Jumlah Biji Produksi Tanaman Kedelai 1. Umur Berbunga

dihasilkan paling banyak diperoleh dari perlakuan inokulasi isolat fungi PH1-4F Penicillium sp.. Hal ini menunjukkan dugaan bahwa Penicillium sp. lebih banyak dapat melarutkan fosfat yang tersedia di dalam tanah sehingga dapat dimanfaatkan oleh tanaman untuk memproduksi polong. Menurut Alexander 1997 mikroorganisme pelarut fosfat seperti fungi jenis Penicillium sp. dapat menghasilkan asam organik yang akan bereaksi dengan bahan pengikat fosfat seperti Al 3+, Fe 3+ , Ca 2+ dan Mg 2+ membentuk khelat organik yang stabil sehingga mampu membebaskan ion fosfat terikat dan dapat diserap oleh tanaman kedelai untuk memproduksi jumlah polong.

4.2.5. Jumlah Biji

Fase mulai berbiji ditandai dengan terbentuknya biji sebesar 3 mm dalam polong pada salah satu buku teratas dengan daun terbuka penuh. Kemudian dilanjutkan pada tahap berbiji penuh yang ditandai oleh terisinya rongga polong dengan satu biji yang berwarna hijau, pada salah satu dari empat buku batang utama teratas dengan daun terbuka penuh Pitojo, 2002. Rata-rata jumlah biji berkisar antara 11- 35,5 buah Lampiran 7 Berdasarkan analisis variansi =0,05 rata-rata jumlah biji tidak berpengaruh pada perlakuan dosis pupuk P dan kombinasi jenis isolat fungi – dosis pupuk P, Perlakuan jenis isolat fungi berpengaruh terhadap rata-rata jumlah biji Lampiran 20. Ini membuktikan bahwa penginokulasian fungi mampu mengambil fosfat yang kurang tersedia di dalam tanah menjadi tersedia di dalam tanah, sehingga dapat dimanfaatkan oleh tanaman kedelai varietas Slamet untuk 40 a a a b pembentukan biji dan pekembangan biji hingga masak. Menurut Sujito 1989, Fungi dapat meningkatkan kadar fosfat terlarut sebesar 27-47 di tanah masam. Hasil uji Duncan Gambar 6 memperlihatkan bahwa pada perlakuan fungi PH1-3F, PH1-4F dan PH5-5F berbeda dibandingkan kontrol Lampiran 20. Rata- rata jumlah biji tertinggi adalah isolat PH1-4F Penicilium sp., walaupun tidak berbeda nyata dengan PH1-3F dan PH5-5F. Penicilium sp. menunjukkan pengaruhnya dalam pembentukan biji. Menurut Dasumiati 2008 dalam penelitiannya menyatakan bahwa fosfat yang dilarutkan fungi juga dapat dimanfaatkan dengan baik oleh tanaman dalam pengisian polong atau pembentukan biji. 35 30 25 20 15 10 5 kontrol PH1-3F PH1-4F PH5-5F Je nis Is olat Fungi Gambar 6. Diagram Rata-rata Jumlah Biji Tanaman Kedelai Huruf yang sama pada puncak batang menunjukkan tidak berbeda nyata =0,05 Keterangan : M0 : Tanpa fungi Kontrol P0 : Tanpa dosis pupuk P M1 : Fungi PH1-3F P1 : Dosis Pupuk P 0,5g M2 : Fungi PH1-4F P2 : Dosis Pupuk P 1g M3 : Fungi PH5-5F 41

4.2.6. Bobot 100 Biji