Adapun manfaat dari penelitian ini sebagai berikut: 1.
Bagi akademis, sebagai tambahan wawasan dan hazanah keilmuan mengenai pernikahan dini  dan Kantor Urusan Agama.
2. Bagi  KUA,  sebagai  pertimbangan  bagi  KUA  untuk  menentukan  langkah-
langkah yang diperlukan dalam rangka menanggulangi pernikahan dini. 3.
Bagi  penelitian,  sebagai  pijakan  untuk  melakukan  penelitian  selanjutnya terkait dengan pernikahan dini dan penanggulangannya oleh pihak KUA.
F. Review Studi Terdahulu
Sebelum  peneliti  melakukan  penelitian,  terlebih  dahulu  peneliti  membaca dan mengkaji literatur-literatur yang berkaitan dengan variabel-variabel penelitian
tersebut, antara lain : 1.
Sari  Eka  Lestari  Putri  2011,  Skripsi  Berjudul  :  “Pernikahan  Dini  Di Kecamatan  Limo  Depok”,    menjelaskan  bahwa  latar  belakang  terjadinya
pernikahan  dini  di  kecamatan  Limo  disebabkan  beberapa  faktor,  yaitu  : Faktor  ekonomi,  sosial,  pendidikan,  kurangnya  perhatian  dan  pengawasan
dari orang tua serta pergaulan bebas  yang mengakibatkan terjadinya remaja putri hamil di luar perkawinan yang mengharuskan mereka harus melakukan
pernikahan  di  bawah  umur.  Dampak  negatif  pernikahan  dini  di  daerah tersebut  adalah  banyak  perjalanan  pernikahan  mereka  tidak  harmonis,
bahkan ada yang berujung perpisahan, dikarenakan kurangnya kesiapan baik jiwa maupun raga dalam menghadapi persoalan rumah tangga.
2. Hasan  Mansjur  Volume  IX,  No.  2,  Oktober  2008  ISSN  1411-6154
Halaman  145-146,  Koordinat  Jurnal    Komunikasi  Antar  Perguruan  Tinggi Agama Islam Swasta, Artikel penelitian berjudul : “Tradisi Pernikahan Dini
Pada  Masyarakat  Kampung  Dukuh  Desa  Cijambe  dan  Pengaruhnya Terhadap Keutuhan Rumah Tangga,” yang menjelaskan bahwa masyarakat
kampung  dukuh  sudah  terbiasa  menikahkan  anak  mereka  pada  usia  muda, adapun alasan orang tua yang melakukan pernikahan dini bagi anak mereka
adalah  faktor  kebiasaan  yang  bersifat  turun  temurun,  dan  karena  adanya perasaan  malu  manakala  anak-anak  mereka  belum  melangsungkan
pernikahan  setelah  memasuki  usia  15  tahun,  dan  pernikahan  tersebut berdampak tidak baik terhadap keutuhan rumah tangga pasangan tersebut.
3. Noor  Lutfi  Az-Zahra  2010  Skripsi  berjudul  :  “Peranan  Kantor  Urusan
Agama  Dalam  Mengantisipasi  Praktek  Perkawinan  Bawah  Tangan  Studi KUA  Kecamatan  Cimanggis  Depok
,”  menjelaskan  bahwa  faktor-faktor yang melatarbelakangi masyarakat kecamatan Cimanggis Depok melakukan
praktek  perkawinan  bawah  tangan  dapat  dibagi  menjadi  tiga  faktor penyebab,  yakni  faktor  ekonomi,  adat  dan  faktor  internal,  dimana  faktor
yang  mendominasi  dari  ketiganya  ialah  faktor  ekonomi,  maksudnya ketidakmampuan  mereka  dalam  hal  biaya  nikah  menjadi  halangannya,