Pembuatan Ekstrak Etanol Daun Jarak Pagar Skrining Fitokimia Ekstrak Etanol Daun Jarak Pagar Sterilisasi Alat Dan Bahan Pembuatan Larutan Uji Ekstrak Etanol Daun Jarak Pagar

Pisahkan lapisan benzen, saring, filtrat berwarna kuning, menunjukkan adanya antrakinon. Kocok lapisan benzena dengan 1-2 ml natrium hidroksida 2N, diamkan, lapisan air berwarna merah dan lapisan benzena tidak berwarna menunjukkan adanya antrakinon Depkes RI, 1995.

3.8.6 Pemeriksaan tanin

Sebanyak 0,5 g sampel disari dengan 10 ml air suling, disaring lalu filtratnya diencerkan dengan air suling sampai tidak berwarna. Diambil 2 ml larutan lalu ditambahkan 1 sampai 2 tetes pereaksi besi III klorida. Terjadi warna biru atau hijau kehitaman menunjukkan adanya tanin Depkes RI, 1979.

3.8.7 Pemeriksaan steroid triterpenoid

Sebanyak 1 g sampel dimaserasi dengan n-heksan selama 2 jam, lalu disaring. Filtrat diuapkan dalam cawan penguap. Pada sisa ditambahkan 2 tetes asam asetat anhidrida dan 1 tetes asam sulfat pekat. Timbul warna biru atau hijau menunjukkan adanya steroid dan timbul warna merah, pink atau ungu menunjukkan adanya triterpenoid Farnsworth, 1966.

3.9 Pembuatan Ekstrak Etanol Daun Jarak Pagar

Serbuk simplisia diekstraksi dengan cara maserasi dengan menggunakan pelarut etanol 70. Menurut Farmakope Indonesia Edisi III 1979, caranya adalah sebagai berikut:Sebanyak 1600 g serbuk simplisia dimasukkan ke dalam sebuah bejana, dituangi dengan 75 bagian etanol 12 liter, ditutup, dibiarkan selama 5 hari terlindung dari cahaya sambil sering diaduk, diserkai, diperas. Ampas diremaserasi dengan 4 liter etanol hingga diperoleh 100 bagian. Dipindahkan Universitas Sumatera Utara ke dalam bejana tertutup, dibiarkan di tempat sejuk terlindung dari cahaya selama 2 hari. Dienap tuangkan atau disaring. Pemekatan ekstrak dilakukan dengan alat rotary evaporator pada suhu 40°C, selanjutnya diuapkan di waterbath pada suhu 70-75°C sampai diperoleh ekstrak kental.

3.10 Skrining Fitokimia Ekstrak Etanol Daun Jarak Pagar

Skrining fitokimia ekstrak etanol daun jarak pagar meliputi pemeriksaan senyawa alkaloid, glikosida, saponin, flavonoid, antrakinon, tanin dan steroidtriterpenoid Depkes RI, 1995; Farnsworth, 1966. Prosedur pemeriksaan ekstrak etanol daun jarak pagar sama seperti prosedur skrining fitokimia terhadap simplisia daun jarak pagar.

3.11 Pembuatan Media Untuk Bakteri Uji

3.11.1 Nutrient agar

Komposisi: Lab-Lemco powder 1,0 g Yeast exstract 2,0 g Peptone 5,0 g Sodium chloride 5,0 g Agar 15,0 g Cara pembuatan: Sebanyak 28 g nutrient agar dilarutkan dalam air suling steril ad 1000 ml kemudian dipanaskan hingga semua larut, dalam keadaan panas larutan tersebut kemudian dimasukkan dalam erlenmeyer, lalu disterilkan di autoklaf pada suhu 121°C selama 15 menit Oxoid, 2013. Universitas Sumatera Utara

3.11.2 Nutrient broth

Komposisi: Lab-Lamco powder 1,0 g Yeast extract 2,0 g Bacto peptone 5,0 g Sodium chloride 5,0 g Cara pembuatan: Sebanyak 13 g nutrient broth dilarutkan dalam air suling steril ad 1000 ml kemudian dipanaskan hingga semua larut, dalam keadaan panas larutan tersebut kemudian dimasukkan dalam Erlenmeyer, lalu disterilkan di autoklaf pada suhu 121°C selama 15 menit Oxoid, 2013.

3.11.3 Pembuatan suspensi standar Mc.Farland

Suspensi standar yang menunjukkan konsentrasi kekeruhan suspensi bakteri sama dengan 10 8 CFUml. Komposisi: Larutan asam sulfat 1 99,5 ml Larutan barium klorida 1,175 bv 0,5 ml Cara pembuatan: Larutan keduanyadicampurkan dalam tabung reaksi steril, dikocok sampai homogen dan ditutup. Apabila kekeruhan hasil suspensi bakteri sama dengan kekeruhan suspensi standar berarti konsentrasi bakteri 10 8 CFUml Vandepitte, 1991

3.11.4 Pembuatan agar miring

Tabung reaksi yang steril ke dalamnya dimasukkan 3 ml media nutrient agar steril, didiamkan pada temperatur kamar sampai sediaan membeku pada Universitas Sumatera Utara posisi miring membentuk sudut 45 o , kemudian disimpan dalam lemari pendingin.

3.12 Penyiapan Inokulum

3.12.1 Pembuatan stok kultur bakteri uji

Cara kerja: Biakan bakteri Pseudomonas aeruginosa dari strain utama diambil dengan jarum ose steril, diinokulasikan pada permukaan media nutrient agar miring, kemudian diinkubasikan pada suhu 35±2 o C selama 24 jam, dengan cara yang sama dibuat stok kultur bakteri Staphylococcus aureus dan Staphylococcus epidermidis.

3.12.2 Pembuatan inokulum bakteri uji

Cara kerja: Koloni bakteri Pseudomonas aeruginosa diambil dari stok kultur menggunakan jarum ose steril, disuspensikan ke dalam 10 ml larutan Nutrient Broth NB steril, dihomogenkan lalu diinkubasikan pada suhu 35±2 o C sampai diperoleh kekeruhan yang sama dengan kekeruhan standart Mc.Farland, berarti konsentrasi bakteri adalah 10 8 CFUml. Dilakukan pengenceran dengan memipet 0,1 ml biakan bakteri 10 8 CFUml, dimasukkan ke dalam tabung reaksi steril yang berisi larutan Nutrient Broth NB sebanyak 9,9 ml dan dikocok sampai homogen, sehingga diperoleh suspensi bakteri dengan konsentrasi 10 6 CFUml dan dengan cara yang sama dibuat inokulum bakteri Staphylococcus aureus dan Staphylococcus epidermidis. Universitas Sumatera Utara

3.13 Sterilisasi Alat Dan Bahan

Sterilisasi alat-alat non gelas digunakan metode sterilisasi panas basah menggunakan autoklaf pada suhu 121°C selama 15 menit dan sterilisai alat-alat gelas digunakan metode sterilisasi panas kering menggunakan oven suhu 160- 170°C selama 2 jam. Jarum ose dibakar dengan api Bunsen Pratiwi, 2008.

3.14 Pembuatan Larutan Uji Ekstrak Etanol Daun Jarak Pagar

Sebanyak 2,5 g ekstrak etanol daun jarak pagar ditimbang, kemudian ditambahkan DMSO Dimetyl Sulfoxide hingga volume total 5 ml, diaduk hingga larut dan diperoleh konsentrasi 500 mgml, kemudian dibuat pengenceran 400, 300, 250, 200, 150 dan 100 mgml dan dimasukkan ke dalam vial, masing-masing vial diberi label.

3.15 Pengujian Aktivitas Antibakteri Terhadap Ekstrak Etanol Daun

Dokumen yang terkait

Uji Aktivitas Antibakteri Minyak Atsiri Dan Ekstrak Etanol Dari Bunga Kecombrang (Nicolaia speciosa Horan) Terhadap Bakteri Staphylococcus epidermidis, Staphylococcus aureus Dan Pseudomonas aeruginosa

13 106 76

Uji Aktivitas Antibakteriekstrak Etanol Daun Kembang Bulan(Tithonia diversifolia (Hemsley) A. Gray) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus, Propionibacterium acnes dan Pseudomonas aeruginosa

10 75 66

Skrining Fitokimia Dan Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Dari Tumbuhan Pacar Air (Impatiens balsamina L.) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis DAN Pseudomonas aeruginosa

17 134 75

Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Manggis terhadap Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, Escherichia coli, dan Pseudomonas aeruginosa secara In vitro

0 53 68

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN NAMNAM (Cynometra cauliflora L.) TERHADAP Staphylococcus epidermidis DAN Pseudomonas aeruginosa.

0 7 16

Formulasi Sediaan Krim Ekstrak Etanol Kulit Buah Kakao (Theobroma cacao L.) Danuji Aktivitas Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureusdan Pseudomonas Aeruginosa

0 0 16

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN JARAK PAGAR (JATROPHA CURCAS L) TERHADAP STAPHYLOCOCCUS EPIDERMIDIS DAN STAPHYLOCOCCUS AUREUS SECARA IN VITRO Susilo Yulianto, Sunarmi

0 0 7

FORMULASI SEDIAAN KRIM EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI DAN AKTIVITASNYA TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus DAN Pseudomonas aeruginosa SKRIPSI

0 0 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - FORMULASI SEDIAAN KRIM EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI DAN AKTIVITASNYA TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus DAN Pseudomonas aeruginosa - repository perpustakaan

0 0 7

FORMULASI SEDIAAN KRIM EKSTRAK ETANOL DAUN SIRIH MERAH DAN AKTIVITASNYA TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus DAN Pseudomonas aeruginosa SKRIPSI

0 0 14