Jumlah Bunga Umur Panen

Keterangan : M0 : Tanpa fungi Kontrol P0 : Tanpa dosis pupuk P M1 : Fungi PH1-3F P1 : Dosis Pupuk P 0,5 g M2 : Fungi PH1-4F P2 : Dosis Pupuk P 1g M3 : Fungi PH5-5F Umur berbunga atau munculnya bunga pertama berkisar antara 35-37 hst. Widianto 2002 juga mengatakan bahwa tanaman kedelai varietas Slamet berbunga pada umur 37 hst. Gambar 3 menunjukkan bahwa penginokulasian fungi yang dikombinasikan dengan pupuk P pada umumnya mempercepat waktu berbunga, yaitu pada 35 hst. Waktu berbunga tercepat terdapat pada perlakuan M1P1, M2P0, M2P2, M3P1 dan M3P2 dibandingkan dengan M0P0 kontrol yang berbunga pada 37 hst. Hardjowigeno 2003 menyatakan bahwa fosfat sangat berperan dalam pembentukan komponen produksi, seperti pembentukan bunga, buah dan biji. Perbedaan di antara pengaruh jenis isolat fungi, dosis pupuk P serta kombinasinya menunjukkan adanya perbedaan jumlah fosfat yang digunakan untuk menginisiasi pembentukan bunga oleh tanaman kedelai varietas Slamet. Hasil uji Duncan terhadap umur berbunga dengan variasi jenis isolat fungi Lampiran 16 memperlihatkan semua perlakuan inokulasi isolat fungi PH1-3F, PH1-4F dan PH5-5F memberikan pengaruh yang berbeda dibandingkan dengan kontrol. Hasil uji Duncan terhadap umur berbunga dengan variasi dosis pupuk P Lampiran 16 menunjukkan dosis pupuk P sebanyak 0,5 g P1 dan dosis pupuk P sebanyak 1 g P2 berbeda dibandingkan dengan kontrol.

4.2.2. Jumlah Bunga

Tanaman kedelai varietas Slamet memiliki beberapa bunga dalam satu tanaman. Bunga biasanya terdapat dalam ketiak-ketiak daun dan ujung cabang. 36 Tanaman kedelai varietas ini memiliki warna bunga ungu. Rata-rata jumlah bunga tanaman kedelai pada semua perlakuan berkisar antara 15,5 – 35 buah. Berdasarkan hasil analisis variansi =0,05 rara-rata jumlah bunga tidak berpengaruh pada perlakuan jenis isolat fungi pelarut fosfat, dosis pupuk P dan kombinasi keduanya lampiran 17. Hal ini menunjukkan bahwa fosfat yang diserap oleh tanaman kedelai varietas Slamet hanya berperan dalam menginisiasi pembentukan bunga, tetapi tidak mempengaruhi jumlah bunga sampai terbentuk polong. Andrianto dan Indarto 2004 menyatakan bahwa bunga yang tumbuh biasanya 3-15 kuntum bunga, tetapi hanya 50 yang dapat membentuk polong. Penghitungan jumlah bunga dilakukan pada saat bunga telah membentuk polong.

4.2.3. Umur Panen

Umur panen merupakan salah satu faktor penting yang dapat menentukan produktivitas kedelai. Waktu panen tanaman kedelai ditandai dengan adanya perubahan warna polong, dari kehijauan menjadi coklat kekuningan. Panen dilakukan bila lebih dari 95 polong kedelai sudah berwarna coklat kekuningan dan jumlah daun tersisa pada tanaman hanya sekitar 5-10 Adisarwanto, 2006. Berdasarkan hasil analisis variansi =0,05 rata-rata umur panen tidak berpengaruh pada perlakuan jenis isolat fungi dan dosis pupuk P. Sedangkan perlakuan kombinasi jenis isolat fungi – dosis pupuk P berpengaruh terhadap rata- rata umur panen Lampiran 18. 37 89 88 87 b 86 85 84 83 82 81 80 ab a b a b ab b b b b b Kombinas i je nis is olat fungi dos is pupuk P Gambar 4. Diagram Rata-rata Umur Panen Tanaman Kedelai Huruf yang sama pada puncak batang menunjukkan tidak berbeda nyata =0,05 Keterangan : M0 : Tanpa fungi Kontrol P0 : Tanpa dosis pupuk P M1 : Fungi PH1-3F P1 : Dosis Pupuk P 0,5 g M2 : Fungi PH1-4F P2 : Dosis Pupuk P 1g M3 : Fungi PH5-5F Pada Gambar 4 dapat dilihat bahwa hasil uji Duncan rata-rata umur panen pada perlakuan kombinasi jenis isolat fungi – dosis pupuk P pada umumnya tidak berbeda =0,05 dibandingkan dengan kontrol Lampiran 18. Hal ini berarti penambahan jenis isolat fungi dan dosis pupuk P tidak mempengaruhi umur panen dibandingkan dengan kontrol.

4.2.4. Jumlah Polong