digunakan sebagai bahan baku pengolahan minyak kedelai, minyak goreng dan hasil olahan lainnya pada industri skala kecil, menengah, maupun besar
Adisarwanto, 2006. Sejak awal tahun 2000, telah berkembang penggunaan minyak kedelai
sebagai campuran tinta cetak untuk koran, majalah dan sebagainya dengan kualitas tinta lebih baik dibandingkan dengan tinta cetak yang berbahan dasar
minyak bumi. Minyak tinta cetak kedelai pertama kali digunakan pada tahun 1989 di USA oleh perusahaan Monsanto. Saat ini, penggunaan tinta cetak kedelai oleh
berbagai media cetak sudah mencapai 95 Adisarwanto, 2006. Menurut Pitojo 2002, Kedelai mengandung asam amino esensial yaitu
asam amino yang tidak dapat dibentuk dan berfungsi untuk menunjang pertumbuhan serta pemeliharaan tubuh. Selain itu, kedelai mengandung zat lesitin.
Di dalam zat lesitin tersebut terdapat zat auksin yang memberi nutrisi pada kelenjar-kelenjar tubuh dan membantu menyediakan hormon. Lesitin juga bersifat
emulsif terhadap lemak sehingga kedelai dapat mencegah penumpukan kolesterol di dalam tubuh, mencegah timbulnya penyakit jantung koroner dan kanker.
2.2. Budi Daya Tanaman Kedelai 1. Pemilihan Benih
Benih merupakan salah satu sarana produksi yang sangat penting untuk meningkatkan produktivitas tanaman kedelai. Ada tiga kategori mutu benih yang
berlaku saat ini, yaitu mutu fisik warna, bentuk, ukuran, bobot biji, tingkat
9
kerusakan fisik dan keseragaman; mutu fisiologis daya kecambah; dan mutu genetik varietas yang ditanam Adisarwanto, 2006.
Adisarwanto 2006 juga mengemukakan, bahwa ciri-ciri benih kedelai bermutu secara fisik adalah tidak bercampur dengan kotoran atau benda lain,
seperti kerikil, potongan batang atau tangkai batang dan biji lain. Benih murni tidak bercampur dengan benih varietas lain. Warna biji cerah, mengkilap dan tidak
kusam. Benih tidak retak, tidak pecah dan tidak ada bercak. Ukuran biji seragam.
2. Waktu Tanam
Penentuan waktu tanam yang tepat akan berpengaruh terhadap tingkat keberhasilan tanaman kedelai. Waktu tanam kedelai di lahan kering dimulai pada
awal musim hujan, yaitu antara bulan Oktober atau November. Untuk musim tanam kedua dilakukan sekitar bulan Februari atau Maret. Untuk lahan sawah,
permulaan waktu tanam yang paling tepat antara akhir bulan Februari sampai pertengahan Maret. Untuk penanaman kedua mulai awal bulan Juni sampai
pertengahan Juli Adisarwanto, 2006.
3. Penyiapan Lahan
Penyiapan lahan untuk tanaman kedelai sangat ditentukan oleh kondisi tanah sebelum penanaman. Pada umumnya penyiapan lahan untuk tanah kering
dilakukan 1-2 bulan sebelum hujan turun. Pengolahan tanah di lahan kering mutlak dilakukan untuk mematikan gulma yang tumbuh dan memperbaiki
drainase Widianto, 2002. Penyiapan lahan dilakukan dengan mencangkul
10
permukaan tanah sedalam 5-10 cm, sehingga bila hujan turun kondisi tanah sudah cukup baik untuk ditanami. Sangat dianjurkan untuk membuat saluran-saluran
pembuangan air sehingga tidak terjadi genangan di dalam petakan agar biji kedelai yang baru tumbuh tidak busuk atau mati Adisarwanto, 2006.
4. Penanaman
Penanaman yang baik agar memperoleh produktivitas tinggi adalah dengan membuat lubang tanam sedalam 1,5-2 cm. Setiap lubang tanam diisi sebanyak 3-4
biji dan diupayakan 2 biji yang bisa tumbuh. Penanaman ini dilakukan dengan jarak tanam 40 cm x 10-15 cm. Penempatan arah tanam di daerah tropik tidak
menunjukkan perbedaan antara arah Timur-Barat dengan Utara-Selatan. Hal yang terpenting adalah arah tanam harus sejajar dengan arah saluran irigasi sehingga air
tidak tergenang dalam petakan Adisarwanto, 2006.
5. Pemeliharaan
Pemeliharaan tanaman kedelai diantaranya adalah : a. Penyiangan
Penekanan pertumbuhan gulma pada tanaman kedelai di lahan sawah setelah penanaman padi umumnya dilakukan dengan pemberian mulsa jerami padi.
Penggunaan jerami padi tersebut dapat mengurangi populasi gulma sampai 65- 100 , dapat mempertahankan kelembaban tanah, dapat menekan populasi
serangan lalat bibit. Kegiatan penyiangan secara manual dengan memakai sabit
11
atau cangkul. Untuk penanaman kedelai di lahan kering, penggunaan herbisida pratumbuh dapat dilakukan Adisarwanto, 2006.
Menurut Widianto 2002, Penyiangan atau pengendalian gulma di lahan kering sebaiknya dilakukan saat tanaman masih muda. Akibat serangan gulma
penurunan produksi bisa mencapai 10-60 . Penyiangan saat tanaman berumur 15 dan 30 hari dapat meningkatkan hasil sampai 130 .
b. Pemupukan Pemupukan tanaman kedelai disesuaikan dengan kebutuhan unsur hara yang
berada didalam tanah. Unsur hara sangat dibutuhkan dalam perkembangan dan pertumbuhan tanaman kedelai. Unsur hara yang banyak dibutuhkan tanaman
adalah nitrogen N, fosfor P dan kalium K Adisarwanto, 2006. Menurut Suprapto 2001, Tanaman kedelai memerlukan nitrogen dalam
jumlah yang banyak. Kedelai menggunakan nitrogen lebih kurang 132 kgN untuk pertumbuhan vegetatif dan pembentukan biji. Kedelai dapat menyediakan
nitrogen sendiri melalui fiksasi oleh bakteri yang hidup dalam akar. Penambahan pupuk nitrogen untuk tanaman kedelai hanya berkisar antara 50-75 kgha.
Tanaman kedelai juga memerlukan P dalam jumlah banyak. Penambahan pupuk fosfor untuk tanaman kedelai berkisar 50-100 kgha serta penambahan pupuk
kalium pada tanah miskin sangat dianjurkan. Penambahan pupuk kalium untuk tanaman kedelai berkisar 100-150 kgha Adisarwanto, 2006.
12
c. Pengendalian hama dan penyakit Salah satu faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya produksi kedelai
adalah adanya hama dan penyakit tanaman. Banyak jenis hama terutama yang menyerang tanaman kedelai mulai dari tanaman tumbuh diatas permukaan tanah
sampai menjelang panen Anonim, 1984. Kendala biotik utama yang membatasi produktivitas tanaman kedelai didaerah
tropis yaitu banyaknya jenis hama potensial yang dapat menyerang dan menurunkan produktivitas sampai 80 , bahkan tanaman dapat gagal panen.
Hama ini dapat dikendalikan dengan cara menumbuhkan tanaman sehat, meningkatkan musuh alami hama, pengendalian secara kultur teknis,
pengendalian secara fisik dan mekanik, penanaman varietas tahan hama, pengendalian secara biologis dan pengendalian hama dengan pestisida
Adisarwanto, 2006. Namun, penggunaan pestisida yang berlebihan merupakan penyebab meledaknya populasi organisme penggangu. Oleh karena itu,
pengendalian hama secara terpadu PHT sangat penting Widianto, 2002
6. Produksi Tanaman Kedelai
a. Umur Panen Umur kedelai terhitung dari awal penanaman biji sampai dengan masa panen
tiba. Umur panen kedelai setiap varietas sangat bervariasi. Berdasarkan perbedaan umur panen, dapat dibedakan beberapa jenis kedelai antara lain :
1. Kedelai genjah : berumur pendek antara 75 – 85 hari. 2. Kedelai tengahan : berumur antara 85 – 90 hari.
13
3. Kedelai dalam : nerumur panjang yaitu lebih dari 90 hari. Panjang pendeknya umur panen kedelai berkaitan dengan faktor iklim dan
keadaan geografis suatu tempat. Beberapa contoh umur panen dengan varietas kedelai yang berbeda antara lain :
1. Kedelai varietas Otan, tahun pelepasan 1918 dengan umur panen antara 90 - 100 hari.
2. Kedelai varietas Galunggung, tahun pelepasa 1981 dengan umur panen 85 hari.
3. Kedelai varietas Orba, tahun pelepasan 1985 dengan umur panen 85 hari. 4. Kedelai varietas Muria, tahun pelepasan 1987 dengan umur panen antara 80 –
88 hari. 5. Kedelai varieats Tidar, tahun pelepasan 1987 dengan umur panen 75 hari
AAK, 1991 b. Jumlah biji
Pada setiap tanaman, jumlah biji dapat mencapai lebih dari 50 buah, bahkan ratusan. Biji kedelai biasanya diukur atas dasar bobot setiap 100 biji kering Ptojo,
2002. Setiap biji kedelai mempunyai ukuran yang bervariasi, mulai dari ukuran kecil sekitar 7-9 g100 biji, ukuran sedang 10-13 g100 biji dan ukuran besar
13 g100 biji Adisarwanto, 2006
14
7. Syarat Tumbuh Tanaman Kedelai
a. Tanah Tanaman kedelai dapat hidup disemua jenis tanah, namun untuk mencapai
tingkat pertumbuhan dan produktivitas yang optimal dibutuhkan tanah
berstruktur lempung berpasir atau tanah liat berpasir. Hal ini berkaitan dengan ketersediaan air untuk mendukung pertumbuhan. Kedalaman olahan tanah juga
merupakan faktor pendukung pertumbuhan akar artinya semakin dalam olah tanahnya maka akan tersedia ruang untuk pertumbuhan akar yang lebih bebas
sehingga akar tunggang yang terbentuk semakin kokoh dan dalam Adisarwanto, 2006.
Selain tekstur tanah, nilai pH juga mempengaruhi pertumbuhan tanaman kedelai. Keadaan pH tanah yang sesuai bagi pertumbuhan kedelai berkisar antara
5,5-6,5. Pada tanah asam pH tanah berkisar antara 4,6-5,5 hal ini mempengaruhi penyerapan hara oleh perakaran tanaman, mempengaruhi kemampuan penetrasi
bakteri Rhizobium ke perakaran tanaman untuk membentuk bintil akar. Pada tanah dengan nilai pH lebih dari 7, kedelai sering menampakkan gejala klorosis
karena kekurangan hara besi. Pada kondisi pH 3,5-4,5 pertumbuhan tanaman terhambat tanaman tumbuh sangat kerdil karena keracunan aluminium atau
mangan Pitojo, 2002.
b. Suhu Tanaman kedelai dapat tumbuh pada kondisi suhu yang beragam. Suhu
optimal dalam proses perkecambahan adalah 30 C. Pada suhu yang lebih rendah
15
proses perkecambahan berlangsung lambat karena perkecambahan biji tertekan pada kondisi kelembaban tanah yang tinggi. Pada suhu yang tinggi banyak biji
yang mati akibat respirasi yang terlalu cepat Adisarwanto, 2006. Suhu lingkungan juga berpengaruh terhadap perkembangan tanaman kedelai.
Bila suhu lingkungan berkisar 40 C pada masa tanaman berbunga, bunga tersebut
akan rontok sehingga jumlah polong dan biji kedelai yang terbentuk juga semakin berkurang. Suhu yang terlalu rendah berkisar 10
C dapat menghambat proses pembungaan dan pembentukan polong kedelai. Suhu lingkungan yang optimal
untuk pembentukan bunga yaitu 24-25 C Adisarwanto, 2006.
Menurut Pitojo 2002, Pertumbuhan tanaman kedelai terbaik diperoleh pada kisaran suhu antara 20
C-35 C. Suhu optimal berkisar antara 25
C-27 C, dengan
kelembapan udara rata-rata 50 . Tanaman kedelai memerlukan intensitas cahaya penuh, dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik di daerah yang terkena sinar
matahari. c. Curah hujan
Distribusi curah hujan harus merata sehingga kebutuhan air pada tanaman kedelai dapat terpenuhi. Kemudian jumlah air yang digunakan oleh tanaman
kedelai tergantung dari kondisi iklim, sistem pengolahan tanaman dan lama periode tumbuh. Namun demikian, pada umumnya kebutuhan air pada tanaman
kedelai berkisar 350-450 mm selama masa pertumbuhannya Adisarwanto, 2006. Menurut Pitojo 2002, Kondisi curah hujan yang ideal bagi pertumbuhan
tanaman kedelai lebih dari 1.500 mmtahun dan curah hujan optimal antara 100- 200 mmbulan.
16
2.3. Peranan P bagi Tanaman