22 2.7.4
Algoritma Perutean Algoritma perutean tergantung pada sumber dan tujuan dari suatu pesan,
jalur interkoneksi yang digunakan ketika melalui jaringan. Perutean dapat disesuaikan ataupun ditentukan. Jalur yang telah ditentukan mekanisme
peruteannya tidak dapat diubah sesuai dengan trafik yang terjadi pada jaringan, artinya tidak dapat dialihkan ke rute yang berbeda apabila terjadi kepadatan trafik.
2.8 Klasifikasi Jaringan Interkoneksi Banyak Tingkat
Dalam jaringan
switching
banyak tingkat, telah digolongkan tiga kelas berdasarkan kepada ketersediaan jalur-jalur yang berfungsi untuk membangun
koneksi yang baru, yaitu [3] : 1.
Blocking
Koneksi antara masukan dan keluaran yang bebas tidak selalu dapat terjadi, hal itu dikarenakan adanya konflik dengan koneksi yang sudah ada. Pada
umumnya, ada suatu jalur yang unik antara setiap pasangan masukan dan keluaran. Jaringan dengan satu jalur
uni-path network
disebut juga sebagai jaringan
switching
Banyan. Jaringan
switching
Banyan dapat digambarkan sebagai suatu kelas jaringan interkoneksi banyak tingkat, tetapi hanya ada satu dan hanya ada satu
jalur yang menghubungkan setiap terminal masukan ke setiap terminal keluaran. Solusi untuk dapat mengurangi konflik serta meningkatkan toleransi
kesalahan adalah dengan menyediakan jalur yang banyak
multiple path
, jaringan
blocking
ini lebih dikenal sebagai jaringan banyak jalur
multipath network.
2. Non
Blocking
Berbeda dengan
blocking
, pada non
blocking
setiap koneksi masukan dan keluaran dapat dihubungkan dengan bebas tanpa mempengaruhi koneksi
–koneksi yang sudah ada sebelumnya. Akan tetapi membutuhkan tingkat
–tingkat tambahan dan perlunya memiliki jalur yang banyak antara setiap masukan dan keluaran,
contohnya adalah jaringan Clos.
Universitas Sumatera Utara
23 3.
Rearrangable
Pada
rea rrangable
, setiap masukan dapat dengan bebas dihubungkan dengan setiap keluaran. Koneksi
–koneksi yang dibangun dapat menggunakan jalur yang dapat diubah
–ubah. Akan tetapi jaringan ini membutuhkan jalur yang banyak untuk setiap masukan dan keluaran. Perbedaanya dengan non
blocking
terletak pada penggunaan jumlah jalur dan biaya yang lebih kecil dibandingkan dengan non
blocking
.
Berdasarkan jenis saluran
channel
dan elemen
switching
, jaringan interkoneksi banyak tingkat dapat juga dibagi menjadi :
1. Jaringan interkoneksi banyak tingkat satu arah
unidirectional
, yaitu kanal- kanal dan elemen
–elemen
switching
yang ada hanya tersedia dalam satu arah. 2.
Jaringan interkoneksi banyak tingkat dua arah
bidirectional
, yaitu kanal- kanal dan elemen
–elemen
switching
yang ada tersedia dalam dua arah. Artinya informasi dapat dikirimkan secara simultan bersamaan dalam arah
berlawanan antara
switching
yang bersebelahan.
Penggolongan jaringan interkoneksi banyak tingkat dapat diperlihatkan pada Gambar 2.6 berikut :
Gambar 2.6. Pembagian Jaringan Interkoneksi Banyak Tingkat
Universitas Sumatera Utara
24
2.9 Banyan