26 dapat menemukan jalannya menuju terminal keluaran yang dituju tanpa harus
memperdulikan dari masukan yang datang. Sebagai contoh, pada Gambar 2.9, memperlihatkan bahwa, apabila
terminal masukan ingin menyampaikan paket ke alamat tujuan misalnya 110, maka pada tingkat pertama perutean diatur oleh bit 1, sehingga paket akan melalui
elemen
switching
bagian bawah. Lalu pada tingkat kedua, paket diatur oleh bit 1, maka paket akan melalui elemen
switching
bagian bawah, dan untuk tingkat yang ketiga, perutean diatur oleh bit 0 dan akan melalui elemen
switching
bagian atas. Garis tebal pada gambar menunjukan jalur yang dilalui paket [5].
Gambar 2.9 Perutean dari 001 ke 110
Akan tetapi, jaringan Banyan memiliki kelemahan yang serius, kelemahan itu adalah adanya jaringan
blocking
.
2.12 Cara Membangun Jaringan
Switching
Banyan
Jaringan
switching
Banyan dapat dibangun dengan dua cara berdasarkan dari segi topologinya yaitu dengan
shuffle
kocokan dan dengan iterasi.
Universitas Sumatera Utara
27 2.12.1
Pembangunan Jaringan
Switching
Banyan Dengan
Shuffle
Pada jaringan
switching
Banyan dengan
shuffle
, terlebih dahulu harus menentukan jumalah modul
–modul
crossbar
yang akan digunakan pada setiap tingkat. Masukan yang ada dari tingkat pertama akan terhubung ke sumber dan
keluaran dari tingkat terkahir akan terhubung ke tujuan. Penyusunan tingkat jaringan 1,2,…, dst, bermula dari sisi sumber, dana memerlukan k
m-1
modul
crossbar
tingkat pertama. Lalu tingkat pertama memerlukan k
m
terminal masukan dan membutuhkan k
m-1
modul
crossbar
pada tingkat kedua. Secara umum dapat dinyatakan bahwa tingkat ke-i memliliki k
m-1
modul
crossba r
yang berukuran k x k.
Pembangunan k
m
x k
m
dapat dilakukan dengan mendefenisikan pola link antar tingkat, dan pola itu ditentukan dengan formulasi yang disebut
shuffle
kocokan. Gambar 2.10 memperlihatkan salah satu contoh pembangunan jaringan
switching
Banyan dengan metode
shuffle
, yaitu jaringan Banyan 2
3
x 2
3
dengan metode
shuffle
[6].
Gambar 2.10 Contoh Jaringan Banyan 2
3
x 2
3
dengan metode
Shuffle
.
Universitas Sumatera Utara
28 2.12.2
Pembangunan Jaringan
Switching
Banyan Dengan Iterasi Pada Jaringan
switching
Banyan dengan Iterasi, seperti yang diperlihatkan pada Gambar 2.11, menunjukkan bahwa pola interkoneksi dari link
–link diantara dua tingkat yang bersebelahan harus tersusun sehingga sebuah paket dapat dikirim
dari satu terminal masukan jaringan ke satu terminal keluaran jaringan. Lalu pergerakan paket yang melalui jaringan harus dikendalikan oleh sebuah digit m,
base-k yang disisipkan pada paket yang merupakan alamat tujuan paket dengan cara, pilihan terhadap terminal keluaran
switch
yang menerima paket, ditentukan secara unik oleh satu dari digit
–digit pada alamat tujuan sesuai dengan m tingkat jaringan dan tiap
–tiap digit mengendalikan
switch
–
switch
pada tingkat yang bersesuaian.
Gambar 2.11 Konstruksi Jaringan
Switching
Banyan dengan Metode Iterasi
2.13 Konsep Switching Matriks