17 3. Dan akhirnya data diterima oleh node penerima dan data tersebut disusun
ulang sesuai urutan.
2.5 Struktur Switching
Secara sederhana, struktur
switching
adalah kumpulan
switch
yang menghubungkan beberapa
inlet
ke beberapa
outlet. Switch
dapat dibentuk memakai
selector
,
crossba r switch
ataupun rele. Struktur
switch
yang paling sederhana adalah susunan
square
matriks. Pada
square
matriks, jika terdapat 5
inlet
dan 5
outlet
, maka dibutuhkan 25
switch
. Jumlah
switch
ditentukan oleh jumlah
inlet
dan
outlet
, serta aturan
switching
yang ditentukan, misalnya tidak semua
outlet
dapat diakses oleh
inlet
. Dan sistem ini disebut dengan
Graded Square
matriks. Satu lagi contoh dari struktur
switching
adalah
triangular
matriks.
Triangular
matriks memiliki jumlah
switch
yang lebih kecil dibandingkan dengan
square
matriks. Pada
square
matriks, sepasang
inlet
dan
outlet
memiliki 2 switch, sehingga memiliki 2 jalur hubungan, sedangkan pada
triangular
matriks setiap pasangan hanya memiliki 1 jalur hubungan. Gambar 2.2 memperlihatkan
perbedaan struktur
switching
antara
square
matriks,
graded square
matriks, dan
triangular
matriks [2].
Gambar 2.2 Struktur Switching : a
Square Matriks, b Graded Square Matriks, c Triangular Matriks
Universitas Sumatera Utara
18
2.6 Jaringan
Switching
Banyak Tingkat
Hubungan komunikasi yang berbeda-beda antara masing-masing terminal yang ada harus dapat dilaksanakan dengan menggunakan suatu media tertentu.
Interkoneksi yang efektif antara prosesor dengan modul memori memegang peranan penting dalam ruang lingkup pengunaan komputer.
Sebagai contoh, dalam hal penggunaan topologi, penggunakan topologi bus merupakan solusi yang tidak praktis, karena topologi bus akan lebih efektif
apabila digunakan untuk menghubungkan komponen-komponen dengan jumlah yang sedikit
Untuk penggunaan
crossba r
, sebuah
crossba r
seperti yang diperlihatkan pada Gambar 2.3, mampu menyediakan sebuah interkoneksi penuh diantara
semua terminal dari suatu sistem, akan tetapi hal itu dianggap sangat kompleks, membutuhkan biaya yang banyak untuk membuatnya, dan sulit untuk
dikendalikan. Jaringan interkoneksi membatasi jalur-jalur diantara terminal komunikasi
yang berbeda untuk mengurangi kerumitan dalam menyusun elemen
switching
. Dan fungsi dari jaringan interkoneksi dalam sistem komputer dan telekomunikasi
adalah untuk mengirimkan informasi dari terminal sumber ke terminal tujuan [3]. Salah satu solusi untuk mengurangi kerumitan dalam menyusun elemen
switching
dapat diilustrasikan sebagai berikut, untuk jumlah
inlet
dan
outlet
yang sama, jumlah
switch
yang dibutuhkan untuk
square
matriks adalah N
2
dan
triangular
matriks adalah N.N-12. Jika jumlah
inlet
dan
outlet
adalah 5, maka
square
matriks
switching
membutuhkan 25
switch
, sedangkan untuk
triangular
matriks
switching
membutuhkan 10
switch
. Maka dari itu, untuk mereduksi jumlah
switch
yang terlalu banyak, maka digunakan
switch
dengan tingkatan. Sebagai contoh, untuk 9 inlet dan 9 outlet dibutuhkan sebanyak 72
switch
untuk
square
matriks, akan tetapi apabila kita menggunakan 2
stage switching
yang menggunakan
full connected squa re
matriks 3x3, hanya dibutuhkan 54
switch
, seperti yang diperlihatkan pada Gambar 2.4 [2].
Universitas Sumatera Utara
19 Gambar 2.3 Arsitektur Crossbar
Gambar 2.4 Jaringan Switching Banyak Tingkat
Berbeda halnya dengan
switching
2 tingkat, untuk
switching
3 tingkat dengan N
inlet
dan
outlet
, dimana jumlah
switch
grup tingkat pertama dan ketiga P
m
P
2
P
1
M
3
M
2
M
1
Universitas Sumatera Utara
20 adalah n buah, sedangkan jumlah
switch
grup ke dua adalah k buah, dan akan dibutuhkan
switch
sebanyak N
x
, dimana : N
x
= 2.N.k + k.Nn
2
…….………………2.1 Dan pada kenyataanya, pada saat semua
inlet
dipergunakan pada jaringan
switching
banyak tingkat, tidak semua
inlet
dapat mencapai
outlet
, hal ini berarti terjadi adanya
blocking
. Untuk dapat memperkecil kemungkinan
blocking
jumlah
stage
ke
2
pada
switching
3 tingkat harus memenuhi : k = 2.n
– 1…...…………………………2.2 Gambar 2.5 memperlihatkan contoh jaringan
switching
3 tingkat.
Gambar 2.5 Switching 3 Tingkat
2.7 Karakteristik Jaringan Interkoneksi