Orang tua itu dapat tergolong dalam faktor yang termaksud sangat penting dalam hubungannya dengan prestasi belajar anaknya.
Penelitian ini merupakan bentuk partisipasi dalam usaha mencari sebuah teori atau kesimpulan tentang pengaruh dan hubungan kedua hal diatas, yaitu
penelitian atas “
HUBUNGAN ANTARA PERHATIAN ORANGTUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA
” di SDN Sukamaju 02
Jonggol Bogor. Hal ini juga bisa merupakan langkah awal penyimpanan perumusan
konsep-konsep tentang hal yang berhubungan dengan perhatian dan prestasi belajar anak, kelak bila penelitian ini mendapatkan sebuah kesimpulan yang
berujung pada teori-teori atau konsep yang valid dan komprehensif.
B. Identifikasi Masalah
Sesuai dengan latar belakang masalah dari alasan pemilihan judul ini, penulis mengidentifikasikan masalah-masalah yang akan muncul antara lain
sebagai berikut : a. Orangtua memberikan motivasi dan perhatian terhadap anaknya
b. Perbedaan siswa yang memiliki orangtua dengan yang tidak memiliki orangtua
c. Latar belakang pendidikan keluarga siswa sebagian masih rendah
C. Pembatasan Masalah
Melihat luasnya permasalahan yang dihadapi berkenaan dengan judul diatas, maka masalah-masalah yang hendak diteliti dalam penelitian ini perlu
di batasi agar arah dan sasarannya lebih jelas. Dalam penelitian ini penulis hanya membatasi penelitian kepada hal-hal sebagai berikut, yaitu :
a. Perhatian orangtua, yang dimaksud dengan perhatian orangtua di sini adalah upaya orang tua dalam menumbuhkan semangat belajar anak agar
berprestsi dengan cara antara lain : menciptakan situasi kondusif untuk belajar anak dirumah, melengkapi fasilitas belajar anak, selalu
memberikan support dorongan kepada anak untuk berprestasi, selalu memberikan arahan dan bimbingan agar tercipta hubungan yang harmonis.
b. Prestasi belajar anak yaitu : prestasi rata-rata siswa yang bersifat kognitif yang berupa nilai raport pada semester genap kelas II pada mata pelajaran
PAI tahun pelajaran 2012.
D. Perumusan Masalah
Agar pembatasan masalah dapat di teliti dan di analisa secara terarah, perlu kiranya penulis merumuskan masalah yang akan dibahas atau di teliti.
Adapun perumusan masalah tersebut adalah sebagai berikut : a. Bagaimana hubungan antara perhatian orang tua dengan prestasi belajar
anak, terdapat hubungan erat yang saling mempengaruhi atau tidak. b. Adakah perbedaan antara siswa yang orang tuanya memiliki perhatian
tinggi dengan siswa yang orang tuanya memiliki perhatian rendah, dalam hal prestasi belajarnya.
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas maka tujuan yang ingin di capai dari penelitian ini adalah :
a. Untuk mengetahui hubungan antara perhatian orangtua terhadap prestasi belajar anak di SDN Sukamaju 02.
b. Perencanaan pembelajaran PAI pada kelas II di SDN Sukamaju 02 c. Tehnikmetode yang digunakan dalam pembelajaran PAI pada kelas II di
SDN Sukamaju 02
F. Kegunaan Penelitian
1. Sebagai bahan teoritis bagi orangtua, sekolah maupun instansi-instansi lain untuk melakukan hal yang terkait dengan hasil penelitian ini, yaitu dalam
memberikan perhatian dan memperlakukan anak hubungannya dengan prestasi belajarnya.
2. Sebagai sumbangan dalam mengembangkan hazanah keilmuan, khususnya dalam hal yang berhubungannya dengan prestasi belajar anak.
___________________________
1
Abu Ahmadi, Psikologi perkembangan. Jakarta: Rineka Cipta, 1998, Cet,ke-2.h. 145
2
Slameto, Belajar dari factor-faktor yang mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta,1991.Cet, ke-2, h.107.
6
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoritik
I. Pengertian Perhatian Orangtua
Secara bahasa perhatian dapat diartikan sebagai minat, apa yang disukai atau yang di senangi. Secara istilah perhatian berarti keaktifan jiwa
yang di arahkan kepada suatu obyek, baik di dalam maupun di luar dirinya.
1
Dapat juga berarti kegiatan yang dilakukan seseorang dalam hubungannya dengan pemilihan rangsangan yang datang pada lingkungan sekitar.
2
Dalam keterangan lain disebutkan bahwa perhatian adalah upaya mencurahkan
waktu dan ruang seiring dengan perkembangan anak baik secara fisik maupun mental spiritual disamping memfokuskan pembinaan kepada perkembangan
jasmani serta daya intelektualnya.
Dari definisi-definisi di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa perhatian merupakan suatu keadaan, sikap dimana kesadaran jiwa dipusatkan
kepada suatu objek tertentu baik dari dalam maupun dari luar dirinya dengan disertai reaksi-reaksi organisme yang dapat memungkinkan adanya perlakuan
khusus terhadap objek tersebut.
Dalam kontek Islam perhatian yang dimaksud lebih ditekankan kepada kemampuan memonitor atau mengontrol moralitas agar terhindar dari
ancaman hukuman neraka, dengan kata lain perhatian yang diberikan lebih kepada tanggung jawab atas hukum illahi.
____________________________
3
Abu Ahmadi, Psikologi umum, Jakarta : Rineka Cipta 1999, Cet. Ke-1, h.145-150
4
Humaidi Surya Brata, Psikologi pendidikan, Jakarta : Raja grafindo, 2002, Cet. Ke-1, h
Hal ini tercemin dalam firman Allah Q,S AL Tahrim : 6
آَي
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu.”
Adapun yang penulis maksud dengan perhatian orang tua dalam perhatian ini hanyalah terbatas pada perhatian terhadap hal-hal yang berhubungan dengan
pendidikan sekolah dan kasih sayang. Dengan demikian penulis mendefinisikan perhatian orang tua sebagai berikut, perhatian orang tua adalah upayasikap orang
tua mencurahkan waktu dan ruang dengan penuh kesadaran dengan cara mengawasi dan membinanya guna mendorong anak untuk berprestasi dan guna
menciptakan situasi kondusif dan harmonis untuk belajar di rumah. Dalam perakteknya perhatian dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain
: kebutuhan, kewajiban, pembawaan, latihan, keadaan jasmani, suasana jiwa dan sekitar kita serta kuat tidaknya rangsangan dari objek itu sendiri.
3
Dalam teori psikologi dijelaskan beberapa faktor yang mempengaruhi besar kecilnya perhatian
yang diberikan orang tua terhadap anaknya. Secara umum faktor-faktor yang dimaksud bergantung pada dua aspek, Pertama Aspek Internal, kondisi jasmani,
rohani dan intelektual orang tua selaku pemberi perhatian merupakan hal yang terpenting dalam aspek ini, contoh orang tua yang keadaan jasmani dan rohaninya
lemah tentu tidak dapat memberikan perhatian yang lebih besar, karena mereka sendiri memiliki keterbatasan dalam memberikan pembinaan terhadap anaknya,
keterbatasan tersebut dapat dikarnakan antara lain : bodoh, gila, cacat, sering sakit dan lain-lain. Kedua aspek eksternal yaitu kondisi-kondisi di luar diri orang tua
selaku pemberi perhatian seperti keadaan ekonomi, budaya sekitar, rangsangan dari objek itu sendiri dan lain-lain.