evaluasi data kesejahteraan rakyat b. Bimbingan bidang keagamaan, kesehatan, keluarga berencana dan pendidikan masyarakat. c. Pelayanan kesejahteraan masyarakat d. Bimbingan kegiatan pengumpulan zakat, infaq dan shodaqoh BAZIS e. Membantu pelaksanaan pemungutan dana Palang Merah Indonesia PMI 47 Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2006 Pasal 25 f. Inventarisasi penduduk yang tuna karya, tuna wisma, tuna susila, penyandang cacat mental maupun fisik, yatim piatu, jompo, panti asuhan dan bekas narapidana. g. Mengikuti pengembangan serta mencatat kegiatan program kependudukan antara lain: Keluarga Berencana, Posyandu, Ketenagakerjaan, transmigrasi dan lingkungan hidup. h. Pencatatan Jamaah Haji i. Pencatatan pelaksanaan pengurusan administrasi kematian j. Pengelola Beras Raskin, pembinaan DKM, Lumbung Bahagia dan beras perelek k. Pengumpulan bahan dan penyusunan laporan bidang kesra Nikah, Talak, Cerai dan Rujuk 48 Tugas Kepala Dusun a. Membantu Kepala Desa di wilayah bagian Desa dalam rangka melaksanakan tugas pengkoordinasian dan pengendalian kegiatan secretariat desa, pelaksana teknik lapangan, lembaga kemasyarakatan desa RT, RW serta tugas tertentu yang dilimpahkan Kepala Desa b. Pengumpulan data dan informasi pengevaluasian pelaksana tugas dan perumusan program c. Pelaksanaan dan pembinaan serta pemantauan penyelenggaraan kegiatan 48 Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2006 Pasal 24 d. Pelayanan kepada masyarakat e. Penyusunan kerja tahunan f. Penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan 49 5. Pelaksanaan Tugas dalam Bidang Pernikahan Dalam melaksanakan tugas di bidang pernikahan, utamanya dalam hal proses pencatatan dan administrasi nikah, talak, cerai dan rujuk pada tingkat desa, tentu merujuk pada kebijakan Kantor Urusan Agama kecamatan Pamijahan. Aparat desa yang membidangi persoalan perkawinan adalah Kepala Urusan Kesejahteraan Rakyat Kesra bidang perkawinan, yakni Amil Ujang Hidayatullah. Tidak ada yang berbeda dalam hal prosedur pencatatan dan administrasi perkawinan di desa Pasarean, sebagaimana aturan yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah dan menjadi kebijakan Kantor Urusan Agama kecamatan Pamijahan. Namun demikian, Amil Ujang Hidayatullah berusaha untuk memperketat seleksi berkas pernikahan yang diajukan dan berkomitmen untuk tidak menerima suap, sehingga dapat dicegah berbagai hal penyimpangan termasuk manipulasi umur nikah. Data pernikahan warga desa Pasarean terakhir yang diterima dari Amil Ujang Hidayatullah, 50 sebagai berikut : 49 Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2006 Pasal 28 50 Ujang Hidayatullah, Wawancara Resmi, Rabu, 25 Juni 2014 Tabel 3.9 Data Pernikahan Desa Pasarean No. Jenis Kelamin Nikah Jumlah 001. Laki-Laki 48 145 Jiwa 002. Perempuan 97

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian

1. Data-Data Kasus Pernikahan Dini di Desa Pasarean Temuan-temuan sebelumnya menunjukkan bahwa kasus pernikahan dini banyak terjadi setelah anak lulus SD, yakni sekitar usia 12 sampai 14 tahun, dan alasan utamanya adalah perjodohan. Ada juga temuan yang menunjukkan bahwa alasan utama mereka melakukan pernikahan dini adalah kekhawatiran orang tua bila anaknya terjerumus dalam perzinaan sebagaimana yang dipaparkan oleh Azharudin Latif dalam penelitiannya di Madiun. Lalu bagaimana dengan desa Pasarean kecamatan Pamijahan ? Berikut data pernikahan dini yang penulis dapatkan langsung melalui wawancara pribadi dengan para pelaku pernikahan dini berjumlah 33 pasangan suami-istri disebut salah satunya, masing-masing satu pasangan tersebar pada setiap RT dari 33 RT : Tabel 4.1 Data Pelaku Pernikahan Dini Nama Tanggal Lahir Tahun Nikah Pendidikan Alasan Alis Mardillah 13-07-1992 2007 MTS Ekonomi Amah 06-09-1987 2002 SMP Ekonomi Anisa 10-10-1993 2006 MI Ekonomi Dijodohkan Ariyanti 05-07-1993 2007 SMP Ekonomi Dewi Khoirinisa 03-06-1992 2007 MTS Ekonomi Dian Hardianti 02-12-1995 2010 MI Ekonomi Siti Nurasiyah 10-10-1993 2004 Tidak Tamat SD Ekonomi Evi 15-06-1995 2010 MTS Ekonomi Fika Afriyani 09-12-1993 2008 SMP Ekonomi Iin Indriyani 10-12-1993 2008 MTS Ekonomi Ismawati 12-10-1991 2006 Tidak Tamat SD Dijodohkan Hopipah 10-12-1994 2009 MI Ekonomi Iyam Maryam 10-12-1994 2008 MI Ekonomi Lianah 20-10-1993 2008 SMP Ekonomi Minah Mayang 04-05-1997 2012 SD Ekonomi Mira 14-04-1993 2007 MI Ekonomi Neng Windawati 12-07-1995 2010 MTS Ekonomi Nita Sri Rahayu 15-07-1992 2007 MTS Ekonomi Nyai Nurasiyah 12-09-1993 2008 SD Ekonomi Ratna Oktavia 03-10-1993 2008 SMP Ekonomi Rismawati 10-12-1993 2007 SD Ekonomi Siti Maryam 12-09-1993 2008 SMP Ekonomi Siti Payani 10-12-1997 2011 Tidak Tamat SD Ekonomi Siti Zakiah 12-07-1993 2008 MTS Ekonomi Siti Lutfiah H 23-09-1995 2009 SD Ekonomi Sumiati 02-10-1992 2006 SD Ekonomi Suntini 10-12-1993 2008 SMP Ekonomi Ulpah 10-12-1995 2009 MI Ekonomi Vivit vitriawati 06-05-1989 2014 SD Ekonomi Yati 13-01-1993 2007 SD Ekonomi Yuliawati Sukma 10-09-1994 2009 SMP Ekonomi Rika amali 12-03-1993 2008 SMP Ekonomi Otop 17-09-1993 2008 SMP Ekonomi Jumlah : 33 Orang Sumber : Wawancara Pribadi Tanggal 21-25 Juli 2014 51 Dari 33 pelaku pernikahan dini yang tersebar dalam 33 RT desa Pasarean, pelaku yang tidak tamat SD berjumlah 3 pasangan, SDMI berjumlah 13 pasangan dan SMPMTS berjumlah 17. Selain itu, dari 33 pasangan pelaku pernikahan dini ada 2 pasangan yang menikah dini oleh 51 Alis Mardillah dkk, Wawancara Pribadi, Tanggal 21-25 Juli 2014 karena sudah ada jodohnya dijodohkan, dan selebihnya 31 pasangan menikah dini oleh karena alasan ekonomi menghilangkan beban ekonomi keluarga. Data di atas menunjukkan bahwa sama-sama signifikan, mereka yang menikah dini setelah lulus SD dan setelah lulus SMP, yakni sekitar umur 14 sampai dengan 15 tahun, dan alasan utama mereka menikah dini lebih dominan oleh karena alasan ekonomi, yakni dengan menikah dini, maka beban orang tua terkurangi dan seterusnya suaminya yang menanggung beban tersebut. 2. Pandangan Warga Desa Pasarean Terhadap Pernikahan Dini Pada penelitian-penelitia sebelumnya menunjukkan bahwa mereka yang menikah dini berpandangan bahwa dengan menikah dini akan menjadi indah dalam mengarungi kehidupan rumah tangga, menghindarkan mereka dari godaan orang lain, menjauhkan mereka dari perbuatan zina sehingga mereka dapat menjaga kehrmatannya, dan lainnya. Lalu bagaimana dengan pandangan masyarakat desa Pasarean tentang pernikahan dini ? Para ulama di desa Pasarean memandang bahwa pernikahan dini sah-sah saja menurut Islam, meskipun mereka tetap memandang perlunya kematangan fisik dan psikis. Oleh karena itu, sebaiknya yang harus dilakukan oleh pihak yang berwenang sebatas anjuran, bukan larangan, sehingga tidak bertentangan dengan pemahaman para ulama dan masyarakat desa Pasarean.