trietanolamin massa II. Ditambahkan massa II ke dalam massa I di dalam lumpang panas sambil digerus secara terus menerus hingga terbentuk dasar
krim.
3.16.2 Formulasi sediaan krim
Rancangan formula sediaan krim yang mengandung ekstrak etanol daun jarak pagar, yang akan digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel
2.1 berikut ini.
Tabel 3.1 Formula sediaan krim ekstrak etanol daun jarak pagar
Komposisi Formula
F 1 F 2
F 3 F 4
F 5 Ekstrak g
- 15
20 25
30 Dasar krim g
100 85
80 75
70
Keterangan: F1 = blanko ; F2, F3, F4 dan F5 = EEDJP 15, 20, 25 dan 30
Cara pembuatan:
Ekstrak etanol daun jarak pagar digerus di dalam lumpang, lalu ditambahkan sedikit demi sedikit dasar krim dan digerus hingga homogen.
3.17 Evaluasi Terhadap Sediaan 3.17.1 Pemeriksaan homogenitas
Sejumlah tertentu sediaan jika dioleskan pada sekeping kaca atau bahan transparan lain yang cocok, sediaan harus menunjukkan susunan yang
homogen dan tidak terlihat adanya butiran kasar Ditjen POM, 1979.
3.17.2 Penentuan tipe emulsi sediaan
Penentuan tipe emulsi sediaan dilakukan dengan dua cara, yaitu pengenceran dengan air dan pengecatan atau pewarnaan. Pengenceran dengan
air dilakukan dengan cara mengencerkan 100 mg sediaan krim dengan 10 ml
Universitas Sumatera Utara
air, bila emulsi mudah diencerkan dengan air, maka emulsi tersebut adalah tipe ma Ditjen POM, 1985.
Pengecatan atau pewarnaan dilakukan dengan menambahkan larutan metilen biru sebanyak 1 tetes pada 500 mg sediaan di atas objek gelas. Tutup
dengan kaca penutup dan diamati dibawah mikroskop. Bila metil biru tersebar merata berarti sediaan tersebut tipe emulsi ma, tetapi bila hanya bintik-bintik
biru berarti sediaan tersebut tipe emulsi am Syamsuni, 2006.
3.17.3 Pemeriksaan stabilitas sediaan
Pemeriksaan stabilitas sediaan meliputi bentuk, warna dan bau yang diamati secara visual Ditjen POM, 1995.
Sediaan dinyatakan stabil apabila warna, bau, dan penampilan tidak berubah secara visual selama penyimpanan, dan juga secara visual tidak
ditumbuhi jamur. Pengamatan dilakukan pada suhu kamar pada minggu ke 0, 4, 8 dan minggu ke 12.
3.17.4 Pengukuran pH sediaan
Pengukuran pH sediaan dilakukan dengan menggunakan pH meter. Alat terlebih dahulu dikalibrasi dengan menggunakan larutan dapar standar
netral pH 7,0 dan larutan dapar pH asam pH 4,0 hingga alat menunjukkan harga pH tersebut. Elektroda dicuci dengan air suling, lalu dikeringkan dengan
tissue. Sampel dibuat dalam konsentrasi 1 yaitu ditimbang 1 gram sediaan dan dilarutkan dalam 100 ml air suling. Kemudiaan elektroda dicelupkan
dalam larutan tersebut. Dibiarkan alat menunjukkan harga pH sampai konstan. Angka yang ditunjukkan pH meter merupakan pH sediaan Rawlins, 1977.
Universitas Sumatera Utara
3.17.5 Uji iritasi terhadap sukarelawan
Uji iritasi dilakukan dengan cara mengoleskan sediaan uji pada kulit normal panel manusia untuk mengetahui apakah sediaan tersebut dapat
menimbulkan iritasi pada kulit atau tidak. Teknik yang digunakan pada uji iritasi adalah uji tempel terbuka open
test pada lengan bawah bagian dalam terhadap 10 orang panelis. Uji tempel terbuka dilakukan dengan mengoleskan sediaan yang dibuat pada lokasi
lekatan dengan luas tertentu 2,5 x 2,5 cm, dibiarkan terbuka dan diamati apa yang terjadi. Uji ini dilakukan sebanyak 3 kali sehari selama 2 hari berturut-
turut Tranggono dan Latifah, 2007. Reaksi yang diamati adalah terjadinya eritema dan edema.
Menurut Barel dan Marc 2001, indeks iritasi primer dengan skor Federal Hazardous Substance Act:
Eritema Edema
Tidak eritema Tidak edema
Sangat sedikit eritema 1
Sangat sedikit edema 1
Sedikit eritema 2
Sedikit edema 2
Eritema sedang 3
Edema sedang 3
Eritema sangat parah 4
Edema sangat parah 4
Universitas Sumatera Utara
Kriteria panelis uji iritasi Ditjen POM, 1985: •
Wanita •
Usia antara 20-30 tahun •
Berbadan sehat jasmani dan rohani •
Tidak memiliki riwayat penyakit alergi •
Menyatakan kesediaannya dijadikan panelis uji iritasi Menurut Manggau dkk 2013 penilaian iritasinya sebagai berikut:
• 0,00
= Tidak mengiritasi •
0,04 - 0,99 = Sedikit mengiritasi •
1,00 - 2,99 = Iritasi ringan •
3,00 - 5,99 = Iritasi sedang •
6,00-8,00 = Iritasi berat
3.17.6 Uji mikrobiologi sediaan